Pewarta Nusantara
Menu Kirim Tulisan Menu

Rakyat Palestina

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Internasional - Serangan terbaru Israel yang menewaskan setidaknya delapan warga Palestina dan melukai puluhan lainnya disebut sebagai kejahatan perang baru dan agresi barbar oleh pemimpin Palestina.

Juru bicara Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, meminta masyarakat internasional untuk menghentikan keheningan memalukan dan mengambil tindakan serius terhadap situasi tersebut.

Nabil Abu Rudeineh, juru bicara tersebut, menyatakan dalam pernyataannya bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah pendudukan Israel di kota Jenin dan kampnya merupakan kejahatan perang terhadap rakyat yang tak berdaya.

Ia menekankan bahwa Rakyat Palestina tidak akan menyerah dan akan terus bertahan menghadapi agresi brutal ini sampai pendudukan dikalahkan dan kemerdekaan tercapai.

Serangan Israel terhadap kota Jenin, yang berlangsung selama lebih dari 18 jam, melibatkan serangan udara dan serangan darat di Tepi Barat yang diduduki.

Dilaporkan bahwa lebih dari 1.000 tentara terlibat dalam operasi tersebut yang menurut Israel ditujukan melawan infrastruktur teroris.

Menurut otoritas kesehatan Palestina, seorang remaja berusia 16 tahun menjadi korban tewas, sedangkan puluhan lainnya terluka dan 10 di antaranya dalam kondisi kritis.

Selain itu, seorang warga Palestina juga ditembak mati oleh tentara Israel di dekat Ramallah. Pemerintah Palestina menggambarkan serangan di Jenin sebagai agresi barbar dan bagian dari kebijakan resmi Israel dalam menggunakan kekuatan militer untuk menghadapi rakyat Palestina yang tak berdaya, mengabaikan solusi politik terhadap konflik.

Mereka meminta tindakan internasional yang mendesak untuk menghentikan agresi dan menyerukan Mahkamah Pidana Internasional untuk mengadili para penjahat perang Israel.

Dalam menjawab serangan tersebut, Duta Palestina untuk Liga Arab meminta pertemuan mendesak untuk membahas cara-cara tindakan yang efektif di tingkat Arab dan internasional guna menghentikan agresi, mengadili pelaku, dan meminta perlindungan.

Baca Juga: China Batasi Ekspor Chip untuk Keamanan Nasional saat AS

Faksi-faksi Palestina juga menunjukkan solidaritas dengan rakyat Jenin melalui aksi-aksi di pusat Kota Gaza. Peserta aksi tersebut menyuarakan slogan dan memegang spanduk bertuliskan "Kita Semua Jenin" dan "Kami Bersama Perlawanan".

Joint Operations Room of the Palestinian Resistance Factions, kelompok payung yang terdiri dari partai politik di Jalur Gaza, juga mengeluarkan pernyataan yang mendukung rakyat Jenin dan memanggil seluruh rakyat Palestina untuk menghadapi pendudukan Israel dan mendukung Jenin.

Pemimpin senior dalam Jihad Islam, Khaled al-Batsh, menyatakan bahwa rakyat Gaza tidak akan meninggalkan Jenin dan upaya Israel untuk membawa pertempuran ke jalan-jalan Jenin dan tepi Barat akan sia-sia.

Kamp pengungsi Jenin telah menjadi sasaran serangan intensif dan berulang oleh pasukan Israel dalam dua tahun terakhir.

Bersama dengan Nablus, kota ini menjadi tempat tumbuhnya generasi baru pejuang Palestina yang melawan pendudukan militer Israel yang sudah berlangsung puluhan tahun.

Serangan Israel di Jenin merupakan bagian dari upaya mereka untuk menghancurkan perlawanan di daerah tersebut.

Warga Palestina muda semakin mengambil senjata karena mereka merasa tidak melihat jalan lain untuk melawan pendudukan, terutama dengan berkurangnya efektivitas Otoritas Palestina yang masih memegang kendali administratif terhadap sekitar 18 persen dari Tepi Barat yang diduduki. (*Ibs)

Baca Juga: Pemerintah Italia Mengeluarkan Larangan Penggunaan Nomor Punggung 88 dalam Sepak Bola