Pewarta Nusantara
Menu Kirim Tulisan Menu

ILC

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengungkapkan bahwa Konferensi Perburuhan Internasional (ILC) memiliki dampak positif bagi Indonesia dalam pembangunan ketenagakerjaan dan upaya memajukan keadilan sosial.

Menaker Ida secara tegas menyatakan dukungan Indonesia terhadap agenda memajukan keadilan sosial secara komprehensif dan inklusif.

Dalam pidatonya di sidang pleno ILC di Jenewa, Swiss, Ida Fauziyah menyoroti tiga hal yang menjadi fokus penting dalam mewujudkan keadilan sosial di dunia kerja.

Pertama, pentingnya memastikan tersedianya kesempatan kerja yang produktif dan pembelajaran sepanjang hayat untuk semua individu.

Kedua, revitalisasi lembaga-lembaga pasar kerja sebagai solusi untuk mengurangi ketimpangan dalam dunia kerja. Dan yang terakhir, perlunya peningkatan kualitas dan kondisi kerja melalui perlindungan bagi pekerja dalam menghadapi perubahan iklim yang adil.

Menaker Ida juga menekankan pentingnya akses pekerja terhadap perlindungan sosial yang komprehensif. Hal ini dapat dicapai melalui partisipasi semua pemangku kepentingan dan kerja sama internasional yang lebih luas.

Ida menjelaskan bahwa keadilan sosial adalah salah satu prinsip dasar negara Indonesia yang ditetapkan oleh para pendahulu untuk mencapai kesejahteraan rakyat Indonesia.

Selain itu, Menteri Ida juga menggunakan kesempatan tersebut untuk mengajak negara-negara Asia Tenggara untuk meningkatkan kerja sama dan kolaborasi dalam pengembangan sumber daya manusia.

Upaya ini diharapkan dapat mendorong peningkatan daya saing ASEAN di pasar ekonomi global.

Dalam penutupannya, Menaker Ida mengungkapkan harapannya agar semangat kekeluargaan dan kerja sama tripartit yang terjalin dalam ILC tetap terjaga.

Ia menekankan perlunya membawa semangat kebersamaan ini ke dalam menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang kondusif.

Dengan demikian, kolaborasi yang terjalin dalam ILC tidak hanya menjadi momen delegasi dalam memperjuangkan kepentingan nasional, tetapi juga mampu menciptakan iklim kerja yang harmonis dan saling mendukung.

Partisipasi Indonesia dalam ILC menjadi bukti komitmen pemerintah dalam membangun ketenagakerjaan yang berkeadilan sosial.

Baca juga: Pertemuan AHY dan Puan: Politik Rekonsiliasi dan Kedekatan Personal

Diharapkan bahwa hasil konferensi ini akan menjadi landasan untuk langkah-langkah nyata dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja dan memajukan ketenagakerjaan secara inklusif di Indonesia. (*Ibs)