LaLiga
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Dengan kedatangan Ilkay Guendogan dan Oriol Romeu sebagai pengganti Sergio Busquets di Barcelona, Blaugrana menunjukkan ambisi mereka dalam memperkuat skuad demi meraih gelar juara.
Guendogan, yang datang dengan status Free Transfer dari Manchester City, telah menyatakan keyakinannya untuk mengisi posisi penting di lapangan dan berperan sebagai sosok yang berpengaruh di dalam ruang ganti.
Guendogan mengakui bahwa kepergian Busquets akan meninggalkan sebuah kekosongan, baik dalam hal keahlian lapangan maupun karakter di ruang ganti.
Namun, dia merasa optimis bahwa dirinya dan pemain lainnya dapat tumbuh dan menemukan peran yang penting di tim.
Pemain berkebangsaan Jerman tersebut juga menekankan pentingnya proses adaptasi dan penyesuaian untuk mencapai konsistensi yang diinginkan.
Sementara Guendogan mengutamakan mempertahankan gelar juara LaLiga, dia juga tidak melupakan pentingnya berkompetisi di Liga Champions.
Setelah menjadi juara Liga Champions musim sebelumnya, Guendogan memiliki tekad untuk mengulang prestasi tersebut dengan Barcelona dan menunjukkan performa yang lebih mengesankan di panggung Eropa.
Dalam upaya memperkuat lini tengah mereka, Barcelona juga mendatangkan Oriol Romeu dari Girona. Romeu menjadi pilihan utama pelatih kepala Barcelona, Xavi Hernandez, yang menyukai kualitas permainannya.
Romeu dianggap mampu memberikan kontribusi positif dan berharga untuk tim. Kedatangan Guendogan dan Romeu membuka babak baru bagi Barcelona untuk menghadapi tantangan musim mendatang.
Tim ini berada di bawah tekanan untuk kembali meraih kesuksesan, mengingat persaingan yang semakin ketat di level domestik dan internasional.
Dalam persaingan di Liga Spanyol, Barcelona harus menghadapi tantangan dari beberapa klub kuat lainnya yang juga berambisi meraih gelar juara.
Mereka harus konsisten dan mampu mengatasi rintangan yang dihadapi di setiap pertandingan untuk menjaga posisi teratas di klasemen.
Sementara itu, di Liga Champions, Barcelona dituntut untuk berprestasi dengan menghadapi lawan-lawan yang lebih tangguh dari berbagai negara Eropa.
Kompetisi ini menuntut performa terbaik dari setiap pemain, dan Barcelona harus bekerja keras untuk mencapai tahap-tahap akhir dan bersaing untuk meraih mahkota Eropa.
Ambisi Barcelona untuk menjadi yang terbaik tidak hanya didukung oleh kedatangan pemain baru, tetapi juga oleh upaya tim secara keseluruhan.
Kehadiran pelatih Xavi Hernandez sebagai sosok yang berpengalaman dan mengenal filosofi klub diharapkan dapat membawa dampak positif bagi performa tim.
Tantangan besar menanti Barcelona, tetapi dengan semangat juang dan persiapan yang matang, Blaugrana yakin bisa bersaing di setiap kompetisi yang diikuti.
Semua mata tertuju pada tim ini, dan para penggemar setia Barcelona berharap untuk melihat tim kesayangan mereka kembali meraih gelar juara dan menunjukkan ketangguhan mereka di panggung sepak bola dunia. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Solo - Saul Niguez, gelandang Atletico Madrid, menegaskan bahwa klub tersebut merupakan bagian penting dalam hidupnya dan ia ingin tetap berada di sana.
Meskipun performanya belum mencapai level terbaik setelah kembali dari masa peminjaman di Chelsea, Saul masih memiliki kontrak dengan Atletico Madrid selama tiga tahun ke depan.
Meskipun sering menjadi pengganti dan waktu bermainnya berkurang, Saul enggan hengkang dari klub tersebut kecuali ada tawaran yang datang.
"Saya ingin tetap di sini bersama kontrak saya yang masih berlangsung selama tiga tahun lagi. Bagi saya, Atletico adalah rumah dan saya telah berada di sini selama 12 tahun," ungkap Saul Niguez.
Ia percaya bahwa untuk mencapai kesuksesan, ia harus bekerja keras dan berjuang untuk mendapatkan tempat di skuad utama.
Kendati tidak sering dimainkan, Saul tetap teguh dengan pilihannya dan tidak terganggu dengan spekulasi transfer yang mengelilinginya.
Meskipun Saul sempat dikaitkan dengan Al Hilal, klub asal Arab Saudi, dalam beberapa pekan terakhir, namun pemain itu membantah rumor tersebut.
Saul mengklaim bahwa ia belum menerima tawaran resmi dari klub manapun dan belum memutuskan klub mana yang akan dituju jika benar-benar dilepaskan oleh Atletico Madrid.
Ia menganggap bahwa memilih destinasi klub harus dipertimbangkan dengan matang dan ia tidak ingin terburu-buru dalam mengambil keputusan.
"Hingga saat ini, saya masih menjadi pemain Atletico dan masih terikat kontrak selama tiga tahun ke depan. Saya tidak bisa mengatakan apa-apa karena belum ada tawaran resmi yang datang," ungkap Saul Niguez.
Ia menutup pernyataannya dengan mengatakan bahwa ia tidak ingin memilih secara tergesa-gesa karena destinasi klub mana pun di dunia harus dipikirkan dengan matang sebelum mengambil keputusan yang tepat. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Surabaya - Mikel Arteta Terbuka untuk Melatih Klub LaLiga: Pengakuan Asal Spanyol Mencuri Perhatian. Setelah meraih sukses sebagai pelatih Arsenal, Mikel Arteta membuka peluang untuk melatih di kompetisi LaLiga.
Meskipun telah lama berkarier di luar Spanyol, Arteta merasa bahwa kembali ke negara kelahirannya dan menghadapi tantangan baru di LaLiga bisa menjadi opsi menarik baginya.
"Spanyol adalah negara saya. Saya telah pergi selama bertahun-tahun dan pada titik tertentu bisa menjadi pilihan untuk kembali ke LaLiga dan memiliki pengalaman yang berbeda," ungkap Arteta.
Sebagai seorang jebolan akademi La Masia, Arteta memiliki hubungan dekat dengan mantan rekannya, Xavi Hernandez. Arteta memberikan pujian kepada Xavi, yang saat ini menjadi pelatih Barcelona.
Menurutnya, Xavi adalah sosok yang dibutuhkan oleh Barcelona saat ini karena memiliki karakter yang kuat dan setia pada prinsip permainan.
Baca Juga: Barcelona Resmi Merekrut Ilkay Guendogan dengan Klausul Tebus yang Mengesankan
Arteta meyakini bahwa tim Barcelona akan tetap solid dengan kehadiran Xavi sebagai pelatih. "Hanya dengan mengetahui karakternya dan bagaimana perasaannya tentang permainan, jelas bagi saya bahwa Barca membutuhkan sosok seperti dia. Dia mampu menahan tekanan dan setia pada idenya, selalu membela klub dan para pemain. Tim ini sangat andal sepanjang tahun," ungkap Arteta. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Surabaya - Klub LaLiga, Osasuna, harus menghadapi kekecewaan besar setelah UEFA memutuskan untuk melarang mereka berpartisipasi dalam kompetisi Conference League musim depan.
Keputusan ini datang sebagai akibat dari hukuman yang diberikan oleh UEFA terkait kasus penyelewengan dan korupsi yang melibatkan beberapa mantan direksi klub.
Posisi Osasuna telah terancam sejak beberapa bulan terakhir, ketika UEFA mulai melakukan penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran tersebut.
Kasus ini tidak hanya melibatkan individu, tetapi juga klub secara keseluruhan. Berdasarkan hasil penyelidikan, UEFA menyimpulkan bahwa hukuman harus diberikan.
Hukuman ini tentu saja sangat merugikan Osasuna, terutama setelah mereka menunjukkan penampilan yang fantastis pada musim 2022-2023.
Mereka berhasil mencapai final Copa del Rey untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade dan meraih posisi ketujuh di klasemen LaLiga, yang seharusnya memberikan mereka tiket ke Conference League musim depan.
Namun, dengan hukuman ini, tiket mereka untuk berpartisipasi dalam kompetisi tersebut telah dibatalkan, dan kemungkinan besar akan digantikan oleh Athletic Bilbao yang menempati posisi kedelapan.
Osasuna, bagaimanapun, tidak menerima keputusan ini dan bertekad untuk mempertahankan hak mereka. Klub ini berencana untuk mengajukan banding atas larangan tersebut.
Dalam pernyataan resmi klub, mereka menyatakan, "Kami akan mengajukan banding ke Badan Banding dan akan berjuang secara legal untuk mempertahankan hak kami."
Mereka juga menekankan bahwa UEFA tidak mempertimbangkan fakta bahwa pengadilan Spanyol sebelumnya telah menyatakan mereka sebagai korban dalam kasus ini yang melibatkan beberapa mantan direktur klub.
Osasuna akan tetap berjuang untuk hak mereka dan meyakini bahwa mereka pantas berkompetisi di level Eropa musim depan, dengan dukungan penuh dari para penggemar, pemain, dan staf pelatih mereka.
Dalam situasi yang sulit ini, Osasuna berkomitmen untuk menggunakan segala kekuatan dan upaya yang mereka miliki untuk mempertahankan hak mereka dan memastikan bahwa suara mereka didengar di tingkat yang lebih tinggi.
Baca juga: Gavi, Pemain Muda Barcelona, Melawan Cemoohan dan Tetap Tenang saat Merayakan Gelar Timnas Spanyol
Meskipun terjadi hambatan, klub ini tetap percaya pada komitmen dan kerja keras mereka, serta keyakinan bahwa mereka berhak tampil di panggung Eropa pada musim yang akan datang. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Surabaya - Rafael Benitez Kembali Melatih di Spanyol, Presiden LaLiga Girang. Setelah sekian lama absen melatih di tanah kelahirannya, Rafael Benitez akhirnya kembali ke Spanyol.
Kehadirannya sebagai pelatih baru Celta Vigo disambut dengan antusias oleh Presiden LaLiga, Javier Tebas, yang menganggap Benitez sebagai salah satu pelatih terbaik dalam sejarah sepakbola Spanyol.
Sebelumnya, Benitez terakhir kali melatih di Spanyol pada musim 2015-2016 ketika ia menangani Real Madrid. Javier Tebas menyatakan rasa tak sabarnya dalam menyambut kepulangan Benitez ke Spanyol.
Menurutnya, Benitez adalah sosok pelatih hebat yang telah berpengalaman menangani berbagai klub top, termasuk di dalamnya klub-klub Spanyol.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari laman Mundo Deportivo, Tebas mengungkapkan, "Benitez adalah pelatih hebat. Dia telah berpengalaman menangani banyak tim hebat, termasuk klub Spanyol. Dia adalah pelatih super."
Selain itu, Javier Tebas juga menggambarkan Rafael Benitez sebagai seorang inovator dalam dunia sepakbola. Menurut Tebas, Benitez merupakan salah satu pelatih pertama di Spanyol yang berhasil memanfaatkan teknologi digital dalam pekerjaannya.
"Saya sudah sangat lama mengenal Benitez. Dia adalah sosok inovator dan salah satu pelatih pertama yang bekerja menggunakan teknologi digital di Spanyol," ucap pria berusia 60 tahun itu.
Kepulangan Benitez ke Spanyol tentu saja menjadi kabar gembira bagi para suporter. Javier Tebas juga berharap bahwa Celta Vigo akan merasakan dampak besar yang akan dibawa oleh Benitez.
Presiden LaLiga mengakui bahwa Benitez tidak pernah ragu untuk mengambil langkah-langkah besar, dan itu akan memberikan pengaruh positif bagi timnya.
"Dari sudut pandang suporter, saya tentu saja senang dia kembali lagi ke Spanyol. Dia tidak segan-segan mengambil langkah besar dan pastinya Celta akan merasakan dampak besarnya. LaLiga juga turut senang dengan kembalinya Benitez," ungkap Tebas.
Baca juga: Ilkay Guendogan Memutuskan Bergabung dengan Barcelona: Blaugrana Capai Kesepakatan Pribadi!
Dengan bergabungnya Benitez di Celta Vigo, pelatih berpengalaman ini dihadapkan pada ekspektasi yang tinggi. Ia dituntut untuk membawa Celta tampil konsisten dan meraih tiket kompetisi Eropa sebagai target utama. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Surabaya - Alejandro Balde Dipercaya Jordi Alba sebagai Pengganti yang Mampu di Barcelona. Jordi Alba, kapten timnas Spanyol, yakin bahwa Alejandro Balde mampu menggantikan perannya dengan baik di Barcelona dan tim nasional Spanyol di masa depan.
Alba percaya bahwa Balde hanya perlu mendapatkan pengalaman untuk terus berkembang. Namun, Barcelona tidak perlu khawatir mencari pengganti Alba, karena mereka telah memiliki Balde yang dipromosikan dari akademi La Masia dan sudah tampil dalam 44 pertandingan musim ini.
Alba yakin bahwa Balde memiliki potensi besar untuk mengisi posisinya dengan baik. "Balde memiliki fisik yang luar biasa. Dia masih muda dan memiliki banyak hal yang bisa ditingkatkan," ujar Alba seperti yang dilaporkan oleh Football Espana.
"Meskipun dia masih muda dan belum memiliki banyak pengalaman di level yang tinggi, dia telah tampil dengan sangat baik dan memiliki musim yang luar biasa."
Jordi Alba: Sejujurnya, Saya Ingin Bertahan. Meskipun Jordi Alba masih memiliki kontrak dengan Barcelona hingga 2024, dia telah memutuskan untuk memutuskan kontraknya dengan klub.
Keputusan ini diambil untuk membantu Barcelona secara finansial. Namun, Alba mengungkapkan dengan jujur bahwa dirinya sebenarnya ingin bertahan di klub.
"Jika saya egois, saya akan bertahan. Saya memiliki kontrak, saya berada di rumah dan dekat dengan keluarga saya. Namun, menurut saya, yang paling jujur adalah pergi," kata Alba.
Alba diharapkan akan memutuskan masa depannya dalam beberapa minggu ke depan setelah membawa Spanyol meraih gelar juara Nations League baru-baru ini.
Baca juga: Penyerang Anyar Real Madrid, Joselu Mato, Siap Memenuhi Ekspektasi Tanpa Bicara dengan Ancelotti
Rumor tentang reuni dengan mantan rekan setimnya di Barcelona, Lionel Messi, di Inter Miami telah santer terdengar, sementara Atletico Madrid dan Inter Milan juga dikabarkan tertarik untuk mengontraknya. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Yogyakarta - Real Madrid Perpanjang Kontrak Toni Kroos Hingga 2024. Kabar gembira bagi para penggemar Real Madrid, klub tersebut secara resmi telah memperpanjang kontrak Toni Kroos selama satu tahun.
Sebelumnya, kontrak Kroos akan berakhir pada 30 Juni mendatang, tetapi setelah berbagai negosiasi, kedua belah pihak mencapai kesepakatan untuk melanjutkan kerjasama hingga 30 Juni 2024.
Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Real Madrid, mereka mengumumkan, "Real Madrid dan Toni Kroos telah sepakat untuk memperpanjang kontrak sang pemain.
Ia akan terikat kontrak dengan klub hingga 30 Juni 2024." Selain itu, klub juga menyoroti kontribusi Kroos selama ini, dengan mencatat bahwa ia telah menjadi pemain Jerman yang paling sering bermain untuk Madrid dengan total 417 penampilan.
Perpanjangan kontrak ini menunjukkan komitmen Real Madrid untuk mempertahankan pemain kunci mereka dan membangun tim yang kuat untuk masa depan.
Selain Kroos, klub juga sedang fokus untuk memperpanjang kontrak pemain lainnya, seperti Dani Ceballos dan Nacho Fernandez, yang kontrak mereka akan segera berakhir.
Dengan memperpanjang kontrak para pemain tersebut, Real Madrid berupaya memastikan stabilitas dan kontinuitas di dalam skuad mereka, serta memanfaatkan pengalaman dan kualitas mereka untuk meraih kesuksesan di kompetisi yang akan datang.
Baca juga: Ayah Thibaut Courtois Bantah Kabar Kaburnya Sang Kiper dari Timnas Belgia!
Dengan langkah-langkah ini, Real Madrid memberikan sinyal jelas bahwa mereka tetap berkomitmen untuk membangun tim yang kuat dan bersaing di tingkat tertinggi, serta mempertahankan pemain-pemain berkualitas seperti Kroos yang telah menjadi bagian penting dari kesuksesan klub dalam beberapa tahun terakhir. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Surakarta - Robert Lewandowski, penyerang tajam Barcelona dan timnas Polandia, memberikan sinyal bahwa karier profesionalnya kemungkinan besar akan berakhir di Barcelona.
Dalam wawancara dengan laman Mundo Deportivo, Lewandowski mengungkapkan bahwa akhir karier semakin dekat baginya, dan ia dan keluarganya merasa sangat nyaman tinggal di Barcelona.
Musim pertamanya bersama Blaugrana telah sukses, dengan Lewandowski berhasil membantu klub meraih gelar juara LaLiga dan mencetak 23 gol dalam 34 penampilan di liga.
Meskipun merasa kurang puas dengan jumlah golnya, Lewandowski menyadari bahwa peran dan tanggung jawabnya di lapangan tidak hanya sebatas mencetak gol, tetapi juga berkontribusi dalam peranan lain di dalam dan luar lapangan.
Dengan target besar untuk musim mendatang, Lewandowski berambisi mempertahankan gelar LaLiga dan membawa Barcelona tampil maksimal dalam kompetisi Eropa.
Dengan pengalamannya yang luas dan keahliannya yang tak terbantahkan, Lewandowski berpotensi mencatatkan sejarah yang gemilang dalam karier terakhirnya bersama Barcelona.
Lewandowski juga menyadari bahwa tugasnya di Barcelona tidak hanya sebatas mencetak gol, tetapi juga sebagai pemimpin dan pengaruh positif bagi rekan-rekannya.
Dia harus beradaptasi dengan peran baru ini dan siap mengambil tanggung jawab yang lebih luas di tim. Dengan karier yang semakin mendekati akhir, Lewandowski memiliki target besar untuk musim mendatang.
Selain berusaha mempertahankan gelar LaLiga, ia juga ingin membawa Barcelona tampil maksimal dalam kompetisi Eropa. Ambisinya untuk membawa klub ke puncak di panggung Eropa menjadi motivasi besar bagi dirinya dan rekan-rekannya.
Sebagai salah satu penyerang terbaik di dunia, Lewandowski memiliki reputasi yang kuat dan telah mencetak sejumlah gol yang luar biasa sepanjang karier profesionalnya.
Namun, ia tidak hanya berfokus pada pencapaian individu, tetapi juga pada kesuksesan timnya. Dia ingin memberikan kontribusi maksimal untuk mengangkat Barcelona ke level yang lebih tinggi dan mencatatkan namanya dalam sejarah klub.
Dengan usia yang terus bertambah, Lewandowski menunjukkan bahwa dedikasinya terhadap sepak bola tidak berkurang. Dia tetap bersemangat dan siap memberikan yang terbaik untuk Barcelona.
Baca juga: Son Heung-min Tolak Tawaran Fantastis dari Arab Saudi, Pilih Setia Bersama Tottenham!
Dalam perjalanan akhir kariernya, Lewandowski berjanji akan terus memberikan penampilan gemilang dan mengukir prestasi yang tak terlupakan bersama Blaugrana. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Yogyakarta - Marc-Andre ter Stegen, kiper Barcelona, merasa semakin tua semakin menjadi lebih baik dalam performanya.
Pada usia 31 tahun, Ter Stegen mencatatkan musim yang luar biasa dengan membawa Barcelona meraih gelar juara LaLiga dan mencatatkan 26 cleansheet.
Ter Stegen merasa bahwa musim ini merupakan yang terbaik dalam karirnya. Dia merasa menjadi kiper yang lebih baik daripada saat berusia 25 atau 28 tahun. Performanya yang gemilang memberikan ketenangan pikiran yang luar biasa baginya.
Torehan 26 cleansheet yang berhasil diraih oleh Ter Stegen merupakan pencapaian yang luar biasa. Meskipun tidak berhasil melewati rekor cleansheet terbanyak yang masih dipegang oleh Franciesco Liano dari Deportivo La Coruna, Ter Stegen tetap bangga dengan pencapaiannya tersebut.
Konsistensi Ter Stegen sepanjang musim membuatnya lupa kapan terakhir kali ia melakukan blunder yang merugikan Barcelona. Performa stabilnya dan kemampuan bermain di level tertinggi menjadi bukti kesempurnaan yang ia tunjukkan dalam perannya sebagai penjaga gawang Barcelona.
Dengan pencapaian dan performa yang gemilang tersebut, Marc-Andre ter Stegen telah membuktikan dirinya sebagai salah satu kiper terbaik di dunia.
Kontribusinya yang signifikan membantu Barcelona meraih kesuksesan dan memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam skuad tim.
Prestasi yang diraih oleh Marc-Andre ter Stegen bukan hanya berdampak pada Barcelona, tetapi juga pada tim nasional Jerman.
Menurutnya, performa yang semakin baik seiring bertambahnya usia adalah hasil dari pengalaman dan peningkatan kualitas dirinya sebagai seorang kiper.
Ter Stegen juga merasa puas dengan kontribusinya sebagai pemenang Zamora, penghargaan yang diberikan kepada penjaga gawang dengan jumlah gol yang paling sedikit di LaLiga.
Meskipun tidak berhasil memecahkan rekor cleansheet terbanyak, pencapaiannya tetap membanggakan dan menjadi bukti keunggulannya sebagai kiper yang sangat handal.
Konsistensi dan kestabilan Ter Stegen sepanjang musim ini tidak hanya memberikan kepercayaan diri baginya, tetapi juga memberikan ketenangan pikiran kepada rekan-rekan setimnya.
Kepercayaan yang diberikan oleh pelatih dan rekan-rekan satu timnya telah memotivasi Ter Stegen untuk terus tampil di level tertinggi dan memberikan kontribusi positif bagi timnya.
Dengan pencapaian yang gemilang dan performa yang konsisten, Marc-Andre ter Stegen membuktikan dirinya sebagai salah satu kiper terbaik di dunia.
Baca juga: Friksi Joao Felix dan Diego Simeone: Dilema yang Merugikan Atletico Madrid!
Ia merupakan aset berharga bagi Barcelona dan tim nasional Jerman, serta menjadi inspirasi bagi para pemain muda yang bercita-cita menjadi kiper yang sukses. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Yogyakarta - Vinicius Junior Menghargai Dukungan Gianni Infantino dalam Melawan Rasisme. Kasus rasisme yang dialami Vinicius Junior saat pertandingan antara Valencia vs Real Madrid telah menarik perhatian dunia, termasuk FIFA sebagai badan sepak bola dunia.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, bahkan mengunjungi Vinicius di hotel untuk menanyakan dukungan apa yang dapat diberikan.
Vinicius Junior mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Real Madrid, CBF, dan presiden FIFA setelah insiden di Stadion Mestalla.
Dia juga mengungkapkan bahwa Infantino datang ke hotel untuk menanyakan pemain mana yang dapat membantu dalam perjuangannya. Vinicius menyampaikan bahwa semua orang bersatu untuk mencapai perubahan yang lebih baik.
Selain itu, Vinicius Junior juga ingin menekankan bahwa tingkat rasisme tidak hanya meningkat di LaLiga, tetapi masalah ini ada di semua negara.
Dia mengajak semua pihak untuk bersatu dalam memerangi rasisme. Vinicius ingin terus membantu anak-anak dan orang-orang yang menderita akibat rasisme, serta semua tekanan yang dia rasakan sejak debutnya di usia 16 tahun.
Vinicius Junior mengungkapkan keinginannya untuk terus mendukung perjuangan ini dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.
Baca juga: Fabio Grosso Mengundurkan Diri dari Frosinone setelah Membawa Tim Promosi ke Serie A
Dia menekankan bahwa rasisme bukan hanya terjadi di stadion atau di Spanyol, tetapi di mana pun. Vinicius menyimpulkan bahwa setiap orang harus memiliki kekuatan untuk berbicara dan bertindak melawan rasisme. (*Ibs)