Pewarta Nusantara
Menu Kirim Tulisan Menu

Ganjar Pranowo

Enol Writer Enol Writer
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Belum lama ini, suasana di beberapa lokasi ramai di Tangerang, Bogor, dan Depok berubah drastis. Terlihat sebuah spanduk besar berukuran 1,5 meter x 7 meter yang menggantung dengan gambar Rambut Putih yang mencolok sebagai elemen visual utamanya.

Tempatnya berada di jalur yang sering dilalui warga Jabodetabek yang sibuk. Spanduk ini menampilkan pesan yang sangat mencolok dalam bentuk huruf-huruf besar yang menyusun kata-kata "Gerakan Hijrah Kemenangan."

Kejadian ini telah menarik perhatian banyak orang di daerah tersebut, menyebabkan berbagai spekulasi dan pertanyaan tentang apa yang mungkin menjadi makna atau tujuan di balik spanduk yang mencolok ini.

Dari hasil pantauan Pewartanusantara.com, baliho-baliho itu dipasang oleh Gerakan Hijrah Kemenangan untuk Ganjar Pranowo, atau disingkat GERAK GP.

"Kami ini pendukung Prabowo pada pemilu presiden 2019 lalu yang memilih untuk hijrah dan tegak lurus pada nilai-nilai kesetiaan dan kehormatan dalam berpolitik. Kami memilih hijrah untuk kemenangan Ganjar Pranowo pada pemilu presiden 2024 mendatang dan akan mendeklarasikan secara besar-besaran aksi ini," ujar Presidium GERAK GP H Dede Sutardi, Jumat (22/9/2023).

Dia menyebut, gerakan ini berawal dari kekecewaan terhadap Prabowo yang dianggap tidak mampu memenuhi janji kepada para pendukungnya.

Gerakan yang sudah dirintis tiga bulan terakhir ini hingga saat ini sudah memiliki basis massa dari berbagai wilayah di Jawa dan Sumatera.

Mayoritas adalah pendukung dari generasi milenial yang sangat kritis terhadap manuver tokoh politik yang didukungnya.

GERAK GP sendiri digadang-gadang sebagai rumah besar bagi mereka yang sepakat bahwa politik itu bukan abu-abu, dan untuk kepentingan sesaat saja. Politik, kata Dede, adalah alat perjuangan untuk kesejahteraan rakyat.

"Gerak GP adalah gerakan akar rumput yang didasari oleh rasa kecewa yang mendalam oleh manuver dan akrobat para tokoh politik yang mempertontonkan pragmatisme kepada publik dengan aroma-aroma pengkhianatan sesama kawan politik. Seakan-akan berkhianat adalah hal yang biasa-biasa saja," tuturnya.

Dede menambahkan, GERAK GP juga merupakan gerakan tegak lurus terhadap kesetiaan dan kehormatan dalam berpolitik yang dilandasi nilai-nilai etika dan kepantasan sebagai jati diri orang Indonesia yang beradab dan berhati luhur.

"Berangkat dari semangat tersebut. Gerak GP dengan tanpa paksaan dan tekanan mengajak seluruh masyarakat Indonesia, yang peduli terhadap nilai-nilai politik santun dan beretika, untuk bergabung dalam Gerakan Hijrah Kemenangan untuk Ganjar Pranowo," ajak Dede.

Dia mengungkapkan, mereka akhirnya mengalihkan dukungan ke Ganjar karena sosoknya dimulai selalu konsisten menyatu dan berdiri di antara “wong cilik”.

"Ini bentuk kekuatan tekad Ganjar Pranowo sebagai sosok yang setia dalam perjuangan membela rakyat," ucap Dede.

Ganjar, juga dinilai merupakan sosok yang tidak pernah berkhianat pada organisasi yang menaunginya dan orang-orang di sekelilingnya.

"Ganjar Pranowo adalah sosok bermartabat yang menjadi besar karena konsisten dan kesetiaan," tandas Dede.

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Nasional - Ganjar Pranowo, bakal calon presiden (Capres), menduduki peringkat tertinggi dalam survei terbaru Indikator Politik Indonesia sebagai sosok yang dianggap publik paling mampu melanjutkan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hasil survei ini disampaikan oleh Burhanuddin Muhtadi dalam presentasi hasil survei yang berjudul ‘Kepemimpinan Nasional dan Dinamika Elektoral Jelang 2024 di Mata Generasi Muda’.

Survei Indikator ini dilakukan dalam periode 20-24 Juni 2024 dan melibatkan 1.220 responden yang diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara berpengalaman.

Pemilihan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling, dan survei memiliki margin of error sebesar +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Berdasarkan hasil survei, Ganjar Pranowo menduduki posisi pertama dengan persentase dukungan sebesar 39,5 persen, diikuti oleh Prabowo Subianto dengan persentase 33,2 persen, dan Anies Baswedan dengan persentase 17,6 persen.

Ganjar dinilai oleh mayoritas responden sebagai sosok yang paling mampu melanjutkan dan mempertahankan kebijakan dan program pemerintahan Jokowi.

Baca Juga; Gaya Kepemimpinan Jokowi Menjadi Patokan Mayoritas Publik dalam Memilih Calon Presiden Selanjutnya

Hal ini menunjukkan bahwa publik memiliki kepercayaan pada potensi Ganjar untuk membawa kontinuitas dan stabilitas dalam pemerintahan ke depan.

Selain itu, hasil Survei Indikator juga menunjukkan mayoritas publik percaya bahwa gaya kepemimpinan Presiden Jokowi harus menjadi acuan dalam pemilihan calon presiden berikutnya.

Dengan persentase 63,4 persen, mayoritas responden menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa presiden selanjutnya harus memiliki gaya kepemimpinan yang sejalan dengan Jokowi.

Gaya kepemimpinan Jokowi dianggap mempengaruhi penilaian publik terhadap calon presiden masa depan, menandakan bahwa karakter dan pola kepemimpinan yang telah ditampilkan oleh Jokowi selama masa jabatannya sangat dihargai dan diharapkan untuk diteruskan oleh calon presiden berikutnya. (*Ibs)

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Nasional - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) baru saja merilis hasil survei terbaru tentang elektabilitas calon presiden (Capres) untuk pemilu 2024.

Dalam survei tersebut, Prabowo Subianto berhasil meraih posisi teratas dalam empat simulasi yang dilakukan. Ia mengungguli dua bakal calon presiden potensial lainnya, yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, menjelaskan hasil survei tersebut pada Minggu (23/7).

Dalam simulasi 19 nama calon presiden semi terbuka, Prabowo mendapatkan persentase dukungan tertinggi dengan angka 33,4 persen, diikuti oleh Ganjar dengan 31,5 persen, dan Anies dengan 17,4 persen.

Kemudian, dalam simulasi 10 nama calon presiden, Prabowo tetap memimpin dengan perolehan 33,5 persen, disusul oleh Ganjar dengan 32,8 persen, dan Anies berada di posisi ketiga dengan 17,8 persen.

Terakhir, dalam simulasi tiga nama calon presiden, Prabowo kembali unggul dengan perolehan 36,8 persen, diikuti oleh Ganjar dengan 35,7 persen, dan Anies dengan 21,5 persen.

Burhan menjelaskan bahwa meskipun Prabowo berhasil unggul dalam tiga simulasi nama calon, perbedaan antara Prabowo dan Ganjar masih cukup ketat, khususnya dalam simulasi tiga nama calon.

Baca Juga; Teknologi Antariksa Cina Melaju Pesat: Cetak Prestasi Baru dengan Peluncuran Empat Satelit Meteorologi Tianmu-1 ke Orbit Bumi

Anies, yang berada di posisi ketiga, masih memiliki selisih sekitar 14 persen lebih rendah dibandingkan Ganjar. Survei tersebut dilakukan oleh Indikator pada 20-24 Juni 2023 dengan melibatkan 1.220 responden.

Pewawancara yang telah dilatih melakukan wawancara tatap muka dengan para responden. Sampel yang diambil menggunakan metode multistage random sampling. Adapun margin of error survei ini sebesar +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Survei nasional ini berjudul "Kepemimpinan Nasional dan Dinamika Elektoral Jelang 2024 di Mata Generasi Muda".

Hasil dari survei ini menjadi perhatian penting bagi masyarakat, politisi, dan pengamat politik untuk mengantisipasi perkembangan politik dan calon presiden yang berpotensi maju dalam Pemilu 2024. (*Ibs)

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Nasional - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, telah melakukan pertemuan untuk membahas pelaksanaan proyek strategis Nasional (PSN) di Jawa Tengah.

Airlangga mengungkapkan bahwa telah ada 37 proyek PSN yang telah berjalan di Jawa Tengah dengan total investasi sebesar Rp258,76 triliun dan menciptakan 66 ribu lapangan kerja.

Beberapa proyek yang telah dilakukan di Jawa Tengah meliputi Jalan Tol Trans Jawa, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Waduk Kitaban, Bendungan Randu Gunting, dan pengembangan Bandara Cilacap.

Airlangga juga menyebut bahwa Tol Semarang-Demak, selain sebagai jalan tol, juga berperan sebagai tanggul penangkal banjir rob. Hal ini penting mengingat tingginya ketinggian banjir rob yang telah mencapai 200 cm di wilayah tersebut.

Dalam mengatasi permasalahan banjir rob, Kementerian PPN/Bappenas telah melakukan kajian untuk mengembangkan proyek giant sea wall sepanjang Tol Semarang-Demak.

Hal ini diharapkan dapat membantu dalam mengatasi banjir rob yang sering terjadi di wilayah tersebut. Meskipun demikian, Airlangga menekankan bahwa prioritas utama saat ini adalah menyelesaikan pembangunan Tol Semarang-Demak sebelum melanjutkan proyek giant sea wall.

Baca Juga; Susi Pudjiastuti Bantah Jadi Cawapres Prabowo: ‘Prabowo Tidak Cukup Gila untuk Memilih Orang Gila’

Ganjar Pranowo, sebagai Gubernur Jawa Tengah, juga mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapinya dalam menyelesaikan proyek PSN, terutama terkait masalah ganti rugi lahan kepada warga yang terdampak.

Ganjar menjelaskan bahwa sebagai pejabat daerah, tugas utamanya adalah terkait perizinan dan eksekusi proyek, termasuk pembebasan lahan.

Saat ini, pihaknya tengah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait proses ganti rugi agar masyarakat terlindungi dengan baik.

Airlangga menjelaskan bahwa pertemuan ini diadakan dengan Ganjar Pranowo karena masa jabatannya sebagai gubernur Jawa Tengah akan berakhir dalam waktu dekat.

Hal ini membuat Airlangga ingin memastikan bahwa tidak ada tugas yang terbengkalai dan menjaga kelancaran proyek PSN di Jawa Tengah.

Selain itu, Airlangga menekankan bahwa Jawa Tengah termasuk salah satu daerah yang memiliki Peraturan Presiden (perpres) terkait PSN, bersama dengan Jawa Timur dan Jawa Barat.

Evaluasi proyek-proyek yang akan berakhir pada tahun 2024 dan penentuan proyek-proyek yang diperlukan ke depan juga menjadi fokus dalam pertemuan ini. (*Ibs)

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Nasional - Perilisan Survei LSI Denny JA, Profil Media Sosial Pengaruh Tingkat Elektabilitas Calon Presiden Ganjar Pranowo, Prabowo, dan Anies Baswedan.

Survei terbaru LSI Denny JA mengungkapkan bahwa Ganjar Pranowo mendominasi elektabilitas di segmen publik yang menggunakan media sosial TikTok, Instagram, dan Whatsapp.

Menurut hasil survei, Ganjar Pranowo meraih persentase tertinggi di TikTok dengan 35,4 persen, diikuti oleh Prabowo dengan 31,6 persen, dan Anies Baswedan dengan 25,4 persen.

Sementara itu, Ganjar juga unggul di segmen pengguna Instagram dan WhatsApp, dengan persentase masing-masing sebesar 38,3 persen dan 37,5 persen. Prabowo menempati posisi kedua dalam kedua segmen tersebut, sedangkan Anies berada di posisi ketiga.

Namun, Prabowo menunjukkan keunggulan di media sosial Facebook dan YouTube. Di segmen pengguna Facebook, Prabowo menjadi capres pilihan tertinggi dengan 31 persen, sedangkan Ganjar mendapatkan 29,5 persen, dan Anies dengan 28,8 persen.

Baca Juga; Ariel NOAH dan Melly Mono: Kisah Cinta SMA yang Menyimpan Lagu ‘Yang Terdalam’

Sementara itu, di segmen YouTube, Prabowo memimpin dengan 44 persen, diikuti oleh Ganjar dengan 34,6 persen, dan Anies dengan 20,6 persen.

Dalam survei tersebut, LSI Denny JA juga menyoroti popularitas aplikasi media sosial di Indonesia secara umum.

WhatsApp menjadi aplikasi yang paling sering digunakan oleh publik Indonesia, diikuti oleh Facebook, YouTube, TikTok, Instagram, dan Twitter.

Survei ini melibatkan 1.200 responden di seluruh Indonesia dengan wawancara tatap muka, dan memiliki margin of error sebesar 2,9 persen.

Hasil survei tersebut memberikan gambaran penting mengenai pengaruh media sosial terhadap tingkat elektabilitas calon presiden, serta preferensi publik dalam menggunakan platform media sosial. (*Ibs)