Kemenangan Membara: Pasukan Rusia Pukul Mundur Serangan Ukraina di Dua Front
Pewarta Nusantara, Kyif - Pasukan Rusia Membalas Serangan Ukraina, Memukul Mundur Lawan di Dua Front. Pasukan Rusia telah berhasil memukul mundur serangan musuh di dua arah, yaitu selatan Donetsk dan arah Zaporozhye.
Dalam pertempuran tersebut, tank, kendaraan lapis baja, dan pasukan lawan berhasil dihancurkan, mengakibatkan mereka terpaksa mundur. Jurubicara Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan keberhasilan tersebut kepada Sputnik.
Dalam serangan di daerah Makarovka di selatan Donetsk, pasukan Rusia dari kelompok pasukan Vostok berhasil mengusir musuh.
Tank, kendaraan tempur lapis baja, dan tenaga kerja musuh berhasil dihancurkan dalam pertempuran tersebut, sehingga musuh terpaksa mengalami kerugian dan terdesak untuk mundur.
Sementara itu, serangan Ukraina di arah Zaporozhye juga berhasil dipukul mundur oleh Pasukan Rusia, yang mengakibatkan musuh kehilangan tenaga dan peralatan.
Tak hanya itu, di arah Donetsk Selatan, pasukan Rusia melancarkan serangan yang berhasil menghancurkan lebih dari 50 militan Ukraina dan tujuh kendaraan lapis baja.
Keberhasilan ini membuktikan kemampuan pasukan Rusia dalam menghadapi serangan musuh di berbagai front pertempuran. Operasi militer Rusia di Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022, sebagai respons terhadap permintaan bantuan yang diajukan oleh republik rakyat Donetsk dan Lugansk untuk mempertahankan diri dari provokasi Ukraina.
Sementara negara-negara Barat merespons operasi Rusia dengan meluncurkan kampanye sanksi yang komprehensif terhadap Moskow dan memberikan pasokan senjata kepada Ukraina.
Pada 30 September 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin, bersama kepala republik rakyat Donetsk dan Lugansk, serta wilayah Kherson dan Zaporozhye, menandatangani perjanjian yang mengakui aksesi wilayah-wilayah tersebut ke Rusia.
Keputusan ini didasarkan pada hasil referendum yang menunjukkan mayoritas penduduk setempat mendukung bergabung dengan Rusia.
Baca juga: KBRI Moskow Keluarkan Surat Kebijakan Keamanan bagi WNI di Tengah Ancaman Terorisme
Meskipun situasi yang melibatkan perusahaan militer swasta (PMC) Grup Wagner dan pemimpinnya, Yevgeny Prigozhin, terjadi di Rusia, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan mempengaruhi kemajuan operasi militer Moskow di Ukraina. (*Ibs)
Penulis:
Editor: Erniyati Khalida