Pewarta Nusantara
Menu Kirim Tulisan Menu

Malang

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 minggu yang lalu

Pewarta Nusantara, 17 Januari 2025 – Dalam upaya mendorong digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang menyelenggarakan sosialisasi bertajuk "Pemanfaatan Media Sosial untuk Pengembangan UMKM". Kegiatan ini diadakan oleh Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 10 pada 15 Januari 2025 di Balai Desa Ngebruk, Kabupaten Malang.

Acara ini menarik perhatian ibu-ibu anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) serta Kepala Desa Ngebruk, yang hadir untuk mendapatkan pengetahuan praktis dalam memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi.

Media Sosial Sebagai Solusi Modern

Arif Rahman Adjulian dan Syaifah Putri Diah Ambari, mahasiswa yang menjadi narasumber utama, memaparkan pentingnya penggunaan platform media sosial, terutama TikTok, sebagai strategi promosi. Dalam sesi interaktif, mereka menjelaskan bagaimana fitur-fitur TikTok dapat dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan pemasaran produk-produk lokal, seperti sari jahe dan temulawak.

Para peserta juga diajarkan langkah-langkah praktis membuat konten yang menarik dan relevan. Tidak hanya itu, masukan dari peserta, seperti perbaikan desain kemasan agar tulisan lebih jelas, menjadi salah satu sorotan penting dalam sesi diskusi.

Langkah Kecil, Dampak Besar

Antusiasme yang tinggi dari sekitar 25 peserta membuktikan bahwa pelatihan ini mampu menjawab kebutuhan pelaku UMKM dalam beradaptasi dengan era digital. Para peserta menunjukkan semangat untuk mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh, termasuk cara menjangkau pasar yang lebih luas melalui media sosial.

Dengan inisiatif ini, mahasiswa UIN Malang berharap para pelaku UMKM, khususnya ibu-ibu PKK Desa Ngebruk, dapat memanfaatkan teknologi secara maksimal demi keberlanjutan usaha mereka.

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
10 bulan yang lalu

Aries Agung Paewai, Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, memiliki tujuan untuk mengenalkan program angkutan kota (angkot) gratis bagi Pelajar pada tahun ini.

Program ini direncanakan untuk diuji coba pada bulan April 2024 setelah perayaan lebaran. Aries menjelaskan bahwa beberapa wilayah di Kota Batu akan menjadi tempat uji coba untuk program ini, termasuk wilayah perkotaan dan beberapa desa.

"Kami berencana untuk melakukan uji coba program Angkot gratis bagi pelajar pada bulan April setelah lebaran," ujar Aries pada Jumat (29/3/2024).

Aries menjelaskan bahwa tujuan dari uji coba ini adalah untuk memastikan bahwa saat program ini diluncurkan secara resmi, tidak akan ada masalah atau keluhan yang signifikan. Dengan begitu, diharapkan program ini dapat berjalan lancar pada bulan Mei 2024.

Selama uji coba program angkutan pelajar ini, angkot-angkot yang dipilih untuk menjadi angkutan gratis harus memenuhi standar pelayanan minimum (SPM). Selain itu, para sopir harus berkomitmen terhadap kebersihan angkutan dan keselamatan berkendara.

"Kita akan melihat kelemahan apa yang ada agar bisa memperbaikinya. Setelah semuanya matang, baru kita bisa menerapkannya secara menyeluruh di semua wilayah," katanya.

Aries juga menegaskan bahwa operasional program ini harus disertai dengan kesadaran sopir untuk tidak merokok saat mengemudi. Selain itu, para sopir ini akan mendapatkan subsidi tertentu.

"Harapannya, nanti anak-anak ini akan diberikan kartu khusus untuk mengklaim subsidi ongkos," tambahnya.

Rencananya, akan ada 42 angkot yang akan digunakan sebagai armada untuk mengangkut para pelajar pada tahap awal. Jumlah ini akan mencakup sekitar 504 pelajar. Namun, jumlah pasti masih dalam tahap penelitian lebih lanjut.

Penyediaan fasilitas ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan keselamatan pelajar, mengingat tingkat pelanggaran dan kecelakaan yang cukup tinggi di kalangan pelajar.

Selain itu, program ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan sopir angkot yang telah mengalami penurunan penumpang akibat persaingan dengan transportasi online. Program ini dibiayai oleh APBD dengan nilai sekitar Rp 900 hingga Rp 1 miliar.

Kepala Dishub Kota Batu, Hendri Suseno, menjelaskan bahwa kesiapan program ini telah mencapai tahap studi rute dan titik penjemputan. Nantinya, angkutan gratis ini akan tersedia bagi siswa SD, SMP, dan SMA.

Jika program ini terwujud, para sopir angkot dapat merasa lega, dan orang tua murid akan mengurangi pengeluaran mereka. Selain itu, angkot gratis juga dapat mengurangi kemacetan pada pagi dan sore hari.