Julius Caesar
Pewarta Nusantara, Roma - Alun-alun Kuno Tempat Julius Caesar dihabisi akan Dibuka untuk Umum! Roma Mengungkapkan Situs Bersejarah yang Menggugah Kenangan Kelam Kematian Diktator Terkenal.
Sebuah pengalaman sejarah yang tak terlupakan menanti penggemar sejarah saat Roma memutuskan untuk membuka alun-alun kuno tempat Julius Caesar diperkirakan menghembuskan napas terakhirnya.
Situs bersejarah ini menjadi saksi bisu saat sang diktator Romawi ditikam hingga tewas oleh sekelompok senator yang terhimpit kepentingan pada tanggal 15 Maret tahun 44 SM, yang lebih dikenal sebagai Ides of March.
Sejak saat itu, cerita tragis ini terus hidup dalam kisah-kisah terkenal, termasuk dalam karya-karya William Shakespeare. Sekarang, berkat otoritas Roma, pengunjung dapat berjalan-jalan di sekitar area tempat peristiwa bersejarah itu terjadi.
Dilansir dari Reuters, alun-alun pusat ibu kota Largo Argentina, yang juga merupakan rumah bagi sisa-sisa empat kuil, akan terbuka untuk umum setelah bertahun-tahun tersembunyi di bawah permukaan jalan yang sibuk.
Sebelumnya, bagian-bagian situs ini hanya dapat dilihat dari balik penghalang di dekat persimpangan jalan. Namun, sekarang pengunjung akan dapat menelusuri situs ini melalui jalan setapak yang khusus dibangun, memungkinkan mereka untuk melihat secara langsung struktur dan keindahan sejarah yang terkubur di dalamnya.
Untuk menjadikan proyek ini menjadi kenyataan, rumah mode Italia Bulgari turut mendanai pekerjaan penggalian situs ini, yang pertama kali ditemukan selama pembangunan di Roma pada tahun 1920-an.
Lokasi ini, yang konon berdekatan dengan tempat di mana Caesar dikabarkan berucap, "Et tu, Brute?" saat melihat temannya Brutus di antara para pembunuhnya, juga menjadi tempat perlindungan bagi populasi kucing liar yang berkeliaran di sekitar alun-alun ini.
Baca juga: Terhantam Gelombang Perubahan, Grab Singapura Guncang Dunia dengan PHK Massal 1.000 Karyawan!
Bagi non-penduduk, mereka dapat mengunjungi situs bersejarah ini dengan membayar tiket seharga 5 euro, membuka pintu bagi mereka untuk merasakan atmosfer sejarah yang kaya dan menggugah ini.
Dengan pembukaan situs ini, Roma mengundang semua orang untuk menapaki jejak sejarah yang memikat dan merenungkan momen kelam yang telah membentuk masa lalu yang tak terhapuskan dari peradaban manusia. (*Ibs)