Pewarta Nusantara
Menu CV Maker Menu

PMII

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewartanusantara.com - Ditengah arus media yang begitu cepat, dan masifnya tingkat penyebaran berita hoax, terutama di momentum menjelang pemilu 2024. Mengingat bahaya dari berita hoax yang begitu berbahaya, kiranya perlu dilakukan upaya sosialisasi sekaligus mengedukasi masyarakat terkait upaya mencegah hoax, terutama kaum muda sebagai golongan masyarakat yang paling banyak beraktivitas di media sosial.

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar kampanye prebunking dengan menyasar kalangan mahasiswa. Sebab, mahasiswa yang notabene merupakan kaum muda, sangat banyak beraktivitas di media sosial, sehingga rentan menjadi target atau korban dari hoax.

Gambar - Antusias mahasiswa mengikuti Game Anti Hoax yang dipandu oleh Tim <a href=

Mafindo" width="768" height="499" /> Gambar : Antusias mahasiswa mengikuti Game Anti Hoax yang dipandu oleh Tim Mafindo

Kampanye prebunking sendiri merupakan sebuah agenda yang diinisiasi oleh Mafindo, yang bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui bagaimana cara membedakan informasi palsu atau upaya manipulasi lainnya. Karena itu, pre-bunking merupakan salah satu tindakan proaktif agar tidak mudah terpapar dan sebelum informasi hoax tersebut beredar di masyarakat.

“Kampanye prebunking ini merupakan sebuah bentuk upaya pencegahan berita hoax, kampanye ini sangat penting terutama bagi mahasiswa yang memiliki intensitas aktivitas media sosial yang tinggi”. Ujar Nauval Hanif Al Imroni, salah satu Tim Mafindo UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Gambar - Mahasiswa Fishum melihat deretan karya berupa poster yang memiliki makna ajakan dan edukasi anti hoax

Gambar : Mahasiswa Fishum melihat deretan karya berupa poster yang memiliki makna ajakan dan edukasi anti hoax

Kampanye ini dilaksanakan selama 3 hari, dimulai sejak Rabu, 13 September sampai dengan Jum’at, 15 September 2023 di Taman Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM), UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dimulai dari pukul 07:00 sampai 16:30 WIB.

Agenda ini dilaksanakan bersamaan dengan Pameran Karya Sadewa PMII Humaniora Park, dan mendapatkan antusias yang tinggi dari pada mahasiswa. Ratusan mahasiswa mengunjungi Taman Fishum dan mengikuti agenda kampanye tersebut.

Gambar - Umar Ma’ruf Ketua PMII Humaniora Park Rayon Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, menyerahkan cinderamata dari Mafindo kepada Bapak Sodik, selaku Dekan Fishum.

Gambar : Umar Ma’ruf Ketua PMII Humaniora Park Rayon Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, menyerahkan cinderamata dari Mafindo kepada Bapak Sodik, selaku Dekan Fishum.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Bapak Dr. Mochamad Shodik, S.Sos., M.Si. mengapresiasi agenda tersebut, beliau mengatakan bahwa kampanye prebunking sangat penting bagi masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa. Sebab, hoax merupakan hal yang menyimpang dari prinsip-prinsip budaya maupun agama.

“Sangat penting edukasi dan pencegahan hoax ini, apalagi kita semua tahu situasi hari ini menjelang pemilu sangat rawan sekali hoax, yang mana dampak hoax ini sangat berbahaya. Jadi perlu teliti, saya kira ini agenda yang bagus dan luar biasa”. Ujar Bapak Sodik, Dekan Fishum, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Terakhir, beliau berharap agar masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa agar dapat menjadi pelopor pencegahan berita hoax. Dengan kampanye prebunking yang diinisiasi Mafindo, kader PMII Humaniora Park dan segenap mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta siap menjadi garda terdepan dalam pencegahan berita hoax menjelang pemilu 2024.

“Setelah mengikuti kampanye prebunking ini, semoga kader PMII dan seluruh mahasiswa Fishum, dapat menjadi tonggak utama pencegahan hoax menjelang pemilu”. Pungkas beliau.

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Yogyakarta - PMII Humaniora Park, Rayon Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali menggelar Pelantikan dan Rapat Kerja (raker) ke XVII. Acara ini dilaksanakan pada Kamis, (27/07/2023) di Aula KAPMI D.I Yogyakarta.

Acara tersebut dihadiri oleh Pengurus Cabang (PC) PMII DIY, Pengurus Komisariat PMII UIN Sunan Kalijaga, Dewan Penasehat Organisasi dan Dewan Pertimbangan Organisasi serta segenap kader dan warga PMII Humaniora Park.

Acara tersebut dimulai dengan sambutan sekaligus pembukaan yang dibuka langsung oleh Ketua PC PMII DIY, Sahabat Akhmad Mundhir. Beliau menyampaikan terkait selektifitas dalam membangun kolaborasi dalam gerakan.

“Dalam membangun kolaborasi gerakan haruslah selektif dan kita perlu menekankan batas-batas kolaborasi”. Ujar beliau.

Senada dengan itu, Ahmad Jazuly Ketua Komisariat PMII UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta juga menyampaikan bahwa kolaborasi adalah hal penting dalam sebuah gerakan. Namun, dalam menjalankan perlu ada batasan, sebab PMII memiliki seperangkat dasar organisasi yang mutlak tidak bisa digeserkan.

“Dalam berkolaborasi kita perlu tetap memegang nilai-nilai dan ideologi PMII, sebab jangan sampai kolaborasi dilakukan tanpa disertai pegangan nilai dan ideologi”. Kata Jazuly.

Dilanjut penyampaian Umar Ma’ruf sebagai Ketua PMII Humaniora Park, Rayon Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Umar menyampaikan bahwa kegiatan pelantikan dan raker ini menjadi momentum awal untuk menentukan berjalannya organisasi satu tahun kedepan.

“Kegiatan ini menjadi momen awal sebagai penentu roda organisasi satu tahun kedepan”. Ujar Umar.

Selain itu Umar juga menyampaikan bahwa program kerja yang telah dirumuskan merupakan sebuah jawaban atas kebutuhan kader dan tuntunan zaman yang semakin maju.

“Program kerja yang telah dirumuskan merupakan hasil pertimbangan kebutuhan-kebutuhan kader dan melihat kondisi zaman hari ini”. Ujarnya.

Kemudian acara dilanjut dengan penyampaian stadium general yang disampaikan oleh Sahabat Ghozali Nashrul Arif, S.Psi dan Muhammad Wafi, S.Ikom. Dalam penyampaiannya, sahabat ghozali menyampaikan bahwa kolaborasi adalah kunci berjalannya proses organisasi, terutama kaderisasi.

“Jika kolaborasi sudah terbangun dengan baik maka proses jalannya kaderisasi akan efektif, dan berjalan dengan berkesinambungan”. Ujar Ghozali dalam penyampaiannya.

Sahabat Wafi juga menyampaikan bahwa, hal dasar dalam kolaborasi yang perlu dipahami dan dimengerti oleh seluruh kader yaitu, kolaborasi internal dan eksternal. Dua aspek tersebut jika mampu dijalankan dengan baik maka akan muncul gerakan kolaboratif yang efektif.

“Sahabat-sahabat perlu tau, kolaborasi terbagi menjadi dua aspek, pertama internal, kedua eksternal. Apabila keduanya dapat dipahami dan dijalankan maka kolaboratif menjadi gerakan yamg efektif”. Ujar Wafi dalam penyampaiannya.

Diakhir, Sahabat Amrauzi selaku Ketua Pelaksana menyampaikan bahwa agenda ini merupakan aspek sentral dalam berjalannya organisasi. Kader PMII yang akrab disapa Rozi ini berharap agar raker dan pelantikan ini berjalan dengan lancar dan penuh khidmat.

“Saya selaku Ketua Pelaksana agenda ini adalah sehuah sentral dalam berjalannya organisasi. Saya berharap agenda ini berjalan lancar dan penuh khidmat.” Pungkasnya.

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII) telah mengumumkan rekomendasi yang dihasilkan dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II IKA-PMII yang diselenggarakan di Kalimantan Barat pada tanggal 26-28 Mei 2023 lalu.

Pada konferensi pers yang diadakan di Jakarta Timur pada Senin (29/05/2023), Ketua Umum IKA-PMII, Ahmad Muqowam, menyampaikan rekomendasi tersebut.

Ahmad Muqowam mengungkapkan bahwa fokus Rakernas II IKA-PMII adalah memperkuat peradaban. Rekomendasi yang diusulkan oleh IKA-PMII menekankan perlunya adanya blueprint untuk mewujudkan Indonesia yang berbudaya dan berperadaban.

Muqowam menekankan pentingnya Pemerintah Presiden Jokowi dalam memastikan adanya visi, misi, dan kebijakan pembangunan yang berorientasi pada peradaban. Rekomendasi ini diharapkan akan menjadi warisan bagi pemerintahan Presiden Jokowi.

Selanjutnya, rekomendasi yang diajukan juga mencakup proses pemilu 2024. IKA-PMII berharap agar ritual demokrasi lima tahunan ini tidak mengganggu kesepakatan nasional dan tidak menimbulkan ketidakpastian politik.

Muqowam menyatakan bahwa politik harus tetap berjalan tanpa menghambat pembangunan lainnya. Dia mengingatkan bahwa proses politik tidak boleh merusak substansi yang berkaitan dengan eksistensi bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, IKA-PMII mendorong peserta dan penyelenggara pemilu untuk mengutamakan kontestasi berdasarkan ide dan gagasan, bukan hanya jualan janji dan retorika politik semata.

Proses politik harus dilakukan tanpa menimbulkan pemecahan dan polarisasi yang merugikan. Pendidikan politik terus menerus oleh partai politik dan seluruh elemen masyarakat juga dianggap penting dalam menjalankan proses politik ini.

Rakernas II IKA-PMII juga memberikan rekomendasi terkait pengkaderan PMII yang perlu disesuaikan dengan tuntutan zaman.

Selain itu, Rakernas mendorong para alumni dan kader PMII untuk terlibat dalam kontestasi pemilu 2024. Para alumni yang memiliki kesempatan diharapkan dapat berperan baik dalam pemilihan presiden maupun pemilihan legislatif.

Ketua Bendum PB IKA-PMII, Sudarto, menambahkan bahwa kontestasi kepemimpinan nasional pada tahun 2024 harus dimanfaatkan sebagai momentum strategis dalam membangun demokrasi yang sehat dan memperkuat dasar-dasar kehidupan berbangsa dan bernegara yang beradab.

Rakernas IKA-PMII 2023 juga mendesak pemerintah untuk memastikan keadaban publik di berbagai sektor sebagai kebutuhan dan tuntutan sejarah pendiri bangsa, yang tercermin dalam Pancasila dan pembukaan UUD RI 1945.

Rakernas ini juga mendesak untuk segera mengaktualisasikan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, dengan mengintegrasikan nilai-nilai positif yang berkembang di tengah masyarakat, termasuk nilai-nilai yang berasal dari Islam Ahlussunnah wal Jama'ah An Nahdliyah.

Dalam Rakernas II IKA-PMII, Ketua Umum PW IKA-PMII Kalbar, Suib, juga mengungkapkan beberapa isu penting yang dibahas, termasuk isu-isu kedaerahan.

Suib berharap agar isu-isu ini dapat diangkat secara nasional, terutama terkait penggiringan isu DOB (daerah otonomi baru) dan percepatan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai pusat pemerintahan.

Rakernas ini menjadi sarana bagi kader-kader alumni PMII dari seluruh Indonesia untuk memberikan kontribusi besar kepada bangsa dan negara.

Salah satu upaya yang ditekankan oleh PW IKA-PMII Kalbar adalah mendukung pendirian Universitas Pergerakan di Kalimantan Timur sebagai perimbangan setelah peletakan batu pertama Kantor PBNU.

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - M. Rafsanjani, Sekjen PB PMII, bertemu kader PMII Bangkalan di Jakarta pusat. Pertemuan tersebut terjadi pada hari Jum'at (26/5) di Sektretariat PB PMII.

Sebelumnya, sejak Rabu (24/5), para kader PMII Bangkalan telah melakukan protes terhadap tindakan ketua umum PB PMII.

Pihak mereka mengkritik tindakan ketua umum PB PMII yang dianggap tidak sesuai dengan konstitusi, yang berakibat pada terjadinya pelantikan ilegal pada Minggu (14/5).

Kabar pelantikan tersebut dikecam oleh enam komisariat yang telah secara resmi terpilih dan memiliki legitimasi administratif. Keenam komisariat tersebut adalah Komisariat UTM di Universitas Trunojoyo Madura, Komisariat STITAL di STIT Al Ibrohimy, Komisariat STAIS di STAI Syaichona Moh. Cholil, Komisariat STAMIDIYA di STAI Al-Hamidiyah, Komisariat STITMU di STIT Miftahul Ulum, dan Komisariat STEBIA di Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Al-Anwar.

Sekjend PB PMII mengaku terkejut saat kader PMII Bangkalan memberitahukan adanya pelantikan ilegal yang terjadi di Bangkalan.

"Saya tidak mengetahui pelantikan itu. Saya juga belum menandatangani SK PC PMII Bangkalan karena ada dua hasil Konfercab, ada dua pengajuan SK. Masalah ini belum dibahas di PB PMII, sebagaimana ketentuan organisasi. Ini kok tiba-tiba pelantikan" ujar Rafsanjani

Polemik yang terjadi di internal PMII Bangkalan ini tak kunjung selesai sedari proses pelaksaan konferensi cabang XXII pada 24/12/2022 hingga hari ini.

Akibatnya aktifitas keorganisasian sangat terganggu bahkan terbengkalai akibat konflik berkepanjangan ini, kader PMII Bangkalan berharap agar PB PMII Mengambil sikap tegas dan dalam waktu cepat agar prosesi kaderisasi dan aktifitas ke organisasian berjalan normal kembali.

" Kami harap polemik ini bisa diselesaikan dengan baik dan cepat, dengan mengindahkan konstitusi dan norma norma yang ada di PMII." ucap Moh. Umar, Ketua Komisariat UTM.