Pewarta Nusantara
Menu CV Maker Menu

Idul Adha

Erniyati Khalida Erniyati Khalida
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Entertainment - Idul Adha, salah satu momen penting bagi umat Muslim, juga menjadi momen berharga bagi kalangan Artis Indonesia.

Mereka pun merayakan hari raya kurban ini dengan berkumpul bersama keluarga dan saling berbagi. Raffi Ahmad dan Nagita Slavina memilih untuk merayakan Idul Adha di kediaman mereka, tepatnya di lapangan tenis pribadi.

Mereka bahkan mengundang Ustad Muhammad Subki sebagai imam salat Idul Adha yang dihadiri oleh keluarga dan karyawan RANS Entertainment.

Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah juga kompak merayakan Idul Adha dengan mengenakan pakaian serba putih. Mereka bersama putri mereka, Ameena, merayakan bersama Gen Halilintar.

Momen kebersamaan mereka bersama sang putri pun dibagikan melalui media sosial, dengan berpose di dekat hewan kurban.

Baca Juga: Insiden Pembakaran Alquran di Masjid Stockholm pada Hari Raya Idul Adha Membuat Kontroversi

Dude Harlino dan Alyssa Soebandono juga tak ketinggalan dalam merayakan Idul Adha. Keduanya tampil kompak dengan mengenakan seragam coklat mustard.

Mereka berfoto bersama kedua anak mereka, sementara Alyssa tampak mempesona dengan hijab dusty pink yang menonjolkan kefemininannya.

Bagi Nycta Gina, tahun ini menjadi momen istimewa karena ia merayakan Idul Adha di Singapura bersama keluarganya untuk pertama kalinya.

Meskipun terjadi karena ketidaksengajaan, Gina mengungkapkan rasa bahagianya dan menikmati momen tersebut.

Bunga Citra Lestari juga merayakan Idul Adha dengan kebersamaan bersama putra semata wayangnya, Noah Sinclair. Keduanya mengenakan pakaian dengan nuansa biru dan putih, menciptakan kesan harmonis.

Enzy Storia dan suaminya, Molen Kasetra, menghadapi momen spesial saat merayakan Idul Adha bersama di Washington DC.

Enzy tinggal di Amerika Serikat mengikuti suaminya yang bekerja sebagai diplomat di sana, dan ini merupakan kali pertama mereka merayakan Idul Adha bersama.

Bagi Shireen Sungkar, momen Idul Adha tahun ini terasa berbeda karena dirayakan tanpa kehadiran suaminya, Teuku Wisnu, yang sedang naik haji. Namun, bersama buah hatinya, Shireen tetap tampil kompak dengan busana ber nuansa keabuan.

Krisdayanti memilih merayakan Idul Adha dengan istimewa. Ia menyiapkan tiga ekor sapi sebagai kurban yang didistribusikan di Kota Malang dan DKI Jakarta.

Dalam tampilan elegan dan mewah, Krisdayanti mengenakan outfit serba putih beraksen glossy bersama suaminya, Raul Lemos, dan putranya, Kellen Lemos.

Ayu Ting Ting juga merasa bersyukur karena dapat melaksanakan salat Idul Adha di masjid dekat kediamannya. Sebagai tradisi tahunan, Ayu Ting Ting menyembelih tiga sapi yang dikurbannya sendiri dan membagikannya kepada warga sekitar.

Syahrini dan suaminya, Reino Barack, memilih merayakan Idul Adha di Singapura. Dalam kaftan putih, mereka tampil mewah bersama adik Syahrini, Aisyahrani, dan Reino yang mengenakan kemeja koko panjang berwarna coklat.

Dalam momen yang beragam ini, artis-artis Tanah Air menunjukkan kebersamaan dan kebahagiaan mereka dalam merayakan Idul Adha bersama keluarga.

Meskipun ada yang merayakan di dalam negeri dan ada juga yang berada di luar negeri, momen ini tetap menjadi momen berharga yang diisi dengan kebahagiaan dan saling berbagi.

Selain itu, momen Idul Adha juga memberikan kesempatan bagi artis-artis Tanah Air untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap sesama.

Beberapa dari mereka, seperti Krisdayanti, Ayu Ting Ting, dan Nycta Gina, menyembelih hewan kurban dan membagikannya kepada warga sekitar. Tindakan ini menunjukkan semangat saling berbagi dan kepedulian sosial yang ada dalam masyarakat.

Tak hanya itu, momen Idul Adha juga memberikan kesempatan bagi artis-artis Tanah Air untuk mengekspresikan kebersamaan dan cinta keluarga.

Mereka mengunggah momen kebahagiaan bersama keluarga di media sosial, seperti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mengundang Ustad Muhammad Subki untuk menjadi imam salat Idul Adha di tengah keluarga dan karyawan RANS Entertainment.

Hal ini menunjukkan pentingnya nilai-nilai keluarga dalam perayaan ini. Tidak hanya di dalam negeri, beberapa artis juga memilih merayakan Idul Adha di luar negeri.

Seperti yang dilakukan oleh Nycta Gina yang merayakan Idul Adha di Singapura bersama keluarganya. Meskipun tak direncanakan, Nycta Gina tetap mampu menikmati momen tersebut dan tetap merasa bahagia.

Keputusan untuk merayakan Idul Adha di luar negeri juga menunjukkan kebebasan dan fleksibilitas yang dimiliki oleh para artis dalam menjalani kehidupan pribadi mereka.

Dengan berbagai cara dan lokasi yang berbeda, artis-artis Tanah Air merayakan Idul Adha dengan penuh sukacita, kebersamaan, dan kepedulian.

Baca Juga: Menghadapi Tantangan Hidup sebagai Single Mother, Denada Melangkah Maju dengan Keputusan Operasi Plastik

Momen ini tidak hanya menjadi sarana untuk mempererat ikatan keluarga, tetapi juga untuk menunjukkan semangat saling berbagi dan kepedulian sosial yang penting dalam masyarakat.

Melalui momen ini, artis-artis Indonesia memberikan contoh positif dan inspirasi bagi masyarakat dalam menjalani perayaan Idul Adha dengan penuh makna dan kebahagiaan. (*Ibs)

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Internasional - Operasi CTD Berhasil Mencegah Ancaman Teror dan Mengungkap Jaringan Teroris di Pakistan.

Departemen Penanggulangan Terorisme (CTD) di provinsi Punjab timur Pakistan telah melakukan operasi yang sukses dalam mencegah ancaman teror besar pada malam Idul Adha.

Dalam serangkaian operasi pencarian dan penyisiran yang berbasis intelijen, sembilan teroris, termasuk seorang wanita, berhasil ditangkap di tiga distrik di provinsi tersebut.

Pejabat CTD mengungkapkan bahwa penangkapan dilakukan di distrik Multan, Bahawalpur, dan Dera Ghazi Khan.

Mereka menambahkan bahwa para teroris yang ditangkap merupakan anggota kelompok terlarang yang merencanakan serangan terhadap instalasi penting dan tempat-tempat keagamaan pada malam Idul Adha.

Selain penangkapan teroris, operasi CTD juga menghasilkan penggerebekan sejumlah senjata, bahan peledak, dan bahan yang digunakan dalam pembuatan rompi bunuh diri.

Langkah tegas ini oleh CTD sangat penting dalam menjaga keamanan dan melindungi masyarakat dari ancaman teror yang serius.

Baca Juga; Insiden Pembakaran Alquran di Masjid Stockholm pada Hari Raya Idul Adha Membuat Kontroversi

Tindakan preventif yang dilakukan oleh CTD sangat penting dalam mengatasi ancaman terorisme di Pakistan. Dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang, upaya berkelanjutan dan kerja sama antara lembaga penegak hukum dan intelijen menjadi kunci dalam menjaga keamanan negara dan melindungi warga dari bahaya yang mungkin timbul. (*Ibs)

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Internasional - Seorang pria telah melakukan tindakan kontroversial dengan merobek dan membakar Alquran di luar masjid pusat Stockholm pada hari Rabu (28/6/23).

Kejadian ini berpotensi memicu kemarahan dari Turki, terutama karena pemerintah Swedia memberikan izin untuk protes tersebut.

Serangkaian demonstrasi yang menentang Islam dan untuk hak-hak Kurdi di Swedia telah menimbulkan kekhawatiran di Ankara, sementara Swedia sedang berupaya untuk bergabung dengan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) dan membutuhkan dukungan dari negara-negara anggotanya.

Swedia sedang mencari keanggotaan NATO sebagai respons terhadap invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu. Namun, negara anggota NATO seperti Turki telah menunda proses tersebut dan menuduh Swedia menyembunyikan orang-orang yang dianggap teroris serta menuntut ekstradisi mereka.

Sebanyak 200 orang dikabarkan menyaksikan salah seorang dari dua individu merobek halaman Alquran dan menyeka sepatunya dengan halaman tersebut sebelum memasukkan daging asap ke dalamnya dan membakar buku suci tersebut.

Sementara itu, pengunjuk rasa lainnya menggunakan megafon untuk menyampaikan pidato mereka. Beberapa orang yang hadir berseru 'Allahu Akbar' saat pembakaran berlangsung, sementara seorang pria ditahan oleh polisi setelah mencoba melempar batu.

Seorang pendukung demonstrasi bahkan berteriak "biarkan terbakar". Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, mengutuk tindakan tersebut dalam sebuah cuitan di Twitter pada hari Rabu.

Sementara polisi Swedia telah menolak beberapa permohonan untuk demonstrasi anti-Alquran baru-baru ini, pengadilan telah membatalkan keputusan tersebut dengan alasan pelanggaran terhadap kebebasan berbicara.

Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, dalam konferensi persnya pada hari Rabu, mengatakan bahwa ia tidak akan berspekulasi mengenai bagaimana protes tersebut dapat mempengaruhi proses keanggotaan NATO Swedia.

Ia menyatakan bahwa meskipun protes tersebut legal, namun tetap tidak pantas. Keputusan tentang pembakaran Alquran diserahkan kepada pihak kepolisian yang berwenang.

Salah satu dari dua individu yang terlibat dalam kejadian ini adalah Salwan Momika, yang dalam wawancara dengan surat kabar baru-baru ini menggambarkan dirinya sebagai seorang pengungsi Irak yang ingin melawan Alquran.

Direktur dan Imam masjid, Mahmoud Khalfi, menyatakan kekecewaannya atas keputusan polisi untuk memberikan izin protes pada hari raya Idul Adha.

Ia mengungkapkan bahwa masjid telah menyarankan kepada polisi untuk memindahkan demonstrasi ke lokasi lain yang diizinkan oleh undang-undang, tetapi polisi memilih untuk tidak melakukannya.

Baca Juga; Pemerintah Italia Mengeluarkan Larangan Penggunaan Nomor Punggung 88 dalam Sepak Bola

Setiap tahun, hingga 10.000 orang menghadiri Masjid Stockholm untuk merayakan Idul Adha. Tindakan pembakaran Alquran sebelumnya oleh seorang politikus sayap kanan Denmark di dekat kedutaan Turki di Stockholm pada akhir Januari telah membuat Turki menangguhkan pembicaraan dengan Swedia mengenai permohonan keanggotaan NATO. (*Ibs)

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Beirut - Warga Lebanon, seperti Hassan Salloum, sedang menghadapi kesulitan dalam membeli hewan kurban menjelang perayaan Idul Adha.

Harga domba yang melonjak tiga kali lipat dan pembayaran dalam dolar AS membuat domba dengan harga terjangkau hampir tidak dapat diakses oleh masyarakat dengan penghasilan rata-rata.

Aktivitas di pasar ternak pun menjadi sepi, mengganggu tradisi berbagi daging kepada yang membutuhkan yang melekat pada perayaan tersebut.

Krisis ekonomi dan keuangan yang melanda Lebanon sejak 2019 telah mengubah dinamika Idul Adha secara drastis. Dalal Yaghi, seorang ibu dari tujuh anak, mengungkapkan bahwa harga hewan kurban telah meroket dalam tiga tahun terakhir, menghambat kemampuan masyarakat untuk memenuhi tradisi tahunan mereka.

Walid Hatoum, seorang warga Lebanon lainnya, telah mengunjungi berbagai pasar ternak namun tetap tidak dapat membeli hewan kurban dengan harga yang terjangkau bagi keluarganya.

Pedagang ternak juga semakin menaikkan harga secara tidak terkendali, mempersulit situasi yang sudah sulit. Krisis keuangan yang berkepanjangan telah menjatuhkan lebih dari 80 persen populasi Lebanon ke dalam kemiskinan, dengan meningkatnya pengangguran dan devaluasi mata uang lokal.

Hal ini berdampak langsung pada daya beli masyarakat, termasuk dalam memenuhi kebutuhan selama perayaan Idul Adha. Biaya makanan pun melonjak tajam, naik hingga 350 persen pada April 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Para pedagang ternak lebih memilih pembayaran dalam dolar AS, yang nilainya jauh lebih tinggi dalam pasar paralel dibandingkan dengan mata uang Lebanon.

Baca juga: Dampak Penggunaan Dolar sebagai Senjata Perdagangan: IMF Ungkap Fragmentasi Ekonomi Dunia yang Tidak Terhindarkan

Perayaan Idul Adha yang akan dimulai pada 28 Juni di Lebanon diwarnai dengan kesulitan ekonomi yang berkepanjangan. Masyarakat Lebanon berjuang untuk tetap mempertahankan tradisi dan membeli hewan kurban dengan harga yang terjangkau, meskipun situasi yang sulit. (*Ibs)