Pewarta Nusantara
Menu Kirim Tulisan Menu

Kisah Kelam Filippo Inzaghi: Dikhianati oleh Allegri yang Memaksanya Pensiun, Karier Cemerlang Berakhir dengan Pukulan Telak

Kisah Kelam Filippo Inzaghi: Dikhianati oleh Allegri yang Memaksanya Pensiun, Karier Cemerlang Berakhir dengan Pukulan Telak

Pewarta Nusantara, Yogyakarta - Filippo Inzaghi, mantan striker AC Milan, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap pelatih Massimiliano Allegri yang memaksa dirinya untuk pensiun lebih cepat.

Meskipun pada saat itu Inzaghi masih mampu tampil dan manajemen klub ingin mempertahankannya, namun Allegri menolak memberikan kesempatan tersebut.

Dalam bukunya yang berjudul "The Right Moment", Inzaghi menjelaskan bagaimana ia sudah mencapai kesepakatan dengan Milan untuk memperpanjang kontraknya selama satu tahun pada musim semi 2012.

Ia merasa bisa menjadi penghubung penting di ruang ganti setelah kehilangan beberapa pemain kunci seperti Paolo Maldini, Andrea Pirlo, Alessandro Nesta, Gennaro Gattuso, dan Clarence Seedorf.

Namun, harapan Inzaghi pupus ketika Allegri menolak gagasan tersebut dengan tegas. Meskipun manajemen klub, termasuk wakil presiden Adriano Galliani, mendukung ide tersebut, Allegri dengan tegas menolak kehadiran Inzaghi di ruang ganti.

Keputusan itu menjadi pukulan telak bagi Inzaghi yang telah memberikan banyak kontribusi, termasuk meraih dua trofi Liga Champions, bagi AC Milan.

Kisah kelam Inzaghi ini menggambarkan betapa sulitnya bagi seorang pemain yang masih memiliki semangat dan kualitas untuk bermain, namun harus menghadapi keputusan pelatih yang berdampak langsung pada akhir karier mereka.

Bagi Inzaghi, hal tersebut masih menjadi luka yang terasa hingga saat ini. Inzaghi, yang saat itu berusia 38 tahun, masih merasa memiliki potensi untuk terus bermain dan memberikan kontribusi bagi AC Milan.

Perannya sebagai penghubung penting di ruang ganti menjadi penting setelah klub kehilangan sejumlah pemain berpengaruh. Namun, keputusan Allegri untuk tidak memperpanjang kontraknya secara tidak langsung mengakhiri karier cemerlang Inzaghi dengan pukulan telak.

Pada masa-masa terakhirnya sebagai pemain, Inzaghi merasakan kekecewaan yang mendalam. Ia tidak hanya kehilangan kesempatan untuk terus bermain di level tertinggi, tetapi juga merasa dikhianati oleh seseorang yang seharusnya menjadi rekan dan pendukungnya.

Sikap Allegri yang tegas dalam menolak Inzaghi membuktikan bahwa kadang-kadang keputusan seorang pelatih bisa memiliki dampak yang menghancurkan bagi karier seorang pemain.

Meskipun Inzaghi kemudian beralih ke karier kepelatihan dan menjadi sukses dalam peran tersebut, kenangan pahit tersebut masih membekas dalam dirinya.

Baca juga: Gebrakan Napoli! Incar Bek Timnas Jepang untuk Gantikan Kim Min-jae dan Bayern Munich Dekatkan Diri dengan Pembelian Sensasional

Keputusan Allegri tersebut telah mengakhiri masa-masa gemilang Inzaghi sebagai seorang pemain, meninggalkan bekas yang sulit untuk dilupakan. (*Ibs)

310