Prabowo Subianto Unggul dalam Survei Elektabilitas Capres 2024: Ancaman Potensial bagi Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
Pewarta Nusantara, Nasional - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) baru saja merilis hasil survei terbaru tentang elektabilitas calon presiden (Capres) untuk pemilu 2024.
Dalam survei tersebut, Prabowo Subianto berhasil meraih posisi teratas dalam empat simulasi yang dilakukan. Ia mengungguli dua bakal calon presiden potensial lainnya, yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, menjelaskan hasil survei tersebut pada Minggu (23/7).
Dalam simulasi 19 nama calon presiden semi terbuka, Prabowo mendapatkan persentase dukungan tertinggi dengan angka 33,4 persen, diikuti oleh Ganjar dengan 31,5 persen, dan Anies dengan 17,4 persen.
Kemudian, dalam simulasi 10 nama calon presiden, Prabowo tetap memimpin dengan perolehan 33,5 persen, disusul oleh Ganjar dengan 32,8 persen, dan Anies berada di posisi ketiga dengan 17,8 persen.
Terakhir, dalam simulasi tiga nama calon presiden, Prabowo kembali unggul dengan perolehan 36,8 persen, diikuti oleh Ganjar dengan 35,7 persen, dan Anies dengan 21,5 persen.
Burhan menjelaskan bahwa meskipun Prabowo berhasil unggul dalam tiga simulasi nama calon, perbedaan antara Prabowo dan Ganjar masih cukup ketat, khususnya dalam simulasi tiga nama calon.
Anies, yang berada di posisi ketiga, masih memiliki selisih sekitar 14 persen lebih rendah dibandingkan Ganjar. Survei tersebut dilakukan oleh Indikator pada 20-24 Juni 2023 dengan melibatkan 1.220 responden.
Pewawancara yang telah dilatih melakukan wawancara tatap muka dengan para responden. Sampel yang diambil menggunakan metode multistage random sampling. Adapun margin of error survei ini sebesar +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Survei nasional ini berjudul "Kepemimpinan Nasional dan Dinamika Elektoral Jelang 2024 di Mata Generasi Muda".
Hasil dari survei ini menjadi perhatian penting bagi masyarakat, politisi, dan pengamat politik untuk mengantisipasi perkembangan politik dan calon presiden yang berpotensi maju dalam Pemilu 2024. (*Ibs)