Kementerian Pertahanan Rusia Laporkan Serangan Rudal ke Fasilitas Kapal Drone di Dekat Odessa, Ukraina
Pewarta Nusantara, Internasional - Pada Minggu (24/7), Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa Angkatan Bersenjata Rusia telah meluncurkan serangan rudal presisi ke fasilitas yang memproduksi dan menyiapkan Kapal Drone di dekat Kota Odessa, Ukraina.
Menurut pernyataan kementerian, serangan ini bertujuan untuk menghancurkan fasilitas yang digunakan untuk mempersiapkan tindakan teror terhadap Federasi Rusia dengan menggunakan kapal tanpa awak.
Mereka juga menyatakan bahwa tentara bayaran asing hadir di fasilitas yang menjadi target serangan. Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan bahwa seluruh target yang dipilih untuk serangan telah berhasil dihancurkan.
Selain itu, kementerian juga melaporkan beberapa upaya ofensif Ukraina di berbagai wilayah, termasuk Donetsk, Krasny Liman, Zaporozhye, Kupyansk, dan Kherson, yang berhasil dipukul mundur oleh pasukan Rusia dengan kerugian yang cukup signifikan bagi pihak Ukraina.
Namun, kementerian juga membantah klaim media Ukraina dan Barat tentang kerusakan Katedral Transfigurasi di Odessa yang diduga akibat serangan Rusia.
Mereka menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan fasilitas yang dihancurkan pada malam 23 Juli adalah lokasi yang aman dari kompleks katedral.
Rencana serangan Rusia ini menurut kementerian didasarkan pada informasi yang diverifikasi secara menyeluruh dan diperiksa silang untuk menghindari serangan terhadap fasilitas sipil dan situs warisan budaya dan sejarah.
Mereka juga menambahkan bahwa kerusakan yang terjadi pada katedral kemungkinan disebabkan oleh rudal anti-pesawat Ukraina yang jatuh di atasnya karena tindakan tidak profesional dari operator pertahanan udara Ukraina yang ditempatkan di daerah pemukiman.
Peristiwa ini menambah ketegangan dalam konflik Ukraina dan mencerminkan eskalasi ketegangan di wilayah tersebut.
Kondisi ini mengkhawatirkan dan menuntut perhatian serius dari komunitas internasional untuk mencari solusi damai guna menghindari eskalasi lebih lanjut dan mencegah kerugian sipil yang lebih besar. (*Ibs)