Juventus
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Juventus diprediksi tidak akan menjadi tim unggulan di awal musim 2023-24.
Performa mengecewakan mereka musim lalu, ditambah kurangnya aktivitas dalam mendatangkan pemain baru di Bursa Transfer musim panas, menjadi alasan kehilangan status unggulan mereka.
Arkadiusz Milik, penyerang Juventus, menolak untuk membahas peluang meraih Scudetto di musim mendatang.
Menurutnya, yang terpenting bagi tim adalah memulai musim dengan baik dan baru kemudian membahas peluang menjadi juara.
"Saya merasa ini bukanlah waktu yang tepat untuk membicarakan Scudetto. Hal terpenting adalah, kami harus bisa mengawali musim dengan cara terbaik," tegas Milik seperti yang dilansir oleh Football Italia.
Selain itu, skuat Juventus juga mengalami beberapa perubahan signifikan. Beberapa pemain kunci memilih untuk meninggalkan klub, sementara banyak pemain muda naik ke tim utama sebagai pengganti.
Milik meyakini bahwa tim bisa mengandalkan para pemain muda tersebut karena mereka memiliki karakter yang kuat dan potensial untuk berkembang.
Baca Juga; Chelsea: Mencari Gelandang Berpengalaman, Conor Gallagher Tetap Dipertahankan
Lebih jauh, Milik juga mengungkapkan harapannya terkait masa depan rekan setimnya, Dusan Vlahovic. Vlahovic telah menjadi sorotan transfer dan banyak rumor yang mengatakan bahwa ia akan meninggalkan Juventus musim ini.
Meskipun manajemen Juventus tidak akan keberatan melepas Vlahovic dengan tawaran yang sesuai, Milik berharap agar sang pemain tetap bertahan di klub.
Bagi Milik, kehadiran Vlahovic menjadi kunci penting dalam mempertahankan tingkat kompetitif tim. Ia percaya bahwa persaingan sehat antar pemain di setiap lini akan membantu tim berkembang dan menjadi lebih kuat di musim depan.
Kini, Juventus dihadapkan pada tantangan besar untuk kembali menunjukkan dominasi mereka di kompetisi sepak bola Italia.
Dengan beberapa perubahan dalam skuat dan kehadiran pemain muda yang menjanjikan, harapannya adalah tim bisa bangkit kembali dan bersaing dengan maksimal di musim mendatang.(*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Menurut Fabrizio Ravanelli, Jonathan David adalah sosok yang sangat dibutuhkan oleh lini depan Juventus (I Bianconeri).
Ravanelli yakin pemain asal Kanada ini akan langsung tampil impresif di Serie A. Meskipun Romelu Lukaku dianggap sebagai bidikan utama, Ravanelli justru meminta Juventus untuk memprioritaskan perburuan Jonathan David karena kemampuan dan karakteristik unik yang dimilikinya.
Menurut Ravanelli, Jonathan David adalah striker modern yang memiliki keahlian taktik dan kemampuan penyelesaian akhir yang brilian.
Dia selalu membaca situasi dengan baik dan mampu mengantisipasi pergerakan bek lawan. Selain itu, David memiliki kecepatan yang mematikan dan sangat efektif di dalam kotak penalti, menjadikannya seorang bomber sejati.
Ravanelli percaya bahwa David bisa mencetak 20 gol dalam satu musim untuk Juventus di Serie A, dan jika bermain bersama para pemain hebat, dia memiliki potensi untuk berkembang lebih baik lagi seperti Victor Osimhen yang berhasil meledak bersama Napoli setelah pindah dari Ligue 1.
Ravanelli meyakinkan bahwa Juventus membutuhkan seseorang yang bisa mencetak 20 gol setiap musim, dan dia melihat Lukaku dan David sebagai dua kandidat yang bisa mengisi peran tersebut.
Meskipun statistik David bersama Lille OSC tidak mencolok, Ravanelli meyakini bahwa jika bermain bersama para pemain juara, David akan memberikan dampak yang signifikan bagi Juventus, sama seperti yang dilakukan oleh Osimhen di Napoli.
Hal ini menunjukkan keyakinan Ravanelli terhadap potensi besar Jonathan David dan keyamanannya bahwa sang striker akan sukses bersinar di panggung Serie A. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Partai pramusim antara Barcelona dan Juventus yang dijadwalkan berlangsung pada 22 Juli di Stadion Levi's harus dibatalkan mendadak.
Manajemen Barcelona, di bawah asuhan pelatih Xavi Hernandez, mengumumkan pembatalan laga hanya beberapa jam sebelum sepak mula.
Alasannya adalah sejumlah pemain Barcelona mengalami flu perut yang mengganggu persiapan tim. Presiden klub, Joan Laporta, mengungkapkan bahwa para pemain mengalami masalah pencernaan yang tidak terduga, dan mereka harus menerima situasi tersebut karena tidak ada tanggal kosong untuk menggeser jadwal.
Meskipun begitu, Laporta menyatakan kekecewaan karena ingin bermain melawan Juventus sebagai juara Spanyol dan memastikan bahwa situasi ini adalah kejutan yang membuat mereka harus mengubah rencana dengan terpaksa.
Dampak pembatalan tersebut juga mempengaruhi Juventus, yang seharusnya bertanding melawan Barcelona. Namun, dengan pembatalan tersebut, tim asuhan Massimiliano Allegri tetap memutuskan untuk pergi ke Stadion Levi's, meskipun tidak untuk bertanding.
Mereka mengubah agenda menjadi fokus pada latihan yang akan dilakukan secara tertutup. Para pemain Juventus dijadwalkan menjalani sesi latihan pada pukul 18.30 waktu setempat sebagai bagian dari persiapan menghadapi laga melawan AC Milan di Los Angeles pada 27 Juli, dan Real Madrid di Orlando pada 2 Agustus.
Pembatalan laga ini menjadi pukulan keras bagi kedua tim, mengganggu persiapan mereka dalam menghadapi kompetisi pramusim dan memaksa mereka untuk menyesuaikan rencana mendadak. Kesehatan para pemain menjadi prioritas utama bagi kedua klub dalam menghadapi situasi yang tidak terduga ini.
Meskipun begitu, pertandingan pramusim selanjutnya masih menjadi fokus bagi kedua tim untuk memastikan persiapan yang optimal jelang musim kompetisi yang semakin sengit. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Pertandingan Big Match antara Barcelona dan Juventus pada pramusim 2023-24 harus dibatalkan secara mendadak.
Manajemen Barcelona di bawah Xavi Hernandez mengumumkan pembatalan tersebut di media sosial klub pada Minggu (23/7/2023), hanya beberapa jam sebelum sepak mula.
Alasan di balik pembatalan tersebut adalah karena sebagian besar skuad Barcelona mengalami masalah flu perut yang tidak terduga.
Joan Laporta, Presiden Barcelona, juga angkat bicara mengenai insiden tersebut, menyatakan bahwa klub sangat terkejut dengan situasi yang terjadi.
Laporta menyampaikan rasa kekecewaannya karena ingin bermain melawan Juventus di San Francisco, namun kenyataan flu perut yang dialami para pemain membuat klub tak dapat melakukannya.
Pembatalan tersebut menjadi pukulan keras bagi para pemain yang harus menghadapi masalah kesehatan tersebut, dan pihak klub harus menerima situasi tak terduga ini.
Di sisi lain, Juventus menghadapi situasi berbeda. Meskipun pertandingan dibatalkan, tim asuhan Massimiliano Allegri tetap bergerak maju dan akan melanjutkan perjalanan ke Stadion Levi's.
Namun, rencana mereka berubah dari pertandingan menjadi sesi latihan yang akan dilakukan secara tertutup. Para pemain Juventus akan fokus mempersiapkan diri menghadapi laga melawan AC Milan di Los Angeles dan pertandingan berikutnya melawan Real Madrid di Orlando. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Rabiot menunjukkan penampilan yang tajam pada musim sebelumnya, berhasil mencetak 11 gol dari 48 penampilan di semua kompetisi.
Prestasi tersebut membuatnya merasa senang menjadi salah satu sumber gol bagi Juventus pada musim 2022-23. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa mencetak banyak gol bukanlah target utamanya.
"Saya mencetak banyak gol musim lalu dan saya sangat senang dengan pencapaian itu," ujar Rabiot, seperti yang dilansir dari laman resmi klub.
"Tapi, sepak bola bukan hanya tentang angka. Saya yakin saya bisa menjalani musim yang baik meskipun tidak banyak mencetak gol atau memberikan assist," tambahnya dengan keyakinan.
Selain menjadi andalan dalam mencetak gol, Rabiot juga merasa beruntung mendapat dukungan penuh dari para suporter Juventus.
Dukungan tak henti dari para fans Bianconeri memberikan dorongan dan motivasi baginya untuk tampil gemilang di atas lapangan.
Baca Juga; Aubameyang Menuju Marseille sebagai Pengganti Sanchez
"Dukungan dari para suporter sangatlah penting. Sejak pertama kali datang ke sini, saya selalu merasa mendapat dukungan terbaik dari mereka," ungkapnya dengan tulus.
"Saya berusaha selalu berbicara dan menghabiskan waktu bersama para suporter ketika ada kesempatan. Kami semua memiliki tujuan yang sama dan harus bisa bekerja sama dengan baik," lanjutnya, menunjukkan rasa saling percaya antara dirinya, tim, dan para suporter.
Tidak hanya itu, Rabiot telah memperpanjang kesetiaannya untuk tetap membela Juventus di musim 2023-24. Pada akhir Juni 2023, ia menandatangani kontrak baru dengan durasi satu tahun, menegaskan komitmennya terhadap klub dan timnya.
Dengan kehadiran Rabiot yang konsisten dan berdedikasi, Juventus memiliki tambahan kekuatan di lini tengah untuk menghadapi persaingan sengit di berbagai kompetisi. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Juventus secara resmi merekrut Timothy Weah dari Lille dengan nilai transfer sekitar 12 juta euro.
Weah menjadi rekrutan pertama Juventus untuk musim ini. Dalam pengungkapannya, Timothy mengungkapkan bahwa ayahnya, George Weah, merupakan seorang penggemar berat Juventus.
Hal ini membuatnya mudah untuk memilih Juventus sebagai klub berikutnya dalam karier sepak bolanya. Timothy merupakan anak dari George Weah, yang merupakan legenda AC Milan.
Ayahnya bermain selama lima musim di Milan, meraih dua Scudetto dan satu Ballon d'Or. Meskipun ayahnya memiliki sejarah yang kuat dengan Milan, Timothy memilih bergabung dengan klub rival Juventus.
Hal ini dikarenakan penggemaran ayahnya terhadap Juventus. Timothy mengungkapkan, "Sejarah keluarga saya dan ayah saya bermain untuk Milan itu sendiri sangat besar, dan sekarang putranya mendapat kesempatan untuk berada di Serie A dan bermain untuk salah satu klub terhebat. Ini luar biasa. Itu salah satu klub favoritnya, dia mendukung Juventus, dia tergila-gila pada mereka, jadi itu benar-benar membuat saya mudah memilih."
Ia juga menjelaskan alasan pemilihannya untuk bergabung dengan Juventus, menyebut segala sesuatu tentang klub, sejarahnya, para pemain, staf pelatih, dan kepercayaan yang diberikan oleh semua orang padanya.
Timothy merasa betah di Juventus dan merasakan dukungan yang diberikan oleh para fans, yang bahkan datang untuk mendukungnya saat tes medis. Ia bersemangat untuk memulai perjalanannya di klub tersebut.
Selain itu, Timothy Weah juga membahas posisi terbaiknya di lapangan. Meskipun sebelumnya dikenal sebagai seorang winger, musim lalu di Lille di bawah arahan pelatih Paulo Fonseca, ia sering dimainkan sebagai fullback atau wingback baik di sisi kanan maupun kiri.
Hal ini membuatnya semakin menyukai posisi tersebut dan menjadikannya posisi favoritnya saat ini. Timothy mengatakan, "Saya pasti memiliki posisi yang disukai, yaitu bek sayap, dan mungkin itu adalah posisi di mana saya akan bermain di sini. Saya sangat bersemangat. Ini adalah posisi baru bagi saya, tetapi itu adalah sesuatu yang saya sukai. Memiliki pengalaman bermain sebagai striker di sayap, saya pikir itu sangat menguntungkan bagi saya. Saya siap membantu di mana pun pelatih dan tim membutuhkan saya." (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Solo - Timothy Weah resmi menjadi bagian dari Juventus setelah kesepakatan permanen dengan Lille.
Juara bertahan Serie A ini mengumumkan penandatanganan kontrak dengan pemain berkebangsaan Amerika Serikat tersebut. Weah telah bergabung dengan klub dengan durasi kontrak hingga 2028.
Juventus juga memberikan detail mengenai transfer ini, dengan biaya transfer sebesar 10,3 juta euro yang akan dibayarkan dalam dua tahun, ditambah dengan bonus sebesar 1 juta euro.
Selain itu, terdapat bonus tambahan sebesar 2,1 juta euro yang akan diberikan berdasarkan kondisi dan performa pemain. Kontrak Weah bersama Juventus telah disepakati hingga 2028.
Timothy Weah, putra dari legenda AC Milan dan Presiden Liberia, George Weah, merupakan rekrutan pertama Juventus pada musim ini.
Meskipun sebelumnya mereka telah mengamankan tiga pemain dengan status pinjaman secara permanen: Arkadiusz Milik, Manuel Locatelli, dan Moise Kean.
Weah, yang lahir di Brooklyn, New York pada Februari 2000, memiliki kewarganegaraan ganda Amerika Serikat dan Liberia, sehingga dia memilih untuk bermain untuk timnas Amerika Serikat.
Sebelum bergabung dengan Lille, Weah menghabiskan waktu di akademi New York Red Bulls sebelum akhirnya pindah ke akademi Paris Saint-Germain pada tahun 2014.
Debut profesionalnya dilakukan pada tahun 2017 dan ia juga pernah dipinjamkan ke Celtic selama enam bulan pada Januari 2019. Namun, kemudian PSG memutuskan untuk melepasnya secara permanen ke Lille.
Bersama Lille, Weah telah mencatatkan 107 penampilan dan 9 gol. Ia juga berhasil meraih gelar Ligue 1 dan Trophee des Champions bersama klub tersebut pada tahun 2021.
Sebagai pemain serba bisa, Timothy Weah memiliki kemampuan untuk bermain di semua posisi sayap dan penyerang tengah.
Dengan bergabungnya Weah ke Juventus, diharapkan ia dapat memberikan kontribusi besar dalam upaya tim untuk meraih kesuksesan di masa depan dan membawa nama klub ini menuju puncak kejayaan. (*Ibs)
Baca Juga: Liverpool Mendekati Kesepakatan Transfer Dominik Szoboszlai dengan RB Leipzig
Pewarta Nusantara, Solo -Gelandang Juventus, Adrien Rabiot, telah mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk memperpanjang kontraknya dengan klub. Rabiot menyatakan bahwa keputusannya didasarkan pada perasaan hatinya.
Meskipun banyak klub di Eropa, terutama Manchester United, tertarik untuk merekrutnya saat kontraknya berakhir, Rabiot memilih untuk tetap bertahan di Juventus. Dia mengungkapkan alasan di balik keputusannya tersebut.
"Saya senang dan bangga dapat memastikan bahwa saya akan menjadi pemain Juventus lagi musim depan," ujar Rabiot seperti dilaporkan oleh Football Italia.
"Pilihan saya datang dari hati, saya sangat terikat dengan warna dan seragam ini. Juventus adalah rumah bagi saya."
Manchester United sebelumnya tertarik untuk mendatangkan Rabiot, tetapi pada musim panas sebelumnya mereka gagal karena enggan memberikan gaji yang besar kepadanya.
Meskipun United menghubungi Rabiot lagi musim ini, sang ibu yang juga menjadi agennya, Veronique Rabiot, kembali menuntut gaji yang tinggi.
Baca Juga; Pemerintah Italia Mengeluarkan Larangan Penggunaan Nomor Punggung 88 dalam Sepak Bola
Kontrak baru yang diajukan oleh Juventus menawarkan gaji 7 juta euro dengan bonus tambahan satu juta euro yang diterima oleh Rabiot, sementara Veronique meminta 10 juta euro per musim dengan kontrak tiga tahun dan bonus penandatanganan sekitar 10 juta euro.
Ketidaksepakatan mengenai gaji tersebut membuat Manchester United mundur dari perburuan Rabiot, sementara Rabiot memilih untuk memperpanjang kontrak dengan Juventus yang menawarkan kesepakatan yang lebih sesuai dengan keinginannya. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Surabaya - Juventus merayakan kesuksesan mereka dalam memperpanjang kontrak Adrien Rabiot, yang telah setuju untuk melanjutkan kiprahnya bersama Bianconeri untuk musim mendatang.
Meskipun Rabiot meneken perpanjangan kontrak, spekulasi mengenai masa depannya masih belum terjawab. Pasalnya, pemain tengah Prancis tersebut hanya setuju untuk menandatangani kontrak baru selama satu tahun. Dalam sebuah pernyataan resmi, Rabiot mengungkapkan kebanggaan dan kebahagiaannya dalam bermain untuk Juventus.
Ia menyatakan, "Saya sangat bangga dan senang bisa tetap bermain untuk Juve musim depan. Keputusan ini datang dari hati. Saya memiliki hubungan yang sangat kuat dengan klub ini dan para suporternya. Juve telah menjadi rumah baru bagi saya." Pernyataan ini menunjukkan komitmen Rabiot terhadap klub dan antusiasmenya dalam berlanjut di Juventus.
Sebelum memperpanjang kontraknya, Rabiot juga dikabarkan tertarik oleh Manchester United. Kabar tersebut bahkan menyebut bahwa The Red Devils telah menghubungi ibu dan agennya.
Namun, perpanjangan kontrak Rabiot di Juventus menandai berakhirnya spekulasi tersebut. Ternyata, minat Manchester United hanya menjadi mitos belaka, dan Rabiot tetap setia pada klub Italia.
Perpanjangan kontrak Rabiot merupakan berita yang baik bagi Juventus. Pemain Prancis tersebut telah menjadi salah satu kunci sukses tim dalam musim 2022-23.
Di bawah asuhan pelatih Massimiliano Allegri, Rabiot hampir selalu tampil dalam starting XI dan berkontribusi dalam 48 pertandingan di semua kompetisi. Ia berhasil mencetak 11 gol dan memberikan enam assist, membuktikan pentingnya peran Rabiot dalam skuad Juventus.
Dengan memperpanjang kontraknya, Rabiot telah memberikan kepastian kepada klub dan para suporter mengenai komitmennya untuk tetap berada di Juventus.
Baca Juga; Jadon Sancho: Tantangan Misterius di Manchester United
Keberhasilan Rabiot dalam musim lalu memberikan keyakinan bahwa ia akan terus menjadi pemain penting dalam upaya Juventus meraih kesuksesan di masa depan. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Surabaya - Juventus Menjelang Kepindahan Penyerang Baru. Juventus akan segera mendapatkan tambahan penyerang baru dengan transfer Timothy Weah yang sedang dalam tahap finalisasi.
Menurut laporan dari RMC Sport, Juventus telah mencapai kesepakatan dengan Lille untuk mengamankan jasa Weah. Transfer tersebut akan dilakukan dengan biaya sebesar 12 juta euro ditambah dengan berbagai bonus.
Weah sendiri akan segera terbang ke Turin untuk menjalani tes medis dan menandatangani kontrak berdurasi lima tahun. Weah memiliki posisi utama sebagai winger kanan, tetapi ia juga memiliki fleksibilitas dalam bermain di posisi lain seperti sayap kiri, bek kiri, dan bek kanan.
Baca Juga: Mikel Arteta Buka Pintu Kembali ke Akar: Siap Melatih di LaLiga dengan Pujian untuk
Juventus kemungkinan besar akan memanfaatkan Weah sebagai pengganti Federico Chiesa. Media-media Italia telah menyebut bahwa Juventus siap untuk melepas Chiesa dengan harga sekitar 50 juta euro.
Rumor kepindahan Weah ke Juventus juga menarik perhatian pelatih timnas Amerika Serikat, Gregg Berhalter. Berhalter menyambut positif langkah ini dan percaya bahwa Juventus adalah klub yang tepat untuk Weah.
Dia melihat potensi Weah untuk menjadi bintang bersama Bianconeri. Selain itu, kehadiran rekan setimnya di timnas Amerika Serikat, Weston McKennie, juga akan membantu dalam proses adaptasi Weah di Italia.
Baca Juga: Keterbatasan Slot Non-Uni Eropa Membayangi AC Milan: Strategi Transfer
Berhalter yakin bahwa pengalaman Weah di Italia dan bermain untuk Juventus akan berdampak positif bagi perkembangan karirnya.
Dia percaya bahwa menghadapi mentalitas juara di Juventus akan membantu Weah untuk mengambil langkah maju yang lebih besar dalam kariernya. (*Ibs)