Dewi Perssik
Pewarta Nusantara, Entertainment - Nikita Mirzani, seorang selebriti kontroversial, tidak jarang terlibat dalam perseteruan dengan sejumlah orang, termasuk sesama selebriti.
Karakternya yang blak-blakan dan tak takut memicu konflik sering kali menjadi penyebab terjadinya perselisihan.
Salah satu perseteruan yang pernah melibatkan Nikita Mirzani adalah dengan Dipo Latief, mantan suaminya. Mereka menikah pada Februari 2018, namun pernikahan mereka tidak bertahan lama.
Perseteruan mereka mencapai puncaknya ketika Nikita Mirzani dijatuhi hukuman 6 bulan dengan masa percobaan 12 bulan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait kasus penganiayaan.
Selain itu, Nikita Mirzani juga pernah berseteru dengan Sajad Ukra, mantan suaminya yang merupakan warga negara Selandia Baru.
Perseteruan mereka terus berlanjut meskipun mereka telah bercerai dan saling mengunggah momen perselisihan mereka di media sosial.
Bunda Corla, seorang kosmetikus, juga menjadi salah satu pihak yang terlibat dalam perseteruan dengan Nikita Mirzani. Perselisihan mereka terjadi setelah Nikita menyerang Bunda Corla melalui live Instagram.
Selain itu, Shandy Purnamasari melaporkan Nikita Mirzani atas kasus pencemaran nama baik, sedangkan perseteruan Nikita dengan Dewi Perssik berawal dari komentar Nikita yang memuji Denise Chariesta yang tengah bermasalah dengan Dewi Perssik.
Selain itu, Nikita Mirzani juga terlibat perselisihan dengan Revina VT, Lucinta Luna, Julia Perez, Andhika Pratama, Kiki The Potters, Antonio Dedola, dan bahkan dengan anak kandungnya sendiri, Lolly.
Perseteruan dengan Lolly bahkan mencapai tahap yang memprihatinkan, dengan Nikita mengumbar aib anaknya di media sosial.
Deretan perseteruan yang melibatkan Nikita Mirzani menunjukkan sisi kontroversial dan blak-blakan dari karakternya. Meskipun beberapa perseteruan berhasil diselesaikan, ada juga yang masih berlanjut dan menjadi perhatian publik. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Entertainment - Pesinetron Nafa Urbach membantah bahwa postingannya merupakan sindiran terhadap pedangdut Dewi Perssik.
Klarifikasi ini dilakukannya karena netizen menduga bahwa postingannya tiba-tiba membahas Ketua RT ketika Dewi Perssik tengah berseteru dengan RT di tempat tinggalnya di kawasan Lebak Bulus.
Nafa menjelaskan bahwa postingannya mengenai para Ketua RT mendapatkan perhatian netizen karena kebetulan ia sedang melakukan kegiatan blusukan dan bertemu dengan banyak Ketua RT.
Dia menegaskan bahwa postingannya tidak ada hubungannya dengan Dewi Perssik dan bahwa mereka memiliki hubungan yang baik.
Nafa menegaskan bahwa niatnya hanya menyampaikan harapan agar semua Ketua RT dapat mengayomi warganya.
Dia juga menyebutkan bahwa di desanya, interaksi dengan Ketua RT selalu berjalan baik dan membahas program-program yang ada.
Namun, dia tidak mengetahui kondisi di kota karena di kota mungkin tidak banyak program semacam itu.
Nafa memohon agar postingannya tidak diperpanjang lagi untuk menghindari kesalahpahaman. Dia berharap agar situasi dapat tenang dan tidak ada perdebatan yang berlarut-larut. (*Ibs)
Baca Juga: Inovasi Komunikasi Publik: Kemenkoinfo Siapkan Panduan Daring Spesial untuk Pemilu 2024
Pewarta Nusantara, Entertainment - Ketua RT 06 RW 4 Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang bernama Malkan, memberikan penjelasan mengenai kronologi tudingan penolakan Hewan Kurban Dewi Perssik.
Malkan menjelaskan bahwa awalnya dia mendapatkan informasi dari pengurus masjid bahwa pedangdut tersebut akan berkurban di lokasi tersebut.
Malkan menyatakan bahwa pada saat itu pihaknya belum menerima hewan kurban karena akan membutuhkan biaya untuk merawat hewan-hewan tersebut.
Namun, dia mendapatkan kabar bahwa sapi dan kambing Dewi Perssik akan dibawa dan dipotong di tempat lain, sementara dagingnya tetap akan diserahkan kepada warga sekitar.
Hal tersebut membuat Malkan merasa tidak dipercaya. Dia merasa ada masalah dengan dirinya karena sapi yang sudah diserahkan tiba-tiba diambil, sementara anak-anak di sekitar sedang senang melihat sapi tersebut. Malkan menegaskan bahwa dia tidak mau membantu dalam mengangkat atau memindahkan sapi tersebut.
Malkan menduga bahwa inilah titik permasalahan antara dirinya dan Dewi Perssik. Menurutnya, Dewi Perssik marah karena dia menolak untuk membantu dalam mengangkat atau memindahkan sapi tersebut.
Malkan juga mengaku bahwa bukan kapasitasnya untuk mengangkat sapi yang diperkirakan memiliki berat sekitar 1,5 ton.
Selain itu, Malkan juga mengungkapkan rasa kekecewaannya karena Dewi Perssik mengambil sapi yang sudah diserahkan meskipun dagingnya dijanjikan untuk diberikan kepada warga di sekitar.
Dia merasa ada tindakan kurang pantas dalam hal ini dan menganggapnya sebagai preseden buruk. Malkan menegaskan bahwa tempat di masjid di wilayahnya bukanlah tempat penitipan hewan, melainkan tempat pemotongan hewan kurban.
Dia menjelaskan bahwa mereka bukan lembaga penitipan, dan Dewi Perssik seharusnya berkomunikasi dengan mereka terlebih dahulu sebelum menitipkan hewan kurban.
Kontroversi antara Dewi Perssik dan Ketua RT ini terus menjadi sorotan publik. Terdapat perbedaan pandangan dan ketidaksepahaman antara kedua belah pihak, yang mempengaruhi jalannya mediasi dan menyebabkan ketegangan.
Masyarakat menantikan perkembangan lebih lanjut dalam peristiwa ini dan apakah dapat mencapai penyelesaian yang memuaskan bagi semua pihak yang terlibat. (*Ibs)
Baca Juga: Jungkook BTS Akan Merilis Single ‘Seven’: Antusiasme Fans Meledak di Media Sosial
Pewarta Nusantara, Entertainment - Perselisihan antara pedangdut Dewi Perssik dan Ketua RT 06 RW 4 Lebak Bulus, Jakarta Selatan, semakin memanas.
Upaya mediasi dan klarifikasi yang dilakukan pada Kamis di Masjid Babul Khoirot berakhir tanpa hasil yang memuaskan.
Dalam mediasi tersebut, Dewi Perssik, atau yang akrab disapa Depe, terlihat sangat kecewa dengan sikap Ketua RT tersebut. Bahkan, dia menangis ketika mengungkapkan rasa kecewa tersebut setelah mediasi selesai.
Depe menjelaskan bahwa dia secara rutin berkurban setiap tahun, dan tahun ini tidak ada unsur politik dalam pemilihan hewan kurbannya.
Dia memastikan bahwa Sapi Kurban yang dia beli senilai Rp170 juta mendapatkan potongan harga sebesar Rp30 juta.
Namun, perdebatan semakin memanas ketika salah satu pihak menyinggung masalah SARA. Depe merasa tersinggung dan marah atas tuduhan tersebut, dan secara emosional meluapkan perasaannya dalam pertemuan dengan pihak RT.
Depe menyoroti perilaku Ketua RT yang marah-marah dan menyebut-nyebut ras dalam perdebatan tersebut. Dia merasa kecewa dengan sikap Ketua RT yang tidak memberikan solusi selama mediasi dan bahkan memarahinya.
Depe mengungkapkan bahwa dia sengaja tidak berkomunikasi langsung dengan pihak RT, tetapi hanya melalui ustaz di masjid, agar daging kurban yang dia sumbangkan tepat sasaran.
Dia juga menjelaskan bahwa saat Live Instagram yang menjadi awal kasus ini viral, dia membawa masalah sapi karena banyaknya pertanyaan dari warga.
Meskipun sapi yang dia kurbankan dipotong di tempat lain, Depe menegaskan bahwa dagingnya tetap diberikan kepada warga sekitar.
Dia berharap sikap Ketua RT tersebut tidak menjadi contoh bagi RT dan RW lainnya. Depe mengajak untuk berkomunikasi dengan baik dan tidak terbawa emosi jika ada masalah yang perlu dibicarakan.
Kasus ini telah menarik perhatian publik dan mendapatkan perhatian di media sosial. Keputusan akhir dari perselisihan ini masih belum jelas, dan masyarakat menantikan perkembangan selanjutnya dalam kasus ini. (*Ibs)
Baca Juga: Jungkook BTS Akan Merilis Single ‘Seven’: Antusiasme Fans Meledak di Media Sosial
Pewarta Nusantara, Entertainment - Dewi Perssik menegaskan bahwa ia sama sekali tidak memiliki niat untuk menyudutkan Anies Baswedan.
Namun, ia menyebut nama mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut karena rumahnya dan rumah Anies berada di sekitar yang sama dan dikelola oleh oknum RT yang sama.
Dalam video klarifikasinya di akun Instagram, Dewi Perssik membantah bahwa ia sengaja melakukan tindakan politis dengan menyeret nama Anies Baswedan dan Rumah Ganjar dalam kasus penolakan daging kurbannya oleh oknum RT di Lebak Bulus.
Ia menjelaskan bahwa tidak ada unsur politik dalam tindakannya dan bahwa ia tidak memahami politik. Ia juga menegaskan bahwa ia tidak menyebut nama Pak Ganjar secara langsung, namun mengakui bahwa ia sering tampil di acara yang dihadiri oleh Pak Ganjar dan menjadi bagian dari komunitas Sahabat Ganjar.
Dewi Perssik menegaskan bahwa ia tidak memiliki pengetahuan atau kepentingan politik, dan bahwa yang ia tahu adalah memberikan sebagian hartanya kepada mereka yang membutuhkan.
Ia juga masih merasa kesal dengan tindakan oknum RT yang menolak daging kurbannya. Dewi Perssik menjelaskan bahwa oknum RT tersebut merasa tersinggung karena ia memilih untuk menyembelih hewan di tempat lain.
Namun, ia tetap akan membagikan daging sapi tersebut kepada warga sekitar. Depe, panggilan akrab Dewi Perssik, menjelaskan bahwa ia hanya menitipkan hewan ternaknya di masjid dan memilih untuk memotongnya bersama tim Rumah Ganjar agar tidak memberikan beban kepada warga sekitar.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada masalah atau perselisihan dengan Anies Baswedan karena mereka merupakan tetangga yang baik.
Ia menegaskan bahwa kasus ini berkaitan dengan masalah agama, bukan politik, dan bahwa ia sebagai seorang penyanyi dangdut tidak memiliki pengetahuan tentang politik. (*Ibs)