Atletico Madrid
Pewarta Nusantara, Solo - Saul Niguez, gelandang Atletico Madrid, menegaskan bahwa klub tersebut merupakan bagian penting dalam hidupnya dan ia ingin tetap berada di sana.
Meskipun performanya belum mencapai level terbaik setelah kembali dari masa peminjaman di Chelsea, Saul masih memiliki kontrak dengan Atletico Madrid selama tiga tahun ke depan.
Meskipun sering menjadi pengganti dan waktu bermainnya berkurang, Saul enggan hengkang dari klub tersebut kecuali ada tawaran yang datang.
"Saya ingin tetap di sini bersama kontrak saya yang masih berlangsung selama tiga tahun lagi. Bagi saya, Atletico adalah rumah dan saya telah berada di sini selama 12 tahun," ungkap Saul Niguez.
Ia percaya bahwa untuk mencapai kesuksesan, ia harus bekerja keras dan berjuang untuk mendapatkan tempat di skuad utama.
Kendati tidak sering dimainkan, Saul tetap teguh dengan pilihannya dan tidak terganggu dengan spekulasi transfer yang mengelilinginya.
Meskipun Saul sempat dikaitkan dengan Al Hilal, klub asal Arab Saudi, dalam beberapa pekan terakhir, namun pemain itu membantah rumor tersebut.
Saul mengklaim bahwa ia belum menerima tawaran resmi dari klub manapun dan belum memutuskan klub mana yang akan dituju jika benar-benar dilepaskan oleh Atletico Madrid.
Ia menganggap bahwa memilih destinasi klub harus dipertimbangkan dengan matang dan ia tidak ingin terburu-buru dalam mengambil keputusan.
"Hingga saat ini, saya masih menjadi pemain Atletico dan masih terikat kontrak selama tiga tahun ke depan. Saya tidak bisa mengatakan apa-apa karena belum ada tawaran resmi yang datang," ungkap Saul Niguez.
Ia menutup pernyataannya dengan mengatakan bahwa ia tidak ingin memilih secara tergesa-gesa karena destinasi klub mana pun di dunia harus dipikirkan dengan matang sebelum mengambil keputusan yang tepat. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Yogyakarta - Joao Felix kembali ke Atletico Madrid setelah peminjamannya ke Chelsea gagal berlanjut. Namun, hubungannya yang renggang dengan pelatih Diego Simeone masih menjadi masalah yang belum terselesaikan.
Miguel Angel Moya, mantan kiper Atletico, mengungkapkan keprihatinannya atas situasi ini. Baginya, perselisihan antara Joao Felix dan Simeone hanya merugikan klub.
Moya percaya bahwa tanpa konflik tersebut, pemain muda Portugal tersebut bisa menjadi sosok tak tergantikan di dalam tim.
Namun, ada harapan untuk memperbaiki hubungan antara Joao Felix dan Simeone. Beberapa laporan mengindikasikan ketidaknyamanan Felix terhadap strategi Simeone, yang bahkan membuatnya beberapa kali duduk di bangku cadangan sebelum pindah ke Chelsea.
Moya optimis bahwa seiring berjalannya waktu, situasi ini bisa membaik dan hubungan antara pemain dan pelatih dapat diperbaiki.
Kedua belah pihak memiliki peran penting dalam kesuksesan Atletico Madrid, dan memperbaiki hubungan antara Joao Felix dan Diego Simeone akan menjadi langkah positif untuk klub dalam menghadapi musim yang akan datang.
Perbaikan hubungan antara Joao Felix dan Diego Simeone akan membawa manfaat besar bagi Atletico Madrid. Joao Felix, yang masih berusia 23 tahun, merupakan pemain berbakat dengan potensi yang luar biasa.
Jika dapat bekerja secara harmonis dengan Simeone, Felix dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya tim untuk meraih kesuksesan di LaLiga.
Miguel Angel Moya juga menyatakan keyakinannya bahwa hubungan antara keduanya masih memiliki potensi untuk membaik seiring berjalannya waktu.
Felix memiliki kualitas yang luar biasa, dan jika dia mampu tampil dengan baik di bawah asuhan Simeone, ia akan kembali menjadi pilihan utama dalam skuad Atletico Madrid.
Kehadiran seorang pemain seperti Joao Felix memiliki dampak positif yang besar bagi kompetisi LaLiga dan Atletico Madrid sebagai klub.
Mampu mengatasi perbedaan dan menyelesaikan perselisihan mereka akan menciptakan lingkungan yang harmonis di dalam tim, yang penting dalam membangun semangat kerja sama dan solidaritas di antara pemain.
Dengan memperbaiki hubungan antara Joao Felix dan Diego Simeone, Atletico Madrid memiliki peluang yang lebih baik untuk mencapai tujuan mereka dalam meraih gelar dan berprestasi di kompetisi tingkat atas.
Semua pihak yang terlibat harus bekerja sama dan mengupayakan kesepakatan yang saling menguntungkan, agar kekuatan individu dan kolektif dapat bersinergi untuk menghasilkan hasil yang maksimal. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Yogyakarta - Yannick Carrasco Belum Berencana Tinggalkan Atletico Madrid. Atletico Madrid sedang diramaikan dengan spekulasi mengenai masa depan Yannick Carrasco.
Namun, Carrasco sendiri akhirnya membuka suara dan mengklarifikasi situasi tersebut. Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan bahwa saat ini ia masih memiliki rencana untuk menjalani latihan pramusim bersama Atletico Madrid.
Meskipun begitu, ia juga tidak menutup peluang untuk pindah ke tim lain jika ada tawaran yang menarik.
Dalam wawancara dengan Football Espana, Carrasco mengatakan, "Saat ini, saya masih berencana untuk menjalani latihan pramusim bersama Atletico. Saya sangat bahagia di klub ini. Tapi di dunia sepak bola, segalanya bisa terjadi. Jika ada tawaran yang masuk, pasti saya akan mendengarkan dan mempertimbangkannya."
Salah satu faktor yang mempengaruhi masa depan Carrasco adalah kontraknya yang hanya tersisa satu tahun. Kontraknya dengan Atletico Madrid akan berakhir pada akhir musim 2023-2024.
Masalah kontrak ini menjadi salah satu alasan mengapa masa depan Carrasco belum bisa dipastikan.
Jika Carrasco memutuskan untuk tetap bertahan di Atletico Madrid, kemungkinan besar ia akan menandatangani perpanjangan kontrak.
Tentu saja, Atletico tidak ingin kehilangan pemain sekelas Carrasco tanpa mendapatkan kompensasi yang pantas.
Pada musim 2022-2023, Carrasco menjadi salah satu pemain terbaik Atletico Madrid. Ia tampil impresif dengan mencetak tujuh gol dan memberikan tiga assist dalam 35 penampilan di liga.
Kontribusinya yang maksimal hampir membawa Atletico finis di posisi kedua klasemen. Namun, kegagalan meraih poin maksimal di beberapa pertandingan terakhir membuat mereka harus puas finis di posisi ketiga.
Masa depan Carrasco masih menjadi tanda tanya di Atletico Madrid. Meskipun ia mengungkapkan kebahagiaannya di klub saat ini, namun ia tetap terbuka untuk tawaran yang menarik.
Baca juga: Terungkap! Misteri Performa Menurun Son Heung-min: Bermain Dengan Rasa Sakit Sepanjang Musim!
Dengan kontrak yang tinggal satu tahun, Atletico tentu ingin mempertahankan pemain berbakat ini dengan menawarkan perpanjangan kontrak yang memadai.
Semua pihak akan menanti perkembangan selanjutnya mengenai masa depan Carrasco dan apakah ia akan tetap menjadi bagian dari skuad Atletico Madrid atau memilih langkah baru dalam karirnya. (*Ibs)
Pewarta Nusantara - Antoine Griezmann menyampaikan kekecewaannya atas kegagalan Atletico Madrid meraih gelar juara pada musim 2022-23.
Meskipun timnya berhasil finis di peringkat ketiga dalam klasemen Liga Spanyol, Griezmann merasa sedih karena tidak dapat mengantarkan timnya meraih trofi.
Dalam penampilannya musim ini, Griezmann memberikan kontribusi yang signifikan dengan mencetak 15 gol dan memberikan 17 assist dalam 38 pertandingan.
Pemain yang menjadi salah satu yang terbaik di Liga Spanyol putaran kedua ini mengungkapkan rasa puasnya terhadap penampilannya.
Meskipun demikian, ia tetap merasa sedih karena kegagalan Atletico Madrid meraih gelar juara. Griezmann mengungkapkan keinginannya untuk membantu tim sebaik mungkin dan menganggap penampilannya di Piala Dunia dan putaran kedua musim ini sangat baik.
Ia berhasil menciptakan banyak gol dan assist, mungkin yang terbanyak dalam karier profesionalnya. Meski merasa puas dengan performa di atas lapangan, ia tetap menyayangkan kegagalan timnya meraih trofi.
Griezmann juga mengungkapkan bahwa Atletico Madrid dan dirinya mengalami masa sulit pada awal musim 2022-23. Tim tersebut mengalami ketidakstabilan performa dan tersingkir dari kompetisi Eropa pada November 2022.
Namun, menurut Griezmann, Piala Dunia 2022 menjadi titik balik bagi Atletico Madrid. Ia menjelaskan bahwa seluruh pemain Los Rojiblancos menggunakan jeda Piala Dunia sebagai kesempatan untuk melakukan introspeksi diri.
Selama jeda tersebut, tim berhasil merefleksikan diri dan menemukan motivasi baru. Griezmann menyebut bahwa mereka kembali berkompetisi dengan energi yang berbeda setelah jeda tersebut.
Mereka mematuhi arahan pelatih kepala Atletico Madrid, Diego Simeone, dan berhasil tampil konsisten hingga akhir musim. Griezmann berharap pengalaman yang mereka dapatkan selama musim ini akan membawa tim ke level yang lebih tinggi di masa depan.
Kutipan: "Saya ingin membantu tim semaksimal mungkin. Saya tampil bagus di Piala Dunia dan putaran kedua liga musim ini," ujar Griezmann dilansir dari Marca.
"Saya berhasil menciptakan sangat banyak gol dan assist, mungkin yang terbanyak sepanjang karier profesional. Saya sangat puas dengan performa di atas lapangan, tapi sayang sekali kami gagal meraih trofi," katanya menambahkan. (*Ibs)
Pewarta Nusantara - Antoine Griezmann Menunda Rencana ke MLS Demi Atletico Madrid. Antoine Griezmann, penyerang asal Prancis, memutuskan untuk menunda rencananya untuk bermain di Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat setelah meninggalkan Barcelona pada tahun 2021.
Meskipun sebelumnya ia berencana untuk melanjutkan karier di MLS, tawaran yang diterimanya dari Atletico Madrid membuatnya mengubah pikiran.
Griezmann saat ini sedang dipinjamkan kepada Atletico Madrid hingga akhir musim 2022-23, dan saat bursa transfer musim panas dibuka pada 1 Juli mendatang, dia akan menjadi pemain permanen klub dengan biaya transfer sebesar 20 juta euro.
Griezmann mengungkapkan niatnya untuk kembali ke Atleti dengan mengatakan, "Sedari dahulu, saya memang sudah berniat bermain di MLS. Tapi, saya menunda rencana tersebut dan melakukan berbagai upaya agar bisa kembali ke Atleti."
Penyerang berbakat ini sangat bersemangat untuk diterima kembali oleh para suporter Atletico Madrid dan menikmati setiap momen bermain bersama tim tersebut.
Baginya, tidak ada klub lain yang dapat membuatnya merasa sebahagia itu. Griezmann juga mengungkapkan pengalaman berharga yang dia dapatkan selama dua tahun bermain untuk Barcelona.
Meskipun petualangannya di sana tidak berjalan lancar dan dia sering kali duduk di bangku cadangan, Griezmann menyebut bahwa pengalaman tersebut memberinya pelajaran berharga.
"Saya merasakan sisi lain sepak bola di musim pertama bersama Barca. Saya tidak lagi menjadi pemain utama dan harus puas dengan peran sebagai pemain pelapis," ungkap Griezmann.
Dia menyadari bahwa pada saat itu, penting baginya untuk selalu siap membantu rekan setimnya sambil terus belajar hal-hal baru.
Bagi Griezmann, momen tersebut adalah yang terindah dalam dunia sepak bola, karena dia bisa belajar banyak dari situasi apa pun yang dia hadapi.
Dalam perjalanan kariernya, Antoine Griezmann telah membuat keputusan penting dengan menunda rencana MLS demi Atletico Madrid.
Dia menunjukkan kesetiaannya kepada klub lamanya dan bertekad untuk memberikan kontribusi yang berharga. Meskipun pengalamannya di Barcelona tidak ideal, Griezmann mencoba melihatnya sebagai kesempatan untuk tumbuh dan belajar.
Semoga keputusannya membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam karier sepak bolanya di masa depan. (*Ibs)
Pewarta Nusantara - Atletico Madrid Gagal Capai Runner-up melawan Villarreal. Dalam pertandingan terakhir LaLiga musim ini, Villarreal bertanding melawan Atletico Madrid dalam pertarungan sengit yang berakhir dengan skor imbang 2-2.
Villarreal mampu mencetak gol cepat pada menit ke-9 melalui aksi impresif dari Nico Jackson yang berhasil melepaskan tembakan keras dengan kaki kanannya di dalam kotak penalti.
Namun, Atletico Madrid tak mau kalah begitu saja dan berhasil membalas pada menit ke-18 melalui skema tendangan bebas cerdik Antoine Griezmann yang memberikan assist kepada Angel Correa.
Pada babak kedua, Atletico Madrid berhasil membalikkan keadaan melalui duet Griezmann-Correa. Kali ini, Griezmann memberikan assist yang brilian kepada Correa yang berhasil melewati kiper Jorgensen dan dengan tenang mengirimkan bola ke gawang yang kosong.
Namun, di menit ke-70, Atletico terkena pukulan berat setelah Axel Witsel mendapatkan kartu merah karena melakukan tekel yang keras terhadap Gio Lo Celso.
Meski bermain dengan 10 orang, Atletico masih mampu mempertahankan keunggulan hingga menjelang akhir pertandingan.
Namun, dalam situasi injury time, pertahanan Atletico kebobolan setelah umpan dari Jackson yang gagal disapu dengan baik oleh Saul.
Bola jatuh ke kaki Jorge Pascual yang dengan cerdik menendang bola ke gawang, membuat skor menjadi imbang 2-2 hingga peluit panjang berbunyi.
Hasil imbang ini membuat Atletico Madrid gagal meraih posisi runner-up karena hanya mampu finis di posisi ketiga dengan raihan 77 poin, hanya berselisih satu poin dari Real Madrid yang ditahan imbang oleh Athletic Bilbao.
Selain itu, kartu merah yang diterima oleh Axel Witsel dalam pertandingan ini membuat Atletico telah mengumpulkan total 8 kartu merah sepanjang musim LaLiga, jumlah tertinggi sejak musim 2006-2007.
Meskipun demikian, Villarreal sudah pasti akan finis di posisi kelima sejak pekan lalu dan berhak tampil di Liga Europa musim depan.
Statistik Menarik Pertandingan Villarreal vs Atletico Madrid juga menunjukkan kecepatan Atletico dalam meraih posisi runner-up LaLiga, karena hanya terpaut beberapa detik dari posisi tersebut.
Namun, gol dari Jorge Pascual pada saat-saat akhir membuyarkan harapan mereka. Meskipun demikian, Villarreal dan Atletico Madrid menampilkan permainan yang menarik dan memberikan penonton pengalaman seru dalam pertarungan penutup musim LaLiga ini. (*Ibs)
Pewarta Nusantara - Alvaro Morata Dalam Tahap Akhir Perpanjang Kontrak. Kabar mengenai masa depan Alvaro Morata semakin menarik perhatian, terutama dari sejumlah tim Italia seperti Juventus dan AC Milan.
Kontrak yang mengikat Morata di Atletico Madrid akan berakhir pada Juni 2024 mendatang, sehingga spekulasi mengenai kepindahannya semakin santer terdengar.
Namun, kabar baik bagi para penggemar Atletico Madrid, karena media-media Spanyol melaporkan bahwa Los Rojiblancos hampir menyelesaikan perpanjangan kontrak Morata.
Menurut laporan Diario AS, negosiasi perpanjangan kontrak Morata telah mencapai tahap akhir, menunjukkan kemungkinan besar bahwa sang pemain akan tetap memperkuat Atletico Madrid pada musim 2023-24.
Kontrak baru yang ditawarkan diperkirakan akan berdurasi dua hingga tiga tahun. Namun, untuk mencapai kesepakatan tersebut, Morata perlu melakukan pengorbanan dengan menerima potongan gaji dari klub.
Kabar perpanjangan kontrak Morata ini tentu menjadi kabar gembira bagi para penggemar Atletico Madrid, karena Morata telah menjadi sosok yang penting dalam skuad mereka.
Dengan mempertahankan Morata, Atletico Madrid berharap dapat terus bersaing di level yang tinggi dan meraih prestasi yang lebih gemilang di musim-musim mendatang.
Alvaro Morata, meski tidak selalu menjadi pemain inti, tetap tampil gemilang dalam performanya. Setelah kedatangan Memphis Depay dari Barcelona pada bulan Januari lalu, Morata kehilangan posisinya sebagai penyerang utama di Atletico.
Namun demikian, ia berhasil membuktikan kemampuannya dengan mencetak 13 gol dalam 35 penampilan di semua kompetisi, menjadikannya pemain tersubur kedua di klub musim ini.
Keberhasilan Morata ini juga membuatnya diprediksi akan dipercaya memimpin lini depan timnas Spanyol. Pada pertengahan Juni mendatang, timnas Spanyol, yang juga dikenal sebagai La Furia Roja, akan menghadapi Italia dalam babak semifinal Nations League.
Jika berhasil mengalahkan Italia, Spanyol akan melaju ke partai puncak dan menghadapi Belanda atau Kroasia. Pertandingan final Nations League direncanakan akan digelar di Stadion De Kuip, Rotterdam, pada 19 Juni 2023. (*Ibs)