Pewarta Nusantara
Menu CV Maker Menu

Dampak Penggunaan Dolar sebagai Senjata Perdagangan: IMF Ungkap Fragmentasi Ekonomi Dunia yang Tidak Terhindarkan

Dampak Penggunaan Dolar sebagai Senjata Perdagangan: IMF Ungkap Fragmentasi Ekonomi Dunia yang Tidak Terhindarkan

Pewarta Nusantara, Internasional - IMF Menganalisis Fragmentasi Ekonomi Dunia yang Tidak Terhindarkan dalam Penggunaan Dolar sebagai Senjata Perdagangan.

Direktur Eksekutif Rusia di Dana Moneter Internasional (IMF), Aleksei Mozhin, menyampaikan pandangannya bahwa penggunaan dolar oleh Barat sebagai alat perdagangan internasional telah menciptakan fragmentasi Ekonomi Dunia yang tak terhindarkan.

Menurutnya, hal ini tidak hanya tidak bisa diubah, tetapi juga telah memengaruhi dinamika global secara luas. Mozhin menyoroti bahwa perwakilan Barat di IMF berupaya menghindari masalah ini, sementara kepemimpinan organisasi internasional tidak dapat mengabaikan tekanan yang ditimbulkan oleh negara-negara Barat.

Salah satu contoh konkret dari fragmentasi ekonomi dunia yang disebabkan oleh penggunaan dolar sebagai senjata perdagangan adalah sanksi yang diberlakukan oleh Barat terhadap Rusia.

Mozhin menekankan bahwa Rusia telah belajar dari pengalaman tersebut dan tidak akan lagi tergantung pada impor, terutama dalam sektor-sektor ekonomi strategis.

Hal ini mencerminkan kesadaran global bahwa globalisasi telah memaksa negara-negara untuk mengikuti jalur spesialisasi yang menghambat diversifikasi ekonomi, dan proses deglobalisasi diyakini akan berlanjut di masa depan.

Pandangan Mozhin menggambarkan dinamika kompleks dalam hubungan ekonomi global, di mana penggunaan mata uang tertentu sebagai alat perdagangan memiliki konsekuensi yang signifikan terhadap fragmentasi ekonomi dunia.

Baca juga: Temuan Sisa Jasad Manusia di Pegunungan California Tempat Aktor Julian Sands Hilang

Perkembangan ini mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan kekuatan dan kerjasama internasional yang adil, sehingga negara-negara dapat memperjuangkan kepentingan mereka sambil mempertahankan stabilitas global. (*Ibs)

133