Ormas
Blora, Pewarta Nusantara – Salah seorang anggota Pemuda Pancasila menjadi korban pengeroyokan dalam bentrokan yang terjadi di Perempatan Karangjati. Korban yang tidak sempat melarikan diri dihajar oleh sekelompok anggota GRIB hingga mengalami luka parah.
Menurut saksi mata, Sigit, korban sempat diintimidasi oleh kelompok lawannya dan dipaksa melepas atribut Pemuda Pancasila yang ia kenakan. "Ada anggota GRIB yang meminta korban melepas jaket ormasnya. Setelah itu, mereka menghajar korban hingga terluka parah,” ungkap Sigit.
Beruntung, warga setempat segera membantu menyelamatkan korban dengan membawanya ke tempat yang lebih aman. Tak lama kemudian, polisi datang untuk mengevakuasi korban dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Hingga saat ini, korban masih menjalani perawatan medis intensif.
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, memastikan bahwa pihaknya akan mengusut tuntas kasus pengeroyokan ini. "Kami sudah mengidentifikasi beberapa pelaku dan akan segera memproses mereka sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.
Blora, Pewarta Nusantara – Ketua DPC Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Blora, Sugiyanto, angkat bicara terkait insiden Bentrok yang melibatkan anggotanya. Ia menyebutkan bahwa kejadian ini dipicu oleh anggota GRIB dari luar Blora yang menghadapi provokasi di jalan.
“Anggota kami yang terlibat adalah rombongan dari luar Blora yang saat itu dihadang saat akan kembali ke daerah masing-masing. Akhirnya mereka terpancing dan terjadi bentrok,” ungkap Sugiyanto pada Rabu (15/1/2025).
Sugiyanto menyatakan bahwa pihaknya tidak mendukung aksi kekerasan, namun ia juga meminta semua pihak untuk tidak memprovokasi anggotanya. "Kami sangat mendukung mediasi dan penyelesaian damai. Saya juga meminta anggota GRIB untuk lebih tenang ke depannya,” tegasnya.
Situasi di Blora saat ini dilaporkan sudah kondusif. Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap pihak-pihak yang terlibat dan memastikan kejadian serupa tidak terulang lagi.
Blora, Pewarta Nusantara – Bentrokan antara Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Perempatan Karangjati Blora pada Selasa (14/1/2025) tidak hanya menyebabkan korban luka-luka, tetapi juga kerusakan sejumlah kendaraan milik anggota Ormas yang terlibat.
Sebuah mobil bermotif loreng yang diduga milik anggota Pemuda Pancasila dirusak oleh sekelompok orang yang diyakini merupakan anggota GRIB. Selain itu, tiga unit sepeda motor ditemukan dalam kondisi hancur. Insiden tersebut sempat mengakibatkan arus lalu lintas di sekitar Perempatan Karangjati macet total selama hampir satu jam sebelum pihak kepolisian mengamankan lokasi.
Ketua RT setempat, Sigit, mengungkapkan bahwa kejadian ini bermula ketika mobil Pemuda Pancasila berhenti di lampu merah. "Saat lampu merah, mereka bertemu kelompok GRIB yang datang dari arah selatan. Terjadi saling ejek sebelum akhirnya situasi memanas, dan penyerangan pun terjadi," jelasnya.
Polisi yang tiba di lokasi langsung memasang garis polisi untuk mengamankan barang bukti dan melakukan investigasi lebih lanjut. Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing oleh insiden tersebut. "Kami harap masyarakat tidak terprovokasi dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kepada pihak berwajib,” tegasnya.
Blora, Pewarta Nusantara – Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Blora, Munaji, menilai bahwa bentrokan yang terjadi di Kecamatan Kunduran pada Selasa (14/1/2025) merupakan kelanjutan dari insiden yang lebih dulu terjadi di Perempatan Karangjati.
Menurutnya, bentrok di Kunduran menjadi puncak dari ketegangan yang telah memanas di Karangjati.
“Insiden di Kunduran adalah buntut dari kejadian sebelumnya di Karangjati. Kami tidak ingin ini berlanjut, makanya kami mendorong segera dilakukan mediasi,” ujar Munaji saat dihubungi sebelum mediasi berlangsung di Pendopo Kabupaten Blora, Rabu (15/1/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa anggota PP yang terlibat dalam bentrokan saat ini masih dalam pengamanan Polres Blora.
“Anggota kami yang terlibat di Kunduran sedang diamankan untuk mencegah situasi semakin memburuk. Kami akan memastikan hal ini selesai hari ini,” tambahnya.
Dalam mediasi yang difasilitasi oleh pemerintah Kabupaten Blora, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan konflik dengan jalan damai. Bupati Blora beserta jajaran Forkopimda turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Selain itu, Kapolres Blora juga menegaskan pentingnya menjaga komunikasi antara kedua Ormas untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Blora, Pewarta Nusantara – Bentrokan antara organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya yang terjadi pada Selasa (14/1/2025) kini mulai terang benderang.
Insiden yang mencengangkan warga ini berlangsung di dua lokasi berbeda, yakni Perempatan Karangjati di Kecamatan Blora dan Jalan Ngawen-Kunduran di Kecamatan Kunduran.
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, menjelaskan bahwa bentrokan ini melibatkan puluhan anggota kedua Ormas dan mengakibatkan 12 korban luka-luka.
“Di TKP pertama, yaitu di Perempatan Karangjati, terdapat delapan korban yang mengalami luka. Sementara di Kunduran, ada empat korban. Total keseluruhan korban adalah 12 orang,” ungkap Wawan dalam konferensi pers yang digelar di Pendopo Kabupaten Blora, Rabu (15/1/2025).
Ia menjelaskan bahwa dari 12 korban, sebanyak 11 orang telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Namun, satu korban masih dirawat intensif di RSUD Blora akibat luka yang cukup serius dan kemungkinan besar akan dirujuk ke RSUD Rembang.
Wawan menambahkan bahwa pihak kepolisian kini sedang mengusut tuntas kejadian ini.
Ia mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan menghindari tindakan yang dapat memperkeruh situasi. "Kami meminta semua pihak menahan diri. Kami sedang menangani kasus ini agar situasi tetap kondusif,” tegasnya.
Blora, Pewarta Nusantara – Insiden bentrokan yang melibatkan dua organisasi kemasyarakatan, Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, pecah di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Selasa (14/1/2025). Peristiwa ini mengakibatkan 12 orang mengalami luka-luka.
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, mengungkapkan bahwa konflik bermula dari persoalan pribadi di antara anggota kedua Ormas. “Beberapa anggota GRIB dulunya adalah bagian dari Pemuda Pancasila. Hal ini memicu masalah internal yang akhirnya berujung pada bentrokan,” ujarnya saat deklarasi damai di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Rabu (15/1/2025).
Korban dan Penanganan
Dari 12 korban luka, mayoritas sudah mendapatkan perawatan medis. “Hanya satu korban yang masih dirawat, kondisinya kini sudah berangsur membaik,” tambah Wawan.
Bentrokan berlangsung di dua lokasi, yakni perempatan Karangjati, Kecamatan Blora, dan Jalan Ngawen–Kunduran, Kecamatan Kunduran. Insiden ini melibatkan kerusakan sejumlah kendaraan milik anggota Pemuda Pancasila, yang kalah jumlah dibanding anggota GRIB Jaya.
Proses Mediasi
Upaya mediasi antara kedua ormas digelar pada Rabu (15/1/2025) pagi di Pendopo Kabupaten Blora. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua MPC Pemuda Pancasila Blora, Ketua DPC GRIB Jaya Blora, Bupati Blora, serta jajaran Forkompimda.
“Kedua pihak telah menyepakati perdamaian. Situasi di Blora kini sudah kondusif,” ungkap Wawan.
Meski mediasi telah dilakukan, polisi memastikan tetap melanjutkan penyelidikan atas kasus pengeroyokan yang terjadi dalam bentrokan tersebut.
Dinamika Konflik
Ketegangan antara kedua ormas sebenarnya telah memanas sejak beberapa waktu lalu. Ketua Pemuda Pancasila Blora, Munaji, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap keberadaan GRIB Jaya di Blora, yang menurutnya menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Kalau mau jadi organisasi di Blora, ya harus mematuhi aturan dan tidak membuat onar,” tegas Munaji. Ia juga menyinggung dugaan penyelewengan pupuk bersubsidi dan gas LPG oleh oknum anggota GRIB Jaya.
Sebaliknya, Ketua GRIB Jaya Blora, Sugiyanto, menekankan bahwa organisasi yang dipimpinnya telah memiliki legalitas yang sah. “Kami sudah terdaftar resmi secara nasional, jadi tidak ada alasan untuk membubarkan GRIB,” ujarnya.
Sugiyanto menyatakan keheranannya atas sikap Pemuda Pancasila yang dinilai tidak bersahabat, namun memastikan anggotanya tidak akan terpancing provokasi.
Penjagaan Ketat oleh Aparat
Untuk meredam situasi, aparat TNI dan Polri dikerahkan ke lokasi bentrokan. Ratusan anggota GRIB Jaya yang sempat berkumpul di Alun-alun Blora akhirnya membubarkan diri setelah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Blora.
Insiden ini juga menarik perhatian publik setelah video amatir yang merekam suasana bentrokan beredar di media sosial. Banyak warga Blora berharap kedua ormas dapat menjunjung tinggi perdamaian demi menjaga ketertiban di wilayah tersebut.