Jepang Merumuskan Strategi Pertahanan Luar Angkasa Pertama, Fokus pada Keamanan Nasional dan Kolaborasi Internasional
Pewarta Nusantara, Tokyo -Pemerintah Jepang telah mengadopsi strategi nasional pertama mereka dalam kebijakan luar angkasa.
Cetak biru tersebut menekankan pentingnya penggunaan ruang angkasa yang berkelanjutan dan aman untuk kepentingan keamanan nasional.
Selain itu, strategi ini juga bertujuan untuk menciptakan kondisi yang mendukung pengembangan industri luar angkasa yang aktif.
Keputusan ini diambil dalam pertemuan Markas Besar Strategi Pengembangan Luar Angkasa yang dipimpin oleh Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida.
Dalam Inisiatif Keamanan Luar Angkasa yang diadopsi, Jepang berencana untuk bergabung dengan Cenpera (Pusat Operasi Antariksa Gabungan) yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
Cenpera juga melibatkan negara-negara seperti Inggris, Kanada, dan Australia. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kemampuan Jepang dalam mencegah ancaman yang mungkin muncul dari luar angkasa.
Dalam upayanya, Jepang berencana untuk memperkuat pengumpulan data dengan menggunakan rantai satelit kecil, serta meningkatkan kolaborasi antara Kementerian Pertahanan Jepang dan Badan Eksplorasi Dirgantara.
Selain itu, Jepang juga akan menjalin kerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk meningkatkan efisiensi dalam mengatasi ancaman luar angkasa dan memperkuat pembentukan aturan global terkait penggunaan ruang angkasa.
Keputusan Jepang ini menunjukkan perhatian serius negara tersebut terhadap aspek keamanan di ruang angkasa. Dalam menghadapi perkembangan teknologi dan potensi ancaman, Jepang mengambil langkah-langkah yang strategis untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan di luar angkasa.
Melalui inisiatif ini, Jepang berharap dapat menjaga keamanan nasional, memanfaatkan potensi industri luar angkasa, dan berkontribusi pada pembentukan aturan global yang berkaitan dengan penggunaan ruang angkasa. (*Ibs)