Biografi Edmund Husserl, Seorang Bapak Fenomenologi
Pewartanusantara.com - Salah satu tokoh filsuf asal Jerman yang disebut sebagai Bapak Fenomenologi adalah Edmund Husserl. Dia dilahirkan di Prossnitz, Moravia, pada 8 April 1859. Edmund terkenal dengan prinsip metodologinya bahwa fenomenologi adalah cabang dari ilmu filosofi yang universal. Lalu, bagaimana latar belakang dan biografi Edmund Husserl? Ini Ulasannya
Jejak Pendidikan
Edmund kecil menyelesaikan sekolah dasarnya di Prossnitz, kemudian dia melanjutkan ke sekolah di Vienna dan Olmuts. Pada tahun 1876, Edmund mendaftar ke University of Leipzig, mengambil jurusan Fisika, Astronomi, dan Matematika.
Saat itu terbukti dia sangat berbakat di bidang Matematika dan melanjutkan studinya ke University of Berlin tahun 1878. Di sana ia mengambil jurusan penting Matematika di zaman itu.
Edmund kemudian menjadi sangat tertarik dengan sebuah pertanyaan mendasar tentang logika matematika. Akhirnya dia melanjutkan pendidikan ke jenjang doktoral di bidang matematika di Vienna tahun 1883. Di sanalah, entah bagaimana, ketertarikannya beralih ke filosofi dan kemudian berguru pada Franz Brentano dengan semangat yang tinggi.
Teori dan Pemikiran
Edmund Husserl pertama kali mengajar di Halle sebagai asisten untuk seorang psikolog ternama Carl Stumpf. Di sini Edmund memulai penelitian pertamanya mengenai dasar-dasar matematika, volume 1 yang diberi judul Philosophy of Arithmetic (1891).
Mengikuti aliran empirisme Inggris, Edmund mencoba menunjukkan bagaimana dasar-dasar ilmu matematisnya mampu memprediksi sebuah pemikiran dan perilaku.
Namun, hipotesis pertamanya menuai kritikan tajan dari Gottlob Frege, dan Edmund kemudian memperbaiki teorinya. Dia menganalisa pertanyaan mendasarnya di masa lalu dengan semua dasar teori matematisnya untuk pemikiran rasional atau logis.
Lambat laun Edmund menemukan pola pemikiran yang berdasarkan kesadaran pada kekuatan sintesis. Pola pemikiran ini tidak melibatkan perilaku saja namun juga pemikiran, konsep, dan korelasi yang mendasari semua pemikiran. Inilah yang disebut teori fenomena dan untuk selanjutnya menjadi objek penelitian tetap selama hidupnya.
Jejak Karya dan Pengabdian
Setelah menemukan teori fenomena yang luar biasa, Edmund menyelenggarakan riset pertamanya mengenai teori itu dan diterbitkan dalam jurnal yang berjunul The Logical Investigations.
Saat itu dia kemudian menjadi profesor di Gottingen dari 1901 hingga 1916. Selama menjadi profesor, Edmund banyak menghasilkan karya seperti Philosophy as a Rigorous Science, The Idea of Phenomenology, dan bagian pertama dari Ideas toward a Pure Phenomenology di tahun 1913.
Pada tahun 1916, Edmund Husserl berpindah mengajar ke Freiburg sebagai profesor tetap. Di sinilah dia melanjutkan bagian kedua dan ketiga buku Ideas toward a Pure Phenomenology yang dimulai tahun 1913, bersamaan dengan tiga karya panjangnya yang lain. Edmund pensiun tahun 1929 dan tetap di Freiburg untuk terus menulis karya yang menambah panjang biografi Edmund Husserl.
Dalam pengajaran Edmund Husserl pada akhir periode hidupnya, dia menerapkan metode yang berbeda dengan saat dia mengajar di Gottingen. Edmund sangat serius melakukan riset untuk melengkapi dan membuktikan teorinya. Dia tidak penah berhenti melakukan riset dan selalu menganggap dirinya sebagai seorang pemula.
Pada seminar-seminarnya dia selalu mampu meninggalkan pengaruh yang besar dan jejak intelektual terhadap penerusnya. Banyak pengunjung hadir dalam seminarnya sperti Rudolf Carnap dari Vienna Circle, sang pencetus teori Logika Positif. Rudolf terus belajar di bawah pengajaran Edmund Husserl.
Akhir Hayat Sang Filsuf
Dedikasi penuhnya kepada pemikiran filosofi fundamental sangat menginspirasi mahasiswanya. Edmund Husserl tutup usia pada 27 April 1938 dengan peninggalan teori dan karya yang sangat fenomenal dalam riwayat ilmu filosofi.
“I seek not to instruct but only to lead, to point out and describe what I see. I claim no other right than that of speaking according to my best lights, principally before myself but in the same manner also before others, as one who has lived in all its seriousness the fate of a philosophical existence.”
Biografi Edmund Husserl selalu diminati para pecinta ilmu filosofi. Hasil-hasil karyanya yang mendunia dan dilakukan atas dasar riset membuka jalur pemikiran baru di bidang filosofi, terlebih pada teori fenomenologi murni.
Baca juga: Biografi Friedrich Nietzsche, Satu-satunya Filsuf yang Membuat Autobiografi
Penulis:
Editor: Erniyati Khalida