Pewarta Nusantara
Menu CV Maker Menu

Sport

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
2 bulan yang lalu

Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Elkan Baggott sedang menjalani masa-masa penting dalam kariernya di dunia sepak bola Inggris.

Pemain muda ini saat ini berada di bawah pengawasan Ipswich Town, di mana ia telah mendapatkan kesempatan untuk tampil dalam sejumlah pertandingan pramusim.

Baru-baru ini, dalam pertandingan melawan klub promosi Premier League, Luton Town FC, Baggott mendapatkan kesempatan untuk tampil sebagai pemain pengganti.

Pertandingan tersebut berakhir dengan skor imbang 1-1 setelah Ipswich Town berhasil unggul lebih dahulu melalui gol Wes Burns dan Luton Town menyamakan kedudukan melalui eksekusi penalti Carlton Morris.

Namun, pertandingan melawan Luton Town bukanlah kali pertama bagi Elkan Baggott untuk menghadapi klub Premier League.

Baca Juga; Chelsea: Mencari Gelandang Berpengalaman, Conor Gallagher Tetap Dipertahankan

Saat dipinjamkan ke Gillingham, dia telah berhasil meraih kemenangan adu penalti melawan Brentford pada babak ketiga Piala Liga Inggris 2022-23.

Selain itu, bersama Gillingham, ia juga berhadapan dengan klub Premier League lain, Wolverhampton Wanderers, meskipun pertandingan tersebut berakhir dengan kekalahan bagi timnya.

Bagi Baggott, kesempatan untuk menghadapi klub-klub Premier League merupakan momen berharga dalam proses belajar dan mengasah keterampilannya di tingkat kompetisi yang lebih tinggi.

Selain itu, ia juga terus mendapatkan dukungan dari pelatihnya, Kieran McKenna, yang memberinya kesempatan untuk terus bermain di tim utama Ipswich Town dalam beberapa pertandingan pramusim terbaru.

Pertandingan melawan klub-klub Premier League ini menjadi ujian sekaligus peluang bagi Baggott untuk membuktikan kemampuannya dan meningkatkan pengalamannya di panggung sepak bola profesional.

Dengan potensi yang dimilikinya, Baggott diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi pemain yang semakin matang untuk menghadapi tantangan lebih besar di masa depan. (*Ibs)

https://cse.google.co.id/url?q=https%3A%2F%2Fjobnas.com/
https://cse.google.com/url?q=https%3A%2F%2Fjobnas.com/

https://google.co.id/url?q=https%3A%2F%2Fjobnas.com/
https://google.com/url?q=https%3A%2F%2Fjobnas.com/

https://images.google.co.id/url?q=https%3A%2F%2Fjobnas.com/
https://images.google.com/url?q=https%3A%2F%2Fjobnas.com/

https://maps.google.co.id/url?q=https%3A%2F%2Fjobnas.com/
https://maps.google.com/url?q=https%3A%2F%2Fjobnas.com/

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Juventus diprediksi tidak akan menjadi tim unggulan di awal musim 2023-24.

Performa mengecewakan mereka musim lalu, ditambah kurangnya aktivitas dalam mendatangkan pemain baru di Bursa Transfer musim panas, menjadi alasan kehilangan status unggulan mereka.

Arkadiusz Milik, penyerang Juventus, menolak untuk membahas peluang meraih Scudetto di musim mendatang.

Menurutnya, yang terpenting bagi tim adalah memulai musim dengan baik dan baru kemudian membahas peluang menjadi juara.

"Saya merasa ini bukanlah waktu yang tepat untuk membicarakan Scudetto. Hal terpenting adalah, kami harus bisa mengawali musim dengan cara terbaik," tegas Milik seperti yang dilansir oleh Football Italia.

Selain itu, skuat Juventus juga mengalami beberapa perubahan signifikan. Beberapa pemain kunci memilih untuk meninggalkan klub, sementara banyak pemain muda naik ke tim utama sebagai pengganti.

Milik meyakini bahwa tim bisa mengandalkan para pemain muda tersebut karena mereka memiliki karakter yang kuat dan potensial untuk berkembang.

Baca Juga; Chelsea: Mencari Gelandang Berpengalaman, Conor Gallagher Tetap Dipertahankan

Lebih jauh, Milik juga mengungkapkan harapannya terkait masa depan rekan setimnya, Dusan Vlahovic. Vlahovic telah menjadi sorotan transfer dan banyak rumor yang mengatakan bahwa ia akan meninggalkan Juventus musim ini.

Meskipun manajemen Juventus tidak akan keberatan melepas Vlahovic dengan tawaran yang sesuai, Milik berharap agar sang pemain tetap bertahan di klub.

Bagi Milik, kehadiran Vlahovic menjadi kunci penting dalam mempertahankan tingkat kompetitif tim. Ia percaya bahwa persaingan sehat antar pemain di setiap lini akan membantu tim berkembang dan menjadi lebih kuat di musim depan.

Kini, Juventus dihadapkan pada tantangan besar untuk kembali menunjukkan dominasi mereka di kompetisi sepak bola Italia.

Dengan beberapa perubahan dalam skuat dan kehadiran pemain muda yang menjanjikan, harapannya adalah tim bisa bangkit kembali dan bersaing dengan maksimal di musim mendatang.(*Ibs)

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Musim panas ini, Houssem Aouar memutuskan untuk meninggalkan Lyon dan bergabung dengan as roma sebagai pemain bebas transfer.

Gelandang baru Roma ini membeberkan alasan di balik keputusannya, dan ternyata Jose Mourinho menjadi salah satu faktor kunci yang mempengaruhinya.

Aouar menandatangani kontrak lima tahun dengan Roma dan mengungkapkan keinginannya untuk bermain di bawah arahan Mourinho.

"Mourinho sangat berperan dalam keputusan saya untuk bergabung dengan Roma, saya tidak ingin melewatkan kesempatan untuk bekerja dengan seorang fenomena seperti dia," ucap Aouar seperti yang dilansir oleh Football Italia.

"Tiago Pinto, direktur Roma, telah menunjukkan bahwa dia sangat menginginkan saya. Namun, ketika saya sudah berada di sini, daya tarik sebenarnya adalah Roma itu sendiri."

Tak hanya itu, Aouar juga menegaskan bahwa keputusannya bergabung dengan Roma tidak hanya sebagai batu loncatan dalam kariernya.

Ia menganggap dirinya sebagai sosok yang ambisius dan selalu berambisi bermain untuk klub-klub besar. Kini, dengan berada di Roma, ia merasa perlu membuktikan bahwa dirinya pantas mendapatkan kesempatan ini.

Baca Juga; Perebutan Prioritas: Romelu Lukaku vs Jonathan David dalam Bidikan Juventus untuk Menguatkan Lini Depan di Serie A

"Saya adalah orang yang ambisius dan selalu ingin bermain untuk tim hebat. Sekarang, saya sudah berada di sini, saya harus membuktikan bahwa saya pantas mendapatkan tempat ini. Bagi saya, ini bukan momen transisi, karena itu akan keliru," ungkapnya.

Selama dua tahun terakhir, Aouar telah bermain sebagai gelandang sentral di depan pertahanan. Meskipun begitu, ia menegaskan bahwa ia juga siap beradaptasi dengan peran lain jika pelatih menginginkannya.

"Jika pelatih memutuskan untuk memainkan saya di peran lain, seperti bermain sebagai gelandang bertahan bersama dengan Lorenzo Pellegrini, saya akan siap melakukannya tanpa masalah. Saya selalu berpikir bahwa pemain kuat harus bisa bermain bersama," jelas Aouar.

Kedatangan Houssem Aouar ke AS Roma tentu menjadi dorongan besar bagi tim tersebut. Keahliannya di lini tengah akan menjadi aset berharga bagi Roma dalam mencapai ambisi mereka untuk meraih prestasi gemilang.

Di bawah asuhan Jose Mourinho, diharapkan Aouar dapat mengembangkan potensinya dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan tim di musim-musim mendatang. (*Ibs)

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Bursa transfer musim panas 2023 telah menjadi tantangan bagi Chelsea karena kehilangan banyak gelandang berpengalaman.

Saat ini, lini tengah The Blues didominasi oleh pemain-pemain muda yang masih perlu mengasah kualitas mereka.

Manajer Chelsea, Mauricio Pochettino, merasa bahwa kualitas skuatnya saat ini belum sepenuhnya memuaskan.

Ia menyadari bahwa timnya membutuhkan satu gelandang berpengalaman untuk memberikan stabilitas dan kebijaksanaan di lini tengah.

"Kami merasa masih memerlukan satu gelandang baru yang berpengalaman. Saya mencari sosok yang memiliki banyak pengalaman," tegas Pochettino seperti yang dilansir oleh London Evening Standard.

"Saat ini, kami sedang berusaha keras untuk mewujudkannya. Namun, tidak hanya itu saja, kami juga sedang mencari pemain anyar di beberapa posisi lainnya," tambahnya lagi.

Sementara itu, Pochettino juga memberikan keyakinan mengenai masa depan Conor Gallagher di klub. Pelatih berpaspor Argentina ini menyatakan bahwa Gallagher masih menjadi bagian dari rencana tim untuk musim 2023-24.

"Saya telah berbicara dengan Conor sejak hari pertama kami bertemu. Dia masih memiliki peran penting dalam rencana kami untuk musim depan."

Baca Juga; Perebutan Prioritas: Romelu Lukaku vs Jonathan David dalam Bidikan Juventus untuk Menguatkan Lini Depan di Serie A

"Walaupun begitu, kita semua tahu bahwa dalam dunia sepak bola, segala kemungkinan bisa terjadi, terutama dalam Bursa Transfer. Namun, saya sangat senang dengan performa Conor dan dia masih memiliki kontrak selama dua tahun bersama kami," tutur Pochettino.

Baru-baru ini, beredar kabar bahwa Conor Gallagher akan meninggalkan Stamford Bridge. Gelandang berusia 23 tahun tersebut disebut-sebut masuk dalam radar West Ham United, yang juga tertarik untuk merekrutnya.

Meskipun demikian, Chelsea tampaknya memiliki rencana khusus untuk mempertahankan Gallagher di skuat mereka.

Performa apik yang ditunjukkan oleh gelandang muda ini membuat manajemen The Blues yakin bahwa dia memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi pemain bintang di masa depan.

Kini, tinggal ditunggu bagaimana perkembangan situasi di bursa transfer dan apakah Chelsea berhasil mendatangkan gelandang berpengalaman sesuai dengan keinginan Pochettino. (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Nama Andre Onana belakangan menjadi sorotan setelah Manchester United berhasil mendapatkannya dari Inter Milan.

Kiper anyar Setan Merah ini mengaku bahwa keputusannya untuk bermain sepak bola terinspirasi oleh abangnya, Nnana Onana, yang pernah berkarier di Indonesia.

Dalam video wawancara terbaru, Andre menceritakan bagaimana abangnya menjadi sumber inspirasi dan membuatnya membulatkan tekad untuk menggeluti karier sebagai seorang kiper.

Dalam wawancara tersebut, Andre Onana mengungkapkan bahwa orang tuanya awalnya ingin fokus pada pendidikannya, namun abangnya, Nnana Onana, memberikan pengaruh besar baginya.

Nnana pernah mendapatkan kontrak sepak bola dari Jakarta, Indonesia, dan bermain untuk klub Persik dan Persikad Depok.

Baca Juga; Perebutan Prioritas: Romelu Lukaku vs Jonathan David dalam Bidikan Juventus untuk Menguatkan Lini Depan di Serie A

Melihat kebahagiaan abangnya selama berkarier di Indonesia, Andre merasa yakin bahwa dia juga bisa merasakan bahagia dalam perjalanan karier sepak bola yang dijalaninya.

Keputusan Andre Onana untuk mengikuti jejak abangnya menjadi sebuah pilihan yang mengubah hidupnya. Kini, dia merasa bahagia dan bersemangat memulai perjalanan barunya bersama Manchester United.

Pengalaman abangnya di Indonesia membuka matanya tentang kesempatan dan tantangan yang bisa dihadapi dalam dunia sepak bola.

Dengan semangat dan dedikasinya, Andre Onana siap memberikan yang terbaik untuk klub barunya dan meneruskan jejak suksesnya sebagai kiper profesional. (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Eks penyerang Timnas Italia, Giuseppe Rossi, mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia sepak bola melalui akun Instagram-nya.

Rossi resmi memutuskan untuk gantung sepatu pada usia 36 tahun setelah bermain sebagai pemain profesional selama 19 tahun.

Dalam pengumuman pensiunnya, Rossi mengekspresikan rasa syukurnya telah menjadi bagian dari permainan yang indah ini dan mencapai mimpi-mimpinya dalam karier sepak bola.

Giuseppe Rossi, yang merupakan orang Italia-Amerika, memulai perjalanannya di dunia sepak bola dengan gabung ke akademi Parma di Italia pada usia 12 tahun.

Pada usia 17 tahun, ia direkrut oleh Manchester United dan membuat debutnya bersama tim utama pada November 2004.

Meskipun sempat dipinjamkan ke beberapa klub untuk mendapatkan jam bermain, Rossi mencatatkan performa terbaiknya bersama Villarreal, mencetak 77 gol dalam 4 musim.

Baca Juga; Perebutan Prioritas: Romelu Lukaku vs Jonathan David dalam Bidikan Juventus untuk Menguatkan Lini Depan di Serie A

Namun, sejak tahun 2011, Rossi mulai sering mengalami cedera parah yang mengganggu karier sepak bolanya. Meskipun mengalami beberapa tantangan dan cedera selama karier profesionalnya, Rossi tetap gigih dan menyukai permainan ini, tidak pernah berhenti bermimpi dan berusaha mencapai tujuan-tujuannya.

Bersama timnas Italia, Rossi berhasil mencatatkan 30 caps dan mencetak 7 gol. Namun, cedera juga menghantui kariernya di level internasional.

Setelah berpindah-pindah klub, termasuk di Levante, Celta Vigo, Fiorentina, Genoa, dan akhirnya kembali ke AS untuk bermain di Real Salt Lake dan SPAL, Rossi memutuskan untuk mengakhiri karier sepak bolanya setelah kontraknya dengan SPAL berakhir pada akhir bulan lalu.

Meskipun mengalami berbagai tantangan selama kariernya, Rossi bangga dengan apa yang telah dicapai dan bersyukur atas perjalanan yang tak terlupakan dalam dunia sepak bola. (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Menurut Fabrizio Ravanelli, Jonathan David adalah sosok yang sangat dibutuhkan oleh lini depan Juventus (I Bianconeri).

Ravanelli yakin pemain asal Kanada ini akan langsung tampil impresif di Serie A. Meskipun Romelu Lukaku dianggap sebagai bidikan utama, Ravanelli justru meminta Juventus untuk memprioritaskan perburuan Jonathan David karena kemampuan dan karakteristik unik yang dimilikinya.

Menurut Ravanelli, Jonathan David adalah striker modern yang memiliki keahlian taktik dan kemampuan penyelesaian akhir yang brilian.

Dia selalu membaca situasi dengan baik dan mampu mengantisipasi pergerakan bek lawan. Selain itu, David memiliki kecepatan yang mematikan dan sangat efektif di dalam kotak penalti, menjadikannya seorang bomber sejati.

Ravanelli percaya bahwa David bisa mencetak 20 gol dalam satu musim untuk Juventus di Serie A, dan jika bermain bersama para pemain hebat, dia memiliki potensi untuk berkembang lebih baik lagi seperti Victor Osimhen yang berhasil meledak bersama Napoli setelah pindah dari Ligue 1.

Baca Juga; Dinamika Politik Dalam Perpindahan Lukaku ke Juventus: Membuka Rivalitas Antara Inter Milan dan I Bianconeri

Ravanelli meyakinkan bahwa Juventus membutuhkan seseorang yang bisa mencetak 20 gol setiap musim, dan dia melihat Lukaku dan David sebagai dua kandidat yang bisa mengisi peran tersebut.

Meskipun statistik David bersama Lille OSC tidak mencolok, Ravanelli meyakini bahwa jika bermain bersama para pemain juara, David akan memberikan dampak yang signifikan bagi Juventus, sama seperti yang dilakukan oleh Osimhen di Napoli.

Hal ini menunjukkan keyakinan Ravanelli terhadap potensi besar Jonathan David dan keyamanannya bahwa sang striker akan sukses bersinar di panggung Serie A. (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Eks pemilik Inter Milan, Massimo Moratti, mengungkapkan keterkejutannya ketika mendengar bahwa Romelu Lukaku tengah bernegosiasi dengan Juventus untuk dibeli secara permanen dari Chelsea.

Namun, dari perspektif rivalitas antara Inter dan Juventus, Moratti menyatakan bahwa tidak ada kejutan. Dia juga mengakui bahwa keputusan Lukaku untuk pindah membuat para penggemar Inter merasa sangat kecewa.

Moratti juga memuji Lukaku sebagai pemain istimewa yang sulit untuk digantikan. Dia menyatakan bahwa sulit menemukan striker dengan karakteristik serupa seperti Lukaku.

Meskipun kehilangan Lukaku adalah kekecewaan bagi Inter, Moratti menyebut bahwa rekrutmen striker selanjutnya akan sangat tergantung pada permintaan dan kebutuhan pelatih.

Sebagai opsi pengganti Lukaku, Moratti menyinggung tentang Mauro Icardi, pemain yang sebelumnya pernah bermain untuk Inter Milan ketika dipinjam dari Sampdoria.

Baca Juga; Manchester United Berusaha Merekrut Rasmus Hojlund dari Atalanta dengan Tawaran 60 Juta Euro

Namun, tentu saja, Icardi saat ini berada di klub lain dan bukan menjadi pilihan yang langsung tersedia untuk Inter.

Inter Milan saat ini tengah aktif mencari striker baru untuk mengarungi musim 2023-2024. Beberapa nama yang telah dikaitkan dengan klub termasuk Alvaro Morata, Folarin Balogun, Beto, dan Mehdi Taremi.

Pilihan striker selanjutnya akan menjadi langkah krusial bagi Inter dalam mempertahankan performa kompetitif mereka di musim mendatang. (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Setelah Zlatan Ibrahimovic mengumumkan pensiun dari dunia sepak bola akhir musim lalu, pelatih AC Milan, Stefano Pioli, berbicara tentang rencana tim ke depan.

Meskipun Zlatan jarang bermain karena cedera, kehadirannya di ruang ganti memiliki pengaruh yang besar bagi skuad.

Pioli mengakui bahwa tidak ada yang bisa sepenuhnya menggantikan Ibra, namun dia menyatakan bahwa Mike Maignan akan menjadi pemimpin tim di masa depan.

"Saya mengakui bahwa Zlatan adalah pemimpin tim ini, dan tak ada orang yang bisa menggantikannya," ungkap Pioli seperti dilansir dari laman resmi klub.

"Tetapi dalam skuad saat ini, nama yang mencuat sebagai pemimpin adalah Mike Maignan. Dia memiliki mentalitas, tekad, dan obsesi untuk menjadi yang terbaik, dan semangat itu menular pada rekan-rekannya. Dia menjadi titik referensi bagi tim."

Selain itu, AC Milan juga aktif merekrut banyak pemain baru pada musim panas ini. Di antaranya adalah Ruben Loftus-Cheek, Tijjani Reijnders, dan Christian Pulisic.

Pioli memberikan tanggapan positif mengenai ketiga pemain tersebut dan mengungkapkan bagaimana mereka akan berkontribusi dalam tim.

"Loftus-Cheek adalah pemain yang kuat dan berpadu fisik dengan kualitas yang baik. Dia suka berlari dan kami ingin melihatnya berada di dekat area lawan secara konsisten," ujar Pioli.

"Dengan karakteristiknya, kami berencana untuk mengembangkan permainan yang lebih proaktif dengan pemain yang lebih menyerang. Kami ingin memiliki kemampuan untuk memenangkan duel dan menghadapi pertandingan yang rumit secara taktik."

"Sementara itu, Reijnders adalah pemain berkualitas yang memiliki pergerakan cerdas dan kemampuan untuk memberikan solusi yang tepat bagi rekan setimnya dalam penguasaan bola. Dia juga dapat menjadi ancaman di zona ofensif dan memiliki kualitas dalam menyelesaikan peluang serta mengembangkan permainan," tambah Pioli.

"Kemampuannya dalam membuka kunci pertahanan lawan dan menciptakan gol akan sangat berarti bagi tim."

Baca Juga; Manchester United Berusaha Merekrut Rasmus Hojlund dari Atalanta dengan Tawaran 60 Juta Euro

Tentang Pulisic, Pioli menyebutnya sebagai pemain serba bisa dengan kemampuan luar biasa dalam menghadapi lawan.

"Pulisic adalah pemain luar biasa. Dia memiliki kemampuan untuk melakukan hal yang benar pada waktu yang tepat. Dengan kehadirannya, semuanya menjadi lebih mudah. Dia mampu bermain dalam berbagai peran dan memiliki kemampuan untuk mengalahkan lawan, baik dalam duel satu lawan satu, memberikan assist, atau melewati pertahanan lawan dengan kelincahannya. Ia adalah pemain istimewa dan berbeda dari rekan setimnya. Karakteristik uniknya akan memberikan ketidakdugaan ekstra bagi tim di sistem permainan yang terdefinisi dengan baik," pungkas Pioli. (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Barcelona telah resmi mengumumkan bahwa dua pemain muda, Ronald Araujo dan Frenkie de Jong, akan menjadi kapten Barcelona untuk musim ini.

Mereka akan bergabung dengan Sergi Roberto dan Marc-Andre ter Stegen, yang sudah menjadi kapten sejak musim lalu.

Pemilihan Araujo dan De Jong sebagai kapten menunjukkan kepercayaan klub pada potensi kepemimpinan mereka di tim.

Namun, bintang muda Barcelona, Pedri, telah menolak tawaran untuk menjadi kapten saat ini. Meskipun dia merasa terhormat karena beberapa rekan tim memilihnya sebagai kandidat, Pedri menyatakan bahwa dia masih terlalu muda untuk memegang tanggung jawab tersebut.

Dia memberikan penghargaan dan dukungan penuh untuk Araujo dan De Jong karena kualitas kepemimpinan mereka baik di dalam maupun di luar lapangan.

Pedri, yang tampil mengesankan pada musim sebelumnya dengan mencatatkan 7 gol dan 1 assist dari 35 laga di semua kompetisi, mengungkapkan bahwa dirinya masih memiliki banyak hal yang harus diperbaiki.

Baca Juga; Aston Villa Resmi Rekrut Moussa Diaby dari Leverkusen sebagai Pemain Termahal Klub

Dia mengakui bahwa perannya sebagai assist masih perlu ditingkatkan, dan dia berambisi untuk lebih sering berada di kotak penalti serta mencetak lebih banyak gol.

Selain itu, Pedri menyadari pentingnya menjaga kebugaran fisiknya untuk mencegah cedera, yang beberapa kali menghambat partisipasinya dalam beberapa pertandingan terakhir.

Dengan tekad yang kuat untuk terus berkembang, Pedri bersama dengan seluruh tim Barcelona berharap untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi pada musim mendatang dan mencatatkan hasil yang lebih baik. (*Ibs)