Inovasi Pemuda China dalam Pertanian Cerdas Mendorong Revitalisasi Pedesaan
Pewarta Nusantara, Beijing - Demi mendorong revitalisasi pedesaan di China, sekelompok pemuda berdedikasi mengembangkan pertanian cerdas.
Salah satu anggota kelompok tersebut adalah Niu Tong (29), seorang yang pernah menempuh pendidikan di Australia selama beberapa tahun.
Bersama dengan teman-temannya, mereka membentuk tim yang bertekad untuk membudidayakan buah persik kuning di wilayah pegunungan Fuping, Provinsi Hebei, China.
Niu telah memanfaatkan sistem pertanian digital untuk mengelola kebun persiknya, dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Menurut Niu Tong, yang kini menjabat sebagai Manajer Umum Hebei Guangcun Biotechnology Co., Ltd., peralihan dari pertanian tradisional ke pertanian modern dan digital membutuhkan waktu dan ketekunan.
Mereka berambisi untuk menjadi pelopor dalam industri ini, dan selama beberapa tahun terakhir, mereka telah mengaplikasikan pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kualitas serta efisiensi produksi pertanian.
Namun, penggunaan teknologi pertanian cerdas untuk mengurangi biaya hanya merupakan salah satu langkah kunci. Mereka menyadari bahwa pemasaran juga memiliki peranan yang sangat penting.
Oleh karena itu, mereka telah mengintegrasikan pemasaran tradisional dengan strategi pemasaran ritel daring, dan membentuk sebuah tim pemasaran di Beijing untuk memasarkan buah persik mereka ke seluruh China.
Melalui upaya ini, mereka berhasil membantu petani setempat meningkatkan pendapatan mereka hingga mencapai lebih dari 34,5 juta yuan (atau sekitar Rp72,5 miliar).
Baca juga: Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Perjalanan Hanya dalam 20 Menit
Dalam menjalankan misi generasi mereka, kelompok pemuda ini berharap dapat menerapkan pengetahuan yang telah mereka peroleh dan menginspirasi lebih banyak anak muda untuk berdedikasi pada revitalisasi pedesaan serta menciptakan lingkungan yang lebih baik. (*Ibs)
Penulis:
Editor: Erniyati Khalida