Paolo Maldini
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Maldini, yang sebelumnya menjabat sebagai direktur teknik AC Milan, tiba-tiba dipecat pada bulan Juni 2023.
Pemecatannya terjadi karena adanya perbedaan visi antara Maldini dan pemilik klub, Gerry Cardinale. Pemain belakang AC Milan, Fikayo Tomori, mengungkapkan rasa sedihnya atas pemecatan Maldini.
Tomori mengakui peran besar yang dimainkan Maldini dalam kesuksesannya bersama Rossoneri.
Tomori menjelaskan bahwa Maldini adalah sosok penting dalam karirnya di Milan. Maldini sering memberikan nasihat dan panduan kepada Tomori untuk membantu perkembangannya sebagai pemain.
Meskipun Maldini tidak lagi berada di klub, Tomori yakin bahwa Maldini akan terus memantau perkembangan tim dari kejauhan.
Baca Juga; Son Heung-min Tetap Setia dengan Tottenham dan Memiliki Banyak Target di Premier League
Tomori juga menegaskan komitmennya untuk tetap berada di AC Milan dalam waktu dekat. Ia merasa semakin nyaman dan telah merasa menjadi salah satu pemimpin di tim.
Tomori menyadari tanggung jawabnya sebagai pemain senior dan ingin memberikan kontribusi positif bagi tim dengan memenangkan pertandingan.
Dengan keterampilannya sebagai bek sentral yang diandalkan, Tomori siap bersaing dengan pemain lain di posisi tersebut untuk musim 2023-24.
Dia akan berjuang untuk mendapatkan tempat di starting XI dan membantu AC Milan mencapai tujuan mereka di musim mendatang. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Yogyakarta - Alessandro Nesta Protes Pemecatan Paolo Maldini: Keputusan yang Tidak Masuk Akal dan Tidak Menghormati Prestasi Milan.
Keputusan AC Milan untuk memecat Paolo Maldini dari posisi direktur klub mendapat kritik keras dari Alessandro Nesta. Menurut Nesta, pemecatan ini tidak masuk akal mengingat Maldini merupakan sosok berpengaruh di balik kesuksesan Milan dalam meraih scudetto musim lalu.
Nesta juga menyoroti bahwa manajemen tidak memberikan alasan yang jelas untuk mengambil langkah tersebut.
Nesta menganggap Maldini sebagai orang yang membawa klub kembali ke puncak dengan meraih gelar scudetto dan mencapai semifinal Liga Champions.
Menurutnya, tindakan memecat Maldini tidak berdasar dan tidak adil. Ia mengungkapkan ketidaksetujuannya atas keputusan tersebut kepada Sky Sport Italia.
Di balik pemecatan Maldini, terdapat perubahan strategi transfer yang diinginkan oleh RedBird, pemilik baru AC Milan. Namun, Nesta merasa bahwa pemilik asing harus memahami dengan lebih baik sejarah klub, menghormati prestasi yang telah diraih, serta memperhatikan keinginan para suporter.
Ia berpendapat bahwa keputusan seperti ini tidak sesuai dengan nilai-nilai dan karakter klub yang seharusnya dijunjung tinggi.
Kritik Nesta terhadap pemecatan Maldini mencerminkan kekecewaan banyak pihak terhadap keputusan manajemen AC Milan. Para penggemar dan mantan rekan setim Maldini merasa bahwa kepergian sang legenda adalah sebuah kerugian besar bagi klub.
Kini, Milan harus menemukan cara untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Maldini dalam struktur kepemimpinan klub tersebut. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Jakarta - AC Milan mengumumkan kepergian Ricky Massara sebagai direktur olahraga mereka, hanya satu hari setelah Paolo Maldini juga didepak dari klub.
Keduanya memutuskan untuk pergi karena hubungan yang tidak harmonis dengan pemilik klub, Gerry Cardinale. Massara meninggalkan Milan setelah kontraknya berakhir, sehingga pengumuman resmi tentang kepergiannya baru bisa dilakukan setelah Maldini dipecat.
Dalam pernyataan resmi AC Milan, klub berterima kasih kepada Massara atas kontribusinya selama ini. Kepergian Maldini dan Massara tidak hanya berdampak pada struktur manajemen klub, tetapi juga mengejutkan para pemain Milan.
Maldini dan Massara memiliki hubungan baik dengan para pemain dan kepergian mereka memberikan pukulan telak bagi tim.
Salah satu pemain yang sangat terpukul adalah Ismael Bennacer, yang merasa berutang budi besar kepada Maldini dan Massara. Melalui akun Instagram pribadinya, Bennacer mengucapkan terima kasih kepada keduanya atas kontribusi yang mereka berikan kepada klub dan dirinya pribadi.
Ia juga mengakui bahwa Maldini dan Massara telah memberinya kesempatan untuk berkembang dan menunjukkan kemampuannya.
Kepergian Maldini dan Massara menjadi peristiwa yang mengejutkan dan meninggalkan dampak emosional bagi para pemain AC Milan.
Mereka akan harus beradaptasi dengan perubahan struktur manajemen klub dan membangun hubungan baru dengan orang-orang yang akan menggantikan posisi kedua tokoh penting tersebut.
Bagaimanapun, keberangkatan Maldini dan Massara juga membuka peluang bagi perubahan dan pembaruan di klub, serta memberikan kesempatan bagi individu-individu baru untuk membawa Milan ke masa depan yang lebih baik. (*Ibs)
Pewarta Nusantara - Keputusan terakhir Paolo Maldini dan Frederic Massara di AC Milan telah diambil setelah pertemuan yang digelar pada Senin malam waktu setempat, menurut laporan Tuttosport.
Pertemuan tersebut awalnya bertujuan untuk menjembatani perbedaan yang ada, namun sayangnya berakhir dengan pemecatan Maldini dan Massara.
Kabar ini tentu saja mengejutkan di Italia. Gerry Cardinale, pemilik AC Milan yang mengambil alih klub pada Agustus 2022 melalui perusahaan RedBird Capital, memutuskan untuk memecat Direktur Teknik Paolo Maldini dan Direktur Sepak Bola Frederic Massara.
Cardinale merasa bahwa ada kebutuhan akan perubahan besar di klub, termasuk menghilangkan pengaruh-pengaruh lama.
Dalam pandangan Cardinale, Maldini dan Massara bukanlah sosok yang tepat untuk meneruskan proyek yang diusungnya di AC Milan.
Ini menjadi kejutan karena keduanya telah berperan penting dalam kebangkitan klub I Rossoneri belakangan ini. Meskipun belum ada pernyataan resmi dari AC Milan mengenai pemecatan ini, berbagai media di Italia telah merilis kabar tersebut dan pengumuman resmi diyakini hanya tinggal menunggu waktu.
Tuttosport bahkan telah memberitakan bahwa Cardinale sudah memiliki solusi untuk mengisi dua posisi yang kosong tersebut.
Giorgio Furlani, CEO klub, dan Geoffrey Moncada, kepala pemandu bakat saat ini, kemungkinan akan mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Maldini dan Massara.
Baca juga: Olok-olok Zlatan Ibrahimovic oleh Bastian Schweinsteiger: Pujian Terbalut dengan Tertawaan
Salah satu alasan yang dikaitkan dengan pemecatan Maldini adalah kegagalan dalam dua transfer, yaitu Charles De Ketelaere dan Divock Origi.
Kabarnya, AC Milan mengalami kerugian sebesar 35 juta euro dari transfer De Ketelaere. Selain itu, meskipun berhasil mencapai semifinal Liga Champions, performa Milan di Serie A tidak memuaskan.
Mereka hanya finis di posisi empat besar dan mendapatkan tiket ke Liga Champions musim depan berkat pengurangan poin yang dialami oleh Juventus.
Peristiwa ini menunjukkan bahwa perubahan besar sedang terjadi di AC Milan dengan pemecatan Maldini dan Massara. Tunggu informasi lebih lanjut mengenai keputusan ini dan bagaimana klub akan mengisi kekosongan posisi tersebut. (Ibs)