Pewarta Nusantara
Menu CV Maker Menu

Haul KH Ali Maksum ke-29

haul kh ali mkasum krapyak

PEWARTANUSANTARA.COM - Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta selenggarakan Kegiatan Haul KH. Ali Maksum ke-29 Sabtu malam (27/01/18). KH. Ali Maksum atau sering dipanggil Pak Ali atau Wak Ali oleh para santrinya, adalah salah satu masyayikh Pondok Krapyak yang membawa warna baru dalam diri Pondok Krapyak. KH Ali Maksum juga menyemai kajian fiqh di pondok selain Al-Quran yang sudah menjadi base-core keilmuan pondok yang berada diseputaran selatan alun-alun kidul kota Yogyakarta.

Prosesi haul dibuka dengan acara sholawat dari Grup Ar-Rayan Madrasah Aliyah Ali Maksum, dilanjutkan dengan khataman Al-Quran yang diikuti sejumlah santri. Haul kali ini berjalan istimewa karena sejumlah 24 khotimin wal khotimat yang mampu menyelesaikan menghafalkan Al-Quran 30 Juz. Selain itu, ada 124 santri yang telah menyelesaikan Al-Quran 30 Juz binnadzi dan 41 santri menghafal juz 30 bil hifdzi.

Khataman dilanjutkan dengan peragaan metode Hifdzil Quran oleh Ny. Hj. Durroh Nafisah Ali, pengasuh pondok tahfidz putri Krapyak dan peragaan tafsir menggunakan bahasa Inggris. Pada akhir prosesi khataman ditutup dengan penyelempangan sorban dan ijazah wisuda Quran.

haul kh ali mkasum krapyak Yogyakarta

Foto/Forkom Santri Mahasiswa Yayasan Ali Maksum

Ny. Hj. Ida Rufaida Ali wali santri dari salah satu Khotimin atas nama M Rajief Arza, mengucapkan beribu terimakasih karena berkat penempaan yang dijalani di pondok ini mampu mengantar anak beliau menyelesaikan 30 Juz dalam usia yang sangat muda, yakni kelas 3 MTs.

Acara yang dilaksanakan di Lapangan Krapyak ini dihadiri oleh Dubes Luar Biasa Berkuasa Penuh di Kerajaan Arab Saudi Republik Indonesia, yang sekaligus memberikan mau’idzoh, Agus Maftuh Abigabriel, M.Ag. Acara berjalan sangat lancar meski hujan turut mengguyur pada pertengahan acara. Beliau menyampaikan akan pentingnya belajar, ta’dhim kepada pondok dan kyai, karena dalam uraiannya, beliau menjadi Dubes juga berkat dari tempaan dan doa dari pondok pesantren dan kyai serta para santri.

Selain Dubes Abigabriel, Mau’idzoh disampaikan oleh Dr. KH. Abdul Ghofur Maimoen, MA yang juga menjadi menantu dari anak KH Ali Maksum, KH Jirjis Ali. Gus Ghofur sapaan hangatnya, menyampaikan tentang bagaimana jaringan keulamaan KH Ali Maksum yang sangatlah kuat dan tersambung. KH Ali yang telah menamatkan pendidikan di Pondok Al-Hidayat, Sodetan, Lasem pondok ayahnya, KH Ma’sum, dilanjutkan dengan belajar di Termas, yang mana salah satu Masyayikhnya menjadi ulama kenamaan, Syekh Dimyati. Selesai disana, beliau tidak mencukupkan diri, lalu selama haji beliau belajar ke kakak Syekh Dimyathi yaitu Syekh Mahfudz At-Turmusi yang juga juga mempunyai nama tersohor di bumi Arab sana.

Acara yang juga dihadiri oleh  Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, KH. Drs. Asyhari Abta, M.Pd.I, musytasyar PWNU DIY, dan seluruh keluarga besar KH Ali Maksum ditutup dengan bacaan doa yang dibacakan oleh Prof. Dr. KH Malik Madani, guru besar Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga.

805