Ekspor Chip
Pewarta Nusantara, Internasional - China telah mengumumkan pembatasan Ekspor Chip sebagai langkah untuk menjaga keamanan dan kepentingan nasionalnya.
Ketika Amerika Serikat (AS) dilaporkan sedang mempertimbangkan pembatasan baru terhadap Ekspor Logam langka yang digunakan dalam produksi semikonduktor.
Pada tanggal 1 Agustus, eksportir China akan membutuhkan persetujuan untuk mengirimkan beberapa produk galium dan germanium ke luar negeri.
Kementerian Perdagangan dan Bea Cukai China mengeluarkan pedoman ini dengan tujuan memelihara keamanan dan kepentingan nasional, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.
Galium, yang dianggap sebagai bahan mentah penting oleh Uni Eropa, memiliki berbagai penggunaan seperti dalam produksi sirkuit terpadu, LED, dan panel fotovoltaik untuk panel surya.
Baca Juga: Pemerintah Italia Mengeluarkan Larangan Penggunaan Nomor Punggung 88 dalam
Sementara itu, germanium digunakan dalam pembuatan serat optik dan lensa kamera inframerah. China merupakan penyumbang sekitar 80 persen dari produksi global logam langka tersebut, menurut Komisi Eropa.
Persaingan Geopolitik antara China dan AS telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, yang mengakibatkan kedua negara memberlakukan tindakan balasan terhadap industri semikonduktor dan sektor teknologi kunci lainnya.
AS telah mencantumkan banyak perusahaan China dalam daftar hitam, mencabut akses mereka terhadap chip Amerika dan teknologi canggih lainnya yang dianggap dapat mengancam keamanan nasional AS.
Selain itu, AS juga mendorong negara-negara sekutu dan mitra untuk memberlakukan pembatasan terhadap industri teknologi China.
Belanda bahkan berencana untuk memperkenalkan pembatasan ekspor baru yang ditujukan kepada China pada akhir tahun ini.
China mengklaim bahwa AS berupaya menghambat inovasi China untuk menjaga supremasi AS di industri teknologi.
Perselisihan ini mencerminkan ketegangan antara kedua negara yang saling bersaing dalam mencapai keunggulan teknologi dan dominasi ekonomi di dunia saat ini. (*Ibs)
Baca Juga: Laporan PBB Mengungkap Kasus Penyiksaan oleh Pasukan Keamanan Ukraina: