Pewarta Nusantara
Menu CV Maker Menu

Gus Imin

Ahmad Ali Adhim Ahmad Ali Adhim
1 tahun yang lalu

Pewartanusantara.com, Bantul - Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin) didampingi Ketua DPW PKB Agus Sulis, Sekjen PKB Umarudin Masdar, dan Ketua Fraksi PKB DPRD DIY Aslam Ridho beserta rombongan, silaturrahmi ke Pengasuh Pesantren Kreatif Baitul Kilmah dan Mensuport Kesiapan Acara Halaqah Pendidikan Politik Santri yang akan dilaksanakan hari Sabtu, 15 Juli 2023 di Pesantren Kreatif Baitul Kilmah Bantul D.I. Yogyakarta. Selasa (11/7).

Dalam silaturrahim tersebut Gus Imin menyampaikan perlunya berpolitik dengan jujur dan santun. Kenapa ber PKB? Karena ini warisan ulama NU, berdirinya di PBNU. Itu yang membedakan dengan partai lainnya. Posisi politik PKB dengan warisan politik ahlussunah waljamaah wal jamaah (Aswaja) bisa menjadi kekuatan yang solutif bagi berbagai tantangan bangsa. Menurut Cak Imin, Politik Aswaja selama ini menjadi energi bangsa, tidak dalam hanya mengatasi krisis yang sedang terjadi tetapi juga membawa kemajuan yang lebih cepat.

“Politik Islam Aswaja merupakan modal besar bagi Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, termasuk ancaman Krisis global.” Kata Gus Imin di hadapan para panitia Halaqah Pendidikan Politik Santri dan santri Baitul Kilmah, Selasa (11/7)

Gus Imin meyakini ideologi dan nilai Islam Aswaja serta komitmen kuat perjuangan para kader PKB. Mengingatkan tensi politik Indonesia saat ini mulai menghangat. Aroma kompetisi menjelang Pemilu 2024 begitu terasa. Kendati demikian, dia meminta agar para kader PKB tidak hanya bekerja untuk sekadar memenangkan Pemilu, tetapi harus menjadi solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi bangsa sehari-hari.

Dalam postingan Instagram Pribadinya, Gus Imin menyebut beberapa Ulama yang mewarnai hidupnya, yang mengarahkan, menyemangati dan membimbingnya. Tokoh Ulama itu menurut Gus Imin sebagai sumber ilmu yang kedalamanya bak dasar samudra; Kyai Ahmad Shidiq: Pancasila Azas Tunggal l, Kyai Sahal Mahfudz: Fiqih Sosial, Jalan Baru Pengabdian Kepada Tuhan, dan  Gus Dur : Demokrasi, Pilihan Terbaik untuk Memuliakan Kemanusiaan.

Pengasuh Pesantren Kreatif Baitul Kilmah Dr. KH. Aguk Irawan, Lc,. MA juga menyampaikan prihatin atas santi yang terjun ke politik tidak berbekal Ideologi dari Fiqih Siyasah-Turots. Dalam doktrin Aswaja, merebut kekuasaan hukumnya fardu kifayah, karena dengan kekuasaan itulah maslahah ammah dan maqosidhu syariah akan efektif terealisasi.

Yai Aguk Irawan MN mengutip dawuh Imam Ghazali; terpuruk dan bangkitnya sebuah bangsa tergantung pada pundak penguasa. “Karena itu santri harus  menyadari sepenuhnya betapa pentingnya kekuasaan. Kitab-kitab Turots Fiqih Siyasah amat berlimpah untuk dijadikan pijakan ideologi.” Kata yai Aguk.