Inter Milan
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Eks pemilik Inter Milan, Massimo Moratti, mengungkapkan keterkejutannya ketika mendengar bahwa Romelu Lukaku tengah bernegosiasi dengan Juventus untuk dibeli secara permanen dari Chelsea.
Namun, dari perspektif rivalitas antara Inter dan Juventus, Moratti menyatakan bahwa tidak ada kejutan. Dia juga mengakui bahwa keputusan Lukaku untuk pindah membuat para penggemar Inter merasa sangat kecewa.
Moratti juga memuji Lukaku sebagai pemain istimewa yang sulit untuk digantikan. Dia menyatakan bahwa sulit menemukan striker dengan karakteristik serupa seperti Lukaku.
Meskipun kehilangan Lukaku adalah kekecewaan bagi Inter, Moratti menyebut bahwa rekrutmen striker selanjutnya akan sangat tergantung pada permintaan dan kebutuhan pelatih.
Sebagai opsi pengganti Lukaku, Moratti menyinggung tentang Mauro Icardi, pemain yang sebelumnya pernah bermain untuk Inter Milan ketika dipinjam dari Sampdoria.
Baca Juga; Manchester United Berusaha Merekrut Rasmus Hojlund dari Atalanta dengan Tawaran 60 Juta Euro
Namun, tentu saja, Icardi saat ini berada di klub lain dan bukan menjadi pilihan yang langsung tersedia untuk Inter.
Inter Milan saat ini tengah aktif mencari striker baru untuk mengarungi musim 2023-2024. Beberapa nama yang telah dikaitkan dengan klub termasuk Alvaro Morata, Folarin Balogun, Beto, dan Mehdi Taremi.
Pilihan striker selanjutnya akan menjadi langkah krusial bagi Inter dalam mempertahankan performa kompetitif mereka di musim mendatang. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Alessandro Bastoni, bek andalan Inter Milan, baru saja memperpanjang kontraknya hingga 2028 dan menyatakan tekadnya untuk bertahan di klub selama mungkin.
Meskipun Inter berhasil meraih Coppa Italia dan Piala Super Italia dalam dua musim terakhir, Bastoni dan timnya masih memiliki satu target besar yang belum tercapai, yaitu meraih Scudetto.
Setelah mencapai final Liga Champions, Bastoni dan rekan-rekannya mengambil waktu istirahat sejenak sebelum memulai persiapan menyambut musim baru dengan antusiasme dan semangat yang tinggi.
Bastoni mengakui bahwa gagal meraih Scudetto menjadi motivasi bagi mereka untuk mencoba lagi dan meraih gelar-gelar lainnya.
Ketika Bastoni tiba di Inter Milan, tujuannya adalah untuk memantapkan dirinya di klub dan menjadi bagian dari tim Nerazzurri untuk waktu yang lama.
Ia berkomitmen untuk meningkatkan performanya, terutama dalam konsistensi selama musim, serta berusaha menjadi pemimpin di lini belakang yang dapat menginspirasi rekan satu timnya.
Bastoni juga menegaskan bahwa target utama Inter musim ini adalah meraih bintang kedua di lambang klub, yang akan didapatkan apabila mereka berhasil meraih Scudetto.
Baca Juga; Andre Onana Terbang ke Manchester United untuk Tantangan Baru di Premier League
Selain itu, tim juga ingin melangkah jauh dalam Coppa Italia dan meraih gelar Piala Super Italia. Ia merasa terhutang budi kepada semua orang yang terlibat dalam perjalanan Inter dalam beberapa tahun terakhir dan berharap dapat memberikan inspirasi kepada para pemain baru yang bergabung dengan klub.
Dengan semangat juang dan tekad kuat, Bastoni dan Inter Milan siap untuk menghadapi tantangan baru dalam musim mendatang. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Meski telah ada spekulasi tentang kemungkinan kepindahannya dari Inter Milan, pemain Joaquin Correa menegaskan bahwa ia ingin tetap bertahan dan bermain dengan rutin untuk I Nerazzurri.
Correa, yang direkrut dari Lazio pada 2021 atas permintaan pelatih Simone Inzaghi, menyatakan bahwa musim ini akan menjadi tantangan besar bagi tim, dan mereka berharap untuk mencapai target yang tinggi seperti dalam dua musim terakhir, di mana mereka berhasil memenangkan beberapa trofi.
Dalam wawancaranya, Correa menegaskan bahwa target pribadinya adalah memberikan kontribusi penting dan membantu tim dalam segala hal.
Ia menyadari bahwa ia perlu meningkatkan banyak hal, terutama dalam mencari kontinuitas dan konsistensi di lapangan.
Sejak bergabung dengan Inter Milan, Correa belum sepenuhnya menemukan ritme bermain yang diinginkan, dan ia berkomitmen untuk bekerja keras agar merasa nyaman dan terlibat aktif sepanjang musim ini.
Baca Juga; Andre Onana Terbang ke Manchester United untuk Tantangan Baru di Premier League
Selain itu, agen Joaquin Correa, Alessandro Lucci, juga menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada tawaran resmi untuk kliennya.
Meski ada laporan tentang minat klub Arab Saudi, Al-Shabab, untuk merekrut pemain asal Argentina tersebut, namun Lucci menyatakan bahwa belum ada penawaran yang masuk.
Hal ini menunjukkan bahwa, setidaknya untuk saat ini, Correa tidak berminat untuk meninggalkan Inter Milan dan berkomitmen untuk mencapai target pribadinya bersama tim untuk musim yang akan datang. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Inter Milan telah aktif dalam bursa transfer musim panas ini, dan Davide Frattesi menjadi salah satu pemain yang berhasil mereka rekrut.
Frattesi datang dari Sassuolo dengan formula peminjaman plus kewajiban tebus, dan transfernya mencapai biaya yang tinggi, mencapai 38 juta euro.
Nicolo Barella, gelandang Inter Milan, memberikan komentarnya mengenai kedatangan Frattesi, mengungkapkan bahwa dia sudah mengenal dan memuji Frattesi saat bermain bersama di timnas Italia.
Barella yakin bahwa Frattesi akan menjadi tambahan yang berharga bagi tim dan bersedia membantu tim dengan kemampuannya.
Selain membicarakan tentang Frattesi, Barella juga berbicara mengenai target tim dalam musim mendatang. Meskipun tidak secara rinci menyebutkan target spesifik.
Barella menegaskan bahwa seluruh skuat bertekad untuk menjaga level performa tinggi yang telah dicapai Inter Milan selama tiga tahun terakhir, di mana mereka selalu berhasil meraih trofi. Inter Milan ingin tetap berada di puncak dan menciptakan sesuatu yang indah bersama para suporter klub.
Barella juga mengungkapkan tekadnya untuk selalu berjuang keras dan memberikan kontribusi terbaiknya untuk membantu tim mencapai tujuan.
Baca Juga; Kembalinya Arsenal ke Panggung Liga Champions: Aaron Ramsdale Siap Mengejutkan Dunia Sepak Bola!
Dalam pandangannya, target tim adalah hal yang diperhitungkan, dan dia berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik, baik itu melalui gol, assist, atau penampilan gemilang di atas lapangan.
Ambisi dan semangat juang para pemain, termasuk Barella dan rekan-rekan setimnya, menjadi kunci penting dalam perjalanan Inter Milan untuk meraih kesuksesan.
Dengan mendatangkan pemain-pemain seperti Frattesi dan menjaga fokus untuk mencapai target tinggi, Inter Milan berharap dapat meraih gelar-gelar bergengsi dan mengukir prestasi yang luar biasa di kompetisi domestik maupun Eropa.
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Davide Frattesi, gelandang Sassuolo, dikabarkan telah menerima tawaran dari Inter Milan dan menolak tawaran dari AC Milan.
Laporan dari pakar transfer Fabrizio Romano mengungkapkan bahwa Sassuolo setuju untuk menjual Frattesi ke Inter dengan biaya 25 juta euro ditambah pemain Inter, Samuele Mulattieri. Frattesi diharapkan akan mendapatkan gaji sebesar 2,8 juta euro.
Namun, laporan dari Sky Sport Italia memberikan rincian yang sedikit berbeda. Mereka menjelaskan bahwa transfer Frattesi dilakukan melalui skema peminjaman dengan biaya 6 juta euro, dengan kewajiban untuk menebusnya sekitar 26-27 juta euro.
Biaya peminjaman akan ditutupi oleh penjualan Samuele Mulattieri ke Sassuolo, dan klub Sassuolo juga memiliki klausul 10 persen dari penjualan Frattesi di masa depan.
Agen Davide Frattesi, Beppe Riso, mengkonfirmasi bahwa negosiasi antara klub-kubu tersebut berada dalam tahap yang sangat dekat.
Riso menyatakan bahwa mereka hanya perlu menyelesaikan beberapa detail kecil sebelum kesepakatan sepenuhnya tercapai.
Riso juga menjelaskan bahwa Frattesi sangat berkeinginan untuk bergabung dengan Inter Milan, dan mereka semua senang dengan pilihan tersebut.
Selain membahas situasi Frattesi, Riso juga membicarakan tiga klien lainnya yang terkait dengan Inter Milan. Dia menyatakan bahwa mereka sedang mengevaluasi semua opsi yang ada, termasuk Valentin Carboni dan Stefano Sensi.
Namun, mereka tidak membahas kemungkinan Sensi pindah ke luar negeri. Selain itu, Riso juga mengungkapkan bahwa mereka sedang menjajaki kesepakatan Roberto Gagliardini dengan Monza, dan mereka berencana untuk melakukan pertemuan minggu depan untuk membahas lebih lanjut. (Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Penyerang baru Inter Milan, Marcus Thuram, tidak sabar untuk memulai petualangannya di Italia.
Meskipun lahir di Parma dan fasih berbahasa Italia, ini akan menjadi pengalaman pertamanya bermain di negara tersebut setelah pindah dari Borussia Moenchengladbach sebagai Free Agent pada musim panas ini.
Marcus Thuram membagikan nasihat yang diberikan oleh ayahnya, Lilian Thuram, yang sebelumnya bermain selama 10 tahun di Serie A untuk Parma dan Juventus.
Marcus mengatakan, "Saya dulu menonton Serie A ketika saya masih kecil dan saya melihat begitu banyak juara. Datang ke Serie A bagi saya seperti pulang ke rumah. Liga Italia telah banyak berubah sejak ayah saya bermain. Tapi dia memberi saya banyak nasihat sebagai seorang ayah, yakni bermain dengan gembira dan menikmati setiap momen karena impian saya telah menjadi kenyataan."
Bagi Marcus, menjadi bagian dari Inter Milan dan mengenakan jersi yang sama dengan ayahnya serta bermain di stadion yang sama merupakan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.
Ia tidak dapat membayangkan emosi yang akan dirasakannya saat berada di stadion bersama semua suporter. Sebagai catatan, Marcus Thuram telah bermain di San Siro ketika Borussia Moenchengladbach bertanding melawan Inter Milan dalam fase grup Liga Champions pada tahun 2020.
Namun, pada saat itu pertandingan digelar tanpa penonton karena pandemi Covid-19. Marcus sangat berharap untuk dapat bermain di San Siro dengan stadion yang penuh sesak.
Ia mengungkapkan, "Tadi malam saya menonton beberapa video di YouTube untuk merasakan seperti apa rasanya bermain di San Siro. Saya memberi tahu para fans untuk menunggu saya karena saya akan datang. Saya harap bisa mencetak banyak gol dengan jersi ini dan meraih kemenangan sebanyak mungkin." (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Solo - Inter Milan secara resmi mengumumkan penandatanganan kontrak dengan penyerang Borussia Moenchengladbach, Marcus Thuram.
Pemain internasional Prancis ini menjadi rekrutan pertama I Nerazzurri di musim panas ini. Awalnya, Thuram diharapkan untuk bergabung dengan rival Inter, AC Milan, yang dikabarkan menawarkan gaji yang lebih tinggi.
Namun, Thuram memilih untuk memperkuat Inter Milan. Marcus Thuram menjalani tes medis pada Selasa pagi di markas Inter Milan sebelum secara resmi menandatangani kontrak beberapa jam setelahnya.
Dia bergabung dengan Inter Milan sebagai pemain bebas transfer dan dilaporkan telah meneken kontrak berdurasi 5 tahun dengan gaji sebesar 6,5 juta euro per musim.
Thuram, yang lahir di Parma, Italia, memiliki ikatan khusus dengan negara tersebut karena ayahnya, Lilian Thuram, pernah bermain untuk Parma.
Marcus Thuram menghabiskan masa kecilnya di Italia sebelum pindah ke Barcelona pada usia 9 tahun. Karier profesionalnya dimulai di Sochaux II pada tahun 2015 sebelum bergabung dengan Guingamp pada tahun 2017.
Setelah dua tahun bermain di Guingamp, dia bergabung dengan Borussia Moenchengladbach di Bundesliga. Prestasi Thuram bersama Borussia Moenchengladbach cukup mengesankan.
Selama empat musim bermain di sana, dia berhasil mencetak 44 gol dari 134 penampilan. Musim lalu, Thuram tampil sangat baik dengan mencatatkan 13 gol dan 6 assist.
Dia juga telah bermain untuk timnas Prancis, memiliki 10 caps, termasuk penampilannya di Piala Dunia 2022 di mana dia memberikan 2 assist untuk Kylian Mbappe.
Dengan bergabungnya Marcus Thuram, Inter Milan berharap dapat memperkuat lini serang mereka dan menambah variasi dalam taktik permainan.
Thuram diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dan mencetak gol yang penting bagi tim dalam upaya mereka meraih sukses di kompetisi domestik maupun internasional. (*Ibs)
Baca Juga: Milan Skriniar Berpisah dengan Inter Milan Setelah 6 Musim Bersama Klub
Pewarta Nusantara, Solo - Kiper berbakat I Nerazzurri, Andre Onana, sedang menjadi perbincangan di Pasar Transfer, dengan kabar yang menyebutkan bahwa Manchester United tengah mengincarnya.
Namun, hingga saat ini, belum ada tawaran resmi yang masuk untuk kiper tersebut. CEO Inter Milan, Giuseppe Marotta, mengkonfirmasi bahwa klub mereka menunggu tawaran yang sesuai untuk Onana, dan mereka terbuka untuk melepasnya jika harga yang diinginkan tercapai.
Di sisi lain, situasi kiper utama Manchester United, David De Gea, menjadi sorotan karena statusnya sebagai free agent setelah kontraknya tidak diperpanjang.
Selain mengenai Andre Onana, saga transfer lainnya yang sedang hangat adalah kepindahan Marcelo Brozovic ke Al-Nassr.
Meskipun Inter sudah setuju untuk menjual Brozovic dengan biaya 23 juta euro, sang pemain menginginkan gaji yang lebih tinggi dari klub baru tersebut.
Al-Nassr awalnya menyanggupi dengan memberikan gaji 100 juta euro selama tiga musim, namun kemudian mereka mengubah kesepakatan tersebut dengan menurunkan biaya transfer menjadi 17 juta euro, yang ditolak oleh Inter.
Giuseppe Marotta menyatakan bahwa ada perubahan keseimbangan dalam situasi ini, dan pintu untuk negosiasi dengan Al-Nassr ditutup sementara.
Namun, situasi ini masih bisa berubah jika ada proposal yang cocok untuk kedua belah pihak. Keputusan akhir tergantung pada persetujuan dari Brozovic dan klub. (*Ibs)
Baca Juga: Inter Milan Terkecewa Gagal Datangkan Azpilicueta, Tertarik dengan Davide Frattesi dari Sassuolo
Pewarta Nusantara, Solo - Inter Milan mengalami kegagalan dalam upaya mendatangkan Cesar Azpilicueta dari Chelsea.
Meskipun mereka sempat mencapai kesepakatan dengan pemain tersebut, Azpilicueta memilih untuk melanjutkan karier bersama Atletico Madrid. CEO Inter Milan, Beppe Marotta, merasa menyesal atas kegagalan transfer ini.
Ia mengakui bahwa Azpilicueta merupakan pemain yang sangat ideal untuk timnya, dengan karakteristik yang tepat, jiwa kepemimpinan, dan pengalaman yang melimpah.
Namun, Marotta juga menghormati keputusan Azpilicueta untuk memprioritaskan tawaran dari LaLiga, sebagai orang Spanyol.
Selain itu, Marotta juga membahas potensi transfer Davide Frattesi dari Sassuolo. Inter Milan tertarik dengan pemain berusia 23 tahun tersebut, namun mereka tidak ingin terburu-buru dalam proses transfer tersebut.
Marotta menjelaskan bahwa keputusan untuk mendatangkan Frattesi tidak tergantung pada masa depan Marcelo Brozovic, namun klub masih mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil langkah selanjutnya.
Marotta mengungkapkan bahwa Frattesi merupakan salah satu pemain yang sangat diminati oleh Inter Milan, namun saat ini mereka sedang mempertimbangkan dengan hati-hati.
Namun, Inter Milan bukanlah satu-satunya klub yang tertarik dengan jasa Frattesi. Gelandang berbakat tersebut juga diminati oleh AS Roma, AC Milan, dan Juventus.
Sassuolo tidak akan melepasnya dengan mudah dan menetapkan harga 40 juta euro untuk sang pemain. Persaingan dalam mendapatkan tanda tangan Frattesi semakin sengit, dan Inter Milan harus membuat keputusan yang bijaksana untuk mengamankan pemain yang mereka minati tersebut. (*Ibs)
Baca Juga: Liverpool Mendekati Kesepakatan Transfer Dominik Szoboszlai dengan RB Leipzig
Pewarta Nusantara, Surabaya - Edin Dzeko, bomber berpengalaman, akhirnya meninggalkan Inter Milan setelah dua tahun bersama klub tersebut.
Pemain berusia 37 tahun itu memutuskan untuk melanjutkan karirnya di Fenerbahce, klub raksasa Turki, setelah kontraknya bersama I Nerazzurri berakhir.
Selama dua musim di Inter, Dzeko berhasil menyumbangkan empat gelar, sebuah prestasi yang akan selalu ia kenang.
Dalam mengucapkan perpisahan, Edin Dzeko mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pengalaman yang telah ia jalani bersama klub. Ia merasa nyaman dan mengapresiasi segala hal yang terkait dengan Inter Milan.
Melalui unggahan di akun Instagramnya, Dzeko menuliskan, "Pazza Inter. Ini adalah dua tahun yang luar biasa. Luar biasa di lapangan, dengan pelatih dan rekan satu tim, dan sangat indah di tribun. San Siro selalu dikemas dengan dukungan luar biasa di mana-mana, untuk tim yang mampu mencapai final di semua kompetisi. Saya mencetak gol, saya bermimpi, kami semua bermimpi. Menempuh ribuan kilometer dan memenangkan empat piala."
Meskipun dua tahun tergolong singkat, waktu yang dihabiskan Dzeko di Inter Milan memiliki makna yang sangat berharga bagi karirnya.
Selama masa tersebut, pemain asal Bosnia tersebut tampil dalam 101 pertandingan untuk Inter, berhasil mencetak 31 gol dan memberikan 15 assist.
Dzeko mengakui bahwa ini adalah perjalanan yang luar biasa dan meskipun kini mereka berpisah arah, ia mengucapkan terima kasih atas segalanya serta berharap kesuksesan bagi masa depan klub tersebut. (*Ibs)