Pertarungan Roti dan Tuhan Melawan Website CPNS

Tes CPNS (pendaftaran PNS) tahun ini telah dibuka sejak 11 Juli - 31 Juli 2017 . Antusias para pelamar sangat tinggi, terbukti saat ini sccn.bkn.go.id per september telah menampung sekitar 6jt peserta, termasuk saya. Jumlah ini tentu tidak berhenti disini, pendaftaran masih dibuka sampai tgl 25 september. Semoga Indonesia mendapatkan tenaga kepegawaian yang kompeten dan menjunjung tinggi integritas.
Pendaftaran CPNS tahun ini termasuk pendaftaran yang paling ditunggu oleh para akademisi dan sarjana Indonesia. Pasalnya tahun sebelumnya tidak ada formasi untuk CPNS. Para sarjana tanah air seolah mendapatkan siraman hujan ditengah musim kemarau. Entah apa yang membuat posisi kepegawaian negeri sangat diincar, mungkin karena status PNS yang begitu mentereng sehingga menambah kepercayaan diri para pelamar, khususnya untuk menghadapi calon mertua heheh. semoga cuma saya yang memiliki latar belakan mengikuti tes dengan niat yang tulus untuk mertua, karena saya sadar indonesia tidak butuh menantu, melainkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi tinggi dibidangnya.
Melihat pelamar yang begitu membludak dan keniatan unik saya pribadi, jadi teringat lagu Bang Iwan, "sarjana begini bayakkah di negeri ini, tak ada bedanya dengan roti." Lirik tersebut memang ditujukan bagi para sarjana yang TA-nya beli di toko sebelah, namun menyandang status sarjana yang berusaha mengabdi pada negara dengan niatan tidak jelas jadi merasa tersindir. Karena lagu tersebut juga menggambarkan seorang sarjana yang tidak mencerminkan kesarjanaannya.
Saking banyaknya pendaftar, situs resmi portal pendaftaran cpns ini sampai overload. saya melakukan pendaftara berjibaku dengan stabilitas server. Kata-kata mutiara punk rock jalanan tidak sekali dua kali saya ucapkan, semoga para tim seleksi tidak mendengar kata-kata pujian yang sangat mencerminkan akademisi itu. Kata-kata yang saya ucapkan bukan umpatan, melainkan kata-kata mutiara yang merdu untuk menghibur diri. Emosi seseorang jika ditahan tentu memberikan dampak negatif bagi psikis, mana mungkin negara mempekerjakan orang yang psikisnya terganggu. Jadi saya luapkan agar negara ini mendapatkan kandidat yang siap mental dan sehat jasmani dan rohani.
Setelah mencoba beberapa lama, dan saya juga merasa cape mengeluarkan kata-kata mutiara, saya merasa apa yang keluar dari mulut sangat-sangat unfaedah. Maka selang beberapa saat saya ganti dengan dzikir "astaghfirullaaaaah" saya berharap luapan emosi berubah menjadi amal ibadah, amin. Server yang merasa superior melawan saya, biarkan dia melawan Tuhan agar dia tahu bahwa "la khaula wala quwwata illa billah".
Kejadian ini mengingatkan saya pada pembuatan website Revolusi Mental yang menghabiskan anggaran APBN sebesar 140 Milyar Rupiah. Jika dana pembuatan website Revolusi Mental sebesar itu, website CPNS ini juga sangat memiliki peluang untuk menjadi website yang power full, karena website sangat menentukan SDM yang mengabdi pada negara. Sehingga para "roti" tidak perlu mengucapkan kata-kata mutiara, atau memanggil tuhan mereka untuk turun tangan.
Penulis:
Editor: Erniyati Khalida