Pewarta Nusantara
Menu Kirim Tulisan Menu

Pasukan Rusia

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Internasional - Pasukan Rusia telah berhasil menggagalkan tidak kurang dari 13 upaya serangan dari pasukan Ukraina, yang berasal dari dua arah berbeda.

Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, pasukan Ukraina melakukan upaya untuk merebut kembali posisi yang telah hilang, namun usaha mereka mengalami kegagalan.

Kelompok Pasukan Rusia, termasuk Kelompok Pasukan "Tsentr," brigade lintas udara ke-25, serta brigade mekanik ke-21 dan ke-67 dari angkatan bersenjata Ukraina, berhasil menggagalkan serangan tersebut dengan dukungan dari tembakan artileri dan serangan udara.

Sebagai hasilnya, pasukan penyerang Ukraina mengalami kerugian personel yang signifikan dan lebih dari 40 militan Ukraina menyerah.

Serangan balasan dari Ukraina ini telah lama diiklankan dan akhirnya diluncurkan pada awal Juni, meskipun mengalami beberapa kali penundaan.

Meskipun pasukan Ukraina terus berusaha, mereka gagal maju ke tiga arah utama, yaitu Donetsk Selatan, Artemovsk (Bakhmut), dan Zaporozhye, dengan Zaporozhye menjadi fokus utama dari upaya mereka.

Situasi ini menunjukkan kompleksitas dan ketegangan yang berkepanjangan dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.

Baca Juga; Korea Utara ‘Mainkan Aksi Teror’ Saat Kapal Selam AS Tiba di Korea Selatan, Meningkatkan Tegangan Politik Regional

Konflik ini telah berlangsung selama beberapa tahun, dan upaya serangan serta balasan terus berlanjut di wilayah yang diperebutkan.

Tentara Rusia dan Ukraina saling berhadapan dalam pertempuran, dan masing-masing pihak berusaha mempertahankan atau merebut kendali atas wilayah yang strategis.

Perang saudara ini telah menyebabkan banyak penderitaan bagi penduduk di wilayah tersebut dan menimbulkan keprihatinan internasional tentang eskalasi kekerasan dan potensi dampaknya terhadap stabilitas regional. (*Ibs)

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Kyif - Pasukan Rusia Membalas Serangan Ukraina, Memukul Mundur Lawan di Dua Front. Pasukan Rusia telah berhasil memukul mundur serangan musuh di dua arah, yaitu selatan Donetsk dan arah Zaporozhye.

Dalam pertempuran tersebut, tank, kendaraan lapis baja, dan pasukan lawan berhasil dihancurkan, mengakibatkan mereka terpaksa mundur. Jurubicara Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan keberhasilan tersebut kepada Sputnik.

Dalam serangan di daerah Makarovka di selatan Donetsk, pasukan Rusia dari kelompok pasukan Vostok berhasil mengusir musuh.

Tank, kendaraan tempur lapis baja, dan tenaga kerja musuh berhasil dihancurkan dalam pertempuran tersebut, sehingga musuh terpaksa mengalami kerugian dan terdesak untuk mundur.

Sementara itu, serangan Ukraina di arah Zaporozhye juga berhasil dipukul mundur oleh Pasukan Rusia, yang mengakibatkan musuh kehilangan tenaga dan peralatan.

Tak hanya itu, di arah Donetsk Selatan, pasukan Rusia melancarkan serangan yang berhasil menghancurkan lebih dari 50 militan Ukraina dan tujuh kendaraan lapis baja.

Keberhasilan ini membuktikan kemampuan pasukan Rusia dalam menghadapi serangan musuh di berbagai front pertempuran. Operasi militer Rusia di Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022, sebagai respons terhadap permintaan bantuan yang diajukan oleh republik rakyat Donetsk dan Lugansk untuk mempertahankan diri dari provokasi Ukraina.

Sementara negara-negara Barat merespons operasi Rusia dengan meluncurkan kampanye sanksi yang komprehensif terhadap Moskow dan memberikan pasokan senjata kepada Ukraina.

Pada 30 September 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin, bersama kepala republik rakyat Donetsk dan Lugansk, serta wilayah Kherson dan Zaporozhye, menandatangani perjanjian yang mengakui aksesi wilayah-wilayah tersebut ke Rusia.

Keputusan ini didasarkan pada hasil referendum yang menunjukkan mayoritas penduduk setempat mendukung bergabung dengan Rusia.

Baca juga: KBRI Moskow Keluarkan Surat Kebijakan Keamanan bagi WNI di Tengah Ancaman Terorisme

Meskipun situasi yang melibatkan perusahaan militer swasta (PMC) Grup Wagner dan pemimpinnya, Yevgeny Prigozhin, terjadi di Rusia, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan mempengaruhi kemajuan operasi militer Moskow di Ukraina. (*Ibs)