Pewarta Nusantara
Menu Kirim Tulisan Menu

Biografi Paul Karl Feyerabend dan Pemikiran Anarkisme Epistemologisnya

Paul Karl Feyerabend

Pewartanusantara.com - Sebagai salah satu tokoh penting, tentu saja biografi Paul Karl Feyerabend selalu banyak dicari. Ia sendiri seorang filsuf sains yang berasal dari Austria. Bagi Anda yang berkecimpung dalam bidang filsafat, tentunya tokoh yang satu ini sudah tidak asing lagi bukan? Nah, untuk mengenal lebih jauh tentangnya, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Riwayat Hidup

Paul Karl Feyerabend lahir di Wina, Austria pada tahun 1924. Keluarganya termasuk golongan menengah. Ayahnya bekerja sebagai pegawai negeri, sedangkan ibunya adalah seorang penjahit.

Ia begitu tertarik terhadap seni dan teater. Hal tersebut tampak pada karya-karyanya yang ia masuki contoh-contoh dari dunia seni untuk membantu menjelaskan pemikiran ilmiahnya.

Pada tahun 1942, Feyerabend ditugaskan di Arbeitsdienst oleh Jerman. Kemudian pada tahun 1943, ia menjadi petugas di bagian utara Front timur. Di sana ia menjadi letnan.

Feyerabend kemudian mengajar filsafat ilmu di Universitas Bristol di Inggris pada tahun 1955. Pemikirannya mengenai filsafat ilmu menjadi kritis setelah ia mengajar di banyak tempat, seperti Berlin, Berkeley, London, dll.

Selanjutnya, ia bertemu dengan Lakatos. Pertemuan keduanya membuat Feyerabend berencana membuat suatu kolaborasi. Dalam kolaborasi tersebut, Lakatos akan mempertahankan pandangan rasionalis dan Feyerabend akan menyerangnya.

Namun, apa yang direncanakan Feyerabend tidak pernah terjadi karena Lakatos meninggal. Setelahnya, pada tanggal 11 Februari 1994, Feyeraben meninggal dunia di Genolier Clinic.

Karya-Karya

Dalam biografi Paul Karl Feyerabend, tercatat bahwa ada banyak karya yang ia terbitkan. Karya terbesar Feyerabend ialah buku yang berjudul Againts Method. Buku tersebut ditulis pada tahun 1975 dan berisi tentang kritikan Feyerabend terhadap metodologi. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa tidak ada satu metode rasional yang dapat diklaim sebagai metode ilmiah yang sempurna.

Latar Belakang Pemikiran

Anarkisme Ilmu Pengetahuan merupakan pemikiran Feyerabend yang dilatarbelakangi oleh dominasi paradigma pemikiran positivistic yang telah ada pada abad ke-19.  Paradigma tersebut dicetuskan oleh August Conte dan dipengaruhi oleh Descartes.

Disini, ia menyatakan bahwa ada ilmu yang mendasari segala macam ilmu. Ilmu dasar tersebut adalah matematika, astronomika, kimia, fisika, biologi dan puncaknya adalah sosiologi. Conte mengatakan bahwa setelah manusia mencapai penyelidikan ilmiah, manusia baru akan mendapatkan temuan-temuan yang bermanfaat.

Ilmu-ilmu pengetahuan non-alam akan mengalami kesulitan mendapat legitimasi karena akan berhadapan dengan suatu problem. Problem tersebut berkaitan dengan tafsiran-tafsiran yang tidak eksak, sehingga kurang bermanfaat bagi manusia.

Pemikiran Anarkisme sebagai Kritik Ilmu Pengetahuan

Pembahasan mengenai pemikiran Feyerabend secara menyeluruh sebenarnya sulit dilakukan. Hal tersebut dikarenakan gagasannya yang panjang dan kecenderungannya mengadopsi ide-ide tertentu pada suatu waktu kemudian mengkritiknya diwaktu yang lain.

Pemikiran Feyerabend secara keseluruhan diberi nama “anarkisme epistemologis” yang merupakan suatu kritik. Feyerabend mengkritik dari dua sisi yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Kedua sisi tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Anti-Metode

Atas nama kebebasan individu, Feyerabend ingin melawan ilmu pengetahuan. Ia mempunyai semboyan “anti-metode”. Semboyan tersebut akan digunakan untuk melawan ilmu pengetahuan.

Para ilmuwan menganggap bahwa ilmu pengetahuan memiliki satu metode baku, universal dan berlaku sepanjang masa. Anggapan tersebut dibantah oleh Feyerabend. Menurutnya, pendapat tersebut tidak realistis dan jahat.

Tidak realistis maksutnya ilmu pengetahuan hanya diambil dari pandangan sederhana yang berdasarkan pada kemampuan seseorang. Jahat maksutnya ilmu pengetahuan memaksakan hukum-hukum yang menghalangi berkembangnya kualitas seseorang dengan mempertaruhkan kemampuannya.

  1. Anti Ilmu Pengetahuan

Atas nama kebebasan yang sama, Feyerabend bersikap anti-ilmu pengetahuan. Sikapnya tersebut bukan berarti ia anti terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri, namun anti terhadap kekuasaan imu pengetahuan yang sering melampaui maksut utamanya.

Dengan sikapnya inilah, ia memiliki keinginan melawan ilmu pengetahuan yang dianggap oleh para ilmuwan lebih unggul dibandingkan bidang pengetahuan lainnya.

“Teachers' using grades and the fear of failure mould the brains of the young until they have lost every ounce of imagination they might once have possessed.”

Sangat menarik bukan beberapa catatan tentang biografi Paul Karl Feyerabend di atas? Nah, jika Anda adalah salah satu pengkaji dunia intelektual, wawasan terkait tokoh yang satu ini sangat penting didalami lebih jauh.

Baca juga: Biografi Thomas Kuhn, Riwayat Hidup, Karya, dan Pemikirannya

Penulis:

Editor: Erniyati Khalida

1099