FIFA
Pewarta Nusantara, Jakarta - Piala Dunia U-17 2023 yang akan diselenggarakan di Indonesia telah menjadi bukti bahwa dunia mengakui dan percaya akan kepemimpinan Presiden Jokowi, menurut Ketua PSSI, Erick Thohir.
Keputusan tersebut diambil dalam FIFA Council Meeting ke-24, di mana Indonesia dipilih sebagai tuan rumah menggantikan Peru yang sebelumnya direncanakan.
FIFA mencoret Peru karena dinilai belum memenuhi persyaratan infrastruktur yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan turnamen tersebut.
Meskipun lokasi penyelenggaraan berubah, yaitu menjadi Indonesia, FIFA menegaskan bahwa tanggal penyelenggaraan turnamen tidak akan berubah.
Turnamen ini akan berlangsung mulai 10 November hingga 2 Desember mendatang, sesuai dengan pengumuman resmi FIFA saat mencoret Peru.
Menanggapi hal ini, Erick Thohir merasa bersyukur dan mengungkapkan harapannya agar semua pihak terkait dalam sepak bola Indonesia segera mempersiapkan diri dengan baik.
"Saya hanya bisa mengucapkan rasa syukur dan Alhamdulillah, karena FIFA Council mengambil keputusan bersama untuk menunjuk Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 tahun ini," ujar Erick Thohir, Ketua Umum PSSI.
"Ini salah satu bentuk kepercayaan dunia kepada Indonesia di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo," tambahnya.
Namun, Erick Thohir juga menjelaskan bahwa ia belum menerima pemberitahuan resmi secara tertulis. Pengumuman ini hanya berdasarkan laporan dari FIFA saat FIFA Council Meeting berlangsung di Zurich pada Jumat malam.
Baginya, yang terpenting saat ini adalah bagaimana Indonesia dapat mempersiapkan diri dengan baik sebagai tuan rumah yang berkualitas.
Selain membahas Piala Dunia U-17 2023, FIFA juga membahas beberapa turnamen lain dalam pertemuan tersebut. Beberapa di antaranya adalah Piala Dunia Wanita 2024 yang akan diselenggarakan di Kolombia, Piala Dunia U-17 Wanita yang akan diselenggarakan di Republik Dominika, serta Piala Dunia Futsal 2024 yang akan diselenggarakan di Uzbekistan.
Baca juga: Piala Dunia U17" href="https://www.pewartanusantara.com/ini-alasan-utama-fifa-indonesia-ditunjuk-jadi-tuan-rumah-piala-dunia-u17/" rel="bookmark">Ini Alasan Utama FIFA Indonesia ditunjuk Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U17
Dalam pertemuan ini, hadir pula beberapa petinggi FIFA seperti Gianni Infantino (Presiden FIFA) dan Fatma Samoura (Sekretaris Jenderal FIFA). (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Jakarta - FIFA resmi mengumumkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U17 2023 melalui akun Twitter resmi mereka. Keputusan ini diambil dalam sidang FIFA Council yang berlangsung di Zurich, Swiss.
Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah. Menurutnya, hal ini adalah bentuk kepercayaan dunia terhadap Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Meskipun belum menerima surat pemberitahuan resmi, Erick Thohir menganggap pengumuman dari FIFA sebagai awal yang penting untuk mempersiapkan diri menjadi tuan rumah yang baik.
Alasan utama penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U17 tidak dijelaskan secara detail dalam situs resmi FIFA. Namun, beberapa faktor positif yang dapat menjadi alasan antara lain adalah perbaikan sarana stadion yang telah lulus uji kelayakan FIFA, perhelatan dua FIFA Match Day melawan Palestina dan Argentina yang sukses, serta prestasi juara dunia Qatar 2022 yang berhasil menarik perhatian FIFA dan dunia sepakbola internasional.
Erick Thohir mengungkapkan bahwa kepercayaan FIFA terhadap Indonesia tetap tinggi, dan hal ini harus dijaga dan dibuktikan melalui persiapan yang baik sebagai tuan rumah Piala Dunia U17.
FIFA secara resmi mengumumkan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U17 melalui media sosial Twitter.
Pengumuman tersebut menjelaskan bahwa turnamen Piala Dunia U17 akan diselenggarakan di Indonesia pada tahun ini. Edisi ke-19 dari turnamen sepak bola pemuda internasional ini akan diadakan mulai tanggal 10 November hingga 2 Desember 2023.
Setelah absen selama 4 tahun karena pandemi COVID-19, turnamen ini kembali digelar. Brasil akan berkompetisi sebagai juara bertahan setelah memenangkan gelar pada tahun 2019.
Awalnya, Peru telah ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U17 pada tahun 2021. Namun, Peru kemudian mengundurkan diri sebagai tuan rumah karena masalah kerusakan infrastruktur.
Sebagai akibatnya, FIFA mengumumkan pembukaan tender untuk mencari tuan rumah pengganti. Akhirnya, Indonesia dipilih sebagai pengganti Peru dan diumumkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U17 2023.
Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah turnamen ini memberikan kesempatan bagi negara tersebut untuk menunjukkan kemampuan dan fasilitas sepak bola yang dimilikinya.
Piala Dunia U17 akan menjadi ajang penting bagi para pemain muda di bawah 17 tahun dari berbagai negara anggota FIFA untuk berkompetisi dan memperlihatkan bakat mereka.
Pewarta Nusantara, Yogyakarta - Vinicius Junior Menghargai Dukungan Gianni Infantino dalam Melawan Rasisme. Kasus rasisme yang dialami Vinicius Junior saat pertandingan antara Valencia vs Real Madrid telah menarik perhatian dunia, termasuk FIFA sebagai badan sepak bola dunia.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, bahkan mengunjungi Vinicius di hotel untuk menanyakan dukungan apa yang dapat diberikan.
Vinicius Junior mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Real Madrid, CBF, dan presiden FIFA setelah insiden di Stadion Mestalla.
Dia juga mengungkapkan bahwa Infantino datang ke hotel untuk menanyakan pemain mana yang dapat membantu dalam perjuangannya. Vinicius menyampaikan bahwa semua orang bersatu untuk mencapai perubahan yang lebih baik.
Selain itu, Vinicius Junior juga ingin menekankan bahwa tingkat rasisme tidak hanya meningkat di LaLiga, tetapi masalah ini ada di semua negara.
Dia mengajak semua pihak untuk bersatu dalam memerangi rasisme. Vinicius ingin terus membantu anak-anak dan orang-orang yang menderita akibat rasisme, serta semua tekanan yang dia rasakan sejak debutnya di usia 16 tahun.
Vinicius Junior mengungkapkan keinginannya untuk terus mendukung perjuangan ini dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.
Baca juga: Fabio Grosso Mengundurkan Diri dari Frosinone setelah Membawa Tim Promosi ke Serie A
Dia menekankan bahwa rasisme bukan hanya terjadi di stadion atau di Spanyol, tetapi di mana pun. Vinicius menyimpulkan bahwa setiap orang harus memiliki kekuatan untuk berbicara dan bertindak melawan rasisme. (*Ibs)
Pewarta Nusantara - PSSI Mendapat Teguran Tegas dari FIFA, Sepak Bola Indonesia Dalam Bahaya. Liga 1 2023-24 yang direncanakan akan segera dimulai pada tanggal 1 Juli mendatang telah menimbulkan sorotan terhadap PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Akibat adanya larangan bagi suporter tim tamu untuk menyaksikan pertandingan tim kesayangannya saat bermain di luar kandang.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan keprihatinannya terkait peringatan keras yang diterima dari FIFA terkait dengan kondisi sepak bola Indonesia. Dia berharap tidak akan ada lagi insiden kerusuhan saat kompetisi dimulai dalam waktu dekat.
Erick Thohir meminta agar penonton kompetisi tidak lagi terlibat dalam kerusuhan di tengah pertandingan. Menurutnya, apabila kejadian serupa terulang, FIFA yang terus memantau perkembangan sepak bola Indonesia, tidak akan ragu memberikan sanksi yang lebih berat, bahkan mungkin menghentikan sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu, dia memberikan peringatan kepada para suporter.
"Diharapkan kita semua mengingat peristiwa di Kanjuruhan yang masih tercatat oleh FIFA. Kita beruntung karena hanya mendapat sanksi ringan, sehingga masih bisa mengadakan pertandingan internasional, FIFA Matchday, dan kompetisi lainnya. Namun, jika terjadi kerusuhan seperti yang terjadi di akhir musim lalu, saya yakin FIFA akan menghentikan sepak bola Indonesia. Kita tidak boleh melupakan hal ini, karena FIFA tidak akan melupakan," ungkap Erick Thohir melalui pernyataan resmi PSSI.
Selain itu, Erick juga menyoroti tentang risiko yang dihadapi sepak bola Indonesia saat berada dalam tahun politik. Kondisi tersebut membuat PSSI memberlakukan kebijakan agar hanya suporter tuan rumah yang diizinkan hadir di stadion.
Menurutnya, langkah tersebut telah direncanakan jauh-jauh hari sebelum kompetisi dimulai, sejalan dengan arahan dari Presiden Jokowi untuk mengantisipasi masalah keamanan.
"Karena itu, bersama PT Liga Indonesia Baru, kami telah merilis jadwal kompetisi jauh sebelumnya. Hal ini merupakan langkah yang diambil untuk menjaga keamanan. Penonton yang diperbolehkan hadir di stadion hanyalah suporter tuan rumah saja, dan kebijakan ini hanya bersifat sementara demi menciptakan kompetisi yang nyaman, aman, serta memastikan penonton pulang dengan selamat ke rumah," tutupnya.
Teguran tegas yang diterima oleh PSSI dari FIFA menunjukkan bahwa sepak bola Indonesia saat ini berada dalam situasi yang berbahaya.
Ancaman sanksi lebih berat hingga penghentian sepak bola secara keseluruhan dapat mengancam eksistensi sepak bola di tanah air.
Oleh karena itu, peran aktif seluruh pihak, termasuk PSSI, PT Liga Indonesia Baru, suporter, dan penonton sangat penting untuk menjaga keamanan dan keharmonisan dalam pertandingan sepak bola Indonesia. (*Ibs