Pewarta Nusantara
Menu Kirim Tulisan Menu

Kebangkitan Negara-Negara Besar di Dunia: Semakin Anti-Barat dan Anti-Amerika, Tantangan Diplomasi AS

Kebangkitan Negara-Negara Besar di Dunia: Semakin Anti-Barat dan Anti-Amerika, Tantangan Diplomasi AS

Pewarta Nusantara, Jakarta - Kenaikan kekuatan Ekonomi, stabilitas politik, dan kebanggaan budaya negara-negara di dunia juga menyebabkan tumbuhnya nasionalisme di antara mereka.

The Washington Post melaporkan bahwa banyak negara besar dan kuat di dunia semakin menunjukkan sikap yang anti-Barat dan anti-Amerika.

Laporan tersebut menjelaskan bahwa dalam dua dekade terakhir, terjadi perubahan besar dalam sistem internasional. Negara-negara yang dulunya berpenduduk banyak tetapi miskin telah naik ke panggung dunia.

Nasionalisme ini sering didefinisikan sebagai perlawanan terhadap dominasi negara-negara Barat yang mendominasi sistem internasional.

Artikel yang dilansir dari Xinhua News menyebutkan bahwa negara-negara ini ingin menentukan jalannya sendiri dan bergerak dengan bangga untuk kepentingan mereka sendiri.

Negara-negara yang sebelumnya hanya menjadi pion di papan catur internasional sekarang menjadi pemain aktif yang memiliki keinginan untuk menentukan jalannya sendiri.

Mereka tidak mudah ditakuti atau dibujuk, sehingga Amerika harus menggunakan kebijakan domestik yang dapat dipraktikkan dengan baik untuk membujuk mereka.

Menghadapi tantangan besar dalam diplomasi AS, negara tersebut harus mencari cara untuk berinteraksi dengan negara-negara tersebut di arena internasional.

Dalam menghadapi fenomena ini, Amerika perlu menyadari bahwa kekuatan dan pengaruhnya tidak lagi dominan seperti sebelumnya.

Negara-negara lain telah muncul dengan kuat dan semakin menunjukkan peran penting dalam sistem internasional. Oleh karena itu, diplomasi AS harus melibatkan pendekatan yang lebih inklusif dan menghormati kepentingan dan keinginan negara-negara lain. (*Ibs)

Penulis:

Editor: Erniyati Khalida

453