Pewarta Nusantara
Menu Kirim Tulisan Menu

Krisis Iklim Global

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Nasional - El Nino, fenomena cuaca ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah dunia, tidak hanya berdampak pada Krisis Iklim Global tetapi juga memiliki implikasi serius bagi sektor pertanian Indonesia.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyampaikan bahwa sekitar 78% hingga 80% lahan pertanian di Indonesia berpotensi terdampak akibat El Nino.

Fenomena ini membawa tantangan serius seperti kekeringan, penurunan pasokan air, dan ancaman kegagalan panen, yang dapat mengakibatkan krisis pangan dan lonjakan harga.

Dalam upaya menghadapi ancaman ini, Menteri Pertanian menetapkan langkah-langkah strategis yang mencakup penyiapan lahan seluas 540.000 hektar untuk percepatan penanaman guna mengantisipasi kemungkinan penurunan hasil panen.

Baca Juga: Revitalisasi Pindah Memilih dalam Pemilu 2024: Ketentuan Baru untuk Menjaga Integritas dan Akurasi Data Pemilih!

Selain itu, pemerintah daerah diimbau untuk mempersiapkan lumbung pangan atau cadangan pangan di wilayah masing-masing untuk menjaga ketersediaan pangan saat menghadapi El Nino.

Upaya pencegahan juga dilakukan dengan melakukan identifikasi lokasi terdampak kekeringan dan pemetaan wilayah menjadi zona merah, kuning, dan hijau untuk mengambil tindakan sesuai tingkat kerentanannya.

Selain itu, peningkatan ketersediaan alat dan mesin pertanian serta pengembangan infrastruktur air menjadi bagian dari strategi untuk mengurangi dampak negatif dari fenomena cuaca ini.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, petani, dan berbagai pihak terkait, diharapkan Indonesia dapat menghadapi tantangan El Nino dan menjaga ketahanan pangan dengan lebih baik. (*Ibs)