AC Milan
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Milan telah sepakat merekrut Christian Pulisic dari Chelsea dengan biaya sekitar 20 juta euro, menurut laporan dari pakar transfer Fabrizio Romano.
Thiago Silva, bek Chelsea, percaya bahwa Pulisic akan tampil dengan baik bersama AC Milan dan juga memuji performa Ruben Loftus-Cheek.
Pulisic akan menjadi pemain kedua dari Chelsea yang direkrut oleh Milan pada musim panas ini setelah Loftus-Cheek. Silva, yang pernah meraih Scudetto bersama I Rossoneri pada 2011, yakin bahwa kedua rekan setimnya tersebut akan sukses di Milan.
Menurutnya, Pulisic adalah pemain yang fantastis dan jika Pulisic bergabung dengan Milan, ia yakin Pulisic akan tampil dengan baik, sama seperti Loftus-Cheek.
Baca Juga; Arsenal Mengamankan Transfer Declan Rice dengan Biaya yang Mencapai Rekor Klub
Thiago Silva juga berharap Paulo Dybala, pemain dari AS Roma, dapat bergabung dengan Chelsea. Silva mengungkapkan bahwa ia telah bertanya kepada Dybala apakah Dybala tertarik untuk bergabung dengan Chelsea, tetapi Dybala tidak memberikan jawaban pasti.
Silva sangat mengagumi kemampuan Dybala dan berharap klubnya bisa mendatangkan pemain internasional Argentina tersebut. Menurut Silva, Dybala adalah seorang juara dan jika Dybala bergabung dengan Chelsea, ia akan memberikan kontribusi yang besar.
Silva berharap untuk melihat Dybala bergabung dengan klub dan yakin bahwa Dybala adalah pemain kelas dunia. Kedatangan Pulisic dan potensi kedatangan Dybala ke Chelsea akan menjadi tambahan yang signifikan bagi tim.
Dengan keyakinan Thiago Silva, para penggemar Chelsea dan Milan dapat berharap bahwa kedua pemain ini akan memberikan kontribusi yang berarti dan membantu tim mencapai kesuksesan di kompetisi domestik maupun internasional. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Ruben Loftus-Cheek telah resmi pindah ke AC Milan dari Chelsea dengan biaya sekitar 20 juta euro ditambah bonus.
RLC mengungkapkan bahwa salah satu alasan utama dia mau pindah ke klub Italia tersebut adalah karena Fikayo Tomori, rekan setimnya di Chelsea yang juga telah bergabung dengan AC Milan.
Loftus-Cheek mengungkapkan bahwa Tomori telah menginspirasinya dengan kesuksesannya setelah pindah ke luar Inggris dan memenangkan gelar bersama Milan.
Loftus-Cheek juga mengungkapkan kekagumannya terhadap salah satu legenda AC Milan, Kaka. Dia mengungkapkan bahwa Kaka merupakan salah satu pemain yang paling dia kagumi.
Menurut Loftus-Cheek, dia menyukai cara Kaka bermain, terutama karena Kaka memiliki kemampuan luar biasa dalam menggiring bola dan berlari dengan cepat.
Loftus-Cheek merasa bahwa kemampuannya dalam menggiring bola dan berlari merupakan salah satu kekuatannya sendiri, dan Kaka adalah salah satu pemain favoritnya untuk ditonton.
Pindah ke AC Milan dan memiliki kesempatan untuk bermain di San Siro telah menjadi impian Loftus-Cheek. Dia merasakan atmosfer yang luar biasa ketika bermain melawan Milan di Liga Champions, dan dia selalu merasa tergoda untuk bermain untuk klub tersebut.
Dengan inspirasi dari Tomori dan kekagumannya terhadap Kaka, Loftus-Cheek siap menghadapi tantangan baru di Italia dan berkontribusi dalam kesuksesan AC Milan. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Solo - Newcastle Siap Umumkan Pembelian Sandro Tonali dari AC Milan: Gianfranco Zola dan Arrigo Sacchi Menyuarakan Pendapat Berbeda.
Newcastle diyakini akan segera mengumumkan kesepakatan pembelian Sandro Tonali dari AC Milan dalam beberapa hari mendatang.
Namun, ada perbedaan pendapat antara dua legenda sepak bola Italia, Gianfranco Zola dan Arrigo Sacchi, mengenai keputusan Milan untuk melepaskan Tonali.
Gianfranco Zola, dalam komentarnya, berpendapat bahwa Milan seharusnya mempertahankan Tonali, mengingat status mereka sebagai tim besar.
Ia percaya bahwa klub sekelas Milan harus menjaga pemain terbaik mereka. "Milan adalah tim yang fantastis, bagi saya mereka akan selalu menjadi yang terbaik di dunia," ungkap Zola.
Meskipun ia memahami bahwa keinginan sang pemain mungkin perlu dipertimbangkan, ia tetap berpendapat bahwa Milan harus berusaha mempertahankan Tonali.
Namun, pandangan tersebut tidak sepenuhnya diterima oleh Arrigo Sacchi, pelatih yang pernah melatih Zola di timnas Italia.
Sacchi berpendapat bahwa yang terpenting bagi Milan adalah permainan tim secara keseluruhan, bukan hanya pemain individu.
Baginya, gaya bermain yang baik adalah faktor kunci, dan klub yang besar harus mampu bermain baik tanpa bergantung pada pemain tertentu.
"Milan memenangkan gelar Serie A tanpa nama besar, memainkan sepakbola yang bagus dan menghibur. Ini harus menjadi titik referensi," tegas Sacchi.
Ia menekankan pentingnya bermain dengan baik, memiliki motivasi, dan etika yang kuat sebagai kualitas mendasar untuk mencapai kesuksesan.
Sacchi juga memberikan penghargaan kepada pelatih Milan, Stefano Pioli, yang dianggapnya memiliki kebijaksanaan dan pemahaman akan rahasia sukses ini.
Pendapat berbeda antara Zola dan Sacchi menggambarkan keragaman perspektif dalam sepak bola. Meskipun keduanya merupakan tokoh berpengaruh dalam dunia sepak bola, mereka memiliki pandangan yang berbeda tentang pentingnya mempertahankan pemain bintang seperti Sandro Tonali.
Bagi Newcastle, keputusan untuk merekrut Tonali menunjukkan ambisi klub dalam memperkuat tim dan menghadirkan pemain berkualitas ke dalam skuat mereka.
Sementara itu, Milan harus mempertimbangkan keputusan mereka secara strategis untuk menjaga keseimbangan antara mempertahankan pemain berpotensi dan memenuhi kebutuhan finansial klub. (*Ibs)
Baca Juga: Liverpool Mendekati Kesepakatan Transfer Dominik Szoboszlai dengan RB Leipzig
Pewarta Nusantara, Solo - Ruben Loftus-Cheek telah resmi menjadi pemain AC Milan setelah transfer dari Chelsea senilai 20 juta euro.
Meskipun belum ada pengumuman resmi dari klub, jurnalis terkenal Fabrizio Romano mengkonfirmasi bahwa kesepakatan tersebut telah terjalin.
Loftus-Cheek diharapkan akan menandatangani kontrak selama empat tahun dalam waktu dekat. Optimisme terpancar dari legenda AC Milan, Alessandro Costacurta, terkait kedatangan Loftus-Cheek.
Meskipun melihat bahwa pemain asal Inggris ini masih memiliki beberapa kekurangan, Costacurta percaya bahwa Loftus-Cheek dapat memberikan warna baru dalam serangan tim.
Dengan postur dan kecepatannya, gelandang tersebut dianggap memiliki potensi untuk memberikan kontribusi signifikan.
Namun, Costacurta juga menekankan pentingnya pengembangan Loftus-Cheek di AC Milan. Mantan bek timnas Italia ini merasa bahwa pemain tersebut perlu meningkatkan sisi defensifnya untuk menjaga keseimbangan permainan.
Selain itu, posisi Loftus-Cheek juga menjadi fokus perhatian, dan Costacurta berharap agar pemain tersebut terus meningkatkan performa dan menghindari cedera.
Dengan harapan akan peningkatan Loftus-Cheek di berbagai aspek permainan, Milan berharap pemain baru mereka ini dapat memberikan kontribusi yang berarti dan menjadi bagian penting dari skuad yang ambisius. (*Ibs)
Baca Juga: Wolves Batal Tur ke Korea Selatan: Fokus Tim Wolverhampton Wanderers di Premier League
Pewarta Nusantara, Surabaya - AC Milan Akan Segera Menyelesaikan Transfer Ruben Loftus-Cheek dan Daichi Kamada. AC Milan telah mencapai tahap akhir dalam proses transfer Ruben Loftus-Cheek dari Chelsea.
Meskipun Paolo Maldini tidak lagi menjadi direktur klub, Milan tetap gigih dalam usahanya untuk membawa Loftus-Cheek ke San Siro tahun ini.
Menurut laporan Daily Mail, Rossoneri akan mengeluarkan 20 juta euro untuk mendapatkan tanda tangan gelandang tengah berusia 27 tahun itu.
Loftus-Cheek diharapkan menjadi pengganti Sandro Tonali, yang akan meninggalkan klub untuk melanjutkan karirnya di Newcastle United.
Tonali dijual dengan harga 70 juta euro. Loftus-Cheek akan menjadi pemain akademi Chelsea ketiga dalam tiga tahun terakhir yang pindah ke Italia, mengikuti jejak Fikayo Tomori dan Tammy Abraham.
Selain Loftus-Cheek, AC Milan juga akan segera mengumumkan kepindahan Daichi Kamada. Menurut laporan, Kamada akan datang ke San Siro dengan status transfer gratis setelah kontraknya bersama Eintracht Frankfurt berakhir.
Rossoneri tidak perlu mengeluarkan uang untuk memboyong pemain asal Jepang tersebut. Namun, kedatangan Loftus-Cheek dan Kamada memberikan tantangan tersendiri bagi AC Milan.
Kedua pemain tersebut tidak memiliki paspor Uni Eropa, sementara Liga Italia hanya memperbolehkan tiga pemain non-Uni Eropa dalam setiap tim.
Hal ini membuat Milan harus mempertimbangkan dengan cermat komposisi pemainnya, karena aturan hanya mengizinkan dua pemain non-Uni Eropa dalam setiap jendela transfer.
Situasi ini menunjukkan bahwa AC Milan tengah berusaha untuk memperkuat skuad mereka dengan kehadiran pemain-pemain berkualitas dari berbagai belahan dunia.
Dengan Loftus-Cheek dan Kamada diharapkan menjadi aset berharga bagi klub, Rossoneri siap menghadapi tantangan aturan dan berusaha meraih kesuksesan di kompetisi domestik maupun internasional. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Surabaya - Mantan pelatih AC Milan, Arrigo Sacchi, mengungkapkan pandangannya terkait penjualan Sandro Tonali ke Newcastle.
Meskipun banyak fans yang kecewa dengan keputusan tersebut, Sacchi menekankan pentingnya gaya bermain dalam sebuah tim daripada kehadiran individu pemain.
Sacchi menyinggung contoh Napoli yang sukses meraih gelar setelah menjual beberapa pemain kunci mereka. Ia menekankan bahwa Milan harus berani bertaruh pada pemain muda dan menjunjung gaya bermain yang menarik dan menghibur.
Selain itu, Sacchi juga memberikan apresiasi terhadap Ruben Loftus-Cheek dari Chelsea yang sedang diincar Milan sebagai pengganti Tonali.
Baca Juga: Keterbatasan Slot Non-Uni Eropa Membayangi AC Milan: Strategi Transfer
Ia melihat Loftus-Cheek sebagai pemain yang kuat secara fisik dan memiliki pengalaman internasional yang dapat memberikan kontribusi positif dalam perkembangan tim.
Pandangan Sacchi ini memberikan sudut pandang yang menarik terkait kebijakan transfer Milan dan pentingnya mempertimbangkan gaya bermain dalam membangun tim yang solid dan sukses. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Surabaya - Keterbatasan slot pemain Non-Uni Eropa menjadi kendala yang harus dihadapi AC Milan dalam aktivitas transfer mereka.
Setelah sukses menjual Sandro Tonali ke Newcastle dengan nilai transfer sebesar 80 juta euro, Milan berharap mendapatkan dana segar untuk merekrut pemain-pemain incarannya.
Namun, aturan yang mengatur kuota pemain non-Uni Eropa mungkin menjadi hambatan bagi mereka. Salah satu rekrutan yang sedang dibidik Milan adalah Ruben Loftus-Cheek dari Chelsea.
Menurut laporan Fabrizio Romano, pakar transfer ternama, Milan telah mencapai kesepakatan dengan Chelsea untuk merekrut Loftus-Cheek dengan harga 20 juta euro.
Selain itu, Milan juga dikabarkan telah mencapai kesepakatan untuk merekrut Daichi Kamada secara gratis dari Eintracht Frankfurt. Namun, kedua transfer ini dapat menjadi masalah bagi I Rossoneri.
Dilansir dari Sky Sport Italia, peraturan menyebutkan bahwa setiap klub hanya diizinkan merekrut maksimal dua pemain non-Uni Eropa dalam setiap jendela transfer.
Baca Juga: Luka Modric Menolak Tawaran dari Arab Saudi, Memilih Bertahan di Real Madrid
Seiring dengan adanya Brexit, pemain Inggris seperti Loftus-Cheek tidak lagi dianggap sebagai pemain Uni Eropa. Begitu pula dengan Daichi Kamada yang berasal dari Jepang dan tidak memiliki paspor Uni Eropa.
Apabila hal tersebut terjadi, Milan tidak akan dapat merekrut dua pemain lain yang menjadi incarannya, yaitu Samuel Chukwueze dari Villarreal dan Arda Gueller dari Fenerbahce.
Kedua pemain ini tidak memiliki paspor Uni Eropa. Namun, AC Milan mungkin memiliki cara untuk mengatasi masalah ini. Salah satu kemungkinan adalah dengan mengakali transfer Daichi Kamada.
Milan dapat berupaya agar Kamada mendapatkan paspor Jerman. Mungkin inilah alasan mengapa transfer Kamada belum resmi diumumkan oleh Milan.
Dalam beberapa laporan, Milan juga dikabarkan tertarik merekrut dua pemain timnas Amerika Serikat, yaitu Christian Pulisic dari Chelsea dan Yunus Musah dari Valencia.
Slot pemain non-Uni Eropa tidak akan menjadi masalah dalam merekrut kedua pemain ini. Pulisic memiliki keturunan Kroasia dan memiliki paspor Kroasia, sementara Musah berasal dari Italia Utara dan memiliki paspor Italia.
Dengan demikian, Milan dapat mengambil langkah strategis untuk mengatasi keterbatasan slot pemain non-Uni Eropa dalam upaya mereka memperkuat tim untuk musim depan.
Kesulitan ini menunjukkan bahwa AC Milan perlu menjalankan strategi yang cerdas dan efisien dalam mengelola kuota pemain non-Uni Eropa.
Mereka harus mempertimbangkan dengan baik pemain-pemain incaran mereka dan mengevaluasi kebutuhan tim agar dapat memaksimalkan penggunaan slot yang tersedia.
Baca Juga: Christian Pulisic Mencari Klub Baru untuk Menemukan Kesenangan Bermain yang Hilang
Selain itu, Milan juga dapat menjalin kerjasama dengan klub lain atau mencari alternatif lain untuk mengatasi masalah ini, sehingga mereka tetap dapat memperkuat tim dengan pemain-pemain berkualitas tanpa terkendala oleh aturan-aturan transfer yang berlaku. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Surabaya - Agen Menepis Kabar Sandro Tonali Menangis Saat Tinggalkan AC Milan untuk Newcastle United.
Kabar mengenai Sandro Tonali yang diduga menangis saat kepindahannya dari AC Milan ke Newcastle United menjadi sorotan. Sebelumnya, Tonali dianggap sebagai calon legenda AC Milan dan diyakini akan menghabiskan karirnya di klub tersebut.
Namun, situasinya berubah dengan cepat. Kesepakatan antara AC Milan dan Newcastle United baru-baru ini tercapai, dan kabarnya Tonali menangis atas transfer tersebut.
AC Milan berusaha menjualnya dengan harga tinggi, tetapi pada saat yang sama Tonali enggan pergi. Situasi tersebut membuatnya sedih dan meneteskan air mata.
Namun, kabar mengenai tangis Tonali tersebut dibantah oleh agennya, Giuseppe Risso. Ia menegaskan bahwa pemain tersebut sebenarnya senang dengan kepindahannya ke Newcastle United.
"Tidak, itu tidak benar. Tidak ada air mata yang keluar dari Sandro. Dia fokus bersama timnas. Ini masalah bonus dan detail teknis. Saya bisa konfirmasi bahwa ini kontrak enam tahun," kata Risso kepada Sky Sport Italia.
Menurut agennya, Tonali sangat tenang dan memahami bahwa ketika ada tawaran penting dari klub dengan pemilik kaya seperti Newcastle United, sulit bagi klub dan pemain untuk menolaknya.
Risso juga menegaskan bahwa kepindahan Tonali ke Newcastle United tidak hanya menguntungkan AC Milan, tetapi juga Brescia, klub pertamanya.
Saat AC Milan merekrut Tonali dari Brescia, terdapat klausul yang menyebutkan bahwa Brescia akan mendapatkan komisi dari hasil penjualan Tonali di masa depan.
"Saya puas karena ini adalah operasi yang hebat. Sandro Tonali tahu bahwa dengan langkah ini ia membantu Milan dan klub pertamanya, Brescia, yang sangat dicintai," tambah Risso.
Baca juga: Osasuna Dilarang Bermain di Conference League Musim Depan oleh UEFA
Dengan klarifikasi dari agennya, kabar mengenai air mata Tonali saat meninggalkan AC Milan semakin terkikis. Tonali diketahui menerima kepindahannya dengan lapang dada dan menyadari manfaat yang ditimbulkannya bagi AC Milan dan Brescia. Kini, dia siap melanjutkan karirnya dengan motivasi yang tinggi di Newcastle United. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Surabaya - Kepindahan Sandro Tonali dari AC Milan menuai reaksi yang mengejutkan, termasuk dari salah satu penggemar setia Milan, Matteo Salvini, mantan Perdana Menteri Italia yang kini menjabat sebagai Menteri Perhubungan dan Infrastruktur.
Meskipun musim ini tidak berjalan dengan baik bagi Milan, kabar kepindahan Tonali masih menjadi pukulan berat bagi mereka. Salvini yang merupakan penggemar berat Milan mengungkapkan perasaannya yang sedih atas kepindahan Tonali.
Ia menyebutkan bahwa hatinya menangis karena kehilangan tiga tokoh penting dalam waktu yang relatif singkat, yaitu Paolo Maldini, Zlatan Ibrahimovic, dan kini Tonali.
Pensiunnya Ibrahimovic dan pemecatan Maldini menjadi kejadian mengejutkan sebelumnya, dan sekarang kepindahan Tonali menjadi pukulan tambahan bagi klub.
Informasi mengenai perkembangan transfer Tonali terus menjadi sorotan media Italia dalam 24 jam terakhir. Kabarnya, Newcastle United telah mengajukan tawaran menarik untuk memboyong Tonali.
Perwakilan Newcastle bahkan telah tiba di Milan beberapa jam yang lalu untuk memulai negosiasi dengan AC Milan. Awalnya, biaya transfer yang dilaporkan mencapai 70 juta euro, namun setelah pertemuan antara kedua klub, banderolnya meningkat menjadi 80 juta euro sesuai dengan permintaan Milan.
Dalam perkembangan terbaru, Sandro Tonali telah menyetujui kepindahannya ke Newcastle United. Ia akan dikontrak sampai tahun 2029 dan akan mendapatkan gaji sebesar 8 juta euro per musim, ditambah bonus 2 juta euro.
Kepindahan Sandro Tonali ke Newcastle United merupakan sebuah peristiwa yang mencuri perhatian dalam dunia sepak bola. Langkah ini menandai akhir dari masa kebersamaannya dengan AC Milan dan tentunya menimbulkan beragam reaksi di kalangan penggemar sepak bola, termasuk para Milanisti.
Tonali, yang dianggap sebagai salah satu bakat muda yang menjanjikan, telah menarik perhatian klub asal Inggris, Newcastle United. Media Italia secara intensif meliput perkembangan transfer ini selama 24 jam terakhir, dengan tawaran menarik dari Newcastle menjadi sorotan utama.
Perwakilan Newcastle tiba di Milan untuk memulai negosiasi dengan AC Milan. Awalnya, biaya transfer Tonali dilaporkan sekitar 70 juta euro, namun setelah pertemuan antara kedua klub, harga tersebut meningkat menjadi 80 juta euro sesuai dengan keinginan Milan.
Baca juga: Edin Dzeko: Pemain Kunci Inter Milan Merapat ke Fenerbahce dengan 4 Gelar yang Menghiasi Karirnya!
Setelah kesepakatan tercapai, Tonali dengan setuju mengambil langkah berani dengan pindah ke Newcastle United. Ia telah menandatangani kontrak yang akan berlaku hingga tahun 2029, dengan gaji mencapai 8 juta euro per musim, ditambah bonus sebesar 2 juta euro.
Keputusan Tonali untuk meninggalkan AC Milan dan bergabung dengan klub lain tentunya menjadi sebuah momen yang pahit bagi para penggemar Milan.
Namun, di sisi lain, transfer ini juga membuka peluang baru bagi Tonali untuk mengembangkan karirnya di kompetisi sepak bola yang berbeda dan menghadapi tantangan baru di Liga Premier Inggris. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Surabaya - Selain Sandro Tonali, AC Milan juga akan melepas bintang lainnya, yakni Theo Hernandez. Menurut laporan Sky Sport Italia, klub Milan siap mendengarkan tawaran untuk pemain tersebut, meskipun saat ini fokus mereka masih tertuju pada penjualan Tonali ke Newcastle United.
Potensi penjualan Theo Hernandez memberikan peluang kepada AC Milan untuk mendapatkan pendapatan yang besar. Menurut laporan yang sama, harga sang bek diperkirakan mencapai 100 juta euro.
Klub masa kecilnya, Atletico Madrid, dikabarkan telah menunjukkan minat untuk merekrutnya. Namun, kemungkinan transfer ini akan ditentukan oleh langkah Atletico Madrid sendiri.
Klub Spanyol tersebut kemungkinan akan bergerak setelah berhasil melepas beberapa pemain dengan nilai transfer tinggi. Diego Simeone, pelatih Atletico, merupakan penggemar berat Theo Hernandez dan sejak musim lalu sudah menyatakan keinginannya untuk membawa pemain tersebut kembali ke ibu kota Spanyol.
Meskipun nama Theo Hernandez tiba-tiba muncul dalam daftar jual AC Milan, hal ini cukup mengejutkan mengingat dia merupakan salah satu bintang utama klub dalam tiga musim terakhir.
Namun, perpanjangan kontraknya yang baru saja dilakukan beberapa waktu lalu hingga tahun 2026 memberikan indikasi bahwa Milan berencana mempertahankan pemain tersebut.
Namun, pergantian di direksi klub setelah pemecatan Paolo Maldini membuka kemungkinan segala sesuatu dapat terjadi. Kehadiran tawaran menarik untuk Sandro Tonali dan Theo Hernandez, yang sebelumnya dianggap tidak bisa disentuh dalam Bursa Transfer, kini dapat mengancam keberadaan mereka di Milan.
Jika penjualan Theo Hernandez berhasil, AC Milan berpotensi mendapatkan keuntungan besar. Angka fantastis sebesar 170 juta euro diprediksi akan mengalir ke kas klub sebagai hasil dari penjualan tersebut. (*Ibs)