Pemerintah Peru Umumkan Keadaan Darurat Akibat Aktivitas Gunung Berapi Ubinas
Pewarta Nusantara, Internasional - Pemerintah Peru telah mengumumkan keadaan darurat di sekitar Gunung Ubinas setelah wilayah tersebut diguncang oleh aktivitas seismik yang persisten dan mengeluarkan kolom gas beracun ke udara.
Alberto Otárola, presiden Dewan Menteri Peru, mengungkapkan bahwa deklarasi darurat diberlakukan di departemen Moquegua di bagian selatan, tempat gunung berapi tersebut berada.
Otárola menyatakan, "Kami mengambil tanggung jawab atas fenomena ini, dan kami selalu berkoordinasi proaktif dengan semua lembaga untuk menghadapinya."
Keputusan tersebut memungkinkan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah risiko kesehatan.
Sebagai langkah awal, distribusi masker telah dilakukan karena udara di daerah tersebut telah terpenuhi dengan abu.
Lebih kurang 2.000 orang diperkirakan akan terkena dampak di wilayah sekitarnya, demikian diungkapkan Otárola.
Baca Juga: China Batasi Ekspor Chip untuk Keamanan Nasional saat AS Pertimbangkan Pembatasan Logam Langka
Ia juga mengimbau penduduk agar tetap tenang di tengah situasi ini. Pemerintah regional Moquegua telah meningkatkan tingkat kewaspadaan pada hari Minggu dari tingkat kuning menjadi oranye, yang menandakan bahaya yang semakin meningkat akibat aktivitas gunung berapi tersebut.
Gunung Ubinas merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Peru dan terletak di wilayah "Cincin Api", sebuah daerah yang dikelilingi oleh aktivitas seismik akibat pergerakan lempeng tektonik di bawah Samudera Pasifik.
Letusan saat ini telah dimulai sejak sekitar tanggal 22 Juni, menurut Institut Geofisika Peru (IGP). IGP mencatat sebanyak 402 gempa bumi terkait dengan gunung berapi tersebut antara tanggal 23 dan 25 Juni.
Selama periode aktivitas tersebut, kolom abu telah mencapai ketinggian hampir 1.300 meter di atas puncak gunung berapi.
Sebagai respons terhadap situasi ini, Badan Pertahanan Sipil Nasional telah menganjurkan penduduk untuk menggunakan masker wajah dan melindungi mata mereka dari abu, serta membuat rencana evakuasi jika diperlukan.
Letusan besar terakhir di Gunung Ubinas terjadi pada tahun 2019, yang mengakibatkan ribuan orang harus mengungsi.
Meskipun letusan Gunung Ubinas terjadi secara reguler sejak tahun 1550, salah satu peristiwa paling dramatis terjadi pada tahun 2006 setelah berabad-abad keheningan.
Letusan tersebut meliputi daerah sekitarnya dengan abu, memaksa evakuasi dan menyebabkan kematian hewan ternak akibat emisi beracun yang terjadi. (*Ibs)
Baca Juga: Pemimpin Palestina Sebut Serangan Terbaru Israel sebagai Kejahatan Perang Baru
Penulis:
Editor: Erniyati Khalida