Haji
Pewarta Nusantara - Indonesia Mengusulkan Penambahan Layanan dan Peningkatan Kuota Haji dalam Rapat Delegasi OKI.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menggelar rapat delegasi dengan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Duta Besar Indonesia untuk OKI dan Konjen RI di Jeddah, Eko Hartono, serta Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam, turut hadir.
Dalam kesempatan tersebut, Kementerian Haji dan Umrah Indonesia menyampaikan sejumlah capaian dalam peningkatan layanan haji, seperti layanan fast track dan kemudahan penerbitan visa melalui bio visa.
Meskipun mengapresiasi beragam layanan yang diberikan oleh Arab Saudi, delegasi Indonesia juga mengusulkan beberapa peningkatan layanan yang diharapkan dapat mempermudah proses haji.
Salah satu usulan yang disampaikan adalah penambahan bandara kedatangan di Saudi, selain Jeddah dan Madinah, seperti di Thaif dan Yanbu'.
Diharapkan dengan adanya penambahan bandara, masa tinggal jemaah di Saudi dapat lebih dipangkas menjadi sekitar 30 sampai 35 hari.
Selain itu, delegasi Indonesia juga mengusulkan pengembangan teknologi dalam proses pemvisaan jemaah melalui perekaman retina mata sebagai solusi alternatif jika perekaman sidik jari mengalami kendala.
Selanjutnya, Indonesia mengusulkan perluasan layanan fast track di seluruh embarkasi haji yang ada, yang mencakup 13 embarkasi di Indonesia.
Baca juga: Kejaksaan Agung akan Menangani Pengajuan Justice Collaborator dalam Kasus Korupsi BTS Kominfo
Terakhir, delegasi Indonesia mengusulkan pentingnya informasi Kuota Haji diberikan lebih awal agar dapat mempercepat proses persiapan penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia, seperti pembahasan anggaran, persetujuan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), dan kontrak layanan di Arab Saudi.
Saudi Arabia menerima usulan dari berbagai negara anggota OKI sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan layanan pada operasional haji mendatang.
Rapat delegasi ini menjadi ajang penting dalam mencari solusi dan perbaikan yang dapat memberikan kemudahan dan kepastian bagi jemaah haji dari seluruh dunia. (*IBs)
Pewarta Nusantara, Madinah - Madinah, 24 Mei 2023 - Setelah kedatangan kloter pertama jemaah Haji asal Indonesia, Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah segera melakukan tindakan medis dengan merawat pasien pertama.
Pada hari Rabu, 24 Mei 2023 pukul 09.28 Waktu Arab Saudi (WAS), seorang jemaah haji Lansia dari Jakarta tiba di KKHI Madinah dengan keluhan pusing berputar disertai mual dan muntah.
Pasien tersebut segera diberikan penanganan medis oleh tim KKHI Madinah dengan sigap.
Dr. Meilya, Sp.EM, selaku penanggungjawab Instalasi Gawat Darurat KKHI Madinah, mengungkapkan bahwa pasien sudah mendapatkan perawatan yang baik dan saat ini sedang dalam tahap pemulihan.
Pasien dibawa ke KKHI Madinah menggunakan ambulans Emergency Medical Team (EMT) yang telah disiapkan khusus untuk menangani keadaan darurat seperti ini.
Dokter spesialis saraf, dr. Anwas Nurdin, Sp.N, yang menangani pasien tersebut, menyampaikan bahwa kondisi yang dialami pasien merupakan gangguan keseimbangan yang kemungkinan disebabkan oleh faktor perjalanan jauh dan kelelahan.
Melalui pemeriksaan neurologis, hasilnya berada dalam batas normal. Dr. Anwas memberikan pesan kepada seluruh Jemaah Haji yang baru tiba di Madinah untuk menjaga kesehatan dengan istirahat yang cukup, menghindari aktivitas fisik berlebihan, serta menjaga asupan nutrisi dan cairan yang cukup.
Kedatangan pasien pertama ini menjadi perhatian serius bagi tim kesehatan yang bertugas di KKHI Madinah.
Mereka siap memberikan pelayanan medis yang terbaik kepada seluruh jemaah haji, memastikan bahwa mereka dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan sehat selama berada di tanah suci.
Pewarta Nusantara - Sebanyak 16 kloter jemaah Haji gelombang pertama telah tiba di Madinah pada tanggal 24 Mei 2023. Kedatangan ini menandai dimulainya musim haji bagi jemaah asal Indonesia.
Tim kesehatan yang siaga telah siap memberikan pelayanan kesehatan kepada Jemaah Haji tersebut.
Operasional kesehatan haji daerah kerja (Daker) Madinah meliputi berbagai tim, seperti Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Emergency Medical Team (EMT), Tim Promosi Kesehatan, Tim Sanitasi dan Pengawasan Makanan, serta Tim Obat dan Perbekalan Kesehatan.
Tim kesehatan Daker Madinah bertekad untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada seluruh jemaah haji agar mereka dapat menjalankan ibadah dengan lancar.
Layanan kesehatan telah disediakan di pondokan jemaah, dengan tenaga kesehatan yang siaga untuk memberikan perawatan.
Selain itu, terdapat pos kesehatan khusus di pintu 21 Masjid Nabawi yang dilengkapi dengan dokter, perawat, dan obat-obatan, tersedia setiap hari saat waktu ibadah.
Jika ada jemaah haji yang merasa sakit saat menjalankan ibadah Arbain di Masjid Nabawi, mereka dapat menuju pintu 21 untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Bagi jemaah haji yang membutuhkan pelayanan kesehatan lebih lanjut, KKHI Madinah telah siap beroperasi selama 24 jam.
Rujukan jemaah ke KKHI dapat dilakukan melalui tenaga kesehatan di setiap kloter atau melalui call center KKHI Madinah 2023.
Seluruh layanan KKHI Madinah ditujukan untuk jemaah haji dan tidak dikenakan biaya tambahan.
Kedatangan gelombang pertama jemaah haji asal Indonesia ke Madinah menandai awal perjalanan mereka dalam menjalankan ibadah haji.
Semoga dengan dukungan tim kesehatan yang siaga, jemaah haji dapat menjalankan ibadah dengan nyaman dan lancar.