
Apa Itu Gangguan OCD? Ini Penjelasan Penyebab dan Gejalanya.
Pewartanusantara.com – Obsessive-compulsive disorder (OCD) adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan adanya obsesi (pikiran yang terus-menerus dan tidak dapat dihindari) dan tindakan kompulsif (tindakan yang dilakukan berulang-ulang karena terobsesi oleh pikiran tersebut). Orang yang menderita OCD mungkin merasa terobsesi oleh kebersihan, keamanan, atau konsistensi, dan mungkin melakukan tindakan kompulsif seperti mencuci tangan berulang kali atau mengecek pintu terkunci berulang kali untuk meredakan kecemasannya.
Gejala OCD dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi beberapa gejala umum termasuk:
- Pikiran obsesif yang terus-menerus dan tidak dapat dihindari: Orang yang menderita OCD mungkin terobsesi dengan berbagai hal, seperti kebersihan, keamanan, atau konsistensi. Pikiran obsesif ini mungkin tidak masuk akal atau tidak sesuai dengan realitas, tetapi orang yang menderita OCD tidak dapat menghentikannya atau mengalihkannya.
- Tindakan kompulsif yang dilakukan berulang-ulang: Orang yang menderita OCD mungkin melakukan tindakan kompulsif seperti mencuci tangan berulang kali, mengecek pintu terkunci berulang kali, atau memindahkan barang-barang dalam urutan tertentu. Tindakan kompulsif ini dilakukan untuk meredakan kecemasan yang diakibatkan oleh pikiran obsesif.
- Ketidakmampuan untuk menghentikan tindakan kompulsif meskipun tidak berguna atau tidak masuk akal: Orang yang menderita OCD mungkin merasa terpaksa untuk melakukan tindakan kompulsif, meskipun mereka sadar bahwa tindakan tersebut tidak masuk akal atau tidak berguna.
- Kecemasan yang berlebihan tentang kebersihan, keamanan, atau konsistensi: Orang yang menderita OCD mungkin merasa sangat cemas tentang kebersihan, keamanan, atau konsistensi, dan mungkin merasa perlu untuk memenuhi standar yang tidak masuk akal atau tidak realistis.
- ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan atau melakukan kegiatan sehari-hari karena obsesi atau tindakan kompulsif: Gejala OCD mungkin mengganggu kemampuan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan atau melakukan kegiatan sehari-hari yang biasa mereka lakukan.
- ketidakmampuan untuk mengendalikan pikiran atau tindakan kompulsif: Orang yang menderita OCD mungkin merasa tidak dapat mengendalikan pikiran atau tindakan kompulsif yang mereka alami.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini atau merasa cemas atau tidak nyaman secara berlebihan, sebaiknya meminta bantuan dari seorang profesional kesehatan mental. Dukungan dan terapi yang
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mungkin menderita OCD, sebaiknya mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental. Dukungan dan terapi yang tepat dapat membantu Anda atau orang tersebut mengelola gejala OCD dan meningkatkan kualitas hidup.
Penyebab terjadinya OCD
Penyebab pasti dari OCD belum sepenuhnya diketahui, tetapi para ahli mengatakan bahwa faktor genetik, biologis, dan lingkungan mungkin memainkan peran dalam timbulnya gangguan ini. Sebagai contoh, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki kerabat dekat dengan OCD memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita gangguan ini. Selain itu, ada bukti bahwa adanya perubahan dalam keaktifan atau kimia di dalam otak mungkin juga berkontribusi terhadap timbulnya OCD.
Faktor lingkungan juga mungkin memainkan peran dalam timbulnya OCD. Misalnya, ada bukti bahwa stres, trauma, atau kejadian yang tidak terduga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita OCD. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang yang mengalami faktor-faktor tersebut akan menderita OCD, dan faktor-faktor tersebut mungkin tidak sama pentingnya bagi setiap orang.
Meskipun tidak ada obat spesifik untuk OCD, terapi dan pengobatan yang tepat dapat membantu seseorang mengelola gejala OCD dan meningkatkan kualitas hidupnya. Jenis terapi yang paling efektif untuk OCD biasanya merupakan terapi kognitif-perilaku (CBT), yang membantu seseorang mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan tindakan yang tidak sehat yang mungkin memperburuk gejala OCD. Obat-obatan antidepresan juga dapat membantu mengurangi gejala OCD pada beberapa orang.
Baca juga : KOMNAS Perempuan Nilai RUU Masyarakat Hukum Adat Belum Spesifik Akomodir Hak Perempuan
Cara Mengatasi OCD
Obsessive-compulsive disorder (OCD) adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan adanya pikiran yang tidak dapat ditepis (obsesi) dan tindakan yang diulang-ulang (kompulsi). Ini dapat menjadi sangat mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi OCD:
- Terapi: Terapi merupakan cara yang efektif untuk mengatasi OCD. Terapi tersebut dapat berupa terapi kelompok atau terapi individu. Terapi tersebut dapat dilakukan oleh seorang psikolog atau psikiater yang terlatih.
- Medikasi: Dokter atau psikiater dapat meresepkan obat-obatan yang dapat membantu mengurangi gejala OCD. Obat-obatan tersebut dapat berupa obat antidepresan atau obat antipsikotik.
- Latihan relaksasi: Latihan relaksasi seperti meditasi atau yoga dapat membantu mengurangi kecemasan dan membantu seseorang lebih tenang.
- Mengubah gaya hidup: Mengubah gaya hidup yang sehat, seperti tidur yang cukup, makan makanan sehat, dan menghindari stres dapat membantu mengurangi gejala OCD.
- Mendapat dukungan: Dukungan dari orang-orang terdekat dapat membantu seseorang mengatasi OCD. Carilah dukungan dari keluarga, teman, atau anggota grup dukungan.
Jika Anda merasa memiliki gejala OCD yang parah atau mengalami kesulitan dalam mengatasinya, sebaiknya carilah bantuan dari seorang profesional kesehatan mental seperti psikiater atau psikolog. Mereka dapat memberikan saran dan bantuan yang tepat untuk Anda.
Penulis:
Editor: Erniyati Khalida