Filippo Inzaghi: Masa Kelam Setelah Pensiun, Dari Lapangan Ke Dalam Kehilangan Diri
Pewarta Nusantara, Yogyakarta - Masa kelam yang dihadapi Filippo Inzaghi setelah pensiun mencerminkan perjalanan yang tidak mudah bagi seorang atlet yang telah meninggalkan dunia sepak bola.
Meskipun pensiun seharusnya menjadi waktu untuk menikmati ketenangan dan bersama keluarga, Inzaghi justru merasakan kesengsaraan dalam dirinya. Setelah dua dekade terbiasa dengan rutinitas latihan dan pertandingan, tiba-tiba ia merasa kehilangan arah.
Dalam bukunya yang berjudul "The Right Moment", Inzaghi mengungkapkan bagaimana ia merasa kehilangan semangat dan tidak lagi merasakan kegembiraan yang dulu ia dapatkan di lapangan.
Ia menghabiskan waktunya di lapangan, tetapi tanpa semangat yang sama. Kunjungannya ke lapangan hanya untuk mengisi hari dan menghindari kebosanan serta keputusasaan.
Pensiun bukanlah momen yang membawa kedamaian baginya, melainkan membawa kecemasan dan rasa takut. Sebagai seorang striker yang sukses, Inzaghi telah mencetak banyak gol dan meraih berbagai trofi bergengsi.
Namun, setelah pensiun, ia merasa takut. Ketakutan tersebut mungkin dipicu oleh perasaan tidak memiliki tujuan yang jelas dan kehilangan identitas sebagai seorang atlet.
Inzaghi mengakui dengan jujur bahwa masa pensiun adalah masa yang sulit baginya. Ia bahkan menjalani berbagai pemeriksaan kesehatan yang tidak menyenangkan karena rasa takut mengalami masalah serius.
Ketidakpastian dan kecemasan menjadi bagian dari hidupnya setelah meninggalkan lapangan hijau. Cerita tentang Filippo Inzaghi menggambarkan tantangan psikologis yang dihadapi oleh banyak atlet setelah pensiun.
Baca juga: Revolusi Transfer: Havertz Menuju Arsenal, Chelsea Perkenalkan Pengganti Superstar Baru!
Perubahan yang drastis dalam rutinitas dan identitas mereka dapat menyebabkan ketidakstabilan emosional dan perasaan kehilangan.
Meskipun meraih kesuksesan di dunia olahraga, penting bagi para atlet untuk mempersiapkan diri secara mental untuk masa pensiun dan menemukan makna baru dalam kehidupan mereka setelah karier profesional berakhir. (*Ibs)