Arsenal
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Manchester United meraih kemenangan 2-0 dalam laga uji coba melawan Arsenal di Stadion MetLife, AS.
Gol pertama dicetak pada menit ke-30 oleh kapten baru United, Bruno Fernandes, setelah menerima umpan dari Kobbie Mainoo.
Gol kedua datang tujuh menit setelahnya melalui blunder fatal dari Gabriel Magalhaes, yang dimanfaatkan dengan baik oleh Jadon Sancho.
Skor 2-0 tidak berubah sampai akhir laga, tetapi pertandingan tetap dilanjutkan hingga adu penalti, di mana Manchester United berhasil mengamankan kemenangan 5-3.
Bagi Bruno Fernandes, gol yang dicetaknya menjadi penting untuk kepercayaan dirinya sebagai kapten tim. Sebagai pemain yang baru ditunjuk sebagai kapten utama, dia merasa senang dapat memberikan penampilan maksimal dan mencetak gol dalam laga uji coba ini.
Bruno mengungkapkan bahwa hasil kemenangan ini adalah yang terbaik untuk tim pada hari itu. Meskipun ini masih pramusim dan ada banyak pekerjaan yang harus dikerjakan, pelatih dan tim sangat menghargai usaha mereka selama latihan dan pertandingan.
Bruno Fernandes juga menyadari bahwa ada ruang untuk perbaikan dan ingin terus berusaha menjadi lebih baik lagi.
Laga uji coba ini merupakan kesempatan bagi kedua tim untuk mengevaluasi kesiapan mereka jelang kompetisi resmi yang akan datang.
Meskipun skor akhirnya adalah yang terbaik bagi Manchester United, hasil ini tidak menutup mata atas kelemahan dan perbaikan yang perlu dilakukan tim.
Uji coba ini juga menjadi pengalaman berharga bagi para pemain untuk beradaptasi dengan peran dan strategi baru dalam tim.
Bagi Bruno Fernandes, menjadi kapten adalah tanggung jawab besar, dan dia berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaiknya untuk tim dalam setiap pertandingan mendatang. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Arsenal Sudah Lama Absen dari Liga Champions, Aaron Ramsdale Tidak Sabar Menghadapi Tim Raksasa dan Kecil di Eropa.
Arsenal telah menghadapi absen yang cukup lama dari panggung Liga Champions. Terakhir kali The Gunners berpartisipasi dalam kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa adalah pada musim 2016-17.
Namun, semangat dan ambisi untuk kembali berkompetisi di level tertinggi sepak bola Eropa terus membara di antara para pemain, termasuk sang kiper, Aaron Ramsdale.
Dalam wawancara dengan TNT Sports, Aaron Ramsdale menyatakan rasa tak sabarnya untuk merasakan atmosfer pertandingan Liga Champions.
Menurutnya, seluruh tim sudah sangat bersemangat dan tak sabar untuk tampil di stadion-stadion megah dan menghadapi tim-tim elit.
Ramsdale percaya bahwa kehadiran Arsenal akan mengejutkan banyak pihak, mengingat para pemain mereka mungkin memiliki pengalaman pertama di kompetisi ini.
Belum banyak yang mengetahui bagaimana reaksi mereka, sehingga Arsenal bisa menjadi kejutan dalam persaingan tersebut.
Tidak hanya itu, Ramsdale juga menyampaikan keinginannya untuk bertemu dengan dua raksasa sepak bola Spanyol, Real Madrid dan Barcelona, di panggung Liga Champions.
Baginya, bermain di markas dua tim tersebut adalah sebuah kehormatan dan pengalaman yang sangat diidamkan oleh banyak pemain sepak bola.
Namun, Ramsdale juga sadar akan potensi dari tim-tim kecil lainnya, yang mungkin bisa memberikan atmosfer kandang yang mencekam.
Ia menilai bahwa melawan tim-tim kecil juga akan menjadi tantangan yang menarik dan menyenangkan bagi Arsenal.
Menjelang pengundian grup Liga Champions, peluang Arsenal untuk berada dalam satu grup dengan tim-tim raksasa terbuka lebar.
Baca Juga; Aubameyang Menuju Marseille sebagai Pengganti Sanchez
Dengan tergabung di pot B, mereka berpotensi bertemu dengan tim-tim tangguh seperti Barcelona, Bayern Munich, Paris Saint-Germain, atau AC Milan.
Bagi Arsenal, kembali ke Liga Champions adalah langkah penting dalam mengukur sejauh mana mereka bisa bersaing di level tertinggi sepak bola Eropa.
Dengan semangat dan keyakinan dari para pemain, termasuk Aaron Ramsdale, The Gunners berharap bisa memberikan performa terbaik dan membuktikan diri sebagai kekuatan yang patut dihormati di panggung Eropa.
Semua penggemar sepak bola khususnya Arsenal pasti menantikan momen-momen menegangkan dan laga seru di kompetisi yang bergengsi ini. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Meskipun Arsenal telah merekrut tiga pemain dengan harga yang mahal, pelatih Mikel Arteta tidak menutup kemungkinan klubnya akan melakukan lebih banyak pembelian pemain.
Dia memberikan indikasi bahwa Arsenal masih aktif di pasar transfer dan akan melihat perkembangan tim dalam beberapa minggu ke depan sebelum membuat keputusan lebih lanjut.
Ketiga pemain yang telah didatangkan oleh Arsenal adalah Kai Havertz, Jurrien Timber, dan Declan Rice. Meskipun Arsenal telah mengeluarkan dana sekitar 200 juta pounds untuk merekrut ketiganya, Arteta menyatakan bahwa masih ada waktu dan peluang bagi klub untuk melakukan lebih banyak pembelian pemain.
Dia mengatakan, "Mari kita lihat, masih banyak waktu di pasar transfer dan harapan kami juga ada pada beberapa pemain kami. Jadi kami harus melihat bagaimana perkembangannya dalam beberapa minggu ke depan."
Arteta menyadari bahwa jendela transfer masih berlangsung dan Arsenal akan tetap waspada terhadap peluang yang muncul.
Dia menegaskan bahwa klub akan mempertimbangkan pemain yang dapat memberikan kontribusi positif bagi tim, baik dalam kedatangan maupun kepergian.
Meskipun belum ada keputusan yang pasti, Arteta percaya bahwa jendela transfer masih jauh dari selesai bagi Arsenal saat ini.
Selain itu, Arteta juga membahas masa depan Folarin Balogun, pemain yang tampil mengesankan selama masa peminjamannya dengan Reims musim lalu.
Baca Juga; Guendogan Optimistis dengan Peluang Barcelona di Liga Champions dan Siap Bermain di Mana Saja
Balogun menjadi incaran Inter setelah mereka gagal merekrut Romelu Lukaku. Arteta mengungkapkan bahwa Arsenal harus mempertimbangkan dengan baik langkah terbaik yang akan diambil terkait Balogun.
Dia ingin memberikan kesempatan kepada Balogun untuk tampil dalam beberapa pertandingan lagi sebelum membuat keputusan akhir.
Arteta menegaskan bahwa Arsenal akan melihat penampilan Balogun dalam pertandingan berikutnya dan kemudian membuat keputusan terbaik untuk kepentingan klub dan perkembangan karier pemain tersebut.
Arsenal ingin memastikan langkah yang diambil sejalan dengan visi dan tujuan jangka panjang klub dalam membangun skuat yang kompetitif.
Arsenal Mengukuhkan Kedalaman Skuat dan Arteta Menjaga Kepercayaan pada Folarin Balogun
Arsenal melakukan sejumlah pembelian pemain dengan tujuan untuk mengukuhkan kedalaman skuat mereka.
Pelatih Mikel Arteta memahami pentingnya memiliki opsi yang beragam dan pemain yang berkualitas untuk menghadapi jadwal yang padat dan kompetisi yang sengit.
Dengan merekrut pemain-pemain baru, Arsenal berharap dapat meningkatkan performa tim secara keseluruhan.
Arteta menekankan pentingnya mempertahankan kepercayaan pada Folarin Balogun, seorang pemain muda berbakat yang telah menunjukkan potensinya.
Baca Juga; Son Heung-min Tetap Setia dengan Tottenham dan Memiliki Banyak Target di Premier League
Meskipun Balogun sedang menjadi incaran klub lain, Arteta ingin memberikan kesempatan kepada pemain tersebut untuk terus berkembang di Arsenal.
Dia mengungkapkan, "Kami ingin melihatnya, kami ingin merasakannya di beberapa pertandingan berikutnya... kemudian kami akan membuat keputusan terbaik."
Dalam strategi pembelian pemainnya, Arsenal juga memperhatikan faktor jangka panjang dan membangun fondasi yang kuat.
Mereka berusaha untuk tidak hanya memperoleh pemain-pemain hebat, tetapi juga mempertimbangkan kesesuaian mereka dengan filosofi dan gaya permainan klub.
Arteta berusaha memastikan bahwa setiap pemain baru yang direkrut dapat beradaptasi dengan baik dan memberikan kontribusi yang berarti.
Dalam upaya mengukuhkan kedalaman skuat, Arsenal berharap dapat menghadapi tantangan kompetisi dengan lebih baik dan memberikan opsi rotasi yang lebih baik kepada pemain.
Dengan jadwal yang padat dan berbagai kompetisi yang harus dijalani, memiliki pemain-pemain berkualitas menjadi kunci dalam menjaga performa tim tetap konsisten.
Arteta dan staf pelatih Arsenal akan terus memantau perkembangan pemain dan melakukan evaluasi secara rutin.
Mereka berkomitmen untuk mengambil keputusan terbaik yang akan menguntungkan klub dan membantu mencapai tujuan jangka panjang Arsenal.
Dengan mempertahankan kepercayaan pada pemain muda seperti Balogun dan mengembangkan potensi mereka, Arsenal berharap dapat membangun masa depan yang cerah dan kompetitif. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Arsenal berhasil mengalahkan Manchester City dalam perburuan pemain timnas Inggris, Declan Rice, setelah melakukan negosiasi sengit.
Kabar tersebut mengindikasikan bahwa West Ham setuju untuk menjual Rice ke Arsenal dengan biaya mencapai 100 juta pounds, menjadikannya pembelian termahal dalam sejarah Arsenal.
Jika transfer ini terkonfirmasi, Rice juga akan menjadi pemain Inggris termahal sepanjang masa, mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh Jack Grealish. Sebelumnya, Arsenal harus bersaing ketat dengan Manchester City untuk memperebutkan Rice.
Namun, City tidak bersedia mengeluarkan jumlah uang yang sama besar dengan Arsenal, dan mereka mundur dari persaingan setelah penawaran mereka senilai 80 juta pounds ditolak oleh West Ham.
Baca Juga: Inigo Martinez Bergabung dengan Barcelona: Penguatan Baru di Lini Belakang untuk Klub Blaugrana
Dengan berhasil merekrut Rice, Arsenal telah menghabiskan dana sekitar 165 juta pounds untuk dua pemain musim panas ini, setelah sebelumnya merekrut Kai Havertz dari Chelsea dengan biaya 65 juta pounds. (Ibs)
Pewarta Nusantara, Solo - Nicolas Pepe, pemain Arsenal, mengkritik pelatih Mikel Arteta atas jarangnya kesempatan bermain yang diberikan kepadanya.
Meskipun demikian, Pepe mengungkapkan bahwa hubungannya dengan Arteta telah membaik. Pepe juga menyoroti penampilannya yang mengecewakan musim lalu, yang akhirnya membuatnya dipinjamkan ke Nice tanpa opsi permanen.
Meski kembali ke Arsenal, kemungkinan Pepe akan dilepas kembali. Dalam keterangannya, Pepe menegaskan bahwa Arteta sebenarnya memiliki kepercayaan padanya dan berusaha meningkatkan kualitas permainannya.
Pepe menyoroti perbedaan filosofi Arteta dengan apa yang dia alami sebelumnya. Ketika Arteta bergabung dengan Arsenal, dia membawa filosofi yang dia pelajari di Manchester City, dengan skuat yang memiliki kualitas dan cadangan di setiap posisi.
Pepe mengungkapkan bahwa Arteta mengidentifikasinya sebagai pemain yang memiliki potensi luar biasa dan dia berusaha membantu Pepe menggali potensi tersebut.
Namun, dalam beberapa kesempatan, Pepe merasa frustrasi karena merasa menjadi pemain pengganti, meskipun Arteta sebelumnya mengatakan bahwa dia mengandalkan Pepe.
Pepe juga merasa ada kebingungan saat Arsenal merekrut Willian, yang seharusnya bermain di posisi nomor 10 atau sayap, namun sering kali digunakan di posisi sayap untuk beberapa pertandingan berturut-turut.
Meskipun sempat berada di titik terendah, Pepe mengungkapkan bahwa hubungannya dengan Arteta sudah membaik. Mereka mulai berbicara lebih baik dan Arteta terus membantu Pepe dalam hal taktik dan kecerdasan permainan.
Arteta mendorong Pepe untuk meningkatkan aspek permainannya yang membutuhkan kecerdasan, seperti menunggu di zona tertentu dan bermain dengan lebih disiplin.
Meskipun ada perbedaan pendapat dan kesulitan awal, Pepe menegaskan bahwa Arteta selalu ingin membantunya dalam segala hal.
Kisah hubungan antara Pepe dan Arteta menunjukkan bagaimana dinamika antara pemain dan pelatih dapat berubah dari waktu ke waktu.
Meskipun awalnya terdapat ketidaksepahaman, mereka kini bekerja sama untuk mencapai potensi terbaik Pepe di Arsenal. (*Ibs)
Baca Juga: Liverpool Mendekati Kesepakatan Transfer Dominik Szoboszlai dengan RB Leipzig
Pewarta Nusantara, Solo - Cesc Fabregas, pemain gelandang berpaspor Spanyol, mengumumkan keputusannya untuk mengakhiri karier profesionalnya setelah satu musim bermain untuk Como 1907, tim kasta kedua Liga Italia.
Fabregas bergabung dengan Como pada tahun sebelumnya setelah kontraknya bersama AS Monaco berakhir. Pada Senin malam (1/7), ia secara resmi mengumumkan keputusannya tersebut melalui laman Instagram pribadinya.
"Dengan hati yang berat, saya mengumumkan bahwa saya gantung sepatu per hari ini. Hari-hari bersama Barcelona, Arsenal, Chelsea, AS Monaco, dan Como akan saya simpan baik-baik di dalam hati," ungkap Fabregas dengan perasaan haru.
Ia melanjutkan dengan mengingat momen-momen indah dalam karier sepak bolanya, termasuk mengangkat trofi Piala Dunia dan Piala Eropa serta meraih gelar juara di Inggris dan Spanyol.
Semua prestasi tersebut akan selalu menjadi kenangan berharga baginya. Namun, meskipun Fabregas telah mengakhiri karier sebagai pemain profesional, kecintaannya pada sepak bola tidak surut.
Pria berusia 36 tahun tersebut berencana untuk melanjutkan kariernya di dunia sepak bola sebagai pelatih. Ia tak berniat meninggalkan Como, tim yang telah menjadi bagian penting dalam hatinya.
Fabregas berjanji akan berkontribusi sebagai pelatih tim junior Como. "Hari ini tidak semuanya dipenuhi kesedihan. Karena, saya memutuskan pindah ke jalur seberang dan akan mulai melatih tim primavera Como. Ini adalah klub yang sangat saya sukai dan proyek jangka panjangnya sangat cocok," ujar Fabregas dengan semangat.
Ia merasa begitu terikat dengan klub sepak bola kecil ini sejak hari pertama bergabung, dan ia tak akan menyia-nyiakan kesempatan besar ini untuk berkontribusi lebih lanjut di dunia sepak bola, kini dari sisi pelatihannya.
Fabregas mengakhiri pengumumannya dengan penuh semangat dan rasa syukur atas kesempatan yang telah diberikan padanya.
Dia akan tetap berada di dunia sepak bola, menyumbangkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya kepada generasi muda di Como.
Keputusan untuk beralih ke karier kepelatihan menunjukkan bahwa Fabregas ingin tetap memberikan kontribusi positif bagi sepak bola, sekaligus menorehkan babak baru dalam perjalanannya di dunia olahraga yang dicintainya. (*Ibs)
Baca Juga: Liverpool Mendekati Kesepakatan Transfer Dominik Szoboszlai dengan RB Leipzig
Pewarta Nusantara, Solo - Jejak para pemain Jerman di Arsenal memiliki cerita yang beragam, mulai dari pemain-pemain tanpa reputasi mentereng hingga sosok-sosok berprestasi tinggi.
Pada tahun 1997, Alberto Mendez Rodriguez menjadi pemain Jerman pertama yang bergabung dengan klub tersebut, meski kontribusinya terbatas.
Baru pada tahun 2003, dengan kedatangan Jens Lehmann, Arsenal mendapatkan pemain berstatus anggota timnas Jerman yang menjadi bagian penting dari kesuksesan klub.
Lehmann adalah kiper utama saat Arsenal meraih gelar Premier League secara unbeaten pada musim 2003-2004 dan mencapai final Liga Champions pada 2005-2006.
Setelah Lehmann, pemain-pemain Jerman berprestasi lainnya seperti Per Mertesacker, Lukas Podolski, dan Mesut Oezil juga memperkuat skuad Arsenal.
Mesut Oezil sendiri menjadi pemain Jerman yang fenomenal dan sensasional dengan harga transfer termahal pada saat itu.
Dia memecahkan rekor transfer termahal Arsenal dan mencatatkan sejumlah rekor di klub, termasuk sebagai pemain dengan kontrak terlama, penampilan terbanyak, dan assist terbanyak oleh pemain Jerman.
Kini, perhatian tertuju pada Kai Havertz yang baru direkrut oleh Arsenal dengan harga yang menjadikannya pemain Jerman termahal dalam sejarah klub.
Diboyong dari Chelsea, Havertz menjadi pemain termahal kedua dalam sejarah Arsenal secara keseluruhan. Keunikan Havertz terletak pada fakta bahwa dia merupakan satu-satunya pemain Jerman yang direkrut oleh Arsenal dari sesama klub Premier League.
Dengan reputasinya dan pengalaman di Inggris, Harvertz diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dan mencapai prestasi yang mengesankan seperti para pendahulunya.
Jejak pemain-pemain Jerman di Arsenal menunjukkan berbagai perjalanan karier dan peran yang dimainkan oleh mereka dalam sejarah klub.
Dari pemain-pemain tanpa reputasi mentereng hingga sosok-sosok berprestasi tinggi, mereka telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam ingatan para penggemar Arsenal. (*Ibs)
Baca Juga: Alan Shearer Mencurahkan Dukungan dan Keyakinan untuk Harry Kane Menuju Bayern Munich
Pewarta Nusantara, Solo - Kai Havertz Bergabung dengan Arsenal: Menyingkap Mentalitas Juang The Gunners.
Kai Havertz telah resmi bergabung dengan Arsenal, dan dalam pernyataannya, dia menyoroti satu hal yang membuatnya tertarik untuk bergabung dengan The Gunners.
Itu adalah mentalitas luar biasa yang dimiliki oleh Arsenal saat berlaga. Transfer Havertz ke Arsenal diyakini menghabiskan dana sebesar 65 juta pounds, dengan kontrak yang berlangsung selama 5 musim hingga 2028.
"Mentalitas di skuad Arsenal sangat tinggi dan Kamu bisa merasakan hal itu. Itulah salah satu alasan betapa sulitnya menghadapi Arsenal belakangan ini," kata Kai Havertz seperti dilansir dari laman resmi Arsenal.
"Saya pikir mentalitas Arsenal juga terpancar di luar lapangan."
Lebih lanjut, pemain yang sebelumnya membela Bayer Leverkusen ini mengungkapkan, "Saya sangat tertarik untuk bergabung dengan klub hebat ini dan menjadi bagian dari keluarga Arsenal. Klub ini memiliki sejarah yang gemilang dan saya berharap kita dapat meraih banyak hal bersama."
Dalam rencana Mikel Arteta untuk Havertz, terungkap ambisi besar yang dimiliki oleh pemain ini. Havertz ingin meraih banyak trofi bersama klub yang tampil luar biasa musim lalu dan hampir mengakhiri puasa gelar di Premier League, kecuali terlewati oleh Manchester City di akhir musim.
"Target saya adalah untuk memenangkan trofi-trofi dan saya akan memberikan segalanya untuk mewujudkannya bagi para suporter dan semua orang di klub. Sekarang, saya menantikan pertemuan dengan semua pemain dan staf ketika kami memulai pramusim," ujar Havertz dengan penuh semangat.
Kebahagiaan juga dirasakan oleh manajer Arsenal, Mikel Arteta. Ia sangat gembira karena berhasil mendapatkan pemain berkelas dunia seperti Havertz yang akan membuat skuad Arsenal semakin kompetitif dan tangguh.
Baca Juga; James Maddison Gabung Tottenham: Langkah Strategis Spurs untuk Menguatkan Serangan
Arteta juga sudah memiliki rencana khusus untuk pemanfaatan Havertz di tim. Arteta mengisyaratkan bahwa Havertz tidak hanya akan bermain sebagai penyerang.
"Kai adalah pemain berkualitas tinggi. Dia sangat serba bisa dan cerdas dalam bermain. Dia akan memberikan kekuatan besar dan variasi pada lini tengah kami," ujar Arteta dengan keyakinan. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Surabaya - Mikel Arteta Mengakui Keputusan Terbaik dengan Menunjuk Martin Odegaard sebagai Kapten.
Mikel Arteta memberikan pujian kepada Martin Odegaard atas kinerjanya sebagai kapten Arsenal musim 2022-2023. Odegaard dipilih sebagai pengganti Granit Xhaka yang telah dicopot dari jabatan tersebut dan Alexandre Lacazette yang telah hengkang.
Arteta merasa puas dengan kontribusi Odegaard baik di atas lapangan maupun dalam menjalankan peran sebagai kapten yang bertanggung jawab terhadap pemain-pemain Arsenal.
Meskipun Odegaard belum lama bergabung dengan tim, ia telah mampu menjalankan tanggung jawabnya dengan baik, dan Arteta yakin bahwa itu adalah keputusan terbaik yang dia ambil.
"Saya pikir itu adalah kemampuannya. Dia memahami semuanya dengan sangat baik dan belajar dengan cepat," kata Mikel Arteta kepada Marca.
"Kami membantunya dengan memberikan tanggung jawab dan kepercayaan diri dengan menjadikannya kapten. Saya pikir itu adalah keputusan terbaik yang saya ambil," tambahnya.
Selain itu, Arteta juga memuji sifat pendiam Odegaard yang awalnya menjadi sedikit kekhawatiran ketika dia ditunjuk sebagai kapten.
Namun, di lapangan, Odegaard mampu menunjukkan kepemimpinan yang baik, dan para pemain selalu mendengarkan apa yang dikatakan oleh sang kapten. "Martin adalah orang yang pendiam, tetapi ketika dia berbicara, pemain lain selalu mendengar," lanjut Mikel Arteta.
"Dia melakukan segala yang diperlukan. Dia menjaga dirinya sendiri, peduli dengan pemain lain, dan membantu rekan-rekannya untuk meningkatkan penampilan mereka. Itu sangat penting bagi seorang kapten," tutupnya.
Baca Juga; Jorginho Dipastikan Bertahan di Arsenal
Dengan kepercayaan dari Mikel Arteta dan penampilan yang konsisten, Martin Odegaard terus menunjukkan bahwa dia adalah sosok yang layak sebagai kapten Arsenal. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Surabaya - Manchester City telah mengurungkan niatnya untuk merekrut Declan Rice dari West Ham United. Laporan Daily Mail menyebutkan bahwa City tidak bersedia mengeluarkan lebih dari 100 juta poundsterling untuk mendapatkan Rice.
Awalnya, Manchester City bersaing dengan Arsenal dalam perburuan tanda tangan Rice. Mereka bahkan telah mengajukan tawaran sebesar 80 juta poundsterling ditambah bonus 10 juta poundsterling.
Namun, tawaran tersebut ditolak mentah-mentah oleh West Ham. West Ham mempertahankan harga permintaannya yang mencapai 100 juta poundsterling, dan hanya Arsenal yang bersedia memenuhi tuntutan tersebut.
Arsenal telah mengajukan tiga tawaran kepada West Ham untuk mendapatkan Rice, namun semuanya ditolak. Pada Rabu (28/6) sore, Arsenal kembali mengirimkan tawaran senilai 105 juta poundsterling.
Namun, West Ham juga menolak tawaran tersebut. Salah satu alasan penolakan adalah karena Arsenal menginginkan pembayaran dalam skema cicilan selama lima tahun, sementara West Ham ingin transfer Rice diselesaikan dalam waktu 18 bulan.
Namun, penolakan terbaru West Ham tidak mematahkan semangat Arsenal. Klub London Utara itu tetap berkomitmen untuk mendapatkan Rice dan diyakini akan mengajukan tawaran baru dalam waktu dekat, dengan siap memenuhi segala permintaan yang diajukan oleh West Ham.
Perburuan untuk memboyong Rice ke Emirates Stadium masih berlangsung sengit, dan Arsenal berada di posisi paling diunggulkan saat ini setelah mundurnya Manchester City dari perburuan ini. (*Ibs)