Biografi Simone de Beauvoir dan Beragam Karyanya
Pewartanusantara.com - Simone De Beauvoir adalah orang yang ahli filsafat prancis pada abad ke-20. Karya-karyanya dalam filsafat, politik, feminisme, dan eksistensialisme membuatnya sangat terkenal. Berikut ulasan biografi Simone De Beauvoir yang perlu Anda simak.
Riwayat Hidup Simone de Beauvoir
Simone De Beauvoir merupakan seorang filsuf yang lahir pada tanggal 9 januari 1908 di paris. Ia juga seorang pengarang esai, novel, dan drama dalam bidang politik dan ilmu sosial yang terkenal pada awal abad ke-20. Ayahnya bernama Georges bertrand de beauvoir dan ibunya yang bernama Francoise beauvoir. Pada saat berumur 14 tahun, Simone pernah mengalami krisis kepercayaan.
Hal itulah yang menyebabkan Simone menjadi ateis sampai akhir hidupnya. Saat keluarga Simone mengalami kehilangan banyak harta saat perang dunia II, ibunya selalu mengusahakan agar anak-anaknya bisa sekolah ditempat yang bergengsi. Hal ini menunjukkan bahwa ibunya sangat memperdulikan sekolah anaknya meskipun dalam keadaan sulit.
Pada tahun 1929, Simone mendapatkan gelar dari Universitas Sorbonne di Prancis dalam bidang filsafat. Simone juga mengajar salah satu sekolah menengah di marseille daan Roun pada tahun 1931 sampai 1937. Setelah itu ia juga mengajar di Paris pada tahun 1938 sampai dengan 1943. Tokoh ini menjadi pejuang pergerakan eksistensialisme dengan Jean-paul sartre saat perang dunia II selesai.
Pada tanggal 14 april 1980, Simone De Beauvoir meninggal dunia karena sakit pneumonia yang dideritanya. Ia di makamkan di pemakaman montparnasse, Paris. Beberapa karyanya juga sangat berpengaruh dalam pergerakan feminisme.
Pemikiran Simone de Beauvoir
Simone De Beauvoir memiliki pemikiran yang biasanya disebut dengan teori fenimisme. Luce irigary pernah mengungkapkan bahwa finimisme yang digambarkan oleh sistem social tentang pemberdayaan wanita. Teori fenimisme ini memiliki 3 aliran, yaitu radikal, liberal, dan sosialis. Tokoh ini tergolong ke dalam fenimisme eksistensialis dan termasuk ke dalam fenimisme sosialis.
Ia setuju dengan pemikiran sarte bahwa dalam hubungan manusia setiap individu ingin menjadikan manusia lain menjadi objek dan tidak ingin dirinya menjadi objek. Permasalahan yang seperti ini sering disebut dengan konflik intersubjektifitas. Menurut Simone, kedudukan wanita selalu tertindas karena keberadaannya kurang dihirauan dan bukan objek absolut seperti laki-laki.
Hal tersebut karena berawal dari fakta biologis, misalnya kelemahan organ tubuh wanita, peran reproduktif, ketidakseimbangan hormon, dan lainnya yang menyebabkan para wanita disudutkan. Padahal ada sesuatu yang tidak disadari bahwa sebenarnya wanita telah diigiring kepada definisi makhluk yang tidak berkesadaran. Wanita perlu dibiarkan untuk menghadapi dunia dengan kekuatannya.
Karya-karya Simone de Beauvoir
Dalam biografi Simone De Beauvoir, ia banyak menghasilkan karya-karya yang luar biasa dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan. Karya tersebut diantaranya adalah Pyrrhus et cineas (1944), Who shall die? (1945), The ethics of ambiguity (1947), America day by day (1954), Must we burn sade? (1955), dan Memoirs of a dutiful daugther (1958) .
Selain itu ada juga karya lain yang berjudul Force of circumstance (1963), Les belles images (1966), The coming of age (1970), dan When things of the spirit come first (1979). Di samping beberapa karya yang sudah disebutkan, masih ada banyak karya lainnya yang sudah diterbitkan oleh tokoh yang satu ini dan banyak dirujuk hingga sekarang.
“I am too intelligent, too demanding, and too resourceful for anyone to be able to take charge of me entirely. No one knows me or loves me completely. I have only myself”
Informasi biografi Simone De Beauvoir ini sangat bermanfaat bukan? Ada banyak pelajaran yang bisa diambil. Tentu saja selain bagi para penggemarnya secara khusus, para penggiat filsafat juga penting mengenal tokoh ini lebih jauh.
Baca juga: Bioagrafi Albert Camus, Filsuf dan Sastrawan dari Aljazair
Penulis:
Editor: Erniyati Khalida