Jasaku tidak dikenang, karena tamu yang tak diundang.
Nama ku Tomo seorang pelajar SMA yang bermimpi untuk bisa mengabdi pada negeri ini. Aku mempunyai seorang teman yang sejak SD selalu satu sekolah dengan ku namanya Mallaby. Kami berdua berasal dari sebuah desa terpencil bagian dari Kota Surabaya. Suatu hari setelah pulang sekolah di jalan kami menemukan selembar poster yang telah terinjak banyak orang. Kami pun mengambilnya dan bertuliskan Indonesia Darurat Narkoba. Selama di perjalanan pun kami membahas tentang poster itu.
“Tom, kenapa yah Narkoba itu bisa ada, semua nya pasti ada sebab kan ?” Tanya Mallaby.
“Kamu benar Mal. Sebenarnya bangsa kita sekarang sedang berperang melawan bangsa kita se ndiri, Mal “ Jawab ku.
“Maksud mu apa Tom, jangan buat aku bingung deh” Tanya nya lagi.
“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah,tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri, itu kata presiden pertama kita, Bung Karno” jelas ku
“Terus hubungannya apa,Tom?” Tanya Mallaby. “Maksudnya, Bung Karno pun telah menegaskan bahwa suatu saat di negeri ini akan terjadi hal-hal yang bisa saja menghancurkan negara kita karena warga negaranya sendiri salah satunya yaitu narkoba. Menurut data terakhir di Indonesia hampir 5,1 juta warganya merupakan pemakai dan pengedar narkoba. Nah, mereka inilah yang harus dihentikan, Mal. Karena bisa merusak negeri ini.” Jawab Ku
“ Memangnya orang-orang di negeri ini bisa tahu narkoba dari mana yah ,Tom?” Mallaby bertanya lagi.“ Kamu juga harus dengar kata-kata ini ,Mal. “ Suatu saat kekayaan Indonesia akan membuat iri bangsa lain. Seperti yang biasa kita baca di buku-buku pelajaran bahwa negeri ini sangat kaya akan sumber daya alam berbeda dengan negara lainnya. Hal ini yang membuat iri beberapa negara dan ingin menguasainya. Salah satu caranya dengan narkoba” jelas ku
“ Kenapa narkoba ,Tom?” Tanya nya. “ Jika negara lain mengajak perang untuk menguasai negeri ini meraka tidak akan sanggup karena kita mempunyai banyak pertahanan seperti tentara, Mal. Jadi, mereka memerangi kita dengan menghancurkan mental para pemuda Indonesia dulu supaya nanti bisa dengan mudah mereka mengambil alih negeri ini.” Jelas ku.
Perbincangan pun terus berlanjut, tidak terasa kami akan sampai di rumah masing-masing. Tapi, sebelum itu kami pun duduk dulu di bawah pohon beringin tempat kami biasa nongkrong. Aku pun mengatakan kepada Mallaby bahwa sekarang kami sebagai pelajar memang belum bisa melakukan banyak hal untuk negeri ini.Namun, dengan berusaha menjadi pemuda yang taat beribadah,berpendidikan, dan berpikir kritis serta mental yang kuat tentu suatu saat kami akan bisa mengabdi pada negara maritim ini.
“ Berikan aku 1000 orang tua maka akan ku cabut mahameru dari akarnya dan beri aku 10 pemuda maka akan ku guncang kan dunia”. “Kita harus menjadi salah satu dari sepuluh pemuda itu, Mal. Karena nasib negeri kolam susu ini ada pada kita, pemuda nya. Kita harus buat perubahan” Ajak ku pada Mallaby.
“ Itu kata Bung Karno lagi yah, Tom. Kok kamu bisa hafal sih banyak kata-kata dari beliau?” Dengan polosnya Ia bertanya.
“ Iya,Mal. Tapi, bukan hanya dihafal. Sebenarnya salah satu bentuk penghargaan kepada jasa para pahlawan kita yaitu dengan mengingat pesan-pesan yang mereka sampaikan dan mengamalkannya. Nah, maka dari itu, kita harus bisa menjadi pelajar yang baik dan berprestasi supaya jasa pahlawan kita dulu tidak sia-sia dalam memberikan kita kemerdekaan . Kita harus berusaha menjadi orang yang sukses kedepannya untuk mengabdikan diri di negeri ini, Mal.Sebagai penerus para pahlawan.”
“ Baiklah,Tom.Mulai besok kita harus semangat terus dalam belajar dan kritis dalam bertindak supaya menjadi bagian dari 10 pemuda yang dimaksud Bung Karno.Tom, sepertinya kita harus segera pulang nanti Ibu kita heran kenapa kita belum sampai rumah. Aku duluan yah,Tom” Kata Mallaby. Aku menjawab “ Iya,Mal. Hati-hati di jalan dan sampai ketemu besok”.