Paradigma Baru Gaya Politik Generasi Z Pasca Era Milenial
![Politik Generasi Z Pasca Era Milenial](https://www.pewartanusantara.com/wp-content/uploads/2018/03/POLITIK-GENERASI-Z-scaled.jpg)
Dinamika kehidupan terus berlari menembus batas dimensi ruang dan waktu. Arah pergerakan globalisasi terus menggerus zaman dari generasi ke generasi, memasuki wilayah perkembangan iptek dengan segala problematika yang kompleks. Dampak kemajuan iptek yang terus berkembang, melahirkan generasi-generasi baru yang berpengaruh pada pola dinamika kehidupan selanjutnya. Sebagai gambaran singkat, telinga kita sudah tidak lagi asing dengan istilah generasi milenial yang saat ini banyak diperbincangkan oleh banyak kalangan. Akan tetapi, masa generasi milenial akan tergantikan dengan generasi Z yang memiliki ciri khas serta keunikan dari generasi sebelumnya.
Terdapat beberapa hal yang disayangkan mengenai generasi Z dengan segala keunikannya, yaitu minimnya data empirik dan fokus terhadap sikap, gaya dan prilaku politik tentang generasi ini. Sikap politik serta paradigma baru yang muncul pada generasi masa depan ini penting untuk dicermati, sebagai landasan dalam menentukan arah kebijakan politik Indonesia kedepannya. Konsumsi terhadap informasi merupakan kebutuhan pokok yang takkan tehelakkan bagi generasi ini, perilaku yang haus akan informasi ini pula yang nantinya banyak mempengaruhi sikap politik genenerasi muda.
Pilkada tahun 2018 merupakan awal tahun yang menjadi ajang penentuan bagi parpol. Pasalnya, semakin banyak kemenangan yang diraih suatu partai dalam pilkada, tentu akan sangat berpengaruh pada kekuatan dalam posisi maupun kedudukan, serta dapat melicinkan serangan koalisi parpol terkait pada kontestasi politik dalam pilpres tahun 2019. Akan tetapi, masih banyak beberapa pihak yang tidak begitu memperhatikan, bagaimana gaya, prilaku dan konsumsi politik generasi Z? yang mayoritas dari mereka masih tergolong dalam pemilih pemula.
Berdasarkan pencatatan KPU, hasil rekapitulasi data pemilih potensial dengan rentang usia 17-25 tahun kurang lebih mencapai 42 juta. Dengan jumlah yang luar biasa ini tak ayal jika, beberapa partai mulai melirik kalangan muda dengan berbagai program pendidikan politik. Namun, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang ciri khusus generasi baru ini, yaitu berdasarkan beberapa kajian demografi, bahwa generasi Z cenderung ingin menjadi agent of change bagi sosial serta berorientasi pada target yang akan dicapai dengan cara-cara yang lebih simple, yaitu dengan memanfaatkan media sosial maupun media lainnya.
Baca juga: Budaya Populer, Digital Ekonomi dan Pergeseran Identitas
Politik anak muda rata-rata cenderung pada politik yang tak memiliki instansi politik tertentu, melainkan lebih kepada beranda-beranda media sosial, baik dalam bentuk petisi, hastag, meme, komentar dan status terkait isu-isu politik yang terjadi. Terkadang yang menjadi permasalahan generasi Z yang masih tergolong muda ini adalah minimnya minat baca mengenai isu-isu yang terjadi. Seringkali mereka mengomentari isu-isu politik yang kian terjadi dengan tanpa melihat atau mengetahui akar dari persoalan yang timbul.
Ada beberapa kemungkinan yang menjadikan anak muda generasi Z ini malas membaca, bahkan melirik akan isu-isu politik pun tak mau. Beberapa diantaranya adalah seringkali politik di Indonesia menjadi momok yang ditakuti karena beranggapan bahwa, politik adalah suatu permainan yang kotor, ditambah dengan kemasan politik yang konservatif serta tidak relevan dengan gaya anak muda kekinian. Sehingga, banyak kalangan muda yang enggan untuk menyelam didalamnya.
Terlebih, kurangnya perhatian serta panggung yang disediakan untuk kalangan muda. Padahal, kalau kita perhatikan dengan seksama, anak muda generasi Z memiliki tingkat kemampuan yang lebih dari generasi sebelumnya. Misalkan saja, model dalam penggalian informasi mereka lebih up to date dari generasi sebelumnya. Dengan media sosial maupun online yang kian meluas.
Tantangan anak muda generasi Z sekarang, bagaimana cara agar bisa membuktikan bahwa tingkat progresivitas anak muda di kaca politik dapat lebih baik daripada generasi yang sudah dahulu exist. Dengan kemampuan penguasaan media informasi yang baik, serta ambisi yang kuat untuk menjadi agent of change bagi kehidupan sosial. Maka, generasi Z akan bisa menggeser kedudukan politik generasi sebelumnya pada era milenial. Demi menyongsong Indonesia emas yang lebih baik dalam segi ekonomi, pendidikan maupun politik.
Penulis:
Editor: Erniyati Khalida