Pewarta Nusantara
Menu CV Maker Menu

Liga Inggris

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Yogyakarta - Leicester City dengan bangga mengumumkan pengangkatan Enzo Maresca sebagai manajer baru mereka.

Maresca, yang berusia 43 tahun, telah menandatangani kontrak hingga tahun 2026 dan segera memulai persiapan untuk musim baru di Divisi Championship.

Hal ini diungkapkan melalui pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh The Foxes di situs web resmi klub.

Pep Guardiola, manajer Manchester City, sekali lagi harus kehilangan tangan kanannya. Enzo Maresca, yang baru saja menjadi asisten selama satu musim, telah ditunjuk sebagai manajer baru Leicester City.

Keputusan ini diumumkan oleh The Foxes pada Sabtu (17/6/2023) dini hari waktu Indonesia.

Ini bukanlah kali pertama Guardiola kehilangan asisten setianya. Pada tahun 2019, pelatih asal Spanyol ini juga kehilangan Mikel Arteta yang ditunjuk sebagai manajer Arsenal.

Berbeda dengan Maresca, Arteta saat itu telah menjadi asisten Guardiola selama 3 musim di Manchester City.

Aiyawatt Srivaddhanaprabha, CEO Leicester, percaya bahwa Maresca adalah sosok yang tepat untuk membawa The Foxes kembali ke Liga Premier.

"Enzo membawa kombinasi kepribadian, metode, dan ambisi yang sangat sesuai dengan arah yang kami tuju," ujarnya.

Maresca, yang telah belajar banyak dari Pep Guardiola, dengan antusias menyambut tantangan yang dihadapi bersama Leicester City.

"Saya sangat senang dengan klub ini dan kami memiliki musim yang besar di depan kami. Target awal kami adalah bermain sebaik mungkin. Dari situ, kami dapat membangun gagasan dan filosofi kami. Yang terpenting, kami akan berusaha untuk menang," ujarnya.

Baca juga: Presiden Sporting CP Akui Manuel Ugarte Hampir Bergabung dengan Chelsea, Namun Memilih PSG

Bagi Maresca, Leicester merupakan klub kedua yang akan dia tangani. Dua tahun yang lalu, dia pernah menjadi pelatih Parma. Namun, dia hanya bertahan selama 6 bulan dan dilepas setelah 14 pertandingan.

Dia sempat menganggur sebelum Guardiola memilihnya sebagai asisten pada awal musim 2022-2023.

Ini bukan kali pertama Maresca bekerja dengan Manchester City. Pada musim 2020-2021, dia menjadi pelatih tim U-23 The Cityzens.

Dari pengalamannya di sana, Maresca banyak belajar tentang filosofi permainan yang diterapkan oleh Guardiola. "Saya selalu mencoba mempelajari sepak bola Pep saat memiliki waktu luang," katanya kepada Daily Record.

Dia juga menambahkan, "Hubungan kami semakin erat di Manchester. Kami memiliki jadwal latihan yang berbeda, tetapi saya selalu mengikuti pekerjaannya secara dekat setiap kali ada kesempatan. Hal yang paling menarik tentang Guardiola adalah dedikasinya untuk terus mencari solusi dan energinya yang tak pernah habis. Dia selalu penuh semangat." (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Luton Town berhasil meraih tiket promosi ke kasta teratas Liga Inggris setelah mengalahkan Coventry City dalam pertandingan puncak babak play-off yang berlangsung di Wembley pada Minggu (28/5) dini hari WIB.

Pertandingan tersebut harus diselesaikan melalui adu penalti setelah skor berakhir 1-1 pada waktu normal dan babak tambahan.

Dengan demikian, Luton Town menjadi tim terakhir yang berhasil naik ke divisi utama Liga Inggris untuk musim 2022-2023.

Mereka mengikuti jejak Burnley dan Sheffield United yang telah terlebih dahulu meraih promosi ke kasta tertinggi.

Babak adu penalti berlangsung dengan penuh dramatis. Lima eksekutor pertama dari kedua tim berhasil menjalankan tugas mereka dengan baik.

Namun, bek kanan Coventry, Fankaty Dabo, menjadi satu-satunya pemain yang gagal mengeksekusi penalti.

Kegagalan tersebut kemudian dimanfaatkan dengan baik oleh Dan Potts dari Luton Town untuk membawa timnya naik ke kasta tertinggi Liga Inggris.

Luton Town mengalami kehilangan yang cukup signifikan pada pertandingan melawan Coventry. Mereka harus kehilangan kapten mereka, Tom Lockyer, di babak pertama. Lockyer tiba-tiba kolaps di atas lapangan dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Pelatih Luton, Rob Edwards, awalnya merasa pesimis dengan peluang timnya setelah Lockyer ditarik keluar.

Namun, ia merasa lega karena Lockyer tidak mengalami masalah serius dan Luton mampu mengalahkan Coventry.

"Kami kehilangan kapten dan pemain terbaik kami di menit-menit awal babak pertama. Sejak saat itu, saya hanya berharap pertandingan segera berakhir karena kesehatan adalah hal yang lebih penting daripada apapun," ujar Edwards kepada BBC Sports.

Luton beruntung karena Lockyer tidak mengalami masalah serius. Pemain berusia 28 tahun itu telah sadar dan turut merayakan keberhasilan promosi Luton dari atas ranjang rumah sakit.

Keikutsertaannya dalam merayakan kemenangan timnya memberikan kebahagiaan tersendiri bagi para pemain dan penggemar Luton.

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Manchester United telah memastikan kembali ke Liga Champions musim depan setelah berhasil mengalahkan Chelsea dengan skor 4-1 pada tanggal 26 Mei 2023.

Pelatih Manchester United, Erik ten Hag, dengan tegas menyatakan bahwa timnya membutuhkan pemain yang lebih baik untuk dapat bersaing di musim mendatang.

Namun, Ten Hag juga menggarisbawahi pentingnya menetapkan target pemain yang realistis.

Ten Hag menekankan kepada klub untuk memperkuat skuat agar dapat bersaing dengan tim-tim papan atas baik dalam Liga Inggris maupun Liga Champions musim depan.

Dia juga menyadari bahwa kesabaran bukanlah sifat yang dimilikinya, dan mengakui hal tersebut sebagai salah satu kesalahannya.

Ten Hag berharap timnya dapat memenangkan setiap pertandingan, namun ia menyadari betapa sulitnya meraih hal tersebut karena adanya tim-tim yang sangat kuat, terutama dalam musim ini.

Dalam wawancaranya, Erik ten Hag menyebutkan, "Manchester City memainkan sepak bola yang sangat luar biasa.

Kami memiliki kemajuan yang baik dalam tim ini, dengan skuat yang ada, tetapi kami membutuhkan pemain yang lebih baik jika ingin bersaing di level yang tertinggi."

Manchester United dikabarkan tertarik pada sejumlah pemain bintang seperti Neymar, Harry Kane, Victor Osimhen, Mason Mount, dan Declan Rice. Namun, Ten Hag menekankan bahwa sasaran mereka harus realistis.

Menurutnya, "Sasaran haruslah realistis, dan kita bisa mengetahuinya ketika jendela transfer ditutup. Kita bisa melihat skuat yang ada dan apakah sasaran tersebut realistis atau tidak."

Baginya, mencapai posisi empat besar di Liga Premier merupakan tujuan utama untuk musim ini, karena itu akan menjadi tiket ke Liga Champions.

Namun, persaingan dalam liga sangat ketat dengan banyak tim yang memiliki skuat dan pelatih yang berkualitas. Ten Hag mengakui bahwa saat ini timnya sudah memberikan performa maksimal, tetapi mereka ingin mencapai lebih dari itu.

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Dalam pertandingan yang penuh dengan motivasi tinggi, Manchester United tampil gemilang sejak menit awal. Hanya dalam enam menit pertandingan, tim tuan rumah berhasil unggul melalui sundulan Casemiro setelah sepakan bebas dari Christian Eriksen.

Manchester United berhasil mengamankan posisi mereka di empat besar klasemen Liga Inggris setelah meraih kemenangan meyakinkan atas Chelsea. Pertandingan antara Manchester United dan Chelsea di Old Trafford berakhir dengan skor telak 4-1.

Anthony Martial hampir menggandakan keunggulan The Red Devils pada menit ke-19, tetapi usahanya digagalkan oleh tekel Cesar Azpilicueta.

Pada menit ke-32, giliran Chelsea yang mengancam melalui Kai Havertz, namun sundulannya melebar dari sasaran.

Martial akhirnya berhasil menggandakan keunggulan Manchester United menjelang akhir babak pertama. Ia sukses mencetak gol setelah menerima umpan dari Jadon Sancho. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum.

Manchester United memulai babak kedua dengan performa yang impresif. Bruno Fernandes hampir mencetak gol ketiga bagi The Red Devils pada menit ke-47, namun sepakannya hanya menggetarkan tiang gawang.

Chelsea juga memiliki peluang pada menit ke-59 melalui Lewis Hall, tetapi upayanya berhasil dimentahkan oleh David de Gea.

Manchester United mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-73 setelah Fernandes dilanggar di dalam kotak penalti. Fernandes sukses mengeksekusi penalti tersebut dan mencetak gol ketiga bagi tim tuan rumah.

Tidak berhenti di situ, Marcus Rashford menambah keunggulan Manchester United menjadi 4-0 setelah memanfaatkan kesalahan Wesley Fofana.

Meskipun Chelsea berhasil memperkecil skor melalui gol Joao Felix pada menit ke-89, keunggulan empat gol Manchester United tetap bertahan hingga akhir pertandingan.

Kemenangan ini memastikan Manchester United meraih satu tempat di zona Liga Champions.

Dalam pertandingan antara Manchester United dan Chelsea, kedua tim menurunkan susunan pemain yang cukup kuat.

Manchester United memasang David de Gea di pos penjaga gawang, dengan Aaron Wan-Bissaka, Raphael Varane, Victor Lindelof, dan Luke Shaw membentuk lini belakang.

Di lini tengah, Casemiro dan Christian Eriksen menjadi pengatur permainan, sementara Antony, Bruno Fernandes, dan Jadon Sancho berperan sebagai gelandang serang.

Di lini depan, Anthony Martial menjadi ujung tombak tim. Pelatih Erik ten Hag memilih susunan tersebut untuk menghadapi Chelsea.

Sementara itu, Chelsea juga menurunkan kekuatan dengan susunan pemain yang tangguh. Kepa Arrizabalaga berada di bawah mistar gawang, dengan Cesar Azpilicueta, Wesley Fofana, Trevoh Chalobah, dan Lewis Hall membentuk barisan pertahanan.

Carney Chukwuemeka, Enzo Fernandez, dan Conor Gallagher mengisi lini tengah, sementara Noni Madueke, Kai Havertz, dan Mykhailo Mudryk menjadi trisula serangan Chelsea.

Pelatih Frank Lampard berharap susunan pemain ini dapat memberikan performa yang baik di lapangan.

Selama pertandingan, terdapat kartu kuning yang diberikan kepada Tyrell Malacia dari Manchester United dan Enzo Fernandez dari Chelsea pada menit ke-75.

Kedua tim berusaha mempertahankan performa terbaik mereka dan memberikan pertandingan yang menarik bagi para penonton.

 

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Pep Guardiola Terkesan Brighton Menyamai Level Manchester City. Kami memiliki ulasan lengkapnya di . Berikut adalah ulasan lengkap tentang Pep Guardiola Terkesan Brighton Menyamai Level Manchester City.

Manchester City berhasil unggul terlebih dahulu melalui gol yang dicetak oleh Phil Foden.

Namun, Brighton berhasil membalas melalui gol yang luar biasa dari Julio Enciso menjelang akhir babak pertama.

Meskipun Manchester City tidak berhasil meraih kemenangan, Pep Guardiola tidak terlalu kecewa.

Ia juga mengapresiasi performa impresif yang ditunjukkan oleh Brighton. Menurutnya, Brighton mampu menyamai level permainan timnya.

"Pertandingan malam ini sangat berarti. Kami membutuhkan lawan selevel ini untuk menjaga kami berada di level tertinggi," ujar Pep Guardiola kepada Sky Sports.

"Adalah hal yang bagus bahwa Brighton mampu menyamai level permainan kami, yang berarti kami juga dapat mempertahankan level permainan kami tetap tinggi," tambah pelatih asal Spanyol tersebut.

 

Hasil pertandingan mungkin tidak memuaskan bagi Manchester City, tetapi Pep Guardiola merasa lega dengan penampilan timnya.

Dengan melakukan rotasi pemain, Guardiola berhasil mempertahankan performa yang baik, memberikan harapan yang baik menjelang dua pertandingan final yang akan mereka hadapi.

Manchester City akan bertarung dalam final Piala FA melawan Manchester United, serta menghadapi Inter Milan dalam final Liga Champions.

Guardiola sangat sadar akan pentingnya mempertahankan tingkat permainan yang tinggi dalam menghadapi laga-laga penting tersebut.

"Kami tidak ingin menurunkan level permainan kami karena ada dua final yang menanti kami. Jadi saya pikir ini adalah persiapan yang bagus menuju laga-laga tersebut," tutur Pep Guardiola.

 

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Brighton, 25 Mei 2023 - Rentetan kemenangan Manchester City harus terhenti pada pertandingan melawan Brighton.

Meski tetap mempertahankan posisi puncak klasemen sebagai juara, Manchester City harus puas dengan hasil imbang 1-1.

Julio Enciso, seorang pemain muda berusia 19 tahun, menjadi sosok yang menghentikan dominasi City dengan golnya yang berarti.

Pertandingan berlangsung sengit dan penuh dengan drama. Meski Erling Haaland berhasil mencetak gol yang sebenarnya dapat mengembalikan keunggulan bagi tim tamu pada menit ke-80, gol tersebut akhirnya dianulir setelah wasit melihat rekaman VAR dan menemukan adanya pelanggaran sebelumnya.

Keputusan ini memberikan kepercayaan diri yang kembali kepada tuan rumah, Brighton.

Salah satu momen menarik terjadi ketika Kaoru Mitoma hampir mencetak gol yang bisa membuat seluruh penonton di stadion AMEX bergemuruh.

Baca juga: Julio Enciso Mencetak Gol Kejutan saat Brighton vs Manchester City

Namun, kali ini penjaga gawang Manchester City, Stefan Ortega, melakukan penyelamatan yang gemilang dan mencegah terciptanya gol tambahan. Hingga peluit akhir pertandingan ditiup, skor tetap 1-1 tanpa adanya gol tambahan.

Meskipun hasil imbang ini tidak mempengaruhi posisi kedua tim di klasemen, Manchester City sebagai juara tetap mendominasi, sementara Brighton telah mengamankan tiket untuk bermain di Liga Europa.

Namun, yang menarik perhatian adalah fakta bahwa gol Julio Enciso, pemain muda berusia 19 tahun, menjadi penentu yang menghentikan rentetan kemenangan Manchester City dalam 12 pertandingan sebelumnya.

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Brighton, 25 Mei 2023 - Pertandingan antara Brighton dan Manchester City menjadi laga yang mengejutkan para penggemar sepak bola.

Julio Enciso, pemain muda berusia 19 tahun asal Paraguay, menjadi bintang dengan mencetak gol yang menyamakan kedudukan.

Meskipun Manchester City mengawali pertandingan dengan baik dan mengendalikan permainan, Brighton berhasil meningkatkan tempo permainan dan meraih hasil yang memuaskan.

Meski melakukan rotasi pemain seperti Erling Haaland, Kevin De Bruyne, Kyle Walker, dan Ilkay Guendogan sebagai starter, Manchester City tidak mampu menguasai seluruh pertandingan seperti yang diharapkan.

Mereka berhasil mencetak gol pembuka pada menit ke-25 melalui aksi tandukan Phil Foden yang disempurnakan oleh umpan matang Erling Haaland.

Namun, Brighton tidak menyerah begitu saja. Dalam tempo yang cepat, mereka berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Gol tersebut tercipta berkat tendangan keras Julio Enciso dari luar kotak penalti yang tidak bisa dihalau oleh kiper Manchester City, Stefan Ortega. Gol Enciso menjadi penutup babak pertama yang penuh dengan ketegangan dan aksi menarik.

Babak kedua tetap berlangsung dengan tempo tinggi, di mana baik Brighton maupun Manchester City terus berusaha untuk mencetak gol tambahan.

Pertandingan ini memberikan pengalaman berharga bagi Julio Enciso yang berhasil mencuri perhatian dengan penampilannya yang gemilang.

Dalam waktu yang singkat, pemain muda ini telah menunjukkan potensi dan kemampuan yang menjanjikan dalam dunia sepak bola.

Pertandingan antara Brighton dan Manchester City ini memberikan sorotan menarik bagi para penggemar sepak bola.

Julio Enciso menjadi sorotan utama dengan golnya yang mampu mengimbangi keunggulan Manchester City.

Pertandingan ini juga menunjukkan persaingan yang sengit antara kedua tim, di mana Brighton berhasil memberikan perlawanan yang tangguh meskipun menghadapi salah satu tim papan atas dalam kompetisi.

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Setelah mengakhiri pertandingan melawan Leicester dengan hasil imbang 0-0, Newcastle United berhasil meraih poin 70 dan menempati posisi ketiga dalam klasemen Premier League.

Hasil ini mengamankan tempat mereka di Liga Champions setelah absen selama 20 tahun.

Meskipun masih ada satu pertandingan tersisa, Newcastle United tidak dapat disalip oleh Liverpool yang berada di posisi kelima dengan selisih 4 poin.

Performa yang solid sepanjang musim ini telah mengantarkan The Magpies ke panggung bergengsi Liga Champions untuk pertama kalinya sejak musim 2002-2003.

Meski pada musim 2003-2004 mereka juga berhasil lolos ke Liga Champions, Newcastle tidak berhasil melaju ke babak grup setelah tersingkir di babak kualifikasi ketiga dan masuk ke Piala UEFA.

Namun, kini mereka memiliki kesempatan untuk bersaing dengan klub-klub elit Eropa di kompetisi teratas tersebut.

Pelatih Newcastle United, Eddie Howe, mengungkapkan rasa keterkejutannya atas keberhasilan membawa timnya finis di empat besar dan meraih tiket ke Liga Champions.

Dalam pernyataannya, Howe menyatakan bahwa pada awal musim mereka tidak pernah mempertimbangkan hal tersebut.

"Saya sama sekali tidak menyangka bisa mencapai ini dan rasanya luar biasa. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi kami yang berasal dari posisi yang sulit. Ini adalah momen emosional dan saya sangat bangga dengan semua orang yang terlibat dengan klub," ujar Howe.

Howe juga menekankan betapa sulitnya untuk bersaing di Liga Champions dan mengatakan bahwa menembus dominasi tersebut adalah hal yang luar biasa.

Baca juga: Liga Inggris" href="https://www.pewartanusantara.com/5-fakta-menarik-manchester-city-musim-2022-2023-selain-juara-liga-inggris/" rel="bookmark">5 Fakta Menarik Manchester City Musim 2022-2023 Selain Juara Liga Inggris

Meskipun ia menunjukkan ketenangan secara lahiriah, di dalam hatinya, pencapaian ini memiliki makna yang sangat istimewa.

"Menghadiri kompetisi terbaik seperti Liga Champions adalah sesuatu yang luar biasa. Meraih hal tersebut adalah sesuatu yang akan diperbincangkan dalam waktu yang lama. Ini adalah musim yang luar biasa," tambahnya.

Pernyataan Eddie Howe ini menggambarkan kegembiraan dan kebanggaan tim Newcastle United atas pencapaian yang tidak terduga ini, serta dedikasi dan kerja keras yang telah mereka lakukan sepanjang musim di Liga Inggris.

Erniyati Khalida Erniyati Khalida
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Indonesia - Pada hari yang sama setelah meraih gelar, Manchester City merayakan keberhasilan mereka dengan menggelar pesta di Stadion Etihad.

Kemenangan 1-0 atas Chelsea di pertandingan kandang musim ini semakin melengkapi dominasi mereka sepanjang musim. Dengan demikian, mereka secara resmi menjadi juara Liga Inggris 2022-2023.

Kemenangan tersebut menjadi lebih berarti karena Arsenal, salah satu pesaing terdekat mereka, menelan kekalahan di pertandingan mereka melawan Nottingham Forest.

Di balik keberhasilan Manchester City, terdapat beberapa fakta menarik yang dapat diketahui. Kami telah merangkum lima fakta menarik tersebut.
5 Fakta Manchester City Musim 2022-2023
Fakta-fakta ini memberikan gambaran mengenai konsistensi dan keunggulan Manchester City dalam meraih gelar juara.

Melalui penjabaran fakta-fakta berikut, dapat dilihat bagaimana tim ini berhasil mencapai kesuksesan mereka di Liga Inggris musim ini.
1. Manchester City Masuk Klub Eksklusif
Keberhasilan Manchester City meraih gelar juara Liga Inggris kali ini membuat mereka masuk dalam klub eksklusif.

Ini merupakan gelar Premier League ketiga mereka dalam tiga musim terakhir, dan secara keseluruhan, Manchester City telah meraih lima gelar juara sejak musim 2017-2018.

Dengan prestasi ini, mereka bergabung dengan klub langka yang berhasil meraih hat-trick juara Liga Inggris, termasuk Huddersfield Town, Arsenal, Liverpool, dan Manchester United (2 kali hat-trick juara).
2. Erling Haaland Pecahkan Rekor Andy Cole dan Alan Shearer
Kehadiran Erling Haaland menjadi salah satu faktor penting dalam kegemilangan Manchester City di liga.

Meski baru menjalani musim pertamanya di Inggris, Haaland telah menunjukkan performa terbaiknya.

Dalam 34 pertandingan di Liga Inggris musim ini, Haaland mencetak 36 gol, menjadikannya top skorer musim ini.

Selain itu, Haaland juga memecahkan rekor sebagai pemain tersubur dalam satu musim Premier League sepanjang sejarah, mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh Andy Cole dan Alan Shearer.
3. Pep Guardiola Raih 5 Gelar Juara Premier League Hanya Kalah dari Sir Alex Ferguson
Pep Guardiola telah menorehkan namanya sebagai salah satu pelatih tersukses dalam sejarah Premier League.

Selama tujuh tahun menukangi Manchester City, Guardiola berhasil meraih lima gelar juara.

Prestasinya tersebut mengungguli pelatih-pelatih legendaris seperti Jose Mourinho dan Arsene Wenger.

Namun, Guardiola masih memiliki jarak yang harus ditempuh untuk menyamai rekor Sir Alex Ferguson, satu-satunya pelatih yang belum dapat dilampauinya.
4. Ederson Moraes Koleksi 5 Gelar Juara Premier League
Ederson Moraes, kiper Manchester City, berhasil menyamai rekor Peter Schmeichel sebagai kiper dengan koleksi lima gelar juara Premier League.

Schmeichel, yang bermain untuk Manchester United antara 1993 hingga 1999, meraih lima gelar Premier League.

Meskipun Ederson telah meraih banyak gelar, ia belum mampu menyamai rekor clean sheets terbanyak di Premier League.

Saat ini, Petr Cech masih memegang rekor dengan 202 clean sheets, sedangkan Ederson memiliki koleksi 104 clean sheets di Liga Inggris.
5. Rekor Hanya Kalah 1 Kali di Laga Kandang
Selain kontribusi Haaland, keunggulan Manchester City juga terlihat dari performa mereka di kandang sendiri. Dalam 19 pertandingan kandang di musim ini, mereka meraih 17 kemenangan dan hanya mengalami satu kekalahan.

Meski bukan rekor kemenangan kandang terbanyak dalam sejarah Premier League, Manchester City telah mencatatkan rekor 18 kemenangan kandang dalam musim 2011-2012 dan 2018-2019.

Baca juga: 5 Gelar Phil Foden Mentereng di Panggung Premier League: Lampaui Banyak Legenda

Di musim ini, rekor kemenangan 100 persen di kandang dalam satu musim masih belum tercapai oleh tim manapun.

Erniyati Khalida Erniyati Khalida
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Arsenal mengalami kegagalan dalam perburuan gelar juara Premier League setelah mengalami kekalahan dari Nottingham Forest dengan skor 0-1 pada tanggal 20 Mei 2023, meskipun mereka mendominasi sepanjang musim.

Meski demikian, bek kanan Manchester City, Kyle Walker, tetap memberikan pujian kepada Arsenal atas performa mereka yang finis di posisi kedua dalam klasemen.

Walker menganggap bahwa Arsenal memiliki musim yang fantastis.

Setelah pertandingan melawan Chelsea pada tanggal 21 Mei 2023, Manchester City akan mengangkat trofi Premier League, dan Walker menyampaikan penghargaan kepada Arsenal yang mampu bersaing dengan klubnya di puncak klasemen.

Walker menyebut bahwa Arsenal telah mendorong Manchester City hingga batasnya, dan ia memberikan semua kredit kepada mereka.

Ia juga menekankan bahwa perjalanan Manchester City musim ini telah luar biasa, dan mereka berhasil memanfaatkan beberapa kesalahan yang terjadi pada Arsenal untuk mencapai posisi yang mereka miliki sekarang.

Mikel Arteta mengakui bahwa Arsenal bisa saja bermain selama tiga jam tanpa mencetak gol ketika melawan Nottingham Forest, dan perjalanan pulang ke London pasti terasa dua kali lebih lama.

Fakta mendasar dari kemenangan gelar Manchester City sangatlah mencolok. Arsenal pernah memimpin dengan selisih delapan poin dan menghabiskan 248 hari di puncak klasemen Premier League secara keseluruhan.

Namun, pada akhirnya itu menjadi periode terpanjang tanpa meraih gelar liga dalam sejarah sepak bola Inggris.

Ambisi Arsenal untuk meraih gelar juara Liga Inggris musim ini akhirnya pupus setelah mengalami kekalahan dalam pertandingan pekan ke-37 yang diadakan di markas lawan.

Tim yang berhasil menggagalkan ambisi Arsenal tersebut bukanlah tim sembarangan, melainkan juara Liga Champions dua kali, Nottingham Forest.

Baca juga: Liga Inggris Pekan Ke-37: Tottenham Hotspur Terpeleset, Manchester City Kuasai Puncak Klasemen" href="https://www.pewartanusantara.com/hasil-pertandingan-liga-inggris-pekan-ke-37-tottenham-hotspur-terpeleset-manchester-city-kuasai-puncak-klasemen/" rel="bookmark">Hasil Pertandingan Liga Inggris Pekan Ke-37: Tottenham Hotspur Terpeleset, Manchester City Kuasai Puncak Klasemen

Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion City Ground, Arsenal harus menerima kekalahan dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal yang menggagalkan ambisi The Gunners diciptakan oleh Taiwo Awoniyi.

Sementara itu, Manchester City belum menjalani pertandingan pekan ke-37 Premier League 2022-2023 pada saat berita ini ditulis. Namun, tim asuhan Pep Guardiola sudah dipastikan menjadi juara sebelum melakoni pertandingan tersebut.

The Citizens sudah unggul empat poin dari Arsenal dengan satu pertandingan tersisa.

Dengan sisa satu pertandingan yang tidak mungkin mengubah defisit poin tersebut, Arsenal harus mengakui bahwa mereka tidak dapat mengejar ketertinggalan dan ambisi mereka untuk menjadi juara liga harus pupus.