Real Madrid
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Fede Valverde, pemain asal Uruguay yang bermain untuk Real Madrid, mengungkapkan tantangan berat yang dihadapinya selama latihan pramusim di klub.
Pelatih fisik, Antonio Pintus, menerapkan metode latihan yang sangat intensif dan menantang para pemain. Meskipun mengakui bahwa latihan tersebut sangatlah melelahkan, Valverde tetap optimistis bahwa kerja keras selama pramusim akan membawa hasil yang memuaskan untuk tim di pertengahan hingga akhir musim 2023-24.
Menurutnya, tim-tim yang kurang serius dalam menghadapi pramusim cenderung mengalami kelelahan dan performa menurun di tengah musim, sehingga ia dan rekan-rekannya berkomitmen untuk memberikan yang terbaik selama latihan.
Valverde dan seluruh skuat utama Real Madrid akan menjalani tur pramusim di Amerika Serikat. Meskipun ini merupakan kesempatan untuk berlibur dan bersantai.
Baca Juga; Andre Onana Terbang ke Manchester United untuk Tantangan Baru di Premier League
Valverde menegaskan bahwa ia tidak ingin berlibur dan ingin memaksimalkan tur tersebut untuk fokus pada latihan dan persiapan menuju musim yang akan datang.
Baginya, tur di Amerika Serikat adalah momen penting dalam perjalanan karier dan pengembangan diri sebagai seorang profesional.
Ia ingin terus belajar, tumbuh, dan menikmati setiap momen bersama tim serta menunjukkan dedikasi penuhnya sebagai pemain sepak bola profesional.
Real Madrid telah menetapkan tanggal 13 Agustus 2023 sebagai awal perjalanan mereka dalam musim 2023-24 dengan melawan Athletic Bilbao.
Semangat kerja keras yang ditunjukkan oleh Valverde dan tim selama pramusim akan menjadi modal penting saat mereka memulai kompetisi resmi dan berjuang untuk mencapai kesuksesan di berbagai kompetisi yang akan diikuti.
Semoga kerja keras dan komitmen para pemain membawa hasil positif bagi Los Blancos dalam musim mendatang. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Isco Alarcon, mantan pemain Real Madrid, mengakui bahwa dia mulai merasa tidak nyaman bermain untuk Los Blancos ketika ditangani oleh Santiago Solari pada periode Oktober 2018 hingga Maret 2019.
Di bawah kepemimpinan Solari, Isco merasa terasing dan diabaikan oleh semua orang. Keputusan teknis yang menyebabkan berkurangnya menit bermainnya tidak pernah dijelaskan dengan baik, bahkan dia tidak diikutsertakan dalam skuat.
Hal ini membuat Isco menyesali bahwa dia tidak meninggalkan Santiago Bernabeu sejak 2019, ketika situasi menjadi tidak menyenangkan baginya.
Setelah meninggalkan Real Madrid pada musim panas 2022, Isco memutuskan melanjutkan kariernya bersama Sevilla.
Namun, petualangan Isco di Sevilla tidak berjalan lama, hanya selama lima bulan. Pada Desember 2022, manajemen klub mengambil keputusan untuk memutus kontrak Isco karena berseteru dengan eks direktur olahraga Sevilla, Luis Monchi.
Isco mengungkapkan pertemuan yang berujung perselisihan dengan Monchi, di mana dia menyatakan Monchi sebagai pembohong terbesar dalam sepak bola.
Baca Juga; Andre Onana Terbang ke Manchester United untuk Tantangan Baru di Premier League
Insiden itu menyebabkan ketegangan di antara keduanya, bahkan hampir berujung pada insiden fisik. Akibatnya, Isco merasa tidak ingin melanjutkan karier di Sevilla dalam situasi seperti itu, meskipun dia merasa sedih karena hubungan baik dengan rekan-rekan setim dan suporter.
Pengalaman Isco menunjukkan betapa pentingnya kenyamanan dan kepercayaan dalam karier seorang pemain sepak bola. Keputusan dan kondisi di klub bisa berdampak besar pada performa dan mentalitas seorang pemain.
Meskipun pindah dari Real Madrid ke Sevilla merupakan langkah untuk mencari kesempatan bermain lebih banyak, situasi di klub baru pun akhirnya mempengaruhi keputusan dan nasibnya.
Bagi Isco, pengalaman ini tentu menjadi pelajaran berharga dalam mengelola karier dan hubungan dengan klub dan rekan setim.
Dia akan terus mencari tempat yang sesuai dan memberinya kesempatan untuk berkembang sebagai pemain sepak bola yang berkualitas. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Arsenal Sudah Lama Absen dari Liga Champions, Aaron Ramsdale Tidak Sabar Menghadapi Tim Raksasa dan Kecil di Eropa.
Arsenal telah menghadapi absen yang cukup lama dari panggung Liga Champions. Terakhir kali The Gunners berpartisipasi dalam kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa adalah pada musim 2016-17.
Namun, semangat dan ambisi untuk kembali berkompetisi di level tertinggi sepak bola Eropa terus membara di antara para pemain, termasuk sang kiper, Aaron Ramsdale.
Dalam wawancara dengan TNT Sports, Aaron Ramsdale menyatakan rasa tak sabarnya untuk merasakan atmosfer pertandingan Liga Champions.
Menurutnya, seluruh tim sudah sangat bersemangat dan tak sabar untuk tampil di stadion-stadion megah dan menghadapi tim-tim elit.
Ramsdale percaya bahwa kehadiran Arsenal akan mengejutkan banyak pihak, mengingat para pemain mereka mungkin memiliki pengalaman pertama di kompetisi ini.
Belum banyak yang mengetahui bagaimana reaksi mereka, sehingga Arsenal bisa menjadi kejutan dalam persaingan tersebut.
Tidak hanya itu, Ramsdale juga menyampaikan keinginannya untuk bertemu dengan dua raksasa sepak bola Spanyol, Real Madrid dan Barcelona, di panggung Liga Champions.
Baginya, bermain di markas dua tim tersebut adalah sebuah kehormatan dan pengalaman yang sangat diidamkan oleh banyak pemain sepak bola.
Namun, Ramsdale juga sadar akan potensi dari tim-tim kecil lainnya, yang mungkin bisa memberikan atmosfer kandang yang mencekam.
Ia menilai bahwa melawan tim-tim kecil juga akan menjadi tantangan yang menarik dan menyenangkan bagi Arsenal.
Menjelang pengundian grup Liga Champions, peluang Arsenal untuk berada dalam satu grup dengan tim-tim raksasa terbuka lebar.
Baca Juga; Aubameyang Menuju Marseille sebagai Pengganti Sanchez
Dengan tergabung di pot B, mereka berpotensi bertemu dengan tim-tim tangguh seperti Barcelona, Bayern Munich, Paris Saint-Germain, atau AC Milan.
Bagi Arsenal, kembali ke Liga Champions adalah langkah penting dalam mengukur sejauh mana mereka bisa bersaing di level tertinggi sepak bola Eropa.
Dengan semangat dan keyakinan dari para pemain, termasuk Aaron Ramsdale, The Gunners berharap bisa memberikan performa terbaik dan membuktikan diri sebagai kekuatan yang patut dihormati di panggung Eropa.
Semua penggemar sepak bola khususnya Arsenal pasti menantikan momen-momen menegangkan dan laga seru di kompetisi yang bergengsi ini. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Petualangan Alvaro Odriozola bersama Real Madrid sepertinya akan berakhir dalam waktu dekat.
Pemain tersebut telah mengutarakan keinginannya untuk pergi kepada manajemen klub, dan Los Blancos tidak keberatan memenuhi permintaannya karena Odriozola tidak lagi masuk dalam rencana besar yang dibuat oleh pelatih Carlo Ancelotti.
Real Sociedad disebut-sebut menjadi tujuan kembali Odriozola. Klub tersebut bersedia menampungnya, namun tidak bersedia membayar biaya transfer.
Los Blancos, di sisi lain, berharap mendapatkan dana segar dari penjualan Odriozola mengingat pemain tersebut masih terikat kontrak hingga akhir musim 2023-2024. Menurut laporan Diario AS, kedua klub sedang mencari kesepakatan dalam sektor finansial.
Alvaro Odriozola bergabung dengan Real Madrid dari Real Sociedad pada tahun 2018 dengan banderol transfer sebesar 32 juta euro.
Namun, investasi tersebut tidak berbuah manis karena Odriozola mengalami kesulitan bersaing dengan Dani Carvajal di posisi bek kanan.
Meskipun sempat dipinjamkan ke Bayern Munich dan Fiorentina, Odriozola tidak berhasil mempermanenkan tempatnya di kedua klub tersebut.
Pada musim 2022-2023, Odriozola lebih banyak menghabiskan waktu di bangku cadangan. Bek kanan berusia 27 tahun itu hanya mendapatkan kesempatan bermain selama 92 menit di semua kompetisi.
Real Madrid sendiri telah memiliki beberapa opsi sebagai bek kanan pelapis Carvajal, termasuk Lucas Vazquez, Nacho Fernandez, dan Eder Militao.
Dengan demikian, Odriozola memutuskan untuk kembali ke Real Sociedad untuk mencari peluang baru dan menemukan kembali performa terbaiknya di klub yang pernah membesarkan namanya. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Toni Kroos, gelandang Real Madrid, menghadapi tugas yang berat di musim 2023-24. Selain membawa Madrid meraih gelar juara, Kroos juga diharapkan menjadi mentor bagi para pemain muda di tim.
Dengan kedatangan dua gelandang muda baru, Jude Bellingham dan Arda Guler, serta keberadaan Eduardo Camavinga dan Aurelien Tchouameni, Kroos berjanji untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada para pemain muda tersebut.
Kroos dan Luka Modric hadir di klub untuk menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi para pemain lain, serta untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang.
Kroos, yang bergabung dengan Real Madrid dari Bayern Munich pada tahun 2014, merasa bahwa karirnya bersama klub tersebut telah melebihi ekspektasinya.
Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan bahwa saat pertama kali tiba di Madrid, ia berharap bisa memenangkan Liga Champions, tetapi tidak pernah menduga akan mencapai level kesuksesan yang ia rasakan saat ini.
Baca Juga; Arsenal Mengamankan Transfer Declan Rice dengan Biaya yang Mencapai Rekor Klub
Sejak bergabung dengan Madrid, Kroos telah mencatatkan 417 penampilan dan meraih 19 trofi, termasuk 4 gelar Liga Champions.
Kroos menunjukkan tekadnya untuk terus berkembang dan memenangkan lebih banyak trofi. Ia merasa bangga dengan mentalitas yang dimiliki oleh semua pemain Madrid, yang sama-sama tidak pernah menyerah.
Kroos memiliki ambisi besar untuk terus meraih kesuksesan dengan klub dan memberikan kontribusi maksimal dalam membantu tim mencapai tujuan mereka. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Gareth Bale, eks pemain Real Madrid, mengungkapkan pengalamannya bermain bersama tim Los Blancos serta hubungannya dengan megabintang Cristiano Ronaldo.
Meskipun ada anggapan bahwa Bale kadang-kadang dikucilkan dari sebagian besar skuat Madrid dan memiliki hubungan yang sulit dengan Ronaldo, Bale menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki masalah dengan siapa pun, termasuk Ronaldo.
Bale menjelaskan bahwa selama masa sulit di klub, atmosfer di ruang ganti tetap baik, dan ia menikmati waktunya di Real Madrid meskipun ada momen sulit di lapangan.
Bergabung dengan Real Madrid, Bale memiliki tujuan untuk bermain bersama Ronaldo dan Karim Benzema, serta pemain lainnya seperti Luka Modric, Xabi Alonso, dan Toni Kroos.
Bale mengakui bahwa meskipun mereka tidak selalu memiliki pandangan yang sama, ia tidak pernah memiliki pertengkaran atau masalah perilaku buruk dengan pelatih Zinedine Zidane. Bale tetap mengagumi Zidane dan menganggapnya sebagai salah satu pemain terhebat yang pernah ada.
Baca Juga; Arsenal Mengamankan Transfer Declan Rice dengan Biaya yang Mencapai Rekor Klub
Meskipun Bale meraih kesuksesan dan momen luar biasa dengan Real Madrid, ia juga menghadapi tantangan dalam hubungannya dengan para penggemar klub.
Bale merasa kesepian ketika ia dihujani ejekan dan cemoohan oleh sebagian pendukung tim, terutama pada awal kedatangannya di klub. Meskipun demikian, Bale tidak pernah menyesal bergabung dengan Real Madrid dan ia bangga dapat memperkuat tim serta mengenakan seragam putih klub tersebut.
Dalam pernyataannya, Bale mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap kesempatan yang diberikan oleh Real Madrid dan kepuasannya atas momen-momen luar biasa yang ia alami selama bermain untuk klub tersebut.
Meskipun ada momen sulit dan tantangan dengan penggemar, Bale tetap mempertahankan rasa bangganya dan tidak menyesal atas keputusannya untuk bergabung dengan tim Madrid. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Toni Kroos, gelandang Real Madrid, baru saja memperpanjang kontraknya selama satu tahun lagi bersama klub. Meskipun usianya sudah 33 tahun, rumor tentang pensiunnya Kroos telah beredar sejak lama.
Namun, Kroos dengan tegas menyatakan bahwa dia masih memiliki ambisi besar untuk meraih gelar dan belum berencana untuk pensiun.
Kroos mengungkapkan bahwa musim ini telah menjadi salah satu musim terbaiknya di Real Madrid, dan dia berharap musim berikutnya juga akan berjalan dengan baik.
Ia masih menikmati sepak bola dan memiliki hasrat yang besar untuk meraih gelar. Kroos bahkan menyebutkan bahwa istrinya mendukung keputusannya untuk melanjutkan karier selama satu tahun lagi.
Dia juga mengungkapkan rasa terharu ketika mendapat pesan dari kakeknya yang mengucapkan terima kasih karena terus bermain.
Toni Kroos juga menyatakan bahwa dia memiliki pandangan yang jelas mengenai masa pensiunnya. Dia tidak berencana untuk bermain di Amerika Serikat atau Timur Tengah pada tahap akhir kariernya.
Kroos ingin pensiun ketika dirinya masih berada di level terbaiknya. Dia mengaku tak ingin mengakhiri karier saat menjadi pemain yang sudah tidak relevan dalam pikiran orang lain.
Kroos berharap bisa pensiun dengan prestasi yang membanggakan dan pada puncak kariernya. (*Ibs)
Baca Juga: Inter Milan Resmi Dapatkan Penyerang Borussia Moenchengladbach, Marcus Thuram
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Toni Kroos baru saja menandatangani perpanjangan kontrak selama satu tahun bersama Real Madrid, menghilangkan spekulasi tentang pensiunnya dari dunia sepak bola.
Meskipun usianya telah mencapai 33 tahun, gelandang kreatif ini masih memiliki semangat dan keinginan besar untuk meraih lebih banyak gelar juara.
Dalam pernyataannya, Kroos menyatakan bahwa musim ini berjalan dengan baik seperti sembilan musim sebelumnya bersama Real Madrid, dan dia ingin memastikan musim berikutnya juga akan berjalan dengan sukses.
Kroos menegaskan bahwa dia masih menikmati bermain sepak bola dan lapar untuk meraih prestasi yang lebih gemilang.
Pengambilan keputusan untuk memperpanjang kontraknya bukan tanpa pertimbangan. Kroos merujuk pada izin dari istri dan dukungan emosional dari kakeknya yang membuatnya semakin mantap untuk melanjutkan karier di level tertinggi.
Ketika kakeknya menyampaikan ucapan terima kasih atas ketekunan Kroos dalam bermain sepak bola, perasaan haru menggelitik dirinya.
Lebih dari sekadar mencapai kesuksesan di level tertentu, Toni Kroos juga berambisi untuk pensiun dari dunia sepak bola ketika dirinya masih berada di puncak kariernya.
Ia menegaskan bahwa tidak ingin mengulangi nasib beberapa pemain yang harus berhenti bermain ketika kualitas permainannya menurun.
Maka dari itu, ia memastikan bahwa saat ia nanti memutuskan untuk pensiun, akan dilakukan ketika dirinya masih berada dalam performa yang sangat baik.
Meskipun beberapa spekulasi sempat menyebutkan tentang kemungkinan Kroos bermain di Amerika Serikat atau Timur Tengah menjelang akhir karier, kini ia mengindikasikan bahwa pilihannya adalah untuk terus bermain di level tertinggi bersama Real Madrid dan menyelesaikan kariernya dengan prestasi yang cemerlang. (*Ibs)
Baca Juga: Nicolas Jackson Menyambut Tantangan Bersama Chelsea Setelah Berkonsultasi dengan Sadio Mane
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Gelandang Real Madrid, Toni Kroos, baru saja memperpanjang kontraknya selama satu tahun lagi bersama klub.
Meskipun usianya kini sudah 33 tahun, rumor tentang kemungkinan pensiunnya telah beredar sejak lama.
Namun, Kroos dengan tegas menyatakan bahwa dia belum berniat untuk pensiun dari dunia sepak bola. Dia mengatakan bahwa dirinya masih memiliki motivasi yang tinggi untuk meraih gelar.
"Saya merasa musim ini berjalan dengan baik, bahkan sebaik sembilan musim sebelumnya di Madrid. Mengapa musim berikutnya tidak bisa berjalan dengan baik?" kata Kroos seperti yang dilansir oleh Marca.
Kroos menegaskan bahwa dia masih menikmati bermain sepak bola dan masih sangat berambisi untuk meraih gelar.
Istrinya memberikan dukungan penuh untuk melanjutkan karier satu tahun lagi. Bahkan, kakeknya mengirimkan surat yang mengatakan terima kasih karena Kroos terus bermain, yang membuatnya sangat terharu.
Selain itu, Kroos juga mengindikasikan bahwa dia tidak berencana bermain di Amerika Serikat atau Timur Tengah menjelang akhir karier. Dia ingin pensiun ketika masih berada di level terbaiknya.
"Saya melihat beberapa contoh di mana pemain tidak bisa berhenti dari sepak bola ketika mereka sudah tidak lagi ada dalam pikiran publik," ucap Kroos.
"Saya tidak ingin mengalami hal itu. Saya ingin pensiun ketika masih berada dalam performa yang sangat baik."
Dengan semangat dan motivasi yang tinggi, Kroos berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi di lapangan dan meraih kesuksesan bersama Real Madrid. (*Ibs)
Baca Juga: Fabio Carvalho Bergabung dengan RB Leipzig: Siap Berkembang Bersama Die Roten Bullen
Pewarta Nusantara, Sepak Bola - Setelah memperpanjang kontraknya dengan Real Madrid selama satu tahun lagi, Toni Kroos menegaskan bahwa dia belum berniat untuk pensiun dari dunia sepak bola.
Meskipun usianya kini 33 tahun dan rumor tentang pensiunnya telah beredar sejak lama, gelandang berpengalaman ini masih memiliki semangat dan motivasi untuk meraih gelar.
Kroos menyatakan bahwa musim ini berjalan dengan baik baginya, sejalan dengan sembilan musim terakhirnya di Real Madrid.
Ia optimis bahwa musim berikutnya pun akan menjadi musim yang sukses. Ia masih menikmati sepak bola dan merasa lapar untuk meraih lebih banyak gelar.
Kroos bahkan menyebutkan bahwa istri dan kakeknya memberikan dukungan untuk melanjutkan karier sepak bolanya.
Selain itu, Kroos juga mengungkapkan bahwa ia ingin pensiun saat berada di level terbaiknya. Ia tidak berencana untuk bermain di Amerika Serikat atau Timur Tengah di penghujung kariernya.
Kroos menyadari bahwa ada beberapa contoh pemain yang tidak dapat berhenti dari sepak bola ketika mereka sudah tidak lagi menjadi pemain yang banyak dibicarakan.
Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk pensiun ketika masih berada di level yang sangat baik, dan tidak ingin mengalami penurunan dalam performa sebelum akhirnya meninggalkan lapangan hijau.
Dengan keputusannya untuk terus bermain dan fokus pada level terbaik, Toni Kroos menunjukkan tekad dan ambisi yang tinggi dalam kariernya sebagai seorang pesepak bola profesional. (*Ibs)
Baca Juga: Ferran Torres Berjuang untuk Mendapatkan Tempat di Barcelona