Pewarta Nusantara
Menu Menu
Pewarta Nusantara

Pewarta Nusantara - Portal Berita Indonesia

Dengan semangat progresif edukatif, Pewarta Nusantara memiliki tekad untuk terus aktif dan turut serta mendukung progresifitas generasi kreatif untuk berbagi informasi yang menginspirasi.

Terbaru di Pewarta Nusantara

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Internasional - Pada Minggu (24/7), Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa Angkatan Bersenjata Rusia telah meluncurkan serangan rudal presisi ke fasilitas yang memproduksi dan menyiapkan Kapal Drone di dekat Kota Odessa, Ukraina.

Menurut pernyataan kementerian, serangan ini bertujuan untuk menghancurkan fasilitas yang digunakan untuk mempersiapkan tindakan teror terhadap Federasi Rusia dengan menggunakan kapal tanpa awak.

Mereka juga menyatakan bahwa tentara bayaran asing hadir di fasilitas yang menjadi target serangan. Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan bahwa seluruh target yang dipilih untuk serangan telah berhasil dihancurkan.

Selain itu, kementerian juga melaporkan beberapa upaya ofensif Ukraina di berbagai wilayah, termasuk Donetsk, Krasny Liman, Zaporozhye, Kupyansk, dan Kherson, yang berhasil dipukul mundur oleh pasukan Rusia dengan kerugian yang cukup signifikan bagi pihak Ukraina.

Namun, kementerian juga membantah klaim media Ukraina dan Barat tentang kerusakan Katedral Transfigurasi di Odessa yang diduga akibat serangan Rusia.

Baca Juga; Krisis Dukungan AS untuk Ukraina: Tuntutan Presiden Zelensky Dikritik, Paket Bantuan Baru Senilai Jutaan Dolar Menjadi Sorotan

Mereka menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan fasilitas yang dihancurkan pada malam 23 Juli adalah lokasi yang aman dari kompleks katedral.

Rencana serangan Rusia ini menurut kementerian didasarkan pada informasi yang diverifikasi secara menyeluruh dan diperiksa silang untuk menghindari serangan terhadap fasilitas sipil dan situs warisan budaya dan sejarah.

Mereka juga menambahkan bahwa kerusakan yang terjadi pada katedral kemungkinan disebabkan oleh rudal anti-pesawat Ukraina yang jatuh di atasnya karena tindakan tidak profesional dari operator pertahanan udara Ukraina yang ditempatkan di daerah pemukiman.

Peristiwa ini menambah ketegangan dalam konflik Ukraina dan mencerminkan eskalasi ketegangan di wilayah tersebut.

Kondisi ini mengkhawatirkan dan menuntut perhatian serius dari komunitas internasional untuk mencari solusi damai guna menghindari eskalasi lebih lanjut dan mencegah kerugian sipil yang lebih besar. (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Nama Andre Onana belakangan menjadi sorotan setelah Manchester United berhasil mendapatkannya dari Inter Milan.

Kiper anyar Setan Merah ini mengaku bahwa keputusannya untuk bermain sepak bola terinspirasi oleh abangnya, Nnana Onana, yang pernah berkarier di Indonesia.

Dalam video wawancara terbaru, Andre menceritakan bagaimana abangnya menjadi sumber inspirasi dan membuatnya membulatkan tekad untuk menggeluti karier sebagai seorang kiper.

Dalam wawancara tersebut, Andre Onana mengungkapkan bahwa orang tuanya awalnya ingin fokus pada pendidikannya, namun abangnya, Nnana Onana, memberikan pengaruh besar baginya.

Nnana pernah mendapatkan kontrak sepak bola dari Jakarta, Indonesia, dan bermain untuk klub Persik dan Persikad Depok.

Baca Juga; Perebutan Prioritas: Romelu Lukaku vs Jonathan David dalam Bidikan Juventus untuk Menguatkan Lini Depan di Serie A

Melihat kebahagiaan abangnya selama berkarier di Indonesia, Andre merasa yakin bahwa dia juga bisa merasakan bahagia dalam perjalanan karier sepak bola yang dijalaninya.

Keputusan Andre Onana untuk mengikuti jejak abangnya menjadi sebuah pilihan yang mengubah hidupnya. Kini, dia merasa bahagia dan bersemangat memulai perjalanan barunya bersama Manchester United.

Pengalaman abangnya di Indonesia membuka matanya tentang kesempatan dan tantangan yang bisa dihadapi dalam dunia sepak bola.

Dengan semangat dan dedikasinya, Andre Onana siap memberikan yang terbaik untuk klub barunya dan meneruskan jejak suksesnya sebagai kiper profesional. (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Eks penyerang Timnas Italia, Giuseppe Rossi, mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia sepak bola melalui akun Instagram-nya.

Rossi resmi memutuskan untuk gantung sepatu pada usia 36 tahun setelah bermain sebagai pemain profesional selama 19 tahun.

Dalam pengumuman pensiunnya, Rossi mengekspresikan rasa syukurnya telah menjadi bagian dari permainan yang indah ini dan mencapai mimpi-mimpinya dalam karier sepak bola.

Giuseppe Rossi, yang merupakan orang Italia-Amerika, memulai perjalanannya di dunia sepak bola dengan gabung ke akademi Parma di Italia pada usia 12 tahun.

Pada usia 17 tahun, ia direkrut oleh Manchester United dan membuat debutnya bersama tim utama pada November 2004.

Meskipun sempat dipinjamkan ke beberapa klub untuk mendapatkan jam bermain, Rossi mencatatkan performa terbaiknya bersama Villarreal, mencetak 77 gol dalam 4 musim.

Baca Juga; Perebutan Prioritas: Romelu Lukaku vs Jonathan David dalam Bidikan Juventus untuk Menguatkan Lini Depan di Serie A

Namun, sejak tahun 2011, Rossi mulai sering mengalami cedera parah yang mengganggu karier sepak bolanya. Meskipun mengalami beberapa tantangan dan cedera selama karier profesionalnya, Rossi tetap gigih dan menyukai permainan ini, tidak pernah berhenti bermimpi dan berusaha mencapai tujuan-tujuannya.

Bersama timnas Italia, Rossi berhasil mencatatkan 30 caps dan mencetak 7 gol. Namun, cedera juga menghantui kariernya di level internasional.

Setelah berpindah-pindah klub, termasuk di Levante, Celta Vigo, Fiorentina, Genoa, dan akhirnya kembali ke AS untuk bermain di Real Salt Lake dan SPAL, Rossi memutuskan untuk mengakhiri karier sepak bolanya setelah kontraknya dengan SPAL berakhir pada akhir bulan lalu.

Meskipun mengalami berbagai tantangan selama kariernya, Rossi bangga dengan apa yang telah dicapai dan bersyukur atas perjalanan yang tak terlupakan dalam dunia sepak bola. (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Menurut Fabrizio Ravanelli, Jonathan David adalah sosok yang sangat dibutuhkan oleh lini depan Juventus (I Bianconeri).

Ravanelli yakin pemain asal Kanada ini akan langsung tampil impresif di Serie A. Meskipun Romelu Lukaku dianggap sebagai bidikan utama, Ravanelli justru meminta Juventus untuk memprioritaskan perburuan Jonathan David karena kemampuan dan karakteristik unik yang dimilikinya.

Menurut Ravanelli, Jonathan David adalah striker modern yang memiliki keahlian taktik dan kemampuan penyelesaian akhir yang brilian.

Dia selalu membaca situasi dengan baik dan mampu mengantisipasi pergerakan bek lawan. Selain itu, David memiliki kecepatan yang mematikan dan sangat efektif di dalam kotak penalti, menjadikannya seorang bomber sejati.

Ravanelli percaya bahwa David bisa mencetak 20 gol dalam satu musim untuk Juventus di Serie A, dan jika bermain bersama para pemain hebat, dia memiliki potensi untuk berkembang lebih baik lagi seperti Victor Osimhen yang berhasil meledak bersama Napoli setelah pindah dari Ligue 1.

Baca Juga; Dinamika Politik Dalam Perpindahan Lukaku ke Juventus: Membuka Rivalitas Antara Inter Milan dan I Bianconeri

Ravanelli meyakinkan bahwa Juventus membutuhkan seseorang yang bisa mencetak 20 gol setiap musim, dan dia melihat Lukaku dan David sebagai dua kandidat yang bisa mengisi peran tersebut.

Meskipun statistik David bersama Lille OSC tidak mencolok, Ravanelli meyakini bahwa jika bermain bersama para pemain juara, David akan memberikan dampak yang signifikan bagi Juventus, sama seperti yang dilakukan oleh Osimhen di Napoli.

Hal ini menunjukkan keyakinan Ravanelli terhadap potensi besar Jonathan David dan keyamanannya bahwa sang striker akan sukses bersinar di panggung Serie A. (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Eks pemilik Inter Milan, Massimo Moratti, mengungkapkan keterkejutannya ketika mendengar bahwa Romelu Lukaku tengah bernegosiasi dengan Juventus untuk dibeli secara permanen dari Chelsea.

Namun, dari perspektif rivalitas antara Inter dan Juventus, Moratti menyatakan bahwa tidak ada kejutan. Dia juga mengakui bahwa keputusan Lukaku untuk pindah membuat para penggemar Inter merasa sangat kecewa.

Moratti juga memuji Lukaku sebagai pemain istimewa yang sulit untuk digantikan. Dia menyatakan bahwa sulit menemukan striker dengan karakteristik serupa seperti Lukaku.

Meskipun kehilangan Lukaku adalah kekecewaan bagi Inter, Moratti menyebut bahwa rekrutmen striker selanjutnya akan sangat tergantung pada permintaan dan kebutuhan pelatih.

Sebagai opsi pengganti Lukaku, Moratti menyinggung tentang Mauro Icardi, pemain yang sebelumnya pernah bermain untuk Inter Milan ketika dipinjam dari Sampdoria.

Baca Juga; Manchester United Berusaha Merekrut Rasmus Hojlund dari Atalanta dengan Tawaran 60 Juta Euro

Namun, tentu saja, Icardi saat ini berada di klub lain dan bukan menjadi pilihan yang langsung tersedia untuk Inter.

Inter Milan saat ini tengah aktif mencari striker baru untuk mengarungi musim 2023-2024. Beberapa nama yang telah dikaitkan dengan klub termasuk Alvaro Morata, Folarin Balogun, Beto, dan Mehdi Taremi.

Pilihan striker selanjutnya akan menjadi langkah krusial bagi Inter dalam mempertahankan performa kompetitif mereka di musim mendatang. (*Ibs)

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Internasional - Rasa bosan Amerika Serikat terhadap tuntutan yang diajukan oleh Presiden Ukraina, Volodimyr Zelensky, terkait dukungan Barat untuk Kiev menjadi sorotan dalam sebuah opini yang ditulis oleh Douglas MacKinnon, mantan asisten khusus untuk kebijakan dan komunikasi.

Menurut MacKinnon, Presiden AS, Joe Biden, menyerang Zelensky pada Juni 2022, menyatakan bahwa Ukraina harus lebih menunjukkan rasa terima kasih atas bantuan finansial yang diberikan oleh Amerika Serikat melalui rakyat Amerika.

Seorang mantan pejabat tinggi Pentagon yang diwawancarai oleh MacKinnon menyatakan bahwa dukungan Barat tidak dapat diberikan tanpa batas, dan menggambarkan Zelensky sebagai sosok yang bertingkah seperti anak manja dan pemarah yang selalu menginginkan lebih.

Menurutnya, banyak pemerintah dan warga negara AS sudah mulai merasa bosan dengan tindakan Zelensky, dan hal ini mungkin juga berlaku dalam hubungannya dengan Eropa.

Pemberian bantuan dan dukungan tidak dapat terus-menerus diberikan tanpa mempertimbangkan keterbatasan dana dan sumber daya.

Baca Juga; Elon Musk Umumkan Perubahan Besar di Twitter, Potensi Dampak Politik Dalam Dunia Media Sosial

Kritik terhadap tuntutan Zelensky ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang Amerika yang mulai berbalik arah dan tidak lagi mendukung bantuan berkelanjutan yang diberikan oleh AS ke Kiev.

Tren ini kemungkinan besar akan berlanjut dan dapat mempengaruhi kebijakan AS di masa mendatang terkait bantuan militer dan keamanan kepada Ukraina.

Berita lainnya menyatakan bahwa Washington berencana untuk mengumumkan paket baru bantuan militer senilai hingga $400 juta untuk Ukraina, yang mencakup amunisi artileri, rudal pertahanan udara, dan kendaraan darat untuk serangan balasan.

Paket bantuan sebelumnya senilai $1,3 miliar yang mencakup peluru artileri cluster 155mm juga telah diumumkan oleh Departemen Pertahanan AS awal bulan ini, menunjukkan komitmen AS untuk mendukung Ukraina dalam menghadapi konflik dan krisis keamanan di wilayahnya. (*Ibs)

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Internasional - Pertemuan negara-negara anggota G20 yang berlangsung di India pada Sabtu (23/7) kemarin, mengalami kegagalan dalam mencapai kesepakatan terkait pemangkasan bahan bakar fosil.

Kegagalan tersebut dipicu oleh protes dari beberapa negara produsen yang menolak menghentikan penggunaan energi fosil secara bertahap.

Para ilmuan dan aktivis lingkungan merasa kecewa atas hasil pertemuan ini, menyatakan bahwa G20 lamban dalam upaya mencegah pemanasan global, terutama mengingat cuaca ekstrem yang sedang melanda negara-negara seperti Amerika Serikat (AS) dan China.

G20, sebagai kelompok negara yang bertanggung jawab atas lebih dari tiga perempat dari total emisi global, diharapkan melakukan upaya kolektif untuk mendekarbonisasi demi mengatasi tantangan perubahan iklim global.

Sebelum pertemuan, Reuters telah menerima salinan draf yang menekankan pentingnya menghentikan penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap, dengan mengikuti situasi nasional masing-masing negara.

Namun, saat pertemuan berlangsung, pejabat G20 malah mengeluarkan pernyataan yang mencerminkan kekhawatiran beberapa negara anggota terkait rencana pemangkasan ini, yang tidak sesuai dengan draf sebelumnya.

Baca Juga; Elon Musk Umumkan Perubahan Besar di Twitter, Potensi Dampak Politik Dalam Dunia Media Sosial

Salah satu perbedaan pendapat yang menjadi topik perdebatan adalah pengurangan energi fosil. Rencananya, para anggota G20 akan menyampaikan komunike bersama pada akhir pertemuan.

Namun rencana tersebut dibatalkan karena perbedaan pendapat mengenai pengurangan energi fosil, termasuk target peningkatan energi terbarukan hingga tiga kali lipat pada tahun 2020.

Menteri Ketenagalistrikan India, R.K. Singh, mencatat bahwa beberapa negara anggota mengusulkan penggunaan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage/CCS) sebagai alternatif pengurangan bertahap bahan bakar fosil, namun ia tidak menyebutkan negara mana saja yang mengusulkan ide tersebut.

Beberapa negara anggota G20, yang juga merupakan produsen utama bahan bakar fosil, seperti Arab Saudi, Rusia, Cina, Afrika Selatan, dan Indonesia, terlihat menentang target peningkatan energi terbarukan sebanyak tiga kali lipat dalam dekade ini.

Tantangan ini mencerminkan kompleksitas politik yang terlibat dalam keputusan global mengenai energi dan lingkungan, dan menjadi sorotan karena implikasi besar yang dimilikinya dalam upaya mencapai kesepakatan global dalam mengatasi krisis iklim. (*Ibs)

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Internasional - Kekerasan antaretnis yang sedang berkecamuk di wilayah Manipur, India, telah mencapai titik puncaknya dengan peristiwa yang mengejutkan dan mengerikan yang telah mengguncang dunia.

Dua wanita dari etnis Kuki menjadi korban kekejaman massa ketika mereka mengalami tindakan tak manusiawi, yaitu ditelanjangi, diarak, dan diduga diperkosa massal oleh massa mayoritas dari etnis Meitei.

Perselisihan antaretnis ini sebenarnya telah terjadi sejak bulan Mei 2023, dan pemicunya adalah ketegangan terkait akses pekerjaan pemerintah dan manfaat lainnya.

Bentrokan berdarah yang terjadi telah mengakibatkan pembakaran rumah-rumah dan gereja, memaksa puluhan ribu orang untuk mengungsi ke kamp-kamp yang disediakan oleh pemerintah India.

Etnis Meitei, yang merupakan mayoritas di wilayah tersebut dan menganut agama Hindu, tinggal di dalam dan sekitar wilayah Imphal.

Baca Juga; Elon Musk Umumkan Perubahan Besar di Twitter, Potensi Dampak Politik Dalam Dunia Media Sosial

Sementara itu, etnis Kuki, yang mayoritas beragama Kristen, tinggal di area perbukitan setempat. Konflik ini mencuat karena etnis Meitei menuntut kuota untuk pekerjaan publik dan perguruan tinggi sebagai bentuk tindakan afirmatif, namun hal ini memunculkan kekhawatiran di kalangan etnis Kuki bahwa mereka akan kehilangan tanah mereka di daerah yang saat ini telah disediakan untuk mereka dan etnis minoritas lainnya.

Konflik di wilayah ini telah menelan lebih dari 140 korban jiwa, dan peristiwa tragis yang melibatkan dua wanita dari etnis Kuki menjadi sorotan dunia setelah mereka ditelanjangi, diarak, dan diduga diperkosa massal oleh massa dari etnis Meitei.

Peristiwa tragis ini terjadi tidak lama setelah konflik antaretnis meletus pada 4 Mei 2023. Kabar mengenai tindakan tak manusiawi ini menyebar dengan cepat melalui media sosial pada Rabu (19/7), memicu kemarahan di seluruh India.

Peran polisi juga menjadi perhatian setelah kejadian ini terungkap, dengan tudingan adanya keterlibatan polisi yang disorot oleh pengaduan tertulis dari kerabat salah satu korban.

Laporan media setempat juga menyebutkan bahwa polisi tampak "kalah jumlah" saat peristiwa tragis ini terjadi.

Kemungkinan keterlambatan dalam menangani kasus ini juga dikaitkan dengan jumlah polisi yang terbatas di wilayah Manipur. Namun, pihak kepolisian belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan ini. (*Ibs)

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Internasional - Ukraina dilaporkan tengah mencoba melancarkan serangan dengan menggunakan pesawat tanpa awak atau drone ke fasilitas infrastruktur di Distrik Krasnogvardeisky, Republik Krimea yang kini berada di bawah kendali Rusia.

Klaim mengenai serangan ini disampaikan oleh Kepala Krimea, Sergei Aksyonov, dan kejadian tersebut dilaporkan terjadi pada Sabtu (22/7/2023).

Insiden serangan drone ini terjadi hanya lima hari setelah terjadinya serangan di jembatan Rusia yang menghubungkan Krimea ke daratan Rusia, yang menyebabkan dua orang tewas.

Aksyonov mengungkapkan, "Mereka mencoba melancarkan serangan menggunakan pesawat tak berawak di fasilitas infrastruktur di distrik Krasnogvardeisky Republik Krimea," seperti yang dilansir oleh APF.

Otoritas setempat dan tim darurat segera merespons dan dikerahkan ke lokasi untuk menghadapi kemungkinan konsekuensi dari percobaan serangan tersebut.

Meskipun situasinya tegang, Aksyonov juga mengimbau warga Krimea untuk tetap tenang dalam menghadapi peristiwa ini.

Baca Juga; Elon Musk Umumkan Perubahan Besar di Twitter, Potensi Dampak Politik Dalam Dunia Media Sosial

Hingga saat ini, informasi lebih lanjut mengenai tujuan dan hasil dari serangan drone belum dapat diungkapkan. Belum ada laporan mengenai kemungkinan korban akibat insiden ini.

Krimea telah menjadi sasaran serangan dari pihak Ukraina dalam beberapa waktu terakhir. Dan dalam beberapa pekan terakhir, serangan-serangan semacam ini diketahui mengalami peningkatan, meningkatkan kekhawatiran atas potensi eskalasi ketegangan di wilayah tersebut.

Situasi ini memerlukan perhatian khusus dari pihak berwenang untuk mencegah perkembangan konflik yang lebih serius. (*Ibs)

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Perubahan besar telah diumumkan oleh bos besar Twitter, Elon Musk, yang berencana mengganti logo burung biru Twitter dengan huruf "X".

Ini merupakan perubahan besar terbaru sejak Musk membeli platform media sosial tersebut dengan harga yang mencapai $44 miliar pada tahun lalu.

Pada hari Minggu (23/7), Musk mengumumkan rencananya ini melalui serangkaian postingan di akun Twitter pribadinya dan berencana untuk melakukan perubahan tersebut di seluruh dunia segera setelah hari Senin (24/7).

 

Dalam salah satu cuitannya, Musk menampilkan gambar "X" yang berkedip sebagai pertanda perubahan logo, dan dalam obrolan audio di Twitter Spaces, ia secara langsung membenarkan bahwa logo Twitter memang akan berubah, menyatakan bahwa perubahan ini sebenarnya sudah seharusnya dilakukan sejak lama.

Baca Juga; Ganjar Pranowo Mendominasi Survei Kepemimpinan Nasional: Dianggap Penerus Gaya Kepemimpinan Jokowi

Sejak dibeli oleh Musk pada Oktober 2022, Twitter telah mengalami perubahan yang signifikan, termasuk mengubah nama bisnisnya menjadi X Corp, mencerminkan ambisinya untuk menciptakan "super aplikasi" mirip dengan WeChat dari China.

Sebagai informasi tambahan, sejarah bisnis Musk menunjukkan dedikasinya dalam menciptakan perusahaan-perusahaan inovatif.

Sebelum membeli Twitter, Musk adalah otak di balik perusahaan roket sukses, Space Exploration Technologies Corp (SpaceX), dan pendiri dari perusahaan layanan keuangan online yang sukses, X.com, yang kini dikenal sebagai PayPal.

Namun, perubahan kepemilikan Twitter di bawah Musk juga menimbulkan permasalahan dan kontroversi. Banyak dari 200 juta pengguna aktif harian Twitter merasa kecewa dengan perubahan kebijakan, biaya layanan, dan moderasi konten yang berbeda sejak dia mengambil alih platform tersebut.

Seiring dengan itu, ada pula keluhan terkait pengembalian akun-akun sayap kanan yang sebelumnya telah dilarang, yang menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakstabilan di platform ini.

Selain itu, persaingan di dunia media sosial semakin ketat. Meta, perusahaan induk Facebook, baru-baru ini meluncurkan platform teks miliknya yang bernama Threads, yang telah menarik hingga 150 juta pengguna dalam beberapa perkiraan.

Meskipun begitu, data dari perusahaan analisis pasar Sensor Tower menunjukkan penurunan tajam dalam waktu yang dihabiskan pengguna di platform pesaing tersebut dalam beberapa minggu setelah peluncurannya.

Saat ini, perubahan logo Twitter menjadi huruf "X" menjadi langkah strategis yang menarik perhatian publik, dan ke depannya akan menjadi tantangan bagi Musk dan timnya untuk menjaga popularitas dan relevansi Twitter dalam menghadapi persaingan dan tuntutan para pengguna. (*Ibs)