Gaza
Pewarta Nusantara - Rumah Sakit Indonesia yang berada di Bayt Lahiya, Gaza Utara, mengalami kerusakan serius akibat serangan rudal dan bom yang dilancarkan oleh jet-jet tempur Israel.
Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), sebuah organisasi sosial yang aktif dalam advokasi isu Palestina, mengungkapkan bahwa fasilitas rumah sakit tersebut menjadi sasaran dalam agresi Israel yang terjadi sejak Selasa hingga Sabtu.
Farid, seorang sukarelawan Indonesia di Jalur Gaza, melaporkan kepada MER-C Pusat di Jakarta bahwa beberapa ruangan rumah sakit mengalami kerusakan berat, termasuk keruntuhan plafon dan kabel instalasi yang rusak.
Relawan dan pihak manajemen Rumah Sakit Indonesia saat ini sedang melakukan pendataan terkait kerusakan yang terjadi akibat serangan tersebut.
Data yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina menunjukkan bahwa sejak dimulainya agresi, sejumlah 33 warga Palestina, termasuk perempuan, anak-anak, dan lansia, tewas, sementara 150 orang lainnya mengalami luka-luka.
Beberapa korban serangan juga sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Indonesia. Serangan Israel juga menyebabkan kerusakan pada rumah yang berdampak pada kerusakan di Rumah Sakit Syuhada Al Aqso.
Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad, mengutuk tindakan agresi Israel terhadap warga Gaza dan serangan yang merusak fasilitas kesehatan yang dilindungi oleh hukum internasional.
Baca juga: Prancis Janji Kirim Tank dan Kendaraan Lapis Baja ke Ukraina untuk Dukung Pertahanan dan Tekan Rusia
Sarbini mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dan komunitas internasional untuk segera menghentikan kejahatan Israel yang dilakukan secara sembarangan.
Sarbini juga menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan tim sukarelawan ke Jalur Gaza jika eskalasi serangan dan jumlah korban terus meningkat, menunjukkan komitmen MER-C dalam memberikan bantuan dan dukungan bagi warga Palestina yang terkena dampak konflik tersebut.