
Nyi Roro Kidul-pun Berhijab
Sebelum meninggal almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyisihkan waktu sekitar 90 menit untuk mendokumentasikan video candaannya bersama Maman Imanul Haq. Presiden RI ke-4 itu yakin hanya dengan canda-lah khotbah penuh kebencian dapat ditandingi.
Pertemuan itu sangat berarti bagi Maman yang kini duduk sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PKB. Gus Dur duduk bersila mengenakan sarung. Beberapa isi candaan itu sangat sensitif dengan peristiwa sosial, misalnya saja soal bencana alam. Gus Dur pernah ditanya mengenai penyebab gempa di Yogyakarta pada 2006 oleh salah satu stasiun televisi.
Mantan Ketua Umum PBNU itu sempat kebingunan karena merasa bukan ahli ilmu bumi. Tapi Gus Dur tetap menjawab dengan guyonan. Kata dia kemungkinan gempa Yogyakarta disebabkan Nyai Roro Kidul penguasa laut selatan Jawa, murka karena dipaksa pakai jilbab. Candaan ini berhasil memecah ketegangan nasional karena bencana tersebut dikait-kaitkan dengan pembahasan RUU Pornografi yang kala itu cukup kontroversial.
"Candaan ini tidak hanya mengendurkan syaraf yang tegang. Tetapi juga agar suasana cair. Itulah Gus Dur, guru tapi enggak menggurui," ucap Maman. Menurutnya cara bercanda seperti ini tetap kontekstual. Apalagi ketika terjadi gempa di sekitar kawasan selatan Pulau Jawa beberapa hari lalu sempat juga dikait-kaitkan dengan azab Tuhan karena Mahkamah Konstitusi menolak mengkriminalisasi LGBT dan zina. Pesan ini cukup massif di media sosial,
Menurut Maman, jika terlalu serius melawan opini semacam ini justu kelihatan konyol. Jadi lebih baik dijawab dengan canda ala Gus Dur saja. Apalagi jika meladeni berbagai ceramah yang menebar kebencian, meladeni dengan serius justru menambah musuh, bukan jemaah.
Maman sendiri mengaku inspirasi Gus Dur tak pernah habis. Ia pernah menulis buku Fatwa dan Canda Gus Dur pada 2010. Buku ini berisi canda bersama Gus Dur sepanjang pertemuannya dari 2006 sampai 2009. "Saya masih akan menerbitkan satu buku lagi tentang Gus Dur," kata Maman.
Dengan sedikit cerita diatas bagaimana bisa sorang ratu lelembut nyi Rorokidul di suruh berhijab? Ini adalah suatu pemaksaan yang sangat tidak pada tempatnya namun jika di pasangkan dengan kejadian akhir-akhir ini memang bisa menjadi contoh yang sangat sebanding. Kiasan yang GusDur ambil ini selain memang mempunyai unsur kocak yang tinggi juga mengandung makna yang mendalam.
GusDur memang memilliki selera humor yang tinggi, wajar saja jika terbersit imajinasi yang seringkali membuat orang tertawa. Candaan memerintahkan Nyi Rorro Kidul berhijab juga pernah membuat Cak Nun terdiam dengan sedikit gemes atas jawaban Gus Dur.
“Gus, sampeyan niku presiden Indonesia sekarang. Sampeyan juga tau, kalau menjadi presiden Indonesia sebagai mana presiden-presiden sebelumnya, selalu memiliki hubungan dengan ratu pantai selatan. Kulo pesen sama sampeyan Gus” kata Cak Nun.
“Opo?”
“Tolong sampeyan hati-hati” pesan CakNun.
“Kalem, sudah saya urus” jawab GusDur santai.
“Lho diurus gimana maksudnya Gus?” tanya CakNun
“Nyi Roro Kidul sudah saya suruh jilbab-ban” Jawab GusDur.
Mendengar jawaban itu, CakNun kaget dan merasa sangat emosi sebenarnya. Bagaimana tidak, dia sangat serius dan peduli pada GusDur dari hal-hal yang tidak baik dengan mengingatkan-nya. Namun, GusDur hanya menjawabnya dengan guyon dan seolah tidak mau ambil pusing, atau seperti yang serig dia ucapkan “Gitu aja kok repot.
Sebut saja dengan pengandaian jikalau nyi roro kidul disuruh berhijab, sama halnya menyindir para pejabat dan penguasa untuk segera bertobat. Dari perbuatan atau keputusan yang mereka buat, sebagai pemeran hukum tertinggi protes seperti ini akan lebih efektif daripada menggunakan orasi.
Penulis:
Editor: Erniyati Khalida