Liga Indonesia Baru
Pewarta Nusantara - Penerapan VAR di Liga 1 Indonesia telah menjadi pembicaraan hangat selama beberapa tahun terakhir. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah berupaya untuk mengimplementasikannya pada musim ini.
Rencana ini bukan sekadar omong kosong belaka, karena dia telah melakukan persiapan yang matang, mulai dari pengadaan peralatan hingga pelatihan wasit, serta fasilitas pendukung di stadion.
PSSI telah menjanjikan bahwa teknologi Video Assistant Referee (VAR) akan segera diterapkan di Liga 1 mulai bulan Februari 2024. Saat ini, mereka sedang melakukan pengecekan kesiapan infrastruktur untuk memastikan segala hal berjalan dengan baik.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa PSSI telah memeriksa Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) untuk dipasangi VAR di masa depan. Menurut mereka, GBT telah memenuhi standar yang diperlukan untuk penerapan VAR dalam Liga 1, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh FIFA.
"Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, bersama-sama dengan walikota dan eksekutif lainnya, telah melakukan pengecekan fasilitas di GBT. Alhamdulillah, semuanya telah selesai dan sesuai dengan standar FIFA. Insya Allah, penggunaan VAR akan dimulai pada bulan Februari, dan fasilitasnya juga sudah dapat dipasang di sini," ungkap Erick Thohir seperti yang dikutip dari Antara.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi juga berusaha untuk mempercepat penggunaan VAR dalam Liga 1 Indonesia. Sudjarno, Direktur Operasional PT LIB, akan memantau dengan cermat persiapan yang dilakukan.
"Kami sangat serius dalam mempersiapkan penggunaan VAR yang disediakan oleh federasi dan LIB. Kami sedang mempercepat persiapannya secara intensif. Semua kesiapan harus berjalan dengan baik, termasuk jaringan yang tidak boleh terputus. Kami benar-benar berkomitmen untuk menyediakan semua yang diperlukan," tutup Sudjarno.
Dengan komitmen dari PSSI dan PT LIB, serta persiapan yang matang dalam hal infrastruktur dan fasilitas, diharapkan penggunaan VAR di Liga 1 akan menjadi kemajuan signifikan dalam meningkatkan kualitas pertandingan sepak bola di Indonesia. (*Ibs)
Pewarta Nusantara - Pernyataan dari pelatih Madura United, Maurizio Souza, yang mengatakan bahwa Liga 1 Indonesia dapat setara dengan J1 League Jepang merupakan pandangan optimis mengenai perkembangan sepak bola Indonesia di masa depan.
Souza, mantan pelatih Vasco da Gama, percaya bahwa dengan perbaikan yang dilakukan oleh sejumlah klub, sepak bola Indonesia dapat terus berkembang dan mencapai level yang setara dengan kompetisi Jepang.
PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) juga telah melakukan studi banding ke Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA), yang menunjukkan upaya untuk meningkatkan kompetisi sepak bola Indonesia.
Salah satu aspek yang dibahas adalah peningkatan kualitas wasit di Liga 1 dengan rencana penggunaan VAR serta peningkatan kualitas kompetisi sepak bola putri.
Selain itu, Souza juga menyebut program pembinaan pemain usia dini jangka panjang yang dilakukan oleh Madura United melalui Madura United Football Academy (MUFA) sebagai langkah strategis untuk memajukan kualitas sepak bola Indonesia.
Pernyataan ini mencerminkan optimisme dalam perkembangan sepak bola Indonesia dan keyakinan bahwa dengan peningkatan struktur, perencanaan, dan kerja sama yang baik, Liga 1 Indonesia dapat mencapai tingkat yang setara dengan liga-liga terbaik di Asia seperti J1 League Jepang.
Baca juga: Kudela Kembali Berlatih Bersama Persija: Semangat dan Kegembiraan Menyambut Liga 1 2023-2024
Namun, hal ini tentu membutuhkan waktu dan upaya yang konsisten dari seluruh pihak terkait, termasuk klub, federasi sepak bola, dan pemangku kepentingan lainnya. (*Ibs)
Pewarta Nusantara - Protes Persebaya Surabaya Mengenai Jadwal Pertandingan Malam Selama Musim Depan. Protes muncul dari tim sepak bola Persebaya Surabaya terkait jadwal pertandingan mereka yang terus-menerus dijadwalkan pada malam hari dalam kompetisi Liga 1 musim 2023-24.
Dalam draft jadwal yang dikirim oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB), Bajul Ijo (sebutan untuk Persebaya Surabaya) seringkali memainkan pertandingan pada pukul 19.00 WIB.
Dari lima pekan pertama saja, tiga pertandingan di antaranya dijadwalkan pada malam hari. Bahkan, dari lima pertandingan kandang awal, empat di antaranya juga dijadwalkan pada jam tersebut.
Protes ini dilancarkan oleh Persebaya Surabaya dengan alasan bahwa jadwal pertandingan malam dinilai cukup berisiko bagi para suporter mereka.
Manajer Persebaya, Yahya Alkatiri, mengungkapkan niatnya untuk menyampaikan protes kepada PT LIB mengenai jadwal pertandingan mereka.
Dia juga berencana untuk berkoordinasi dengan suporter Persebaya terkait penjadwalan Liga 1 musim depan. Alkatiri menjelaskan, "Kami akan berkomunikasi dengan teman-teman suporter, pihak kepolisian, dan LIB. Sepertinya ada masalah dengan pertandingan malam ini. Seperti yang kita ketahui, sudah banyak kejadian pada tahun lalu. Semoga pertandingan malam ini bisa dihindari."
Keamanan, keselamatan, dan kenyamanan suporter menjadi prioritas utama bagi Persebaya Surabaya. Oleh karena itu, mereka memiliki kekhawatiran terhadap pertandingan yang diadakan pada malam hari.
Alkatiri menambahkan, "Faktor keselamatan, keamanan, dan kenyamanan suporter adalah prioritas bagi kami. Oleh karena itu, kami agak khawatir dengan pertandingan malam ini. Kami akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Jika kami tidak mendapatkan rekomendasi, kami akan mengajukan protes seperti tahun lalu."
Persebaya Surabaya sendiri tidak mengetahui apakah klub-klub lain juga memiliki protes terhadap jadwal pertandingan malam.
Mereka akan fokus pada diri sendiri dan menjaga keamanan dan kenyamanan suporter saat pertandingan diadakan pada malam hari.
Alkatiri menutup pernyataannya dengan mengatakan, "Kami tidak tahu apakah tim lain juga mengalami hal serupa. Namun, bagi Persebaya, bermain pada malam hari di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) berisiko karena jauh dari pemukiman dan rawan terjadi masalah keamanan."
Dengan demikian, Persebaya Surabaya secara tegas mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap jadwal pertandingan malam yang berkelanjutan dan berharap agar keamanan dan kenyamanan suporter menjadi perhatian utama dalam penjadwalan pertandingan Liga 1 musim depan. (*Ibs)
Pewarta Nusantara - Liga 1 2023-24: Suporter Tamu Tidak Diperbolehkan Berada di Tandang karena Alasan Politik.
PSSI dan PT LIB, yang merupakan operator Liga 1 2023-24, mendapatkan sorotan karena menerapkan aturan larangan bagi Suporter tim tamu untuk hadir saat tim kesayangannya bermain di laga tandang.
Larangan ini didasarkan pada pertimbangan politik yang menjadi isu sensitif di Indonesia.
Menurut PT Liga Indonesia Baru (LIB), tahun-tahun politik merupakan waktu yang sangat rentan bagi sepak bola Indonesia. Rencana pelaksanaan Pilkada serentak pada bulan Februari 2024 menjadikan izin keamanan sulit untuk didapatkan.
Dalam rangka menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, PT LIB menerapkan kebijakan larangan bagi suporter tamu untuk hadir di stadion.
Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, mengatakan bahwa kebijakan ini disepakati untuk mempermudah perolehan izin dari pihak yang berwenang.
Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan adanya tahun politik yang bersamaan dengan pelaksanaan Liga 1 2023-24. Klub-klub sepakat untuk melarang kehadiran suporter tim tamu demi menjaga kenyamanan bersama.
Ferry Paulus menjelaskan bahwa aturan ini diterapkan demi mencegah terjadinya situasi yang tidak diinginkan, terutama dengan adanya kemungkinan bentrok atau tumpang tindih dengan kegiatan kampanye.
Upaya ini dilakukan dalam rangka memastikan Liga 1 2023-24 dapat berjalan sesuai yang diinginkan bersama. Oleh karena itu, pihaknya memohon dukungan dan komitmen dari semua pihak terkait.
Dengan keputusan ini, suporter tim tamu harus merelakan untuk tidak hadir di laga tandang dan membatasi dukungan mereka hanya pada pertandingan kandang.
Meskipun beberapa suporter mungkin merasa kecewa, langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas dan kenyamanan kompetisi di tengah situasi politik yang sensitif.
Para penggemar sepak bola diharapkan dapat memahami kebijakan ini dan tetap memberikan dukungan kepada klub kesayangan mereka dalam cara yang berbeda, seperti melalui media sosial atau menonton siaran langsung dari rumah.
Dalam konteks ini, pemerintah dan otoritas keamanan juga diharapkan untuk memberikan dukungan penuh guna memastikan pelaksanaan Liga 1 2023-24 berjalan dengan lancar.
Keamanan dan keselamatan seluruh peserta, pemain, dan penonton adalah prioritas utama, dan kerja sama dari semua pihak diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Baca juga: PSSI Ditegur Tegas FIFA, Sepak Bola Indonesia dalam Ancaman Serius
Dalam kesimpulannya, larangan suporter tim tamu dalam Liga 1 2023-24 merupakan kebijakan yang diambil dalam rangka menjaga kenyamanan dan stabilitas kompetisi di tengah kondisi politik yang sensitif.
Meskipun tentu saja ada beberapa suporter yang merasa kecewa, langkah ini diharapkan dapat meminimalkan risiko dan menjaga fokus pada sepak bola itu sendiri.
Dukungan dari semua pihak sangat diperlukan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan liga dan memberikan pengalaman terbaik bagi semua penggemar sepak bola di Indonesia.
Pewarta Nusantara - Tim RANS Nusantara, yang dikenal dengan sebutan The Phoenix, dikritik karena lambat mengumumkan pemain baru mereka untuk musim mendatang, meskipun kompetisi tinggal sebulan lagi.
Hingga saat ini, hanya satu pemain asing, yaitu Mitsuru Maruoka, yang telah dipastikan bertahan. Meski demikian, manajemen RANS Nusantara FC tetap bekerja keras dalam proses administrasi pemain dan berencana segera mengumumkan kehadiran pemain-pemain anyar setelah administrasi selesai.
Meskipun ada kritik bahwa manajemen RANS Nusantara FC terlambat dan kurang serius dalam mempersiapkan tim untuk musim mendatang, mereka tetap fokus dan berkomitmen dalam mengurus proses administratif pemain.
Roofi Ardian, Presiden RANS Nusantara, menjelaskan bahwa meskipun ada protes atas kurangnya pergerakan tim, yang penting adalah memastikan semua legalitas jelas dan administrasi telah resmi diumumkan. Hal ini disampaikan dalam kutipan yang dilaporkan oleh Liga Indonesia Baru.
Dengan demikian, RANS Nusantara FC sedang melalui tahap administratif yang memakan waktu untuk memastikan bahwa segala proses pemain baru berjalan dengan baik.
Meskipun mungkin terlihat lambat dalam mengumumkan pergerakan pemain, kebijakan ini dilakukan demi menjaga legalitas dan memastikan kesiapan tim secara keseluruhan.
RANS Nusantara FC telah berhasil merekrut empat pemain asing, demikian yang dikonfirmasi oleh Roofi. Keempat pemain tersebut direkomendasikan oleh pelatih baru, Eduardo Almeida.
Roofi menegaskan bahwa keempat pemain asing tersebut adalah rekrutan baru dan mereka saat ini masih aktif bermain di liga masing-masing.
Setelah mereka beristirahat sejenak, mereka akan segera bergabung dengan tim. Salah satu pemain asing berasal dari Tenggara dan posisinya sebagai sayap. Roofi menyatakan, "Kita tinggal menunggu saja."
Baca juga: Jadwal Liga 1 2023-24 Diumumkan: Pertandingan Spektakuler Menanti di Pekan Pertama!
Informasi ini menunjukkan upaya RANS Nusantara FC untuk memperkuat tim dengan merekrut pemain asing yang direkomendasikan oleh pelatih baru.
Hal ini menunjukkan komitmen klub untuk mencapai kesuksesan dalam kompetisi. Dengan adanya pemain asing baru, diharapkan tim dapat memperoleh keunggulan dalam pertandingan dan meningkatkan performa mereka secara keseluruhan.
Tinggal menunggu untuk melihat kontribusi yang akan diberikan oleh keempat pemain asing tersebut dalam menghadapi kompetisi mendatang. (*Ibs)