Pewarta Nusantara
Menu Menu

Kulonprogo

Santo Projo (ARC) Santo Projo (ARC)
2 hari yang lalu

Kulonprogo, 25 Februari 2025 – Sosialisasi 4 Pilar MPR RI yang dilaksanakan pada Selasa, 25 Februari 2025 di Aula Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sukses menarik perhatian lebih dari 100 peserta dari berbagai kalangan. Peserta yang hadir berasal dari berbagai elemen masyarakat, termasuk petani, penggiat pariwisata, ibu-ibu PKK, Kelompok Wanita Tani, pemuda, serta tokoh masyarakat setempat.

Acara dimulai pukul 10.00 pagi dengan sambutan hangat dari panitia dan dilanjutkan dengan pemaparan oleh Ibu Siti Hediati Soeharto, S.E, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR RI, selaku keynote speaker. Dalam sambutannya, Ibu Siti menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika sebagai fondasi utama dalam menjaga persatuan bangsa.

"Empat Pilar MPR RI bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga pedoman hidup kita sebagai bangsa yang majemuk. Pancasila sebagai dasar negara harus selalu kita pegang teguh, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Ibu Siti dengan tegas.

Setelah pemaparan dari Ibu Siti, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang sangat dinanti oleh peserta. Beberapa peserta aktif berdialog dengan pembicara, menggali lebih dalam mengenai implementasi nilai-nilai 4 Pilar di kehidupan sehari-hari.
Dialog dengan Peserta
Seorang peserta dari Kelompok Wanita Tani, Ibu Siti Nurhayati, mengajukan pertanyaan. "Ibu, kami sebagai kelompok wanita tani seringkali merasa bahwa peran perempuan dalam pembangunan ekonomi masih terabaikan. Bagaimana menurut Ibu, apakah 4 Pilar MPR ini bisa membantu memperkuat peran perempuan dalam pembangunan?"

Ibu Siti Hediati menjawab dengan penuh perhatian, "Tentu saja, Ibu Siti Nurhayati. Salah satu nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini termasuk memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Sebagai negara yang berdasarkan Pancasila, kita harus menjamin bahwa hak dan kesempatan perempuan tidak boleh diabaikan, termasuk dalam bidang ekonomi."

Setelah itu, seorang pemuda dari Lendah, Bapak Arief, bertanya, "Bagaimana kita bisa mengimplementasikan nilai-nilai 4 Pilar MPR dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan pemuda yang lebih tertarik dengan dunia digital dan teknologi?"

Ibu Siti tersenyum dan menjawab, "Anak muda memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga persatuan bangsa. Dalam era digital ini, kita bisa menggunakan teknologi untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, misalnya melalui media sosial. Pemuda adalah agen perubahan yang bisa menyampaikan pesan persatuan dan kebangsaan kepada lebih banyak orang."

Selain itu, seorang petani setempat, Bapak Wiyono, juga menambahkan, "Kami sering menghadapi berbagai masalah dalam pertanian, seperti perubahan iklim dan harga yang tidak stabil. Bagaimana 4 Pilar ini bisa membantu kami dalam mengatasi tantangan tersebut?"

Ibu Siti Hediati menjelaskan, "Salah satu nilai yang terkandung dalam 4 Pilar adalah gotong royong. Dalam konteks pertanian, gotong royong bisa diterjemahkan dalam bentuk kerja sama antara petani, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan solusi bersama. Pemerintah harus hadir untuk memberikan dukungan, baik berupa kebijakan, bantuan teknis, maupun akses pasar yang lebih baik bagi petani."

Suasana semakin hangat dengan adanya sesi tanya jawab yang interaktif ini. Para peserta merasa semakin memahami betapa pentingnya nilai-nilai yang terkandung dalam 4 Pilar MPR RI untuk menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa, serta bagaimana mereka bisa berperan aktif dalam memperkuat nilai-nilai tersebut di tingkat lokal.

Acara ditutup dengan kesimpulan dari Ibu Siti yang mengajak seluruh peserta untuk terus mengedepankan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari, serta berperan aktif dalam menjaga kebhinnekaan bangsa Indonesia. "Mari kita bersama-sama menjaga keutuhan NKRI dan terus mengedepankan rasa persatuan dalam setiap langkah kita," tutupnya.

Dengan berakhirnya acara, para peserta merasa lebih terinspirasi dan siap untuk mengimplementasikan nilai-nilai 4 Pilar dalam berbagai aspek kehidupan mereka, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun pekerjaan. Sosialisasi ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran kolektif akan pentingnya nilai-nilai kebangsaan di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.