Chelsea
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Bursa transfer musim panas 2023 telah menjadi tantangan bagi Chelsea karena kehilangan banyak gelandang berpengalaman.
Saat ini, lini tengah The Blues didominasi oleh pemain-pemain muda yang masih perlu mengasah kualitas mereka.
Manajer Chelsea, Mauricio Pochettino, merasa bahwa kualitas skuatnya saat ini belum sepenuhnya memuaskan.
Ia menyadari bahwa timnya membutuhkan satu gelandang berpengalaman untuk memberikan stabilitas dan kebijaksanaan di lini tengah.
"Kami merasa masih memerlukan satu gelandang baru yang berpengalaman. Saya mencari sosok yang memiliki banyak pengalaman," tegas Pochettino seperti yang dilansir oleh London Evening Standard.
"Saat ini, kami sedang berusaha keras untuk mewujudkannya. Namun, tidak hanya itu saja, kami juga sedang mencari pemain anyar di beberapa posisi lainnya," tambahnya lagi.
Sementara itu, Pochettino juga memberikan keyakinan mengenai masa depan Conor Gallagher di klub. Pelatih berpaspor Argentina ini menyatakan bahwa Gallagher masih menjadi bagian dari rencana tim untuk musim 2023-24.
"Saya telah berbicara dengan Conor sejak hari pertama kami bertemu. Dia masih memiliki peran penting dalam rencana kami untuk musim depan."
"Walaupun begitu, kita semua tahu bahwa dalam dunia sepak bola, segala kemungkinan bisa terjadi, terutama dalam Bursa Transfer. Namun, saya sangat senang dengan performa Conor dan dia masih memiliki kontrak selama dua tahun bersama kami," tutur Pochettino.
Baru-baru ini, beredar kabar bahwa Conor Gallagher akan meninggalkan Stamford Bridge. Gelandang berusia 23 tahun tersebut disebut-sebut masuk dalam radar West Ham United, yang juga tertarik untuk merekrutnya.
Meskipun demikian, Chelsea tampaknya memiliki rencana khusus untuk mempertahankan Gallagher di skuat mereka.
Performa apik yang ditunjukkan oleh gelandang muda ini membuat manajemen The Blues yakin bahwa dia memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi pemain bintang di masa depan.
Kini, tinggal ditunggu bagaimana perkembangan situasi di bursa transfer dan apakah Chelsea berhasil mendatangkan gelandang berpengalaman sesuai dengan keinginan Pochettino. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - The Blues meraih kemenangan 4-3 atas Brighton dalam laga uji coba pramusim, di mana Nicolas Jackson berhasil mencatatkan gol pertamanya untuk Chelsea.
Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, memberikan pembelaan atas perekrutan Jackson dari Villarreal. Meskipun ada kekhawatiran bahwa Chelsea merekrut pemain 'one season wonder', Pochettino percaya bahwa Jackson memiliki potensi besar sebagai pemain hebat untuk klub.
Nicolas Jackson, pemain berusia 22 tahun, telah berhasil mencetak 13 gol dalam 38 pertandingan bersama Villarreal musim lalu, menandai musim keduanya bermain di level tertinggi kompetisi dalam kariernya. Chelsea merekrutnya dengan biaya sekitar 35 juta euro.
Namun, Pochettino yakin bahwa keputusan merekrut Jackson dipengaruhi oleh penilaian atas kualitas dan bakat pemain tersebut.
Pelatih ini menyadari bahwa Jackson membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan klub baru dan menghadapi persaingan di Premier League.
Baca Juga; Aston Villa Resmi Rekrut Moussa Diaby dari Leverkusen sebagai Pemain Termahal Klub
Namun, Pochettino percaya bahwa sang pemain memiliki talenta besar dan berpotensi menjadi pemain kunci bagi Chelsea di masa depan.
Tidak hanya Jackson, laga uji coba melawan Brighton juga melihat penyerang lain seperti Mykhailo Mudryk dan Christopher Nkunku mencetak gol.
Pochettino mengakui betapa pentingnya bagi para penyerang untuk mencetak gol, karena hal ini akan meningkatkan kepercayaan diri mereka sendiri.
Pelatih ini menekankan bahwa mencetak gol adalah hal yang selalu penting dalam sepakbola, dan tim akan terus bekerja keras untuk berkembang dan menciptakan lebih banyak peluang serta mencetak gol lebih banyak lagi.
Pochettino berkomitmen untuk terus melatih tim dalam rangka menyongsong pertandingan pertama di Premier League dengan kondisi terbaik. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Pada Selasa (18/7) malam WIB, Chelsea mengumumkan kabar buruk bahwa Wesley Fofana mengalami cedera lutut yang serius.
Bek asal Prancis ini kemungkinan besar harus menepi hingga pertengahan 2024. Cedera ini membuat Chelsea terpaksa kembali berburu pemain untuk mengisi posisi bek sentral yang ditinggalkan oleh Fofana.
Mauricio Pochettino, manajer The Blues, menyatakan rasa kesedihannya karena Fofana merupakan pemain penting di skuat.
Saat ini, mereka hanya bisa membantu proses pemulihan sang pemain dan mencari solusi untuk mengatasi kekosongan di lini belakang.
Petualangan Fofana di London Barat memang diwarnai dengan cedera serius. Meskipun baru bergabung selama setahun, pemain berusia 22 tahun ini sudah mengalami dua kali cedera serius.
Musim lalu, Fofana mengalami cedera lutut yang membuatnya absen selama empat bulan. Namun, meski terbatas waktu bermain, ia tetap mampu menunjukkan performa gemilang dalam 20 penampilannya di berbagai kompetisi.
Dalam situasi ini, Chelsea harus mencari jalan keluar untuk mengisi kekosongan bek sentral di skuat mereka. Opsi pertama adalah mengandalkan pemain yang ada dalam skuat saat ini.
Namun, jika solusi tersebut tidak memadai, kemungkinan besar mereka akan mencari pemain baru untuk mengisi peran tersebut.
Baca Juga; Kembalinya Arsenal ke Panggung Liga Champions: Aaron Ramsdale Siap Mengejutkan Dunia Sepak Bola!
Sang pemain diharapkan bisa menjadi suksesor Thiago Silva yang telah berusia 38 tahun dan membawa kestabilan di lini belakang Chelsea.
Semoga proses pemulihan Fofana berjalan dengan baik, dan Chelsea dapat menemukan pilihan yang tepat untuk mengatasi tantangan ini dalam persiapan menghadapi musim mendatang. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Setelah Cesar Azpilicueta meninggalkan Chelsea dan bergabung dengan Atletico Madrid, posisi kapten klub London Biru saat ini kosong.
Namun, pemain muda Chelsea, Reece James, tampak memiliki ambisi besar untuk menjadi kapten The Blues di masa depan.
Hal ini diungkapkan oleh ayahnya, Nigel James, yang menyatakan bahwa Reece sangat mencintai Chelsea dan bercita-cita menjadi pemimpin tim.
Nigel James mengakui bahwa Reece James merupakan pemain top yang banyak diminati oleh klub-klub lain. Namun, ia menegaskan bahwa saat ini Reece adalah pemain Chelsea dan tidak melihat adanya perubahan dalam situasi tersebut.
Ayahnya juga mengungkapkan bahwa Reece telah menjadi bagian dari Chelsea sejak usia enam tahun dan memiliki ambisi yang besar untuk menjadi kapten tim.
Kehilangan ban kapten musim lalu dan mengalami cedera yang membuatnya harus keluar dari lapangan sangat menyakitkan baginya.
Baca Juga; Postecoglou Menunda Pemilihan Kapten, Berharap Harry Kane Bertahan di Tottenham
Reece James juga disebut sebagai salah satu kandidat favorit untuk menjadi kapten selanjutnya menurut laporan Evening Standard.
Namun, kandidat terkuat saat ini adalah Thiago Silva dan Kepa Arrizabalaga. Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, mengungkapkan bahwa ia perlu melihat seluruh skuat terlebih dahulu sebelum memutuskan siapa yang akan menjadi kapten.
Pochettino ingin merasakan komitmen, karakter, dan kepribadian para pemain sebelum mengambil keputusan tersebut.
Masa depan Kapten Chelsea masih menjadi tanda tanya, dan Reece James tampak memiliki ambisi yang kuat untuk mengemban peran tersebut.
Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan manajemen klub dan pelatih, yang perlu melihat berbagai faktor sebelum menentukan siapa yang akan memegang ban kapten di masa depan. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Mykhailo Mudryk, pemain yang direkrut dengan harga fantastis sebesar 88,5 juta pounds dari Shakhtar Donetsk pada Januari lalu, mendapatkan perhatian dari pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino.
Pochettino berkomitmen untuk membantu Mudryk mencapai potensi terbaiknya, meskipun performanya selama enam bulan pertama bersama The Blues kurang mengesankan dengan tidak mencetak gol dan hanya memberikan satu assist.
Pochettino berencana untuk meluangkan waktu untuk berbicara dan mengenal Mudryk secara lebih mendalam sebelum memulai sesi pra-musim, dengan harapan dapat merancang strategi terbaik untuk membantu pemain timnas Ukraina tersebut mencapai level yang diharapkan ketika Chelsea merekrutnya.
Selain membahas tentang Mudryk, Pochettino juga memberikan pandangannya tentang Raheem Sterling, pemain lain yang tampaknya mengalami performa yang menurun setelah bergabung dengan Chelsea dari Manchester City tahun lalu.
Sterling juga kehilangan tempat di timnas Inggris karena performa yang kurang memuaskan. Pochettino mengakui bahwa Sterling adalah pemain yang sangat bagus, namun adanya situasi dan tekanan di klub bisa membuat adaptasinya menjadi lebih sulit dan performanya tidak sejalan dengan yang ditunjukkan di klub sebelumnya.
Baca Juga; Arsenal Mengamankan Transfer Declan Rice dengan Biaya yang Mencapai Rekor Klub
Pochettino menyebut bahwa penting bagi para pemain untuk menemukan tempat mereka di tim, baik di tempat latihan maupun dalam pertandingan. Ia menegaskan bahwa pemain tidak boleh disalahkan secara langsung, melainkan perlu dipahami apa yang terjadi dan mengapa performa mereka tidak sesuai harapan.
Setelah itu, baru ada alasan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan penampilan mereka. Pochettino menunjukkan komitmennya sebagai pelatih Chelsea dengan berusaha memahami dan memberikan bantuan kepada pemain seperti Mykhailo Mudryk dan Raheem Sterling yang menghadapi tantangan dalam penampilan mereka.
Pochettino menyadari pentingnya komunikasi dan pemahaman yang mendalam terhadap situasi individu para pemain guna membantu mereka mencapai potensi terbaiknya. Dalam usaha membawa Chelsea ke level yang diharapkan, Pochettino berfokus pada pembinaan dan peningkatan performa para pemain, sambil tetap memperhatikan situasi tim dan menjaga kohesi di dalam skuat. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Solo - Tidak lama setelah pengumuman transfernya ke Milan, Ruben Loftus-Cheek segera mengunggah surat terbuka di akun media sosialnya.
Surat terbuka tersebut berisi ucapan terima kasih Loftus-Cheek kepada seluruh pihak di Chelsea yang telah memberikan dukungan selama 19 tahun terakhir.
Perjalanan Loftus-Cheek selama 19 tahun bersama Chelsea telah berakhir. Pada Sabtu (1/7) dini hari WIB, Loftus-Cheek secara resmi meninggalkan The Blues dan bergabung dengan AC Milan dengan nilai transfer sebesar 20 juta euro.
"Dalam surat terbuka ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang di Chelsea yang telah membantu saya sepanjang karier profesional saya," ujarnya.
"Kepada para suporter yang tak henti-hentinya memberikan dukungan, saya tidak bisa mengungkapkan betapa besar rasa terima kasih saya. Kalian semua memiliki arti penting bagi saya dan keluarga saya secara keseluruhan," tambah gelandang berusia 27 tahun tersebut.
AC Milan sebenarnya telah mengincar Loftus-Cheek sejak Mei 2023. Kepergian Paolo Maldini dari jabatan direktur tidak mempengaruhi minat Rossoneri untuk merekrut Loftus-Cheek.
Di Milan, Loftus-Cheek akan dihadapkan pada tugas berat. Ia ditunjuk sebagai pengganti Sandro Tonali yang telah dijual ke Newcastle United dengan nilai transfer 70 juta euro.
Loftus-Cheek langsung mendapatkan kontrak jangka panjang dari Rossoneri. Ia akan terikat kontrak hingga akhir musim 2026-2027.
Meskipun demikian, Loftus-Cheek dilaporkan tidak akan menerima gaji yang terlalu besar di Italia. Mantan gelandang Crystal Palace ini akan mendapatkan upah sebesar 4 juta euro setiap tahunnya. (*Ibs)
Baca Juga: Newcastle Menggebrak Pasar Transfer: Sandro Tonali Resmi Bergabung dari AC Milan!
Pewarta Nusantara, Solo - Jackson membahas sosok pelatih The Blues, Mauricio Pochettino, dengan Sadio Mane. Pochettino bukanlah orang asing bagi Mane karena mereka pernah bekerja sama di Southampton beberapa tahun lalu.
Penyerang timnas Senegal, Nicolas Jackson, mengakui bahwa ia sempat berkonsultasi dengan Sadio Mane sebelum menerima tawaran dari Chelsea.
Setelah berdiskusi dengan Mane, Jackson semakin yakin untuk menerima proposal dari The Blues. "Saya berbicara tentang Pochettino dengan Sadio. Dia hanya memberikan banyak hal positif tentang Pochettino," kata Jackson seperti dikutip dari laman resmi klub.
"Menurut Sadio, Pochettino akan membantu saya berkembang lebih baik dan saya hanya perlu mengikuti semua instruksi dari pelatih. Itu adalah salah satu hal yang akan saya lakukan di sini," tambahnya.
Nicolas Jackson sebenarnya sudah lama mengikuti jejak Chelsea. Sebelum pindah ke Eropa bersama Villarreal, Jackson sering menghabiskan waktu di Afrika untuk menonton pertandingan Liga Inggris.
"Saya sudah terbiasa menonton pertandingan Premier League sejak tinggal di Afrika, dan sekarang saya ada di sini. Rasanya benar-benar luar biasa."
"Premier League menurut saya adalah kompetisi terbaik di dunia. Saya sangat akrab dan mencintai Premier League. Sekarang, saya tak sabar untuk memulai perjalanan baru di sini," tambahnya dengan semangat.
Jackson menjadi penyerang kedua yang didatangkan oleh The Blues pada bursa transfer musim panas 2023. Beberapa hari sebelumnya, Chelsea juga telah meresmikan transfer Christopher Nkunku dari RB Leipzig.
Dengan kedatangan mereka, The Blues berharap dapat menghadirkan performa yang lebih kuat dan bersaing dalam kompetisi musim depan. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Solo - Inter Milan mengalami kegagalan dalam upaya mendatangkan Cesar Azpilicueta dari Chelsea.
Meskipun mereka sempat mencapai kesepakatan dengan pemain tersebut, Azpilicueta memilih untuk melanjutkan karier bersama Atletico Madrid. CEO Inter Milan, Beppe Marotta, merasa menyesal atas kegagalan transfer ini.
Ia mengakui bahwa Azpilicueta merupakan pemain yang sangat ideal untuk timnya, dengan karakteristik yang tepat, jiwa kepemimpinan, dan pengalaman yang melimpah.
Namun, Marotta juga menghormati keputusan Azpilicueta untuk memprioritaskan tawaran dari LaLiga, sebagai orang Spanyol.
Selain itu, Marotta juga membahas potensi transfer Davide Frattesi dari Sassuolo. Inter Milan tertarik dengan pemain berusia 23 tahun tersebut, namun mereka tidak ingin terburu-buru dalam proses transfer tersebut.
Marotta menjelaskan bahwa keputusan untuk mendatangkan Frattesi tidak tergantung pada masa depan Marcelo Brozovic, namun klub masih mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil langkah selanjutnya.
Marotta mengungkapkan bahwa Frattesi merupakan salah satu pemain yang sangat diminati oleh Inter Milan, namun saat ini mereka sedang mempertimbangkan dengan hati-hati.
Namun, Inter Milan bukanlah satu-satunya klub yang tertarik dengan jasa Frattesi. Gelandang berbakat tersebut juga diminati oleh AS Roma, AC Milan, dan Juventus.
Sassuolo tidak akan melepasnya dengan mudah dan menetapkan harga 40 juta euro untuk sang pemain. Persaingan dalam mendapatkan tanda tangan Frattesi semakin sengit, dan Inter Milan harus membuat keputusan yang bijaksana untuk mengamankan pemain yang mereka minati tersebut. (*Ibs)
Baca Juga: Liverpool Mendekati Kesepakatan Transfer Dominik Szoboszlai dengan RB Leipzig
Pewarta Nusantara, Solo - Edouard Mendy, kiper yang baru saja meninggalkan Chelsea, mengekspresikan rasa terima kasihnya kepada mantan petinggi klub tersebut dalam pernyataan perpisahan.
Meskipun kepindahannya terjadi setelah Todd BOehly mengakuisisi klub, Mendy lebih memilih untuk mengucapkan terima kasih kepada tokoh-tokoh seperti Roman Abramovich dan Petr Cech.
Dalam pesan yang dia bagikan melalui Instagram, Mendy berharap klub yang pernah meraih kesuksesan besar bersamanya dapat kembali ke jalur kejayaan di masa depan.
Chelsea mengalami musim yang sulit sebelumnya, dengan beberapa pergantian pelatih dan hanya menempati posisi ke-12 dalam klasemen Premier League.
Baca Juga: Kontroversi Penilaian Terhadap Potensi Kyogo Furuhashi untuk Bergabung dengan Tottenham
Sebagai musim baru di bawah kepemimpinan Todd Boehly akan dimulai, Edouard Mendy berharap klub yang pernah ia bela dapat mencapai prestasi yang gemilang di masa depan.
Meskipun ia membuka babak baru dalam kariernya dengan pindah ke Al-Ahli, kiper asal Senegal tersebut masih mengikuti perkembangan Chelsea dengan harapan akan melihat kesuksesan klub yang dicintainya. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Solo - Christopher Nkunku telah lama memperhatikan perjalanan Chelsea sebagai klub. Dua pemain legendaris yang membuatnya kagum adalah Eden Hazard dan Didier Drogba.
Nkunku merasa sangat antusias dan ingin bermain untuk Chelsea, karena baginya itu seperti mengenang masa lalu klub tersebut.
Dua pemain yang menjadi inspirasinya, Hazard dan Drogba, saat ini memiliki status legenda di Chelsea. Nkunku berharap dapat mengikuti jejak mereka dan membuat kontribusi yang berarti di Stamford Bridge.
"Saya sangat menyukai Eden Hazard, tentu saja. Bagi saya, dia adalah seorang legenda," ujar Christopher Nkunku dalam wawancara di laman resmi klub.
"Saya pernah bermain melawannya dalam pertandingan persahabatan, tetapi saya belum pernah bertemu langsung dengan dia."
Selain itu, Nkunku juga teringat dengan momen-momen bersejarah Chelsea di Liga Champions. Klub ini telah dua kali menjadi juara, salah satunya ketika mengalahkan Bayern Munich di Allianz Arena.
Saat itu, Didier Drogba menjadi pahlawan dengan golnya pada menit terakhir dan eksekusi penalti yang memastikan trofi besar tersebut.
Christopher Nkunku masih jelas mengingat kenangan tersebut, khususnya ekspresi kegembiraan Drogba yang berlari mengangkat piala.
"Saya sungguh mengidolakan Didier Drogba. Kenangan pertama saya tentang Chelsea adalah ketika mereka memenangkan Liga Champions bersama Drogba," tambahnya.
Baca Juga; Kovacic Tinggalkan Chelsea dengan Rasa Terima Kasih: ‘Waktu Saya di Sini Telah Usai’
Nkunku berharap dapat mengikuti jejak idolanya dan meraih kesuksesan serupa di Chelsea. Dia berharap suatu hari bisa merasakan momen yang sama dengan Drogba, mengangkat piala di atas kepala sebagai tanda kemenangan. (*Ibs)