Internasional
Pewarta Nusantara, Internasional - Kantor Berita Nasional melaporkan bahwa pada Kamis (20/7), pasukan keamanan di negara Lebanon telah berhasil membongkar jaringan penyelundupan manusia yang terdiri dari tujuh warga negara Suriah dan beberapa warga negara Lebanon di wilayah El Aabde di Lebanon utara.
Sebanyak 79 warga Suriah yang telah memasuki Lebanon secara ilegal melalui jaringan tersebut berhasil ditangkap oleh pasukan keamanan. Di antara mereka, terdapat 13 penumpang yang berencana untuk melanjutkan perjalanan menuju Eropa melalui laut.
Keberhasilan dalam membongkar jaringan penyelundupan ini menunjukkan langkah serius yang diambil oleh pihak berwenang untuk mengatasi isu perdagangan manusia dan keamanan perbatasan.
Lebanon telah menjadi tempat penampungan bagi jumlah pengungsi terbesar per kapita, dengan sekitar 1,5 juta pengungsi Suriah tersebar di seluruh wilayah negara tersebut. Situasi ini menimbulkan beban ekonomi yang signifikan bagi Lebanon, terutama di tengah krisis keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Oleh karena itu, negara tersebut telah mendesak masyarakat internasional untuk mendukung kepulangan yang aman bagi pengungsi Suriah ke tanah air mereka.
Baca Juga; Pemerintah Menegaskan Pentingnya Investasi Pendidikan melalui Beasiswa LPDP
Tindakan ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi dan memberikan kestabilan bagi negara Lebanon serta memastikan hak asasi manusia dan perlindungan terhadap pengungsi dalam perjalanan mereka menuju pulang ke tanah airnya. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Internasional - Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka, Kanchana Wijesekera, mengumumkan bahwa negara tersebut akan kembali menaikkan kuota bahan bakar untuk kendaraan mulai bulan depan.
Keputusan ini diambil setelah dilakukan evaluasi terhadap stok dan kebutuhan bahan bakar, seperti yang dilansir oleh Xinhua News.
Dalam keterangannya kepada media, Menteri Wijesekera menyatakan bahwa pihaknya telah meninjau rencana dan pasokan kargo bahan bakar untuk enam bulan ke depan bersama Ceylon Petroleum Corporation.
Dalam prosesnya, mereka juga mengulas beberapa aspek, termasuk impor bahan bakar, operasi kilang, usulan peningkatan kapasitas kilang, kuota penggunaan bahan bakar (QR), kapasitas penyimpanan, otomatisasi sistem pengelolaan stok, perjanjian dengan stasiun bahan bakar, serta distribusi bahan bakar.
Sri Lanka sebelumnya telah memperkenalkan kuota bahan bakar mulai tahun sebelumnya sebagai respons atas kesulitan dalam membeli bahan bakar dengan jumlah yang memadai akibat kekurangan cadangan devisa.
Sejak itu, negara tersebut telah dua kali menaikkan kuota bahan bakar pada tahun ini untuk mencoba mengatasi masalah ketersediaan dan kebutuhan energi di dalam negeri.
Kebijakan peningkatan kuota bahan bakar ini tentunya menjadi langkah strategis bagi pemerintah Sri Lanka untuk mengatasi tantangan dalam sektor energi di negaranya.
Dengan meninjau dan memperbarui rencana impor dan pasokan bahan bakar, serta berbagai aspek terkait lainnya, diharapkan Sri Lanka dapat mengurangi ketergantungannya pada impor bahan bakar dan meningkatkan ketahanan energi dalam jangka panjang.
Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat memperkuat sektor transportasi dan mendukung mobilitas masyarakat serta pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Baca Juga; Pemerintah Menegaskan Pentingnya Investasi Pendidikan melalui Beasiswa LPDP
Namun, tetap perlu adanya kebijakan yang berkelanjutan dan berbasis data dalam mengatur penggunaan bahan bakar di Sri Lanka.
Dengan memperhatikan perkembangan tren energi global dan pemanfaatan sumber daya alam yang lebih efisien, Sri Lanka dapat mengarahkan langkahnya menuju keberlanjutan energi dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dalam sektor energi.
Semoga kebijakan yang diambil oleh pemerintah dapat memberikan dampak positif bagi negara dan masyarakatnya dalam mencapai ketahanan energi yang lebih baik dan berkelanjutan. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Internasional - Cina sukses meluncurkan empat satelit meteorologi bernama Tianmu-1 ke orbit Bumi pada hari Kamis (20/7) menggunakan roket pembawa bahan bakar padat Kuaizhou-1A, demikian disampaikan oleh China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC).
Informasi tersebut didapat dari laporan Sputnik News yang menyatakan bahwa peluncuran berlangsung di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan yang berada di Provinsi Gansu barat laut Tiongkok pada pukul 11:20 waktu setempat (03:20 GMT).
CASIC, operator dari satelit Tianmu-1-07, Tianmu-1-08, Tianmu-1-09, dan Tianmu-1-10, menambahkan bahwa satelit-satelit tersebut akan digunakan terutama untuk menyediakan data meteorologi guna mendukung penggunaan komersial.
Sebagai informasi tambahan, awal tahun ini, tepatnya pada bulan Januari, dua satelit Tianmu-1 pertama diluncurkan ke orbit, dan diikuti oleh empat satelit lainnya yang diorbitkan pada bulan Maret.
Roket Kuaizhou-1A ini telah melaksanakan peluncuran sebanyak 21 kali, yang pertama kali dilakukan pada Januari 2017. Roket ini dirancang khusus untuk keperluan peluncuran komersial.
Dengan berhasilnya peluncuran keempat satelit Tianmu-1 ini, Cina semakin meningkatkan kemampuannya dalam memantau cuaca dan iklim di wilayahnya.
Satelit-satelit ini akan memberikan kontribusi penting dalam menyediakan data meteorologi yang akurat dan handal bagi berbagai keperluan komersial dan ilmiah.
Sebagai negara dengan luas wilayah yang besar dan beragam, data dari satelit-satelit meteorologi ini sangat berarti dalam mendukung sektor-sektor seperti pertanian, perikanan, transportasi, dan juga membantu dalam penanganan bencana alam.
Pemanfaatan roket Kuaizhou-1A sebagai sarana peluncuran komersial menunjukkan kemajuan teknologi luar angkasa Cina yang semakin pesat.
Baca Juga; Pemerintah Menegaskan Pentingnya Investasi Pendidikan melalui Beasiswa LPDP
Dengan memanfaatkan roket ini, Cina dapat lebih efisien dalam meluncurkan satelit-satelitnya ke orbit dengan biaya yang lebih terkontrol.
Keberhasilan peluncuran kali ini juga membuktikan bahwa industri antariksa Cina semakin matang dan dapat diandalkan dalam menjalankan misi-misi luar angkasa yang semakin kompleks dan bervariasi.
Tentunya, prestasi Cina dalam meluncurkan satelit meteorologi ini juga menjadi perhatian bagi negara-negara lain di dunia.
Kemajuan teknologi luar angkasa Cina menunjukkan potensi dan kapasitas negara tersebut dalam bersaing dalam industri antariksa global.
Selain itu, kerjasama internasional dalam penggunaan data meteorologi dari satelit-satelit ini dapat menjadi langkah maju dalam meningkatkan pemahaman dan mitigasi perubahan iklim secara global.
Semoga keberhasilan ini dapat memberikan manfaat positif bagi banyak pihak dan membawa kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi antariksa di masa depan. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Internasional - Sebuah insiden menarik perhatian terjadi di Krimea ketika sistem pertahanan udara berhasil menjatuhkan sebuah Drone di bagian tengah wilayah tersebut.
Pada Kamis (20/7). Beruntung, insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan yang berarti, demikian dikonfirmasi oleh kepala Krimea, Sergey Aksenov.
"Saya dengan senang hati memberitahu kamu bahwa pasukan pertahanan udara berhasil menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak musuh di bagian tengah Krimea. Berita baiknya, tidak ada korban atau kerusakan yang terjadi akibat kejadian ini. Oleh karena itu, saya mengajak semua orang untuk tetap tenang dan hanya mempercayai informasi resmi yang diberikan," ujar Aksenov melalui kanal Telegram.
Terkait insiden ini, laporan dari Sputnik News menyebutkan bahwa rezim Kiev, yang merupakan pihak berlawanan di wilayah tersebut, baru-baru ini meningkatkan serangan teror di Krimea.
Hari Kamis lalu, sebuah serangan pesawat tak berawak Ukraina menyebabkan tewasnya seorang gadis remaja dan merusak empat bangunan di bagian barat laut Krimea.
Baca Juga; Pemerintah Menegaskan Pentingnya Investasi Pendidikan melalui Beasiswa LPDP
Selain itu, sebelumnya, rezim Kiev juga pernah menggunakan drone maritim permukaan dalam serangan teror terhadap Jembatan Krimea, yang menyebabkan kematian dua orang dewasa dan melukai seorang anak.
Insiden ini menunjukkan eskalasi ketegangan dan konflik yang sedang berlangsung di wilayah Krimea. Masyarakat di daerah tersebut harus tetap waspada terhadap potensi serangan lebih lanjut, sementara pihak berwenang dan pasukan keamanan terus berusaha untuk melindungi dan menjaga keamanan warga.
Perlu adanya keterbukaan dan kepercayaan kepada sumber-sumber informasi resmi untuk memahami situasi secara lebih akurat dan menghindari penyebaran berita yang tidak terverifikasi, sehingga dapat menjaga ketenangan dan keamanan wilayah.
Semoga situasi dapat diselesaikan dengan damai dan tanpa menimbulkan lebih banyak korban jiwa atau kerusakan yang merugikan. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Internasional - Dalam serangan terbaru, Israel melancarkan serangan udara di Damaskus, Suriah, yang menyebabkan dua Tentara Suriah mengalami luka-luka.
Laporan dari kantor berita negara Suriah, SANA, menyatakan bahwa serangan itu terjadi pada Rabu pagi, dengan rudal-rudal Israel diluncurkan dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Pertahanan udara Suriah berhasil menghadapi serangan tersebut dan berhasil menembak jatuh sebagian besar rudal-rudal tersebut. Namun, dua tentara Suriah mengalami luka-luka akibat serangan ini dan ada beberapa kerugian materi.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), yang memantau perang dari Inggris, mencatat bahwa ini merupakan kali ke-20 Israel telah menyerang target di Suriah sepanjang tahun ini.
Serangan udara Israel kali ini menyasar posisi militer dekat bandara di kota Dimas serta jalan raya Beirut-Damascus di sebelah barat ibu kota, di mana anggota elit dari tentara Suriah ditempatkan.
https://twitter.com/syriahr/status/1681431890631204864
SOHR melaporkan bahwa rudal-rudal itu mengenai gudang milik kelompok bersenjata Lebanon, Hezbollah, sekutu pemerintah Suriah, dan menyebabkan kebakaran.
Israel telah sering kali melancarkan serangan udara di wilayah Suriah yang dikuasai oleh pemerintah, tetapi jarang mengakui tanggung jawabnya.
Negara itu berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan musuh bebuyutan mereka, Iran, memperluas keberadaannya di wilayah Suriah, dan hal ini telah menjadi salah satu alasan di balik serangkaian serangan Israel di negara tetangga tersebut.
Meskipun Israel sering kali merahasiakan serangan-serangannya di Suriah, mereka terus melakukan langkah-langkah militer untuk menghadapi ancaman potensial dari Iran di wilayah tersebut. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Internasional - Insiden bom bunuh diri di Pakistan mengguncang kota Peshawar, wilayah barat laut Pakistan, ketika truk yang mengangkut pasukan paramiliter menjadi target serangan.
Dua orang tewas, termasuk pelaku bom bunuh diri itu sendiri, dan sedikitnya tujuh orang terluka dalam ledakan yang terjadi di jalan ramai di daerah Hayatabad, dekat perbatasan dengan Afghanistan.
Tehreek-e-Jihad Pakistan, kelompok bersenjata yang baru saja didirikan, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Dalam serangan serupa sebelumnya, kelompok yang sama menyerang pangkalan militer di provinsi barat daya Balochistan, membunuh empat tentara.
Kekhawatiran pun meningkat karena para pejuang yang terlibat dalam serangan ini diperkirakan memiliki tempat aman di Afghanistan tetangga.
Angkatan Darat Pakistan telah menyatakan keprihatinan atas situasi ini dan mengancam akan memberikan "respon yang efektif" menyusul kematian 12 tentara Pakistan dalam dua serangan terpisah.
Keamanan dan stabilitas wilayah perbatasan dengan Afghanistan menjadi perhatian utama pemerintah Pakistan dalam menghadapi ancaman serangan terorisme yang terus berlanjut. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Internasional - Hujan deras di Kolombia memicu longsor yang mengakibatkan sedikitnya 12 orang tewas dan sekitar 20 orang hilang, seperti yang diumumkan oleh otoritas setempat.
Kejadian tanah longsor ini terjadi pada Senin (17/7) malam di wilayah pedesaan Quetame, di tenggara ibu kota Bogotá, di provinsi Cundinamarca.
Nicolás García Bustos, gubernur provinsi tersebut, melaporkan melalui Twitter bahwa jumlah korban meningkat menjadi 14 orang, dengan enam orang lainnya mengalami luka-luka dan dibawa ke pusat kesehatan.
Ricardo Coronado, Direktur Operasional Pertahanan Sipil, memberikan perkiraan yang sedikit lebih rendah, menyatakan bahwa sejauh ini telah ditemukan 12 jenazah, termasuk dua anak-anak di antara korban tewas.
Gubernur Coronado juga telah mendeklarasikan keadaan darurat untuk wilayah administratif khusus dalam upaya untuk mengelola bencana ini dengan menggunakan sumber daya secara efektif.
Dalam upaya pencarian korban, warga menggunakan drone untuk melanjutkan pencarian di wilayah yang terdampak.
Beberapa rumah mengalami kerusakan parah, dan jalur perdagangan utama terhambat oleh lumpur. Tumpukan puing di seluruh wilayah sulit diatasi dan mempengaruhi upaya pencarian para korban.
Di sisi lain, topik lain yang mencuat dalam berita adalah tentang keputusan pengadilan yang mempengaruhi diplomasi Afrika Selatan dengan Rusia.
Partai oposisi terkemuka, Aliansi Demokrat (DA), menekankan pentingnya pemerintah untuk menjadi terbuka dan transparan dalam kebijakan luar negeri yang dapat mempengaruhi reputasi internasional dan perekonomian negara tersebut.
Perdebatan ini mencerminkan kompleksitas hubungan internasional dan dampaknya terhadap keamanan dan kestabilan nasional.
Dalam berita terkini lainnya, Direktur Pertahanan Sipil Kolombia, Jorge Diaz, menyatakan bahwa tanah longsor tersebut menutupi sebagian jalan yang menghubungkan Bogota dengan wilayah tenggara negara, yang merupakan salah satu jalur transportasi utama di negara tersebut.
Presiden Gustavo Petro juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban melalui akun Twitternya.
Drone footage shows damage from deadly landslide in #Colombia
A landslide caused by heavy rains in a mountainous region of central Colombia killed at least 15 people and destroyed 22 houses pic.twitter.com/sppSki0t3m
— DD India (@DDIndialive) July 19, 2023
Musim hujan di Kolombia yang berlangsung dari Juni hingga November setiap tahunnya sering menimbulkan bencana dan menelan banyak korban.
Pada musim hujan tahun 2022 saja, sekitar 300 orang tewas akibat banjir. Kondisi ini menuntut upaya pencegahan dan penanganan yang lebih baik dari pihak berwenang untuk mengurangi risiko bencana alam yang berulang. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Internasional - Brigadir Jenderal Damian Hill, selaku Direktur Latihan Talisman Sabre, telah mengungkapkan bahwa Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) akan melakukan peluncuran rudal permukaan-ke-kapal (SSM) Tipe 12 untuk pertama kalinya di perairan Australia dalam rangka latihan militer Talisman Sabre.
Menurut Hill, ini merupakan momen bersejarah karena JSDF belum pernah sebelumnya menguji kemampuan ini di Australia. Peluncuran rudal tersebut direncanakan dari Beecroft Weapons Range ke Area Latihan Australia Timur di lepas pantai Teluk Jervis.
Latihan militer Talisman Sabre 2023, sebagaimana dilansir oleh Sputnik News, akan berlangsung dari 22 Juli hingga 4 Agustus. Acara ini merupakan latihan terbesar yang diadakan antara Australia dan Amerika Serikat, yang dilaksanakan setiap dua tahun di kawasan Indo-Pasifik.
Peserta latihan kali ini akan melibatkan lebih dari 30.000 personel militer dari 13 negara yang berpartisipasi dalam berbagai skenario latihan dan simulasi untuk meningkatkan kemampuan dan kerjasama antar-negara dalam menghadapi tantangan keamanan di kawasan tersebut.
Latihan militer seperti Talisman Sabre memiliki tujuan strategis dalam memperkuat kesiapan dan kerjasama militer di kawasan Indo-Pasifik. Partisipasi Jepang dalam latihan ini menunjukkan komitmen negara tersebut untuk meningkatkan kerja sama keamanan dengan mitra regionalnya, khususnya Australia dan Amerika Serikat.
Baca Juga; Singapura Meluncurkan Paspor Supernya! Geser Jepang dalam Peringkat Paspor Paling Kuat di Dunia
Melalui latihan ini, negara-negara peserta berkesempatan untuk memperkuat interaksi dan interoperabilitas militer mereka, meningkatkan pemahaman bersama tentang taktik dan strategi, serta merespons tantangan keamanan bersama dengan langkah-langkah yang koordinatif.
Dengan jumlah personel yang besar dan beragam, latihan Talisman Sabre 2023 akan menjadi platform penting untuk menguji kesiapan militer dan merancang respons yang efektif dalam menghadapi situasi nyata di kawasan Indo-Pasifik.
Peningkatan kerjasama dan koordinasi antar-negara diharapkan dapat memperkuat stabilitas dan keamanan regional, serta membangun kerja sama yang berkelanjutan dalam mengatasi berbagai tantangan keamanan yang kompleks di masa depan. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Internasional - Pada Rabu (19/7), dinas keamanan dari Maroko dan Spanyol berhasil menangkap dua tersangka yang terlibat dalam kelompok teroris Negara Islam (ISIS).
Operasi gabungan ini membawa hasil dengan penangkapan masing-masing tersangka di dua kota berbeda, yakni kota Nador di Maroko utara dan kota Spanyol Lleida.
Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh Biro Investigasi Yudisial Pusat, intelijen mengungkapkan bahwa kedua tersangka memiliki kaitan dengan kelompok teroris ISIS yang beroperasi di Suriah.
Selain itu, mereka juga telah merencanakan untuk melaksanakan serangan teroris di Eropa, menimbulkan ancaman bagi keamanan dan ketertiban di benua tersebut.
Dalam penyelidikan lebih lanjut, terungkap bahwa kedua tersangka terlibat dalam jaringan imigrasi ilegal. Mereka berusaha untuk memperoleh dokumen identitas palsu melalui jalur tidak resmi guna mendukung rencana terorisme mereka.
Penangkapan kedua tersangka ini menjadi langkah signifikan dalam upaya pencegahan dan penindakan terhadap kelompok teroris yang berencana melakukan serangan di wilayah Eropa.
Baca Juga; Singapura Meluncurkan Paspor Supernya! Geser Jepang dalam Peringkat Paspor Paling Kuat di Dunia
Operasi gabungan antara Maroko dan Spanyol menunjukkan pentingnya kerjasama internasional dalam mengatasi ancaman terorisme.
Keberhasilan dalam menangkap tersangka yang terlibat dalam jaringan teroris ISIS memberikan bukti nyata bahwa negara-negara bekerja sama dalam upaya bersama untuk menjaga keamanan dan mencegah terjadinya serangan teror di wilayah mereka.
Tentu saja, upaya pencegahan dan penindakan terorisme harus terus diperkuat dan ditingkatkan. Ancaman teroris masih menjadi isu yang serius dan global.
Negara-negara di seluruh dunia perlu tetap waspada dan saling berbagi informasi untuk mengidentifikasi dan menangani kelompok teroris yang beroperasi di wilayah mereka.
Selain itu, pendekatan multilateral dan tindakan koordinatif akan semakin efektif dalam memberantas ancaman terorisme dan melindungi keamanan masyarakat internasional. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Internasional - Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan bahwa Ukraina telah mengalami kerugian besar dalam pertempuran di wilayah Donetsk.
Selama 24 jam terakhir, lebih dari 340 Tentara Ukraina tewas, dan 15 item peralatan militer mereka berhasil dihancurkan oleh pasukan Rusia.
Selain itu, dalam beberapa hari terakhir, pasukan Rusia juga berhasil menangkis 25 serangan yang dilancarkan oleh militer Ukraina di arah Donetsk.
Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia yang dikutip dari Sputnik News, daftar kerugian militer Ukraina mencakup dua tank, tiga kendaraan tempur lapis baja, empat truk pickup, howitzer self-propelled Panzerhaubitze 2000 buatan Jerman, dua tunggangan artileri self-propelled Krab buatan Polandia, Gvozdika self-propelled, dan dudukan artileri yang didorong, serta dua howitzer D-30.
Semua peralatan ini berhasil dihancurkan dalam pertempuran dengan pasukan Rusia. Selain di wilayah Donetsk, pertempuran juga terjadi di arah Zaporozhye dan Krasny Liman.
Di arah Zaporozhye, lebih dari 170 tentara Ukraina dilaporkan tewas, sementara di arah Krasny Liman, jumlah korban tewas mencapai 100 tentara.
Meskipun pasukan Ukraina mencoba melancarkan empat serangan di arah Krasny Liman, namun upaya mereka berhasil dipukul mundur oleh pasukan Rusia.
Kondisi ini mencerminkan eskalasi ketegangan yang serius dan tingkat kekerasan yang tinggi dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.
Baca Juga; Singapura Meluncurkan Paspor Supernya! Geser Jepang dalam Peringkat Paspor Paling Kuat di Dunia
Pertempuran di wilayah Donetsk dan sekitarnya terus berlangsung, dengan kedua pihak menanggung kerugian besar dalam upaya mencapai kendali atas wilayah strategis tersebut.
Ketegangan semakin meningkat dengan hilangnya lebih banyak nyawa dan peralatan militer dalam bentrokan ini.
Para pihak terkait, termasuk komunitas Internasional, harus berupaya mencari cara untuk meredakan ketegangan dan mencari solusi damai atas konflik ini.
Upaya diplomasi dan dialog harus didorong agar kekerasan dapat dihentikan dan korban sipil dan militer dapat dihindari.
Kondisi kemanusiaan di wilayah yang terlibat harus menjadi perhatian utama bagi komunitas internasional dalam mengatasi konflik ini dan mencari jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan bagi kedua negara. (*Ibs)